KEDOKTERAN KELUARGA
SEQUEL STROKE + HIPERTENSI
Penguji: Dr. dr. Farsida, MPH
Coass: Alifa Sarah Safira
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 64 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan
Tanggal periksa : 13 Juni 2022
ANAMNESIS
• KELUHAN UTAMA
• Pasien mengalami lemah anggota gerak sebelah kanan. Keluhan ini berawal sejak
kurang lebih 6 tahun lalu, dimana keluarga pasien menemukan pasien sudah terjatuh
di lantai dan tidak sadar. Pasien dibawa berobat ke dokter dan didiagnosis mengalami
stroke. Saat itu, pasien mengalami lumpuh keempat anggota gerak dan tidak bisa
berbicara. Kemudian, pasien menjalani pengobatan dan rajin kontrol selama kurang
lebih dua tahun hingga keluhan pasien membaik, dimana pasien dapat menggerakkan
tangan dan kaki kirinya. Setelah pengobatan selama dua tahun tersebut, pasien tidak
rutin kontrol lagi dan tidak rutin minum obat.
ANAMNESIS
• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Keluhan saat ini, yaitu lemah anggota gerak kanan, disertai dengan adanya bicara
pelo. Pasien masih dapat mengerti pembicaraan yang didengar oleh pasien. Keluhan
sakit kepala, muntah, dan penurunan kesadaran disangkal.
• Pasien memiliki penyakit hipertensi sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu. Pasien tidak
• Keluhan serupa (-), hipertensi (+), diabetes melitus (-), penyakit jantung (-)
• Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung. Riwayat keluhan serupa
• Pasien tinggal dengan keluarga anak perempuannya di satu rumah. Keluarga tersebut
terdiri dari suami, istri, dan dua orang anak. Anak pasien bekerja sebagai buruh cuci
lepas. Menantu pasien bekerja sebagai pedagang di daerah Tanah Abang dan jarang
pulang ke rumah. Namun ketika pulang, kadang menantu pasien merokok di rumah.
Pasien sudah tidak bekerja. Sehari-hari pasien hanya beristirahat di rumah (duduk di
teras rumah atau berbaring). Pasien makan 3 kali sehari; sering makan sayur, tapi jarang
makan buah. Pasien sudah tidak terlalu sering makan makanan yang asin.
• Rumah pasien adalah rumah kontrakan petak yang bergabung dengan kontrakan lain
(kurang lebih 4 rumah). Keluarga pasien akrab bersosialisasi dengan penghuni setempat.
ANAMNESIS
• RIWAYAT PENGOBATAN
• RIWAYAT ALERGI
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap debu, makanan, atau pun obat-obatan.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM: lumpuh STATUS GENERALIS
KESADARAN: compos mentis • Kepala : normocephal
• Mata : CA (-), SI (-), RCL (+/+), pupil isokor (d=3 cm),
TANDA VITAL gerak mata ke segala arah baik
TD : 150/90 mmHg • Hidung : deviasi septum (-), sekret (-/-), PCH (-)
N : 90x/menit • Telinga : normotia, nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)
RR : 21x/menit • Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis (-), faring tonsil
T : 36,9°C dbn
• Leher : pembesaran KGB/tiroid (-), JVP normal
• Toraks : dinding dada simetris
STATUS GIZI
• Pulmo: retraksi dinding dada (-/-), VBS (+/+), rhonki
BB : 64 kg (-/-), wheezing (-/-)
TB : 158 cm • Cor: ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis tidak
IMT : 25,4 (overweight) teraba, BJ I – II regular, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen: tampak datar, distensi (-), bising usus (+)
13x/menit, perkusi timpani, nyeri tekan (-)
• Ekstremitas: akral hangat (+/+/+/+), edema (-/-/-/-),
CRT < 2” (+/+/+/+)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS NEUROLOGIS
• PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL
• Kaku kuduk (-), Brudzinski I/II/III (-/-/-), Kernig’s sign (-)
• PEMERIKSAAN NERVUS KRANIAL
• Parese N. VII dan N. XII dextra
• PEMERIKSAAN MOTORIK
• Bentuk dan kontur otot dbn, kekuatan otot 0/5/0/5
• PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS
• Biseps (+/+), triseps (+/+), patella (+/+), achilles (+/+)
• Babinski (-/-), Chaddock (-/-), Oppenheim (-/-), Gordon (-/-)
• PEMERIKSAAN SENSORIK → dalam batas normal
• PEMERIKSAAN FUNGSI LUHUR
• Fungsi bahasa : normal
• Fungsi orientasi : baik
• Fungsi memori : baik SIRIRAJ STROKE SCORE: - 3
RESUME
Pasien mengeluhkan mengalami lemah anggota gerak sebelah kanan, yang
dirasakan sejak kurang lebih 6 tahun yang lalu, disertai dengan adanya bicara
pelo. Pasien masih dapat mengerti pembicaraan yang didengar oleh pasien.
Keluhan sakit kepala, muntah, dan penurunan kesadaran disangkal. Pasien
memiliki penyakit hipertensi sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu. Pasien tidak
rutin minum obat darah tinggi.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan pasien mengalami darah tinggi dan status gizi
overweight. Pasien mengalami parese nervus VII dan nervus XII dextra. Dilakukan
penghitungan dengan Siriraj Stroke Score dengan hasil -3 dengan interpretasi
stroke infark.
SARAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan kimia darah
(kolesterol, gula darah, asam urat, dll)
DIAGNOSIS KERJA
• Sequel stroke
• hipertensi
PENATALAKSANAAN
NONFARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit • Amlodipin 1 x 10 mg
yang diderita • Vitamin B complex 2 x 1 tab
• Edukasi mengenai pemeriksaan tekanan darah rutin
dan minum obat antihipertensi secara rutin
• Edukasi pencegahan stroke berulang
• Edukasi fisioterapi pada keluarga pasien
• Edukasi cara merawat pasien di rumah (caregiver)
• Memberikan motivasi untuk rutin mengambil obat
antihipertensi dan kontrol tekanan darah, juga untuk
kembali kontrol ke dokter spesialis saraf
• Edukasi untuk intervensi pola hidup dengan
membatasi konsumsi garam, pola makan seimbang,
dan menurunkan BB
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
IDENTITAS DAN PROFIL KELUARGA
Jumlah anggota keluarga 5 orang
Nama Ny. N Pasien
Ny. I Anak
Tn. A Menantu
An. R Cucu pertama
An. S Cucu kedua
Kewarganegaraan WNI
Tempat tinggal Rumah dengan 3 Sudah tinggal di
kamar tidur, 1 rumah tersebut sejak
kamar mandi, dan kurang lebih 10 tahun
1 dapur yang lalu
Agama Islam
Pendidikan terakhir Ny. N SMP
Ny. I SMP
Tn. A SMA
An. R SMA
An. S -
Fasilitas Ya Tidak
PAM
Pembuangan tinja
Pembuangan air limbah
Pembuangan sampah
Fasilitas dapur
Ruang keluarga
ASPEK PHBS
Indikator PHBS Ya Tidak
Menggunakan air bersih
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Menggunakan jamban sehat
Makan buah dan sayur setiap hari
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Tidak merokok di dalam rumah
Mengonsumsi garam dengan jumlah cukup
Mengonsumsi minyak pada makanan dengan jumlah
cukup
MANDALA
OF HEALTH
DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT → PROSES → OUTPUT → OUTCOME
• Keluarga inti • Perhatian keluarga • Daya tahan tubuh • Derajat kesehatan
berisikan ibu dan menjadi kurang pasien kurang kurang optimal
keluarga anaknya dalam kesehatan sehingga mudah
(anak, menantu, dan • Upaya pencegahan terserang penyakit
kedua anak) penyakit kurang • Rumah berhimpit,
• Status ekonomi kurang ventilasi dan
rendah sinar matahari
• Pendidikan keluarga
rendah
• Hygiene kurang baik
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek personal Aspek klinis
• Idea: pasien mengeluhkan lemah anggota gerak • Diagnosis kerja: sequel stroke + hipertensi
Memberikan edukasi
mengenai komplikasi lain
yang dapat terjadi pada
pasien stroke dan hipertensi.
Memberikan edukasi
mengenai PHBS
PENATALAKSANAAN