Oleh:
Desy Ekamadayani Ahmad (1610029017)
Nurdiana Oktavia (1610029022)
Pembimbing:
dr. Sherly Yuniarchan, Sp. A
Identitas Pasien
Riwayat Kelahiran :
• Lahir di : Rumah
• Persalinan ditolong oleh : Bidan
• bulan dalam kandungan : 9 bulan
• Jenis partus : Spontan
Imunisasi Usia saat imunisasi
I II III IV Booster I Booster II
Polio - - - -
Campak - //////// //////// //////// /////////
DPT - - - /////////
Hepatitis B - - -
• Pemeriksaan Fisik Status gizi :
• Pemeriksaan dilakukan pada • Berat badan : 3,8 kg
tanggal 22 November 2016 • Tinggi Badan : 58 cm
Status gizi
Keadaan umum : Lemah
• BB/PB : Sangat Kurus (<-3 SD)
Kesadaran :Composmentis
• BB/U : Gizi Buruk (<-3 SD)
Tanda-tanda vital
• Frekuensi Nadi : 132x/menit, • PB/U : Perawakan Sangat Pendek (<-
regular, kuat angkat 3 SD)
• Frekuensi Nafas : 54x/menit,
regular
• Suhu : 38,0oC, aksiler
Kepala leher :
• Rambut :Warna hitam, tipis, tidak mudah dicabut, LK
38 cm
• Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
mata cowong (-/-)
• Telinga : Sekret (-), darah (-)
• Hidung : Sekret (+), pernafasan cuping hidung (-)
• Mulut :Mukosa bibir normal, lidah bersih, sianosis (-
/-)
• Tonsil :Normal, hiperemis (-/-), membesar (-/-)
• Faring :Normal, hiperemis (-)
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Regio Thorax
Paru-paru
• Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding
dada simetris, retraksi intercosta (-).
• Palpasi : Pergerakan dada simetris, raba fremitus
simetris.
• Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara napas simetris, rhonki (-/-),
wheezing (-/-).
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada midclavicula line
ICS V sinistra
• Perkusi : Batas jantung kanan : parasternal line
dekstra, batas jantung kiri : midclavicula line ICS V sinistra
• Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop
(-)
• Regio Abdomen • Regio Ekstremitas
• Inspeksi : Bentuk abdomen • Inspeksi : Edema (-),
normal, stoma (+) deformitas (-). Petekie (-)
• Palpasi : Soefl, kembung (-), defans • Palpasi : Akral hangat,
muskular (-), hepar dan lien dalam edema (-), nyeri tekan (-), tonus dan
batas normal, nyeri tekan abdomen di kekuatan otot normal, refleks fisiologis
empat kuadran (-), turgor kulit baik normal, refleks patologis (-).
• Perkusi : Distribusi timpani di
keempat kuadran, shifting dulness (-)
• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan
normal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
Tanggal 07-11-2016
Hb 11,1
Hct 31,9 %
– PROGNOSIS
• Prognosis pada pasien ini adalah dubia
TINJAUAN PUSTAKA
Failure To Thrive (FTT)
• FTT : suatu keadaan yang ditandai dengan
kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan
seharusnya, tidak naik (flat growth) atau bahkan
turun dibandingkan pengukuran sebelumnya
(diketahui dari grafik pertumbuhan).
Epidemiologi
• Diperkirakan bahwa gagal tumbuh terjadi pada 5–10%
dari populasi anak kecil dan sekitar 3–5% dari anak
tersebut di bawa ke rumah sakit.
• Dari data nasional, gagal tumbuh berkisar antara 20
hingga 50 persen per provinsi, dan pada mayoritas
provinsi lebih dari sepertiga anak usia 6-15 tahun
terganggu pertumbuhannya.
Etiologi
Penyebab prenatal:
- Prematuritas dan komplikasinya
- Paparan uterus terhadap toxic agents seperti alkohol, rokok,
obat-obatan
- Infeksi (Rubella, CMV, HIV, dll)
- Intra uterine growth retardation (IUGR) karena berbagai
penyebab
- Abnormalitas kromosom (Down syndrome, turner syndrom).
Etiologi
Penyebab postnatal:
- Intake kalori yang tidak adekuat
- Absorpsi yang tidak adekuat
- Peningkatan kebutuhan kalori
- Gangguan penggunaan kalori
Klasifikasi
• Non organic (psychosocial) failure to thrive
• Organic failure to thrive
• Mixed failure to thrive
• Failure to thrive with no spesific etiology
Anamnesa
• Pemberian asupan makanan
• Riwayat perkembangan
• Perilaku anak
• Riwayat psikososial
• Pengasuh
Diagnosis banding