Anda di halaman 1dari 17

Case Report

Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana Awal pada


pasien Gawat darurat Ketoasidosis Diabetik

Disusun oleh
Naurah Haddad
1102012187

Bidang kepeminatan : Kegawatdaruratan


Dosen Pembimbing : dr. Aditarrahma Imaningdyah, Sp.PK
Fakultas Kedokteran Yarsi
2015/2016
ABSTRAK
Pengantar : Krisis hiperglikemia merupakan komplikasi akut yang dapat terjadi pada Diabetes Mellitus (DM).
Krisis hiperglikemia dapat terjadi dalam bentuk ketoasidosis diabetik (KAD), status hiperosmolar hiperglikemik
(SHH) atau kondisi yang mempunyai elemen kedua keadaan diatas. Ketoasidosis Diabetik adalah keadaan
kegawatan atau akut dari DM tipe I , disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton
akibat kekurangan atau defisiensi insulin, di karakteristikan dengan hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat
kurangnya insulin. Angka mortalitas KAD di RS. Cipto Mangunkusomo dari tahun ke tahun tampaknya belum
ada perbaikan yaitu bervariasi dari 15%-51%.
Laporan Kasus : Seorang lelaki berusia 23 tahun datang diantar ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan
sesak nafas tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu, lemas dan penurunan kesadaran. Demam naik turun sejak 2
minggu yang lalu, persendian tangan dan kaki terasa ngilu, pusing, mual serta susah BAB sejak 1 minggu
yang lalu. GDS : 458 mg/dl , TD 120/80, nadi 117 x/menit, nafas 40x/menit, suhu 37,8 C, kesadaran : compos
mentis, nyeri abdomen. AGD pH : 6,23 pCO2: 52 mmHg pO2: 214 mmHg dan tes urin pH : 6,0 aseton : +3
reduksi +2 Base axcess -29,4 mmol/L.
Diskusi dan Kesimpulan : : Ketoasidosis diabetes diawali dengan krisis hiperglikemia biasanya sering
terjadi karena yang bersangkutan menghentikan suntikan insulin ataupun pengobatannya tidak adekuat.
Keadaan ini terjadi pada 20-40% kasus KAD. Diagnosa pasien hiperglikemi karena KAD didasarkan atas
adanya "trias biokimia" yakni : hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis. Penatalaksanaan KAD yang baik
memerlukan koreksi dehidrasi, hiperglikemia dan gangguan elektrolit, dilanjutkan dengan identifikasi kejadian
komorbid pencetus dan di atas semuanya pemantauan pasien rutin.Diagnosa yang akurat serta penanganan
awal yang adekuat untuk kasus ketoasidosis diabetic dapat menurunkan angka mortalitas, setidaknya dapat
mengurangi gejala-gejala yang akan memperburuk keadaan pasien.
Kata kunci : diagnosis ketoasidosis diabetik, tatalaksana ketoasidosis diabetik, kegawatdaruratan
ketoasidosis diabetik
PENDAHULUAN
Krisis hiperglikemia merupakan komplikasi akut yang dapat terjadi
pada Diabetes Mellitus (DM), baik tipe 1 maupun tipe 2. Keadaan
tersebut merupakan komplikasi serius yang mungkin terjadi
sekalipun pada DM yang terkontrol baik.

Ketoasidosis Diabetik adalah keadaan kegawatan atau akut dari DM,


disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat
kekurangan atau defisiensi insulin, di karakteristikan dengan hiperglikemia,
asidosis, dan keton akibat kurangnya insulin

Angka mortalitas KAD di RS. Cipto Mangunkusomo dari tahun


ke tahun tampaknya belum ada perbaikan yaitu bervariasi dari
15%-51%.

Penegakan diagnosis cepat serta penanganan tatalaksana awal


yang tepat dan akurat sangat diperlukan untuk menurunkan angka
mortalitas dari kondisi kegawatdaruratan ini
LAPORAN KASUS
Seorang laki - laki
23 tahun PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran :
composmentis
ANAMNESIS : 2. TD 120/80 mmHg
KU : Sesak nafas sejak 1 hari, 3. HR 117x/menit
datang tiba-tiba 4. RR 40x/menit
1. Badan lemah, lemas dan 5. Suhu 37 C
persendian ngilu 6. Nyeri abdomen (+)
2. Pusing dan mual
3. Susah BAB 1 mgg lalu
4. Demam naik turun 2 mgg PEMERIKSAAN
lalu PENUNJANG
5. Riwayat penyakit : DM tipe 1 1. GDS : 458 mg/dl
3thn lalu 2. AGD : pH 6,93
6. Pemakaian obat : Lontus & pCO2:52mmHg
Novorapid pO2:214mmHg
7. Pola makan dan hidup tdk 3. Tes urin : pH 6,0
dijaga aseton:+3
Didiagnosis Hiperglikemi et
PENANGANAN AWAL causa Ketoasidosis diabetik
1. Pemberian oksigen
2. Pemberian IVP Nacl 0,9%
3. Injeksi insulin 20 Unit
4. Bicnat 100 meq
Pantau GDS/jam
DISKUSI
Ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah keadaan dekompensasi kekacauan
metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis,
terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. kriteria
diagnostik untuk KAD adalah pH arterial < 7,3, kadar bikarbonat < 15
mEq/L, d an kadar glucosa darah > 250 m g/dL disertai ketonemia dan
ketonuria moderate
Penyebab lain :
Beberapa penyebab terjadinya hipertiroidisme,
KAD adalah: Kardiovaskuler : pankreatitis,
infark kehamilan
Infeksi : pneumonia, infeksi miokardium
traktus urinarius, dan sepsis.
pengobatan :
diketahui bahwa jumlah sel
Ketidakpatuhan: karena kortikosteroid
darah putih mungkin
ketidakpatuhan dalam dosis dan
meningkat tanpa indikasi
Pengobatan: onset baru adrenergik
yang mendasari infeksi.
diabetes atau dosis insulin
tidak adekuat
Gejala klinis biasanya berlangsung cepat dalam waktu
kurang dari 24 jam. Tanda-tanda KAD :

Sekitar 80% pasien Bau aseton dan hawa


DM (komplikasi akut) napas tidak terlalu tercium

Dehidrasi

Pernafasan cepat dan Riwayat berhenti menyuntik


dalam ( Kussmaul ) insulin
poliuria,
polidipsi.

Kadang-kadang Demam, infeksi, muntah,


hipovolemi dan syok dan nyeri perut
Kriteria Diagnosis Ketoasidosis Diabetik

Kadar glukosa >250mg/dl Keron serum positif

Ph <7,35 Anion gap yang


tinggi

HCO3 rendah
Pendekatan Diagnosis

Anamnesis : Riwayat penyakit sekarang, Riwayat


penyakit dahulu, Riwayat penyakit keluarga, pola hidup.

Pemeriksaan fisik : Vital sign,


Pemeriksaan abdomen, dll

Pemeriksaan penunjang : Gula darah ,


Analisis gas darah, analisis darah
lengkap, Tes urin lengkap
Penatalaksanaan
Penatlaksanaan ketoasidosis diabetik menggunakan prinsip :

Menghentikan Mengatasi stress


Perbaikan sirkulasi dan
ketogenesis dengan sebagai faktor pencetus
cairan
pemberian insulin KAD

Serta pentingnya
Koreksi gangguan pemantauan serta
elektrolit penyesuaian
pengobatan

Biasanya diberikan 5 hal dalam pengobatan yaitu cairan, insulin, garam,


kalium, glukosa.
Pada kasus ini tatalaksana awal
Pemberian oksigen untuk perbaikan sirkulasi dan sesak nafas

Loading infus Nacl 0,9% untuk memperbaiki cairan dan dehidrasi ringan

Pemberian injeksi insulin 20 unit untuk penurunan kadar gula


darah dan perbaikan ketonemia

Pemberian Bicnat 100 meq untuk perbaikan asidosis


Berobat pada dasarnya dianjurkan dalam agama islam sebab berobat termasuk
upaya memelihara jiwa dan raga, dan ini termasuk salah satu tujuan syariat
islam ditegakkan, terdapat banyak hadits dalam hal ini, diantaranya;

Dari Abu Darda berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:



Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit beserta obatnya, dan Dia jadikan
setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian, tetapi jangan berobat
dengan yang haram. (HR.AbuDawud 3874, dan disahihkan oleh al-Albani
dalam Shahih wa Dhaif al-Jami 2643)
Menjaga jiwa juga termasuk dharriyatul-khamsi, dan din tidak akan
bisa tegak, jika tidak ada jiwa-jiwa yang menegakkannya. Kalau kita
ingin menegakkan din, artinya, kita harus menjaga jiwa-jiwa yang
akan menegakkan din ini. Untuk menjaga dan memuliakan jiwa-jiwa
ini, Allah Azza wa Jalla berfirman :










Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu,
hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa [Al-
Baqarah/2:179]
KESIMPULAN

Dalam kasus ini pasien didiagnosis sesuai dengan trias metabolik


KAD yaitu ditemukannya hiperglikemi, ketonuria serta asidosis dalam
darah.
Sesuai dengan literatur juga pasien menderita KAD karena
ketidakpatuhan serta tidak menjaga polah hidup dan pola makan.
Penatalaksanaan pada pasien ini sesuai dengan prinsip pengolaan
KAD yaitu diberikan oksigen, cairan, insulin serta garam bikarbonat
natrium lalu selalu dipantau kondisinya.
Dalam islam kita seharusnya menjaga kesehatan serta jiwa ini
dijelaskan dalam ayat-ayat al-quran serta hadist dan berobatlah
karena tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya selain penyakit tua.
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association Hyperglycemic crises in patien ts with diabetes mellitus..
Diabetes Carevol27 supplement1 2004, S94-S102.
Gaglia JL, Wyckoff J, Abrahamson MJ . Acute hyperglycemic cr isis in elderly. Med Cli N Am
88: 1063-1084, 2004.
Hardern R D, Quinn N D, Emergency management of diabetic ketoacidosis in adults. Emerg Med J
2003;20:210213 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1726088/)
Kitabchi AE, Fisher JN, Murphy MB , Rumbak MJ : Diabetic ketoacidosis and the
hyperglycemic hyperosmolar nonketoti c state. In Joslins Diabetes Mellitus . 13th ed. Kahn
CR, Weir GC, Eds. Philadelphia, Lea & Febiger, 1994, p.738770
Kitabchi AE, Umpierrez GE, Miles JM, Fisher JN : Hyperglycemic Crises in Adult Patients With
Diabetes. Diabetes Care. 2009 Jul; 32(7): 13351343. (
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2699725/)
Samijean Nordmark. Critical Care Nursing Handbook. http://books.google.co.id Diakses pada
tanggal 16 April 2016 22:30 WIB
Soewondo P. Buku ajar ilmu penyakit dalam: ketoasidosis diabetik. Edisi 5. Dalam: Sudoyo AW,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Jakarta: Interna Publishing; 2009. h.1906-10.
Sumantri Stevent. Pendekatan diagnostik dan tatalaksana ketoasidosis dibetikum. 2009. (
http://internist.weebly.com/uploads/1/6/7/2/16728952/ketoasidosis_diabetikum-stevent_sumantri.pdf)

Anda mungkin juga menyukai