Anda di halaman 1dari 14

SPV Pembimbing: dr. Meyna Heryaning P, Sp.

THT-KL, FICS

RHINITIS
VASOMOTOR

M. Naufal Rizqi Alfani 220070200111047


Philips Figo Mulatua 220070200111016

DM Blended Periode 24 Oktober -23 November 2022


RHINITIS VASOMOTOR

Untuk mendiagnosis rhinitis


vasomotor, perlu melakukan
Rhinitis vasomotor adalah rhinitis non alergi akibat eksklusi penyebab lainnya.

dari disfungsi sistem saraf autonom yang


menyebabkan inflamasi kronis mukosa hidung.
Gejala klinis hampir sama dengan gejala rhinitis
alergi. Gejala menetap sepanjang tahun, dan semua
tes alergi negatif.
EPIDEMIOLOGI

20% 30-60%
Populasi terdampak VMR Dari kasus rhinitis adalah VMR

50% Predileksi
Kasus rhinitis non-alergi Wanita > Laki-laki
adalah VMR Usia 30-60 tahun
PATOFISIOLOGI RHINITIS VASOMOTOR

● Mukosa hidung: banyak suplai vaskuler dengan sinusoid vena yang dikelilingi serabut otot polos
sebagai sfingter untuk kontrol pengisian/pengosongan sinusoid.

● Stimulasi simpatis → vasokonstriksi dan pengerutan (shrinkage) mukosa

● Stimulasi parasimpatis → vasodilatasi dan pembengkakan

● Hiperaktivitas sistem parasimpatis → sekresi berlebihan dari kelenjar hidung

● Neuropeptida sensorik dan serat nosiseptif tipe C dari saraf trigeminal berkontribusi terhadap
degranulasi sel mast serta refleks gatal/bersin.

● Mukosa hidung hiper-reaktif terhadap beberapa rangsangan nonspesifik:


- perubahan suhu
- kelembaban
- debu atau asap
MANIFESTASI KLINIS

TANDA GEJALA
- Pada rhinoskopi anterior tampak - Bersin paroksismal: bersin saat
mukosa konka udim dan hipertrofi bangun tidur di pagi hari
- Mukosa normal atau berwarna merah - Rhinorrhoea berlebihan: dapat
tua disertai bersin atau mungkin
- Sekret biasanya sedikit satu-satunya gejala yang dominan.
Mempunyai karakteristik di mana
hidung mungkin akan menetes ketika
pasien condong ke depan
- Obstruksi nasal: Bergantian kanan
dan kiri terutama pada waktu malam
- Postnasal drip
DIAGNOSIS
ANAMNESIS

Keluhan 1. Hidung tersumbat, bergantian sisi


sesuai posisi tidur, memburuk
pagi/malam hari & terpajan lingkungan
non spesifik (eg. suhu, kelembaban, asap
rokok)
2. Rhinorrhoea bersifat profuse, watery
3. Bersin lebih jarang dibandingkan allergic
rhinitis

Faktor Predisposisi 1. Faktor nonspesifik: debu, asap, bau,


humiditas
2. Faktor psikis: ansietas, tegang, stres
HASIL PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Fisik

● Rhinoskopi Anterior Hipertrofi concha inferior (warna merah gelap, tua atau pucat) + profuse
watery drip (nares anterior)

*membedakan hipertrofi dengan edema → Epinefrin 1/10.000


menggunakan tampon;
pada edema, concha akan mengecil, sedangkan pada VMR tidak mengecil

● Rhinoskopi Posterior Post-nasal drip

Pemeriksaan Penunjang Skin prick test (-), IgE Spesifik (Normal), Nasal secrete swab (Eosinofil
Normal)
TATALAKSANA

Non-Farmakologi

a. Menghindari faktor predisposisi (misal : perubahan


suhu, kelembaban, debu)
b. Irigasi Nasal
c. Kauterisasi konka yang hipertrofi (AgNO3
25%/TCA)
TATALAKSANA

Farmakologis Terapi Bedah

a. Antihistamin dan dekongestan oral → a. Reduksi concha inferior


untuk mengurangi gejala pilek, bersin (Konkotomi)
dan hidung buntu b. Neurektomi saraf Vidianus →
b. Kortikosteroid Intranasal spray sehari serabut saraf sekretomotorik
sekali 200mcg (beclomethason, parasimpatik (nasal)
budesonide, fluticason) c. Elektrokauter
c. Kartikosteroid oral → diberikan pada
beberapa kasus dalam jangka
pendek
MEDIKAMENTOSA

KORTIKOSTEROID ANTIHISTAMIN ANTIKOLINERGIK DEKONGESTAN


TOPIKAL TOPIKAL TOPIKAL TOPIKAL

• Fluticasone propionate / • Azelastine : • Ipratropium bromide • Melegakan gejala


beclomethasone / kekuatan 0.1% atau → menangani secara short term
budesonide : 200mcg 0.15%, 2x/hari rhinorrhea yang berat • Penggunaan yang
2x/hari (untuk menangani (mengurangi gejala lama akan
rhinorrhea, bersin, rhinorrhea, edema menyebabkan rhinitis
kongesti dan pruritus) nasal dan rasa gatal) medikamentosa
• Diberi secara nasal • Diberi secara nasal
spray atau aerosol spray
• Efek samping : Iritasi
nasal, epistaxis
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

KOMPLIKASI PROGNOSIS
• Polip • Rhinitis vasomotor adalah kondisi yang persisten dan
• Rhinitis hipertrofi terjadi seumur hidup
• Sinusitis • Tidak mengancam nyawa tetapi mempengaruhi kualitas
hidup
• Tindakan penghindaran dan terapi medis sering cukup
untuk mengurangi sebagian besar gejala rhinitis
vasomotor
DAFTAR PUSTAKA

● Dhingra, P.L. and Dhingra, S., 2017. Diseases of Ear, Nose and Throat-EBook. Elsevier
Health Sciences. Hal 170
● Leader P, Geiger Z. Vasomotor Rhinitis. [Updated 2021 Jul 15]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547704.
● IDI, 2017. Pedoman Praktik Klinis bagi Dokter di Pelayanan Kesehatan Primer: Edisi
Revisi Tahun 2016
● Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
THT-KL FK UI. Dalam: Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. Edisi ketujuh.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2012. h. 10-38
● Panduan Diagnosis dan Terapi Dept-THT KL RS Soetomo
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai