Anda di halaman 1dari 31

BED SIDE TEACHING

DISUSUN OLEH:
Devia Khoerunnisa
12100116260

PRESEPTOR:
Hj. Rini Sulviani, dr., Sp.A., M.Kes

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD R SYAMSUDIN, SH – KOTA SUKABUMI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
TAHUN 2017
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. SS
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 27 Februari 2010
• Usia : 7 tahun 7 bulan
• Alamat : Kampung Ciburial
• Tgl masuk : 26 September 2017
• Tgl pemeriksaan : 28 September 2017 14.00 WIB
IDENTITAS ORANG TUA
• Nama ayah : Tn. D
• Umur : 45 Tahun
• Pekerjaan : Ternak kambing
• Pendidikan : SD
• Penghasilan : < 1,4 juta/bulan

• Nama ibu : Ny. Y


• Umur : 41 Tahun
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan : SD
• Penghasilan :-
ANAMNESIS
(Alloanamnesis kepada ibu pasien)
Keluhan Utama : Demam
Pasien dibawa orang tuanya ke IGD RS Syamsudin
dengan keluhan demam sejak 10 hari sebelum masuk rumah
sakit. Demam pada 5 hari pertama dirasakan terus menerus
sepanjang hari. Demam hari ke-6 sampai ke-10 lebih terasa
tinggi, muncul setiap sore hingga malam hari, dan turun di siang
hari namun masih terasa hangat. Ibu pasien tidak mengetahui
suhu tertinggi dan terendah demam nya, karena demam nya tidak
diukur dengan termometer. Puncak tertinggi demam nya yang
dirasakan adalah saat demam hari ke-6 dan menetap hingga hari
ke-10, sehingga ibu pasien membawa nya ke RS.
Menurut ibu pasien, pasien mengeluh badan nya
lemas, mual dan sakit perut sebelah kiri bawah sejak 5
hari SMRS. Keluhan juga disertai nafsu makan yang
menurun. Ibu pasien menyangkal ada keluhan sakit
kepala, muntah, BAB cair, sulit BAB, bercak
kemerahan di sekitar dada atau perut, serta nyeri otot
dan sendi.
Menurut ibu pasien, saat ini pasien tidak mengalami
batuk lama lebih dari 3 minggu, penurunan BB drastis, bengkak
di sendi, serta pengobatan penyakit paru selama 6 bulan, maupun
riwayat keluarga yang sedang pengobatan batuk lama. Tidak
terdapat nyeri di perut kanan atas, muntah, perubahan warna urin
menjadi gelap seperti air teh maupun mata dan kulit yang
menjadi kuning. Ibu pasien menyangkal adanya kejang dan
penurunan kesadaran.
Ibu pasien menyangkal pasien mengalami gejala nyeri
hebat di seluruh perut dengan perut menegang seperti papan,
BAB berwarna kehitaman atau disertai darah. Tidak terdapat
gejala muntah, kuning pada mata dan kulit, maupun pembesaran
perut sebelah kanan bawah. Keluhan sesak dan batuk, juga tidak
terdapat keluhan kejang dan penurunan kesadaran.
Pasien sering jajan dipinggir jalan, sering lupa mencuci tangan
memakai sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah BAB. Air minum
yang digunakan pasien adalah air sumur yang direbus terlebih dahulu sebelum
di konsumsi.
Keluhan pada pasien sudah pernah diobati dengan obat penurun
panas dari puskesmas, namun ibu pasien lupa nama obatnya. Karena demam
tidak membaik, akhirnya pasien diawa ke IGD dan disarankan untuk dirawat.
Saat pemeriksaan pasien sedang menjalani perawatan hari ke-3 di ruang
perawatan anak. Keluhan demam sudah menurun, pasien merasa sakit perut
nya berkurang, tidak ada mual dan nafsu makan nya kembali meningkat.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Pasien memiliki riwayat pengobatan TB selama 6 bulan dan
sudah tuntas.
• Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya.
RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Pasien dilahirkan dari ibu P3A0. Persalinan ditolong oleh


paraji melalui persalinan normal pada usia kandungan 9 bulan, air
ketuban jernih, dengan presentasi kepala. Saat lahir anak langsung
menangis, berat badan lahir 2500 gr.
RIWAYAT MAKANAN
Usia Jenis makanan

0 – 6 bulan ASI

6 bulan – 2 tahun ASI + MPASI (bubur bayi siap saji & bubur yang dibuat sendiri)

Susu formula dan makanan keluarga yang dilunakkan (sayuran,


1-3 tahun
daging, ikan dan buah-buahan)

3 tahun - sekarang Makanan keluarga (nasi, sayur, daging, ikan, buah-buahan)


RIWAYAT IMUNISASI
Pasien telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang
dilakukan di bidan.
• Hepatitis B : 1x (setelah lahir)
• BCG, polio 1 : Usia 1 bulan
• DPT-HiB+polio 2, 3, 4 : Ibu tidak mengetahui
• Campak : Usia 9 bulan
TUMBUH KEMBANG
• Motorik Kasar
• Berjalan: 24 bulan
• Motorik Halus
• Mencorat-coret kertas: 13 bulan
• Sosial
• Berpakaian tanpa bantuan: 2 tahun
• Bermain dengan teman sebaya: 3 tahun
• Bahasa
• Bicara dimengerti: 2 tahun
• Pasien baru mulai mengikuti sekolah dasar selama 2 bulan dan sejauh ini
dapat mengikuti pelajaran disekolah tanpa kesulitan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : composmentis
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Tanda vital
• Tensi : 100/60 mmHg
• Nadi : 98 kali/menit, reguler, equal, isi cukup
• Respirasi : 24 kali/menit
• Suhu : 36.4O C
• Antropometri
• BB : 16 kg
• TB : 105 cm
• BMI : 14,54
• Status Gizi
• BB/Usia : diantara -2 sampai -3 SD (underweight)
• TB/Usia : dibawah -3 SD (severly stunted)
• BMI/Usia : diantara 0 sampai -1 SD (normal)
Kepala
• Wajah : Simetris
• Rambut : Hitam, halus, tidak mudah rontok
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat, isokor,
reflex cahaya +/+, cekung -/-
• Telinga : Bentuk normal, sekret -/-, serumen +/+
• Hidung : Deviasi septum (-), sekret -/-, epistaksis -/-
• Mulut
• Bibir : Tidak kering, perioral sianosis (-)
• Mukosa : Basah
• Gigi dan gusi : Dalam batas normal
• Lidah : Coated tongue (-), fasikulasi (-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Tonsil : T1-T1, hiperemis -/-
• Leher
• Kelenjar getah bening : Tidak teraba pembesaran

• Thoraks
• Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, retraksi otot pernapasan (-),
rose spot (-)
• Palpasi : Pergerakan simetris, focal fremitus kanan=kiri
• Auskultasi
• Paru Anterior: VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), slam (-/-)
• Paru Posterior: VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), slam (-/-)
• Bunyi jantung : S1, S2 normal, murmur (+) gallop (-)
• Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Lembut, nyeri tekan kuadran kiri atas (+), hepar dan lien tidak
teraba, nyeri tekan kuadran kanan atas(-)
• Perkusi : Tympanic, shifting dullnes (-)
• Anogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas atas : Edema -/-, akral hangat, CRT < 2 detik
• Ekstremitas bawah: Edema -/-, akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Neurologis
• Tanda rangsang meningens
• Kaku kuduk : (-)
• Burdzinski I, II, III : (-)
• Kernig’s sign : (-)
• Laseque sign : (-)
• Refleks Fisiologis : +/+
• Refleks Patologis : -/-
RESUME
Pasien seorang anak perempuan berusia 7 tahun 10 bulan, status gizi
baik, datang ke IGD dibawa orang tuanya dengan keluhan demam sejak 10
hari SMRS, dengan pola demam step ladder di hari ke-1 sampai 5 dan pola
demam continuous dari hari ke-6 sampai ke-10. Keluhan disertai dengan
lemas, mual, penurunan nafsu makan dan sakit perut sebelah kiri bawah sejak
5 hari SMRS. Pasien memiliki riwayat sering jajan di pinggir jalan dan jarang
mencuci tangan memakai sabun sebelum makan dan setelah BAB.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak
sakit ringan, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal.
Pada pemeriksaan kepala, leher, thorax, dan ekstremitas dalam batas normal.
Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan di kuadran kiri bawah.
DIAGNOSIS BANDING
• Demam Tifoid
• Demam Paratifoid
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
• Widal Test
• IgM anti S.typhii
• Kultur darah
• EKG
DIAGNOSIS KERJA
Demam Tifoid
PENATALAKSANAAN
UMUM
• Tirah baring
• Diet makanan rendah serat dan mudah dicerna
• Kebutuhan kalori RDA x BB = 70 x 16 = 1.120 kkal/hari
• Kebutuhan cairan dengan BB 16 kg
10 kg x 100 ml = 1000 ml
6 kg x 50 ml = 300 ml
Total 1300 ml/24 jam  54 ml/jam
 18 gtt/menit (makro)
KHUSUS
• Antibiotik
Antibiotik lini I: Kloramfenikol, dosis 50-75 mg/kgbb/hari
Untuk pasien:
Dosis 50-75 x 16 kg = 800 - 1200 mg/hari
4 x 1 tablet selama 14-21 hari

• Antipiretik
Paracetamol, dosis 10-20 mg/kgBB/kalitiap 6-8 jam
Untuk pasien:
Dosis 10-20 x 16 kg = 160-320 mg/kali
3 x ½ tablet (bila demam)
EDUKASI
• Menjelaskan kepada orang tua mengenai penyakit pasien dan
pengobatannya:
• Pasien harus istirahat total
• Antibiotik harus dihabiskan
• Konsumsi makanan yang lunak seperti bubur, nasi tim, dll

• Menghindari faktor risiko penyakit yaitu:


• Tidak jajan sembarangan
• Anak dibiasakan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir
setiap sebelum makan, setelah BAB dan setelah memegang benda yang
kotor.
• Ibu pasien harus membiasakan mencuci tangan juga bila menyiapkan
makanan.
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai