BMK
HIPOGLIKEMIA
Fitria wardatun maulida
201820401011153
(Neonatology at a Glance,2016)
2
LAPORAN KASUS
3
LAPORAN KASUS
Nama : By. KM
Tanggal Lahir : Jombang, 27 februari 2020
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat : Grogol diwek, Jombang
Tanggal MRS : 28-02-2020
4
Ayah:
Nama : Tn. S
Usia : 40 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan: SMA
Ibu:
Nama : Ny. KM
Usia : 37 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
5
ANAMNESIS
Keluhan utama
6
ANAMNESIS
Bayi kiriman dari ponek pada tanggal 28 -02-20 dengan
gerak tangis lemah. Bayi lahir tanggal 27-02-2020 jam
23.00, lahir spontan, ditolong bidan, tunggal intrauteri,
letak kepala, UK 40/41 mgg. Bayi lahir langsung
menangis AS 7-8-9, berat lahir 4280 gr, PB 52 cm, BAK
(+), BAB (-).
7
Setelah lahir,pasien dicoba dilakukakn IMD, reflek
menghisap tidak terlalu kuat dan dihangatkan di
infant warmer . 2 jam setelah lahir (01.00) bayi
tampak lemah, kejang (-), panas (-), tumpah (-).
Kondisi bayi saat di Anggrek : BB 4280 gram, Pch
(-), retraksi (-) grunting (-), saat datang bayi masih
dalam gerak tangis lemah.
8
RIWAYAT KEHAMILAN IBU SEKARANG
9
9
Penyakit Ibu selama Hamil
Riwayat diabetes mellitus (+), Hipertensi (+) , penyakit
jantung (-), keputihan (-), Saluran nafas (-),
ANC terpadu di puskesmas : HbsAg (-), Rapid test (-)
RPK
Tidak ada riwayat DM dalam keluarga
10
10
Riwayat Persalinan sekarang
• Ibu melahirkan di Ponek RSUD Jombang, SptB
• Usia kehamilan 40/41 minggu
• Bayi lahir Normal, langsung menangis
• AS 7-8-9, Ketuban jernih
• Sudah diberikan Inj. Vitamin K 1 mg i.m dan gentamycin eye
drop 1 tetes OD/OS
11
RIWAYAT PERSALINAN SEBELUMNYA
12
12
0
13
Ballard Score
14
14
21 + 19 = 40 (40
mgg) 15
15
ANTROPOMETRI
16
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Umum
Lemah
Tanda-tanda Vital :
HR : 143 kali/menit
RR : 51 kali/menit
Suhu : 36,5 °C
CRT : < 3 detik
BBL : 4280 gram
17
Grafik
Lubchenko
(BCB ∕
BMK)
18
18
19
19
20
20
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Neurologis
• Gerak tangis lemah (+)
• Aktivitas Normal
• Pergerakan Spontan
• Tonus Normal
• Sutura Normal
• Pupil Isokor
• Kejang (-)
22
Sistem Cardiovaskuler :
• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
• Auskultasi : mudah di dengar S1S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)
23
Sistem gastrointestinal:
• Inspeksi : flat, distensi (-), umbilikus basah , segar, tidak
ada tanda-tanda infeksi, pus (-)
• Palpasi abdomen : soefl, massa(-), hepar tidak membesar,
lien tidak membesar, turgor kulit baik
• Auskultasi : BU (+)
24
Sistem Genitourinaria :
• Labia mayor belum menutup labia minor
• Anus (+)
25
HASIL LABORATORIUM (28 -02 2020)
Darah Lengkap
Haemoglobin : 15,4 Eosinofil : 2 Imature granulosit:
Leukosit : 20,11 Basofil : 1 5,1
Batang :- I ∕ T ratio : 0,01
Hematokrit : 48,2 Segmen : 49 CRP : 5
Eritrosit : 509 Limfosit : 32 GDS : 35
MCV : 20,0 Monosit : 17
Jumlah Neutrofil
MCH : 30,3 Absolut : 6,15
MCHC : 32,0 Retikulosit : 7,40
Trombosit : 152.000
Pemeriksaan Glukosa darah ulangan
Tanggal 29/02/20 85
26
CLUE AND CUE
27
PROBLEM LIST
- BCB BMK
- Hipoglikemia
28
INITIAL DIAGNOSIS
BCB BMK + Hipoglikemia
29
DIAGNOSIS BANDING
- Kejang Neonatorum
- Gawat Nafas
30
Planning Diagnosis : DL
Planning terapi :
- MRS
- D10 428 cc/24jam GIR : (6,9)
- Bolus 8cc (Angrek)
- ASI 8x30
- Termoregulasi
Planning monitoring :
- Tanda-tanda vital
- Tanda-tanda hipoglikemia
- Kadar glukosa darah tiap 6 jam
- Tali pusat
31
Planing Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga tentang diagnosis pasien yaitu
mengalami kekurangan kadar gula dalam darah
Menjelaskan bahwa pasien mengalami hal tersebut yang dapat
dipicu karena ibu bayi yang mengalami DM
Menjelaskan tentang pemeriksaan yang perlu dilakukan yaitu
observasi kadar gula darah
Menjelaskan bahwa pasien harus dirawat terlebih dahulu
untuk dilakukan pemantauan terhadap kadar gula darah
32
Menjelaskan bahwa pasien memerlukan ASI, jadi
apabila kondisi ibu belum memungkinkan untuk
datang ke RS, ASI dapat diperah dan dikirimkan ke RS
Menjelaskan tentang komplikasi yang bisa terjadi
apabila pasien tidak ditatalaksana dengan baik dapat
beresiko menimbulkan kerusakan otak
33
Follow up
28-02-2020 S : gerak tangis lemah, Refleks hisap
jam 09.20 lemah, malas minum, sesak (-)
O:
K/U : gerak tangis lemah, pch (-),
retraksi (-)
GDA : 35 mg/dL
BB : 4285 gram
HR : 137 x/menit, RR : 46 x/menit, S :
36,8 ⁰C
A: BCB BMK, Hipoglikemia
P:
- bolus D10% 8 cc
- D10 428 cc/24 jam
- ASI
- Termoregulasi
34
28-02-2020 jam S: gerak tangis cukup, sesak (-),
12.00 hipersaliva (-), tumpah (-)
O:
K/U : gerak tangis cukup, pch (-),
retraksi (–)
GDA : 85 mg/dL
HR : 144 x/menit, RR : 48 x/menit, S :
36,9 ⁰C
A: BCB BMK, Hipoglikemia
P:
- Infus D10% cc/24 jam
- ASI
- termoregulasi
35
29-02-2020 S : Gerak tangis kuat, sesak (-), reflek
(09.10) hisap baik (+), latihan menetek (+)
O:
K/U gerak tangis kuat, pch -, retraksi –
BB :4280 g
HR : 147 x/menit, RR : 46 x/menit, S :
37,5 C
A : BCB BMK Hipoglikemia
P:
- Infus D10%
- Latihan menetek
36
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
BCB BMK Hipoglikemia : Kadar glukosa
GDS : 35mg/d serum <45 mg / dL
37
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Bayi kiriman dari ponek dengan Tanda dan gejala Hipoglikemia
letargis, gerak tangis lemah, pada neonatus :
reflek hisap menurun - Tangis abnormal
- Iritabilitas
- Jitteriness
- Malas minum
- Kejang
- Letargis
- Hipotermi
- Takipneu
(Neonatology at a
Glance,2016)
38
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
D10% bolus 8 cc (R.anggrek) Tatalaksana hipoglikemia
D10% 428cc/24 jam neonatus :
1. Bolus D10% 2 cc/kg
2. IV D10% 5-8 mg/kgBB/menit
(Neonatology at Glance 3rd
edition, 2016
39
KOMPLIKASI
• Hipoglikemi berulang atau berkelanjutan dapat
menyebabkan kerusakan neurologis, keterbelakangan
mental, epilepsi, gangguan kepribadian
• Cacat neurologis jangka panjang berhubungan dengan
durasi hipoglikemia
• Kejang pada perode neonatal
• Asimptomatik hipoglikemi
40
PROGNOSIS
41
KESIMPULAN
Hipoglikemia merupakan masalah metabolik yang
umum pada neonatus. Hipoglikemia lebih sering terjadi
pada bayi baru lahir di bandingkan anak yang lebih
besar. Kadar glukosa yang normal terjadi karena
kesimbangan antara penyedian glukosa dalam darah
dengan pemakaian oleh tubuh, bila terjadi
keseimbangan ini maka dapat terjadi hipoglikemia.
Hipoglikemia pada neonatus bersifat sementara dan
menetap atau berulang
42
TINJAUAN PUSTAKA
43
DEFINISI
(cranmer,2015)
(Neonatology at a Glance,2016)
44
EPIDEMIOLOGI
Keseluruhan insidensi hipoglikemia simtomatis pada
neonatus bervariasi, antara 1,3-3 kejadian dari 1000
kelahiran hidup. Insiden hipoglikemia meningkat pada
kelompok neonatus yang resiko tinggi.
(Cranmer, 2015)
45
FAKTOR RESIKO
BAYI
IBU - IUGR
- Ibu dengan DM, - Kecil Usia Kehamilan (< 10
Obesitas centile)
- Besar usia kehamilan (> 90
- Pemberian glukosa centile atau > 4500 g)
infus dalam jumlah - Preterm
besar segera - Bayi sakit, ex sepsis
sebelum melahirkan - Iatrogenik
- Penggunaan obat - berkurangnya asupan dengan
Agonis Beta glukosa intravena yang tidak
adekuat.
adrenergik atau
- Polisitemia
antagonis
- Hipoksik iskemik ensefalopati
- Hipotermia
- Penyakit rhesus
46
(Neonatology at Glance 3rd edition, 2016)
ETIOLOGI
• bayi prematur
• bayi kecil untuk masa kehamilan /wasted infants
• Stressed infants,seperti infeksi atau hipoksia. Dalam keadaan hipoksia pembentukan
energi tidak efisien. Dalam keadaan normal 1 gram glukosa menghasilkan 38 ATP,
Cadangan energi sedangkan dalam keadaan hipoksia hanya 2 ATP.
kurang • bayi dengan kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis sering mempunyai cadangan
glikogen yang rendah sehingga tidak ada cadangan energi yang dapat diubah menjadi
glukosa.
• bayi dengan distres pernapasan
• bayi hipotermia; untuk mempertahankan suhu tubuh diperlukan banyak energi dari glukosa dan lemak
coklat
• bayi dari ibu diabetes melitus, sebelum lahir terbiasa mendapat glukosa tinggi sehingga membuat janin
obesitas dan merangsang pancreas janin untuk sekresi insulin ekstra. Saat lahir, penyediaan glukosa
Pemakaian terhenti sedangkan produksi insulin tetap, sehingga terjadi hipoglikemia
energi • bayi besar untuk masa kehamilan
meningkat • bayi dengan polisitemia
• hiperinsulinisme, islet cell dysplasia, sindrom Beckwith-Wiedemann
• pasca transfusi tukar
48
MANIFESTASI KLINIS
- Tangis abnormal
- Iritabilitas
- Jitteriness
- Malas minum
- Kejang
- Letargis
- Hipotermi
- Takipneu
(Neonatology at a Glance,2016)
49
MONITORING
Bayi dengan faktor risiko harus diberi makan secara teratur
dan sering (setidaknya setiap 3 jam) dan glukosa darah
mereka dipantau sampai > 45 mg / dL (> 2,6 mmol / L)
pada dua kali pemeriksaan
50
TATALAKSANA
51
54
TERIMA KASIH
55