Anda di halaman 1dari 38

Tutorial Klinik

FAILURE TO THRIVE (GAGAL TUMBUH)

Oleh:
Desy Ekamadayani Ahmad (1610029017)
Nurdiana Oktavia (1610029022)

Pembimbing:
dr. Sherly Yuniarchan, Sp. A
Identitas Pasien

• Nama Pasien : By. A


• Umur Pasien : 9 bulan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Pangeran Bendahara
Gg. Kariamal RT.5
• Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Identitas Orangtua

• Nama Ayah :Tn. T • Nama Ibu :Ny. M


• Usia :29 tahun • Usia :27 tahun
• Pekerjaan :- • Pekerjaan :IRT
• Pendidikan Terakhir: SMA • Pendidikan Terakhir :SMP
• Ayah perkawinan ke: 2 • Ibu perkawinan ke :2
Keluhan Utama
• Batuk selama 10 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk ke ruang melati dengan keluhan batuk sejak 10
hari yang lalu disertai pilek encer dan demam sejak 7 hari
sebelum masuk rumah sakit. Tidak ada keluhan muntah dan BAB
cair. Pasien sudah dua hari tidak buang air besar. Ibu pasien juga
mengeluhkan anak rewel dan susah tidur. Serta ibu juga
mengeluhkan berat badan pasien sempat naik selama 2 bulan,
namun kemudian berat badan pasien turun dan tidak naik-naik
lagi.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa.


• Pasien sebelumnya pernah mengalami atresia ani
saat lahir, setelah itu menjalani operasi kolostomi
pada saat usia 2 hari.
Riwayat Penyakit Keluarga

• Ada keluarga yang tinggal serumah juga mengalami batuk.


Riwayat Sosio-ekonomi

• Pasien tinggal bersama ibu kandung, kakak kandung, dan


nenek.
• Rumah terbuat dari beton, Ventilasi cukup.
• Jarak rumah satu dengan yang lainnya dekat.
• Berobat langsung ke Puskesmas.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak :
Makan dan minum anak
• Berat badan lahir : 3800 gram
• Panjang badan lahir : ibu lupa • ASI : lahir - sekarang
• Berat badan sekarang : 3,8 kg • Susu sapi/ buatan : -
• Tinggi badan sekarang: 58 cm • Bubur susu : Bubur SUN (3 x
• Gigi keluar : belum 2 sendok takar)
• Tersenyum : ibu lupa • Tim saring : -
• Miring : ibu lupa • Buah : -
• Tengkurap : belum • Lauk dan makan padat :
• Duduk : belum -
• Merangkak : belum
• Berdiri : belum
• Berjalan : belum
• Berbicara 2 suku kata: belum
Pemeliharaan Prenatal
• Periksa di : Bidan
• Penyakit Kehamilan : Tidak ada
• Obat-obatan yang sering diminum : Pemeliharaan postnatal :
Vitamin dan tablet Fe • Periksa di : Posyandu
• Selama hamil ibu pernah mencoba • Keadaan anak : sehat
menggugurkan kandungannya saat usia
kehamilan 2 bulan dengan cara minum • Keluarga berencana : Tidak
jamu-jamuan sebanyak 3 kali.

Riwayat Kelahiran :
• Lahir di : Rumah
• Persalinan ditolong oleh : Bidan
• bulan dalam kandungan : 9 bulan
• Jenis partus : Spontan
Imunisasi Usia saat imunisasi
I II III IV Booster I Booster II

BCG - //////// //////// //////// ///////// /////////

Polio - - - -
Campak - //////// //////// //////// /////////

DPT - - - /////////

Hepatitis B - - -
• Pemeriksaan Fisik Status gizi :
• Pemeriksaan dilakukan pada • Berat badan : 3,8 kg
tanggal 22 November 2016 • Tinggi Badan : 58 cm
Status gizi
Keadaan umum : Lemah
• BB/PB : Sangat Kurus (<-3 SD)
Kesadaran :Composmentis
• BB/U : Gizi Buruk (<-3 SD)
Tanda-tanda vital
• Frekuensi Nadi : 132x/menit, • PB/U : Perawakan Sangat Pendek (<-
regular, kuat angkat 3 SD)
• Frekuensi Nafas : 54x/menit,
regular
• Suhu : 38,0oC, aksiler
Kepala leher :
• Rambut :Warna hitam, tipis, tidak mudah dicabut, LK
38 cm
• Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
mata cowong (-/-)
• Telinga : Sekret (-), darah (-)
• Hidung : Sekret (+), pernafasan cuping hidung (-)
• Mulut :Mukosa bibir normal, lidah bersih, sianosis (-
/-)
• Tonsil :Normal, hiperemis (-/-), membesar (-/-)
• Faring :Normal, hiperemis (-)
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Regio Thorax
Paru-paru
• Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding
dada simetris, retraksi intercosta (-).
• Palpasi : Pergerakan dada simetris, raba fremitus
simetris.
• Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara napas simetris, rhonki (-/-),
wheezing (-/-).
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada midclavicula line
ICS V sinistra
• Perkusi : Batas jantung kanan : parasternal line
dekstra, batas jantung kiri : midclavicula line ICS V sinistra
• Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop
(-)
• Regio Abdomen • Regio Ekstremitas
• Inspeksi : Bentuk abdomen • Inspeksi : Edema (-),
normal, stoma (+) deformitas (-). Petekie (-)
• Palpasi : Soefl, kembung (-), defans • Palpasi : Akral hangat,
muskular (-), hepar dan lien dalam edema (-), nyeri tekan (-), tonus dan
batas normal, nyeri tekan abdomen di kekuatan otot normal, refleks fisiologis
empat kuadran (-), turgor kulit baik normal, refleks patologis (-).
• Perkusi : Distribusi timpani di
keempat kuadran, shifting dulness (-)
• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan
normal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
Tanggal 07-11-2016

Hb 11,1

Hct 31,9 %

Leukosit 13.040 Natrium 129

Trombosit 594.000 Kalium 5,5

Eritrosit 3.460.000 Chloride 103


– DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
• CAP + Down Syndrome + Gizi buruk

– PROGNOSIS
• Prognosis pada pasien ini adalah dubia
TINJAUAN PUSTAKA
Failure To Thrive (FTT)
• FTT : suatu keadaan yang ditandai dengan
kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan
seharusnya, tidak naik (flat growth) atau bahkan
turun dibandingkan pengukuran sebelumnya
(diketahui dari grafik pertumbuhan).
Epidemiologi
• Diperkirakan bahwa gagal tumbuh terjadi pada 5–10%
dari populasi anak kecil dan sekitar 3–5% dari anak
tersebut di bawa ke rumah sakit.
• Dari data nasional, gagal tumbuh berkisar antara 20
hingga 50 persen per provinsi, dan pada mayoritas
provinsi lebih dari sepertiga anak usia 6-15 tahun
terganggu pertumbuhannya.
Etiologi
Penyebab prenatal:
- Prematuritas dan komplikasinya
- Paparan uterus terhadap toxic agents seperti alkohol, rokok,
obat-obatan
- Infeksi (Rubella, CMV, HIV, dll)
- Intra uterine growth retardation (IUGR) karena berbagai
penyebab
- Abnormalitas kromosom (Down syndrome, turner syndrom).
Etiologi
Penyebab postnatal:
- Intake kalori yang tidak adekuat
- Absorpsi yang tidak adekuat
- Peningkatan kebutuhan kalori
- Gangguan penggunaan kalori
Klasifikasi
• Non organic (psychosocial) failure to thrive
• Organic failure to thrive
• Mixed failure to thrive
• Failure to thrive with no spesific etiology
Anamnesa
• Pemberian asupan makanan
• Riwayat perkembangan
• Perilaku anak
• Riwayat psikososial
• Pengasuh
Diagnosis banding

• Familial Short Stature


• Constitutional Growth Delay
• Psycosocial Dwarfism
Penatalaksanaan
• Tatalaksana utama pada gagal tumbuh adalah mengetahui penyebab
yang mendasarinya dan memperbaiki keadaan tersebut.
• Edukasi keluarga mengenai kebutuhan gizi dan cara pemberian makan
pada anak sangat penting dalam tatalaksana anak dengan gagal tumbuh.
• Terapi gagal tumbuh bersifat multifaktorial dan secara umum dibagi
menjadi pengobatan jangka panjang dan jangka pendek, melibatkan ibu
dan lingkungan serta interaksi ibu dan bayi.
• Pengobatan pada bayi termasuk nutrisi, terapi perkembangan dan
tingkah laku, serta mengatasi komplikasi yang terjadi.
Penatalaksanaan
• Perbaikan interaksi ibu dan anak juga dibutuhkan jika keberhasilan
perawatan di RS akan dilanjutkan di rumah.
• Untuk orang tua yang menyusui anaknya, evaluasi pemberian ASI pada
bayi dengan cara memperbaiki manajemen laktasi, selalu pastikan
jumlah asupan serta jadwal pemberian ASI disesuaikan dengan
kebutuhan bayi.
• Frekuensi pemberian berkisar 8-12 kali dalam 24 jam dengan lama
pemberian minimal 10 menit disetiap payudara.
• Makanan pendamping dapat diberikan pada bayi di atas 6 bulan.
Pastikan pemberian makanan cukup, pemberian makanan pada balita
sebaiknya 3 kali makan, 3 kali snack bergizi per hari, susu sebanyak 480-
960 ml/hari.
Komplikasi
• Gangguan perkembangan mental
• Gangguan perkembangan saraf
Prognosis
• Makin cepat timbulnya gangguan tumbuh dan makin berat penyakit
yang mendasarinya maka prognosisnya makin kurang baik.
Kesimpulan
• Pasien by. A, perempuan, berusia 9 bulan, datang dengan keluhan utama batuk
sejak 10 hari SMRS. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang ditegakkan diagnosis pada pasien ini adalah Failure To Thrive.
• Tatalaksana yang diperoleh pasien ini adalah terapi suportif, terapi dan terapi
kausal.
• Secara umum, penegakan diagnosis, alur penatalaksanaan sudah sesuai dengan
literatur yang ada. Prognosis pada pasien ini berdasarkan perjalanan penyakit dan
penatalaksanaan yang telah didapatkan adalah dubia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai