Morbili
Identit
as
Anamn
esis
Keluhan utama
Timbul bercak-bercak kemerahan
di seluruh tubuh sejak 1 hari
SMRS
Keluhan Tambahan
Demam, Batuk
demam
langsung Riwayat
tinggi,
Anamn
demam terus menerus.
OS
penyakit
esis
juga batuk sejak 2 hari SMRS,
sekarang
batuk berdahak, dahak susah
dikeluarkan. Sesak (-), mual
(-), muntah (-), BAK dan BAB
2
1
lancar.
hari
hari
SMR
SMR
S
Masih SMR
demam dan batuk.
S
timbul S
bercak
kemerahan
diseluruhMasih
tubuhbatuk.
sejak 1Demam
hari SMRS,
mulai turun
awalnya Bercak
dimulai
kemerahan
dari diseluruh
wajah
tubuh.
kemudianSesak
ke badan,
(-), mual
ke (-),
tangan,
muntah (-), BAK
dan kaki.
danSesak
BAB lancar.
(-), mual (-),
muntah (-),
Nafsu
BAK
makan
dan dan
BAB minum
lancar. menurun.
Nafsu
makan
dan
minum
Anamn
esis
Riwayat Penyakit Dahulu
Baru pertama kali merasakan
keluhan seperti ini. Baru pertama
kali dirawat di RS. Riwayat kejang
demam (-), riwayat TB paru (-),
riwayat Penyakit
asma (-), Keluarga
riwayat demam
Riwayat
(-)
berdarah
Tidak
ada
yang
mengalami
keluhan seperti pasien
Kejang demam disangkal
Anamn
esis
Riwayat Kelahiran
Ibu rutin periksa ke dokter, lahir
spontan (Normal), cukup bulan,
langsung menangis,
BB : 2600 gr, PB : 48 cm
Riwayat Imunisasi
Hepatitis = pada usia 0, 1, 6 bulan
Polio = pada usia 0, 2, 4, 6 bulan
BCG = pada usia 2 bulan
DPT= pada usia 2, 4, 6 bulan
Campak = pada usia 9 bulan
Anamn
esis
Riwayat Makan
Sebelum sakit teratur, setelah
sakit jadi malas makan
Riwayat Tum-Bang
Merangkak usia 7 bulan
Berdiri dengan bantuan usia 9
bulan
Berjalan usia 12 bulan
Anamn
esis
Riwayat Pengobatan
Belum minum obat
Riwayat Alergi
Tidak ada alergi makanan dan
obat-obatan
Pemeriksaa
n Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Suhu : 36,70 C
Nadi : 98 x/menit, irama
teratur, kualitas baik, isi cukup
RR : 26 x/menit
Pemeriksa
an Fisik
Antropometri :
BB : 13 kg
TB : 91 cm
BB/U : 13/16 x 100 % =
81,2%
TB/U : 91/97 x 100 % = 93,8%
BB/TB : 13/14 x 100 % =
92,8%
Pemeriksa
an Fisik
Pemeriksaa
n Fisik
Paru :
I : dada simetris
kanan dan kiri,
retraksi interkosta
(-), bagian dada
yang tertinggal (-)
P : Vocal fremitus
kanan = kiri
P: Sonor pada
kedua
lapang
paru
Jantung :
I : Ictus kordis
tidak terlihat
P : Ictus Cordis
teraba pada ICS 5
midclavicula line
P : Redup
A : Bunyi jantung I
dan II reguler ,
murmur (-),gallop
(-)
Pemeriksa
an Fisik
Perut :
I : Perut tampak datar
A : Bising usus (+) pada 4 kuadran
P : Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien
tidak teraba membesar, Turgor kulit
kembali cepat
P : Timpani pada 4 kuadran
Pemeriksa
an Fisik
Ekstremitas :
Akral hangat
CRT < 2 detik
Edema (-)
Sianosis (-)
Inguinal
: pembesaran kelenjar
inguinal (-)
Anus
: Dalam batas normal
Genitalia
: Dalam batas normal
Pemeriksaan
Laboratorium
Jenis
Hasil
pemerik
Nilai
15
maret
2014
Satuan
rujukan
saan
Hemoglo
10,7
10,7
g/dll
bin
32
14,7
Hematokr 492
31 43
it
13,9 229 - 553
103 /uL
103 /uL
Resu
me
Anamnesis
OS datang ke RS dengan keluhan
timbul bercak kemerahan diseluruh
tubuh sejak 1 hari SMRS, awalnya
dimulai dari wajah kemudian ke
badan,
ke
tangan,
dan
kaki.
Sebelumnya OS demam sejak 2 hari
SMRS,
demam
langsung
tinggi,
demam terus menerus. OS juga batuk
sejak 2 hari SMRS, batuk berdahak,
Asses
ment
Ruam
makulopapular
Demam
Intake sulit
Batuk
Pilek
Working
Diagnosis
Diagnosis klinis
Morbili
ISPA
Working
Diagnosis
Diagnosis Tumbuh kembang
Tumbuh kembang sesuai usia
Diagnosis Imunisasi
Imunisasi lengkap
Diagnosis Gizi
Gizi Baik
Rencana
Penatalaksana
an
Infus RL 11 tpm ( 1150/24 = 11 tpm
makro = 44 tpm mikro)
Naprex syr. 3x1/2 cdo (isi paracetamol.
dosis 10-15mg/kgBB/x)
Codipront syr. 3x1/2 cdo (Tiap 1 sendok
takar obat (5 ml) mengandung :
Codeine anhydrate 11,11 mg,
Phenyltoloxamine 3,67 mg. dosis codein
1mg/kgbb/hari(3x), dosis
phenyltoloxamine 0.35mg/kgbb/hr(3x))
Tinjauan Pustaka
Morbili
Defini
si
Morbili
atau
dengan
Campak,
Measles,
Rubeola
merupakan
penyakit akut yang sangat menular,
disebabkan oleh infeksi virus yang
pada umumnya menyerang anak.
Epidemi
ologi
Angka kejadian campak di Indonesia
sejak tahun 1990 2002 masih tinggi
sekitar
3000-4000
per
tahun
demikian juga frekuensi terjadinya
kejadian luar biasa tampak meningkat
dari 23x pertahun sampai 174.
Namun case fatality rate telah dapat
diturunkan dari 5,5% menjadi 1,2 %.
Umur terbanyak menderita campak
adalah <12 bulan, diikuti kelompok
Epidemi
ologi
Telah
diketahui
bahwa
campak
menyebabkan penurunan daya tahan
tubuh secara umum, sehingga mudah
terjadi infeksi sekunder atau penyulit.
Penyulit
yang
sering
dijumpai
bronkopneumonia
(75,2%),
gastroenteritis
(7,1%),
ensefalitis
(6,7%) dan lain-lain (7,9%).
Etiolo
gi
Penyebabnya adalah virus yang
tergolong dalam famili Paramyxovirus
yaitu genus virus morbili. Virus ini
terdapat dalam sekret nasofaring dan
darah selama masa prodromal dan
dalam waktu yang singkat setelah
timbul ruam.
Patofisiolo
gi
Virus
masuk (Limpa)
Pembul
ke
uh
dalam
darah
limfatik
lokal
1-2 hari sebelumVirus memperbanyak
diri
Penulara
n secara
droplet
timbul G.K
Sampai 4 hari
sblm ruam
Delayed
muncul
hipersen
sitivias
Hari ke 14
sesudah
inf. Awal
Ruam
(limfatik regional)
Virus
berada
di sal.
Nafas
dan
konjungti
Hari ke va
9-10
Muncul nekrosis
epitel
Sal. Nafas: batuk
+pilek disertai
Fokus
infeksi
Epitel
orofaring,
konjungtiva,
Sal. Nafas,
kulit, usus
Gejala
Coryza
dan
Klinisbatuk-batuk
MASA
PRODOR
MAL
demam
ringansedang
batuk
kering
ringan,
coryza,
fotofobia
konjungti
vitis.
MASA
bertambah.
ERUPSI
Eritema
makulopapular
di mulai dari
telinga-wajahbadanekstremitas
(pola
cephalocaudal)
Rasa gatal
Perbesaran
KGB
pada
Erupsi
KONVALESEN
berkurang
meningga
lkan
bekas
yang
berwarna
lebih tua
(hiperpig
mentasi)
dan
mengelup
as
Diagnos
is Fisik :
Pem.
Demam tinggi
Coryza
Conjungtivitis
Cough
Koplik spot
Ruam makulopapular pola
cephalocaudal yang
berlanjut menjadi
hiperpigmentasi dan
mengelupas
Pengoba
tan
Pengobatan bersifat
Simptomatik:
- Antipiretik,
- Antitusif,
- Ekspektoran,
- Antikonvulsan.
Pasien campak tanpa penyulit
Berobat jalan
Pasien campak dengan penyulit
Rawat inap
Pengoba
tan
Pasien
campak
dengan
penyulit :
Bronkopneumonia
Antibiotik
Ampisilin
100
mg/kgBB/hari dalam 4 dosis i.v
kombinasi dengan kloramfenikol
75 mg/kgBB/hari. i.v dalam 4
dosis sampai pasien dapat
minum obat per oral.
Enteritis
Pikirkan rehidrasi bila pasien
Pengoba
tan
Otitis
media
antibiotik
kotrimoksazole
sulfametoksazole
mg/kgBB/hari dibagi dalam
dosis)
+
(4
2
Ensefalitis
Reduksi
jumlah
pemberian
cairan hingga kebutuhan
untuk mengurangi edema otak.
Koreksi elektrolit dan gangguan
gas darah
Komplika
si
Laringitis
Prognosis
Morbili merupakan self limiting
disease dan berlangsung 7-10
hari
sehingga
bila
tanpa
disertai
dengan
komplikasi
maka prognosisnya baik. Bila
ada
penyulit
infeksi
sekunder/malnutrisi
berat,
maka penyakit menjadi berat.
Kematian disebabkan karena
penyulit
(pneumonia
dan
Pencegah
an
1. Imunisasi aktif
Pencegahan campak dilakukan dengan
pemberian imunisasi aktif pada bayi
berumur 9 bulan atau lebih.
2. Imunisasi pasif
Bayi berusia < 12 bulan yang terpapar
langsung dengan pasien campak dapat
dicegah dengan Immune serum globulin
(gamma globulin)
Dosis anak : 0,2 ml/kgBB IM pada anak
Pencegah
an
3. Setelah itu vaksin MMR diberikan
sesegera mungkin sampai usia 12
bulan, dengan interval 3 bulan setelah
pemberian imunoglobulin.
4. Hindari kontak dengan penderita
campak
Terima kasih