Anda di halaman 1dari 16

Pemfigus Vulgaris

Oleh:

Rifa Maisaroh (NPM: 71170891078)


Dwi Retno Sari (NPM: 71160891844)
Aldes Jumiana Sari (NPM: 71170891116)
Adlin Firdaus (NPM: 71170891111)
Siti Kemala Sari (NPM: 71170891235)
Safridawati Matondang (NPM: 71170891225)

Pembimbing :
dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK
PEMFIGUS VULGARIS

Pemfigus vulgaris adalah :


• kelainan autoimun berupa bula dan vesikel di kulit
ataupun mukosa, berasal dari lapisan suprabasal
epidermis dan disebabkan oleh proses akantolisis,
secara imunopatologi terdapat immunoglobulin yang
menyerang sel keratinosit.
• Penyakit ini tersebar diseluruh dunia dan dapat mengenai
semua bangsa dan ras, Di India penyakit ini banyak mengenai
anak-anak jika dibandingkan di negara barat. Di Negara-
negara timur seperti India, Cina, Malaysia, dan Timur Tengah
kasus pemfigus yang paling umum adalah pemfigus foliase
• Di Indonesia telah dilakukan penelitian tentang karakteristik
pasien PV yaitu di RS M. Djamil Padang, selama periode 5
tahun (2004 – 2008) dari hasil penelitian tersebut terdapat 22
pasien PV dengan rasio pria dibanding wanita adalah 1,60 :
2,60. Rata-rata usia penderita adalah 46,5 tahun (18-75
tahun).us.
• Terapi pada Pemfigus vulgaris ditujukan untuk mengurangi
pembentukan autoantibodi. Penggunaan kortikosteroid dan
imunosupresan telah menjadi pilihan terapi, akan tetapi
morbiditas dan mortalitas akibat efek samping obat tetap
harus diwaspadai.
PEMFIGUS VULGARIS

Pemfigus vulgaris adalah :


• kelainan autoimun berupa bula dan vesikel di kulit
ataupun mukosa, berasal dari lapisan suprabasal
epidermis dan disebabkan oleh proses akantolisis,
secara imunopatologi terdapat immunoglobulin yang
menyerang sel keratinosit.
Etiopatogenesis
Pemfigus merupakan gangguan autoimun
• Antibodi igG bersikulasi dan terikat pada
permukaan sel keratinosit yang berdiferensiasi
 timbul suatu reaksi pemisahan sel-sel
epidermis diakibatkan karena tidak adanya
kohesi antara sel-sel epidermis 
terbentuklah bula di suprabasal
Manifestasi Klinis
Pemfigus vulgaris biasanya timbul pertama kali di mulut
kemudian di sela paha, kulit kepala, wajah, leher, aksila,
dan genital. Pemfigus vulgaris ditandai dengan adanya
• Pada lesi terasa panas, dan sakit.
Pemfigus vulgaris ditandai dengan LOKASI
adanya bula berdinding tipis, RUAM
kendur, dan mudah pecah yang
timbul pada kulit atau membran
mukosa normal maupun di atas
dasar eritematous. Bula-bula ini
mudah pecah, dan secara cepat
akan ruptur sehingga terbentuk
erosi. Kemudian erosi akan
tertutup krusta yang hanya
sedikit atau bahkan tidak
memiliki kecenderungan untuk
sembuh. Penyembuhan lesi
berupa hiperpigmentasi tanpa
terbentuknya jaringan parut
RUAM
ANAMNESIS

DIAGNOSA
PEMFIGUS GAMBARAN
VULGARIS KLINIS
BIOPSI
PEMERIKSAAN
PATOLOGI
PENUNJANG
ANATOMI

IMMUNOFLU
DIAGNOSA BANDING: OROSENSI
1. Pemfigus vulgaris
2. Pemfigoid Bulosa
3. Dermatitis herpetiformis

UMUM:
Menjaga kebersihan,
menghindari memecah
bulla
TATA
LAKSANA Kortikosteroid oral
KHUSUS Prednison 100-
150mg/hari
LAPORAN KASUS
Nama: syahrizal
Jenis Kelamin: laki-laki
Usia: 67 tahun
Pekerjaan: wiraswata
Agama: Islam
Suku: jawa

Keluhan Utama: lepuhan pada kulit yang terasa gatal,


panas dan nyeri pada lengan sejak kurang lebih 1
minggu yang lalu.
Telaah:
Seorang pasien laki laki berusia 67 tahun mengeluhkan
muncul lepuhan pada kulit yang terasa gatal, panas dan
nyeri pada lengan, dada dan punggung sejak kurang lebih
1 minggu yang lalu. Lepuhan mudah pecah, awalnya
lepuhan berupa gelembung berisi cairan dengan ukuran
sebesar koin yang muncul pada lengan terasa gatal, panas
dan nyeri, karna gatal os juga menggaruk gelembung
tersebut dan gelembung tersebut pecah menjadi lepuhan.
Lepuhan juga disertai keropeng. sebelumnya os pernah
berobat ke klinik dan sudah dberikan obat tetapi os tidak
mengingat nama obatnya. Sebelumnya tahun 2016 os juga
mengalami keluhan yang sama.
• RPT: Pemfigus
• RPK: -
• RPO:-

• Ruam: Bulla ukuran nummular-plakat, sirkumskripta disertai Erosi, Eskoriasi, krusta di


• Predileksi: regio antebrachii anterior

• Diagnosa Banding:
1. Pemfigus vulgaris
2. Pemfigoid bulosa
3. Dermatitis Hepertiformis

• Tatalaksana:
Umum: jaga kebersihan tubuh, hindari memecahkan bulla
Khusus:
Methylprednisolone 16mg/hari, fuson cream 2x1

• Prognosa: Bonam
DISKUSI KASUS
Dari Anamnesa Dijumpai: Teori:
• Seorang pasien laki laki berusia Pemfigus vulgaris ditandai dengan
67 tahun mengeluhkan muncul adanya gelembung berisi cairan
lepuhan pada kulit yang terasa (bula) berdinding tipis, kendur,
gatal, panas dan nyeri pada lengan, dan mudah pecah yang timbul
dada, dan punggung sejak kurang pada kulit atau membran mukosa
lebih 1 minggu yang lalu. normal maupun di atas dasar
• Lepuhan mudah pecah, lepuhan eritematous. Lokasi dapat terletak
berupa gelembung berisi cairan di mulut kemudian di sela paha,
dengan ukuran sebesar koin yang kulit kepala, wajah, leher, aksila,
muncul pada lengan terasa gatal, dan genital. Bula akan dengan
panas dan nyeri, karna gatal os mudah pecah dan mengakibatkan
menggaruk gelembung tersebut erosi mukosa yang terasa nyeri. 5
hingga gelembung tersebut pecah
menjadi lepuhan.
Pemeriksaan Dijumpai: Teori:
Dermatologi Bulla ukuran nummular-plakat,  Ditandai dengan adanya bula berdinding tipis,
sirkumskripta disertai Erosi, kendur, dan mudah pecah yang timbul pada kulit atau
Eskoriasi, krusta di regio membran mukosa normal maupun di atas dasar
antebrachii anterior. eritematous.
 Cairan bula pada awalnya jernih tetapi kemudian
dapat menjadi hemoragik bahkan seropurulen.
 Penyembuhan lesi berupa hiperpigmentasi tanpa
terbentuknya jaringan parut. Tanda Nikolsky positif
karena hilangnya kohesi antar sel di epidermis
sehingga lapisan atas dapat dengan mudah digeser ke
lateral dengan tekanan ringan
Pemeriksaan Dijumpai: Teori:
Dermatologi Bulla ukuran nummular-plakat,
sirkumskripta disertai Erosi,
Eskoriasi, krusta di regio
antebrachii anterior.
Diagnosa Banding Dijumpai: Teori:
Pada pasien ini didiagnosa pemfigus Diagnosis banding pada pemfigus
vulgaris dengan diagnose banding vulgaris ialah pemfigoid bulosa
pemfigoid bulosa dan dermatitis
hepertiformis.

dermatitis herpetiformis
Tatalaksana Dijumpai: Teori:
Penatalaksanaan non-farmakologis pada pasien Penatalaksanaan non-farmakologi:
ini yaitu dengan memberikan edukasi pada perawatan luka yang baik. Pasien
pasien mengenai penyakitnya dan disarankan mengurangi aktivitas agar
pengobatannya, menyarankan kepada pasien resiko cedera pada kulit dan lapisan
untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan mukosa.
tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin Penatalaksanaan Farmakologi:
dokter, menghindari menggaruk dan a. Fase kontrol: prednison 100-
memecahkan gelembung yang berisi cairan, 150 mg/hari secara sistemik
dan jaga kebersihan tubuh.
Untuk penatalaksanaan farmakologis dengan
Methylprednisilon 16 mg/hari, Fuson cream
2x1.

Anda mungkin juga menyukai