Anda di halaman 1dari 2

Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara

permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak
termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap
daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya
tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan
tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.

Faktor faktor yang mempengaruhi mortalitas :
1. Faktor material
(usia jumlah anak dan jarak kehamilan) Umur ibu yang terlalu muda (<15) mempunyai resiko
mengalami kematian bayi akibat dari kesiapan pisikis dan biologis.
Jumlah anak semakin sering melahirkan akan semakin tinggi angka resiko kematian bayi
akibat kesehatan ibu yang senakin menurun dan perhatian ibu terhadap anaknya Seorang ibu
dengan jarak kelahiran relative pendek (<18 bulan) mempunyai resiko mengalami kematian
bayi lebih tinggi di bandingkan dengan ibu dengan jarak kelahiran 2-5 tahun.
2. Faktor nutrisi
Kelompok ibu yang kurang mengomsumsi kalori,protein, vitamin dan mineral yang cukup
akan mempunyai resiko yangtinggi untuk mengalami kematian bayi
3. Faktor linkungan
Polusi dan kontak dengan bahan bahan yang merusak atau membawa penyakit, menjadi
faktor penyebab kesehatan
4. Faktor kecelakaan
Dinyatakan faktor penyebab kematian,bukan faktor resiko, tetapi untuk celakaan karena
kesalahan induvidu
5. Faktor pengendalian penyakit
Meliputi prilaku hidup sehat yang di pengaruhi oleh pengetahuan ibu
FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN KARENA PENYAKIT
Secara medis dapat di kelompokan
1. Kematian bayi < 1 tahun, infeksi saluran pernafasan bagian atas, diare, radang paru,
penyakit saluran pencernaan, kejang, infeksi virus, cacat bawaan. Difti, faktor internal dalam
kandungan serta faktor eksternal lainya.
2. Kematian anak 1 4 tahun, infeksi saluran pernafasan atas, diare, radang paru, malaria,
gejala gejang dan diftri, kekurangan nutrisi dan penyakit jantung.
Secara umum penyakit sebagai faktor penyebab kematian dapat di kelompokan Kematian
maternal: komplikasi kehamilan, kelahiran dan nifas (3 terlambat dan 4 terlalu)
Secara umum sebagai faktor umum penyakit sebagai faktor penyebab kematian dapat di
kelompokan menjadi penyakit infeksi dan non infeksi.


Definisi Stillbirth
Kelahiran mati atau stillbirth adalah suiatu kondisi ketika bayi meninggal dalam rahim pada
usia kehamilan 20 minggu atau setelahnya. Sedangkan jika kehamilan hilang sebelum usia 20
minggu biasa disebut dengan keguguran. Sekitar 1 dari 160 kehamilan berakhir dengan
kelahiran mati di negara Amerika Serikat. Mayoritas kelahiran mati terjadi sebelum
persalinan dimulai, namun sejumlah kecil terjadi selama persalinan.

Hal hal yang mempengaruhi Stillbirth
Dalam banyak kasus, penyebab kematian janin dalam kandungan tidak pernah ditemukan,
bahkan setelah dilakukan penyelidikan menyeluruh. Terkadang terdapat lebih dari satu yang
menjadi penyebab kematian bayi.

Beberapa penyebab umum di antaranya:
Pertumbuhan janin yang buruk.
Bayi yang tumbuh terlalu lambat akan meningkatkan risiko kelahiran mati secara signifikan.

Plasenta abruption.
Plasenta abruption adalah plasenta yang mulai memisahkan diri dari rahim sejak sebelum
bayi lahir, sehingga hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab umum bayi meninggal
dalam kandungan.

Cacat lahir.
Cacat lahir dapat disebabkan oleh kromosom dan genetik yang mengalami kelainan, serta
cacat secara struktural, sehingga dapat menyebabkan kelahiran mati. Beberapa bayi yang
mengalami stillbirth memiliki beberapa cacat lahir.

Infeksi.
Infeksi yang melibatkan wanna-be-moms, janin, atau plasenta termasuk penyebab lain yang
signifikan dari stillbirth, terutama ketika infeksi terjadi sebelum usia kehamilan 28 minggu.
Kecelakaan tali pusar.
Kecelakaan yang melibatkan tali pusat dapat menyebabkan sejumlah kecil bayi meninggal
saat dilahirkan. Ketika terjadi simpul pada tali pusar atau jika tali tersebut tidak melekat
dengan benar pada plasenta, dapat menyebabkan bayi kekurangan oksigen.

Peristiwa lainnya, seperti bayi kekurangan oksigen selama proses persalinan yang sulit juga
bisa menyebabkan terjadinya stillbirth.

Selain janin ibu juga dapat mempengaruhi Stillbirth
Siapapun dapat mengalami kelahiran mati, tetapi ada beberapa Moms yang lebih berisiko
daripada yang lain, seperti: Memiliki riwayat stillbirth maupun pembatasan pertumbuhan
intra uterin (fase prenatal) pada kehamilan sebelumnya. Selain itu, riwayat kelahiran
prematur dan preeklampsia juga dapat meningkatkan risiko stillbirth.
Memiliki kondisi medis yang kronis seperti lupus, hipertensi, diabetes, penyakit ginjal,
trombofilia (gangguan pembekuan darah), atau penyakit tiroid.
Mengalami komplikasi kehamilan, seperti pembatasan pertumbuhan intra uterin (fase
prenatal), kehamilan dengan hipertensi, preeklamsia, atau kolestasis kehamilan.
Merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan jenis narkoba tertentu selama kehamilan.
Mengandung bayi kembar yang tidak sempurna.
Mengalami obesitas.

Anda mungkin juga menyukai