Anda di halaman 1dari 34

Bed Side Teaching

Presentan : Dian Permata Liliana


12100116252

Preseptor :
Hj. Yoyoh Yusroh, dr., Sp.A
Identitas Pasien
• Nama : An. A
• Tanggal lahir : 16 Januari 2012
• Usia : 5 tahun 3 bulan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Arjasari Bandung
Identitas Orang Tua
• Nama Ayah : Tn. E
• Usia : 26 tahun
• Pekerjaan : wiraswasta
• Pendidikan : SMA
• Alamat : Arjasari Bandung

• Nama Ibu : Ny. R


• Usia : 26 tahun
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMP
• Alamat : Arjasari Bandung
Keluhan Utama

Panas Badan
Anamnesis Khusus
Pasien datang ke IGD RSUD Al-Ihsan dengan
keluhan panas badan sejak 7 hari SMRS. Panas
badan muncul secara tiba-tiba, terjadi hilang timbul
dalam seharian dan terasa lebih tinggi pada malam
hari menjelang subuh. Panas badan sempat menurun
tetapi dirasakan masih hangat, kemudian meningkat
kembali lebih panas dibanding sebelumnya. Panas
badan tidak diukur oleh orang tua pasien
menggunakan termometer. Keluhan ini merupakan
keluhan pertama yang dirasakan oleh pasien.
Ibu pasien mengatakan pasien menderita batuk
berdahak dan pilek sejak 1 minggu SMRS. Dahak yang
keluar berwarna hijau dan kental sedangkan cairan yang
keluar dari hidungnya berwarna bening dan cair.
Keluhan disertai rasa sakit kepala di bagian depan sejak
1 minggu SMRS namun sekarang sudah mulai
membaik. Sesaat sebelum ke IGD, pasien mengeluhkan
mual dan muntah sebanyak 1 kali, muntahan hanya
berisi cairan yang bercampur dengan sisa makanan,
jumlah sekitar setengah gelas.
Ibu pasien mengatakan semenjak sakit pasien
mengalami penurunan nafsu makan dan
penurunan berat badan dari 21 kg menjadi 19 kg
dalam seminggu ini dan adanya rasa pegal-pegal
badan sehingga pasien suka meminta ibunya
meminjatkan badannya. Pasien juga sudah tidak
BAB sejak 4 hari SMRS.
Ibu pasien menyangkal keluhan disertai
dengan adanya kejang, penurunan
kesadaran, batuk lama lebih dari 2 minggu,
benjolan di daerah leher, penurunan BB
secara drastis, sesak, tidak berpergian ke
daerah timur dalam waktu dekat, riwayat
transfusi darah, diare yang terjadi terus
menerus dan gangguan BAK.
Ibu pasien juga mengakatan bahwa selalu
membersihkan makanan & peralatan makan pasien
namun ibu pasien mengakui kadang pasien tidak
mencuci tangan sebelum makan. Pasien tinggal di
rumah yang memiliki jamban sendiri, tetapi tidak
memiliki septiktank, sehingga saluran langsung ke
sungai. Pasien minum sehari-hari dari sumber air
minum isi ulang yang tidak dididihkan terlebih
dahulu. Saat 4 hari SMRS pasien sempat berobat
ke klinik sekitar. Pasien diberi obat penurun panas
dan antibiotik. Demam sempat turun beberapa jam
namun kembali meningkat. Sehingga orang tua
pasien memutuskan untuk membawa pasien ke IGD
RS Al-Ihsan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pada usia 1 th 5 bulan pasien
menderita penyakit TB dengan riwayat
pengobatan 6 bulan dan dinyatakan sembuh
oleh dokter, namun pada 1 tahun kemudian
pasien menderita TB kembali dengan
riwayat pengobatan 9 bulan.
2 bulan yang lalu pasien juga di rawat
di RS dengan penyakit asma.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Kakak dari ayah pasien memiliki riwayat
penyakit asma
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien merupakan anak pertama dari ibu


P2A0 dengan usia kehamilan 37 minggu. Selama
kehamilan ibu pasien melakukan antenatal care
sesuai jadwal dengan jumlah 4x selama
kehamilan.
Pasien dilahirkan pada usia kehamilan 37
minggu dengan cara spontan di rumah sakit.
Pasien lahir dengan panjang 52 cm dan berat
3700 gram. Setelah lahir pasien langsung
menangis dan gerakan aktif.
Riwayat Makanan
• 0 bulan – 6 bulan : ASI
• 7 bulan – 12 bulan : makanan lunak
• 12 bulan – sekarang : mengikuti
makanan keluarga
Riwayat Imunisasi
Menurut Ibu pasien, anaknya rutin
mendapatkan imunisasi di puskesmas hingga 9
bulan, dan imunisasi di sekolah. Ibu pasien tidak
ingat dengan jelas imunisasi apa saja yang telah
diberikan.
Riwayat Tumbuh Kembang

Motorik kasar : Dapat bermain engklek


Motorik halus : Menggambar orang-orangan
Bahasa : mulai banyak bertanya kepada
orang tua
Sosial : kadang sudah bisa ditinggal
ibunya disekolah
Pemeriksaan Fisik
Kesan umum
• Kesan sakit : pasien tampak sakit sedang
• Kesadaran : komposmentis.
• Nadi : 110x / menit, regular, isi cukup
• Suhu : 38,1o C.
• Tekanan darah: tidak diukur
• Pernapasan : 28 kali/menit
Antropometri
Berat badan : 19 kg
Tinggi badan : 115 cm
BMI : 14,4
Usia : 5 tahun 3 bulan
BB / U : 0 sd 1 SD (kesimpulan normal)
TB/U : 1 SD (kesimpulan normal)
BMI/U : -1 sd 0 SD (kesimpulan normal)
Status gizi : baik
Pemeriksaan fisik
 Kepala
◦ Bentuk : simetris
◦ Rambut : hitam kecoklatan, halus, tidak mudah tercabut
◦ Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
◦ Telinga : bentuk dan letak normal, otorhea (-/-)
◦ Hidung : bentuk normal, deviasi (-), rhinorea (-)
◦ Mulut :
Bibir : tampak lembab, sianosis (-)
Gigi : tidak ada kelainan, caries (-)
Gusi : perdarahan gusi (-)
Mukosa : tidak ada kelainan
Lidah : tampak kotor di daerah tengah lidah dengan tepi hiperemis,
fine tremor (typhoid tongue).
faring : hiperemis (-)
Tonsil : T1-T1, hiperemis (-)
• Leher : pembesaran KGB (-)
Toraks :
Bentuk & gerak simetris
Rose spot (-)
◦ Cor :
I : ictus kordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di sektar ICS IV MCLS, tidak kuat
angkat
P : Batas kanan jantung ICS IV parasternal kanan
Batas kiri jantung ICS IV mid clavicula line kiri
Batas atas jantung di ICS 2
A : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pulmo Dextra sinistra
Anterior
Inspeksi bentuk normal, simetris
Palpasi pergerakan simetris
Perkusi Sonor pada semua lapang paru
Auskultasi VBS kanan=kiri
ronchi (-), slamp (-) , ronchi (-), slamp (-) ,
wheezing (-) wheezing (-)
Posterior
Inspeksi bentuk normal, simetris
Palpasi pergerakan simetris
Perkusi Sonor pada semua lapang paru
Auskultasi VBS kanan=kiri
ronchi (-), slamp (-) , ronchi (-), slamp (-) ,
wheezing (-) wheezing (-)
Abdomen :
–I : bentuk datar, rose spot (-)
–P : lembut, massa (-), nyeri tekan (-)
Hepar : hepar tidak teraba
Spleen : spleen tidak teraba
–P : timpani
–A : bising usus (+) normal
• Extrimitas :

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah


• Simetris • Simetris
• Tidak sianosis • Tidak sianosis
• Akral hangat • Akral hangat
• CRT <2 detik • CRT <2 detik

• Neurologis
– Refleks fisiologis : +I+
+I+
– Refleks patologis : tidak dilakukan
Resume
Pasien datang ke IGD RSUD Al-Ihsan dengan keluhan
demam sejak 7 hari SMRS. Demam muncul secara tiba-tiba,
remiten dalam seharian dan terasa lebih tinggi pada malam hari
menjelang subuh. Keluhan ini merupakan keluhan pertama yang
dirasakan oleh pasien. . Keluhan disertai rasa sakit kepala bagian
frontal sejak 1 minggu SMRS namun sekarang sudah mulai
membaik. Sesaat sebelum ke IGD, pasien mengeluhkan mual dan
muntah sebanyak 1 kali, muntahan hanya berisi cairan yang
bercampur dengan sisa makanan, jumlah sekitar setengah gelas.
Ibu pasien mengatakan semenjak sakit pasien mengalami
penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan dari 21 kg
menjadi 19 kg dalam seminggu ini dan adanya myalgia. Pasien
juga mengalami kosntipasi sejak 4 hari SMRS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tanda typhoid
tounge pada pasien.
Diagnosis Banding
• Demam tifoid e.c Salmonella thypi
• Demam tifoid e.c Salmonella parathypi
Usulan pemeriksaan
• Darah Rutin
(Hb,Ht,Leukosit,Eritrosit,Trombosit)
• Widal test
• IgM antisalmonella
• Kultur darah
Diagnosis Kerja
• Demam tifoid e.c Salmonella typhi
Tatalaksana
Umum :
• Edukasi mengenai penyakit dan pencegahan
penyakit kepada keluarga pasien
• Rawat inap
• Terapi cairan infus RL 20 tpm
19kg : 1000 + (50x9) = 1450 cc/hari
Jadi = 60cc/jam = 1 cc/menit
Makro = 20 tpm
• Terapi diet (RDA)
BB ideal x RDA menurut usia-tinggi
Pasien 5 tahun 3 bulan dengan BB ideal 20 kg
Pasien 5 tahun 3 bulan menurut RDA
membutuhkan 90 kkal/kg
Jadi : 90 kkal/kg x 20kg = 1800 kkal/hr
TD II : bubur
Diet : diet gizi seimbang, konsistensi lunak,
cukup kalori, protein dan rendah serat.
Khusus

• Kloramfenikol inj 50-100 mg/kgBB/hari


63 x 19 = 1200 mg/hari 4x 300mg IV
R/ Kloramfenikol inj.
∫ 4 dd 300 mg i.v

• Paracetamol syr 10-15 mg/ kgBB/kali


12,5 mg x 19 kg = 240 mg/5 ml
R/ Paracetamol syr fl No.I
∫ 3 dd 2 cth (prn)
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanantionam : dubia ad bonam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai