BAB I
LAPORAN KASUS
A.
IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
Umur
Agama
Alamat
B.
: An. IS
: Laki laki
: 7 Januari 2014
: 10 bulan
: Islam
: Kampung Pasirandu RT 007 RW 002
Ps Kadu
Kecamatan Curug Tangerang
No. RM
: RSUS. 00-61-94-44
Tanggal Masuk RS : 18 November 2014
Tanggal Keluar RS : 24 November 2014
ANAMNESIS
Dilakukan anamnesis secara Alloanamnesis dengan ibu
pasien pada 18 November 2014 pukul 12.00 WIB di IGD
Rumah Sakit Umum Siloam (RSUS).
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran sejak 1 jam sebelum masuk rumah
sakit (SMRS)
Keluhan Tambahan
Buang air besar (BAB) cair, muntah, demam, buang air
kecil (BAK) sedikit, lemas
dibawa
ke
IGD
RSUS
dengan
keluhan
berwarna
panas
sehingga
demamnya
turun
dengan
badan
sebelum
sakit,
namun
hanya
dengan
Tangg
ke -
al
Lahir
2009
2014
Status
Anak
Pendidik
Riwayat
an
persalinan
TK A
SC
atas
kandun
ketuban
g
Anak
dini
SC atas
Belum
(pasien
kandun sekolah
indikasi
pecah
indikasi
bekas SC
Riwayat Kehamilan
P2A0 (pasien merupakan anak kedua)
3
yang
Umum Siloam.
BB Lahir : 3310 gr
Panjang badan : 48 cm
Lingkar kepala : 34 cm
Air ketuban jernih saat lahir
Bayi lahir langsung menangis spontan & kuat,
gerakan aktif, pink kemerahan, diberikan vitamin K
Riwayat nutrisi
0 6 bulan
6 7 bulan
kali sehari
7 10 bulan
: ASI eksklusif
: ASI + bubur saring/bubur tim 1 2
:
ASI
nasi
tim
lauk
buah-buahan
(jeruk,
pepaya,
pisang)
sebanyak 2 x sehari.
Kesan
&
merangkak,
babbling
10 bulan : selalu ingin memasukkan benda ke mulut
Riwayat Imunisasi
Vaksin
BCG
DTP
Polio
Campak
Hep. B
HiB
PCV
Rotavirus
MMR
VArisela
Hepatitis
A
Tifoid
Influenza
HPV
Kesan
Dasar
II
III
Ulangan
II
III
rumah sakit.
Pasien tinggal bersama ayah, ibu dan kakaknya.
Ayah
o Pekerjaan ayah : buruh
o Pendidikan terakhir ayah : SMA
Ibu
o Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
o Pendidikan terakhir ibu
: SMA
Berdasrkan anamnesis menurut ibu pasien ia cukup
tangan
sebelum
menyiapkan
makanan
kepada
Kesan
termasuk
golongan
sosial
ekonomi
SD kurva WHO
Tinggi Badan/Umur
SD kurva WHO
Berat Badan/Tinggi Badan
: Tepat pada -2 SD
kurva WHO
Lingkar Lengan Atas/Umur
: Tepat pada 0
:Diantara 0 SD sampai 2
SD
kurva WHO
Kesan
o Status Generalis
1.
Kulit
a. Warna
b. Lesi
c. Perdarahan
d. Jaringan Parut : e. Lain lain
2.
: Sawo matang
::: Turgor kulit menurun
Kepala
a. Bentuk
b. Ubun ubun besar
: Normosefali
: sangat cekung
c. Rambut
rambut
hitam,
lurus,
mudah dicabut
d. Lain lain
tidak
3.
Wajah
4.
Mata
a. Konjungtiva
: Tidak anemis
b. Sklera
: Tidak ikterik
c. Pupil
: bulat isokor 3mm/3mm
d. Refleks Cahaya Langsung
: +/+
e. Gerak bola mata
: normal ke segala arah,
gangguan gerak (-)
f. Lain lain
6.
7.
Mulut
a. Bibir
b. Lidah
c. Gigi
d. Mukosa
e. Gusi
(-)
f. Bau pernapasan
8.
Tenggorok
a. Tonsil
b. Faring
: tidak
drip (-)
9.
Leher
a. Kaku kuduk
b. Kelenjar
c. JVP
10.
Dada
a. Bentuk
Paru
a. Inspeksi : pergerakan kedua dada simetris,
retraksi (-)
b. Palpasi : tactile fremitus simetris pada kedua
lapang paru
c. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
d. Auskulitasi : Suara nafas vesicular, tidak ada
ronchi ataupun wheezing
12.
Jantung
a. Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
b. Palpasi : Iktus kordis teraba di intercostal V
garis midklavikula sinistra
c. Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
d. Auskultasi : Bunyi jantung I II regular, murmur
(-), gallop (-)
13.
Abdomen
a. Inspeksi
b. Auskultasi
c. Perkusi
abdomen
d. Palpasi
16.
(-)
Ekstremitas
17.
akral
hangat,
edema
-/-,
18.
Pemeriksaan neurologis
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
o LABORATORIUM (18 November 2014)
TES
Full Blood Count
Hemoglobin
Hematokrit
RBC
WBC
Platelet
HASIL
10.95
31.56
4.530
28.810
366.800
ESR
6
Diiferential Count
Basofil
1
Eosinofil
0
Neutrofil Batang
3
Neutrofil Segmen
64
Limfosit
28
Monosit
4
MCV, MCH, MCHC
MCV
69.68
MCH
24.18
MCHC
34.70
Biochemistry
GDS
94
Elektrolit
Natrium (Na)
132
Potasium (K)
1.3
Chloride (Cl)
109
Kesan
:
Leukositosis,
NILAI NORMAL
10.70 13.10 g/dL
35.00 43.00 %
3.600 5.200 L
6.000 17.500 / L
150.000 440.000 /
L
0 15 mm/jam
0 -1 %
13%
26%
50 70 %
25 -40 %
28%
74.00 102.00 fL
23.00 31.00 pg
28.00 32.00 g/dL
50 80 mg/dL
137 145 mmol/L
3.6 5.0 mmol/L
98 107 mmol/L
Hiperglikemia,
HASIL
7.300
140.0
8.2
3.9
4.1
-21.8
NILAI NORMAL
7.360 7.440
80 100 mmHg
35.0 48.0 mmHg
21.0 28.0 mmol/L
24.0 30.0 mmol/L
(-) 2.4 (+) 2.3
mmol/L
95.0 98 %
Saturasi O2
99.0
Elektrolit gas darah
Sodium (Na+)
128.0
+
Potasium (K )
1.57
Calcium (Ca++)
0.35
Hematokrit
31
Kesan : Asidosis metabolik terkompensasi
o FESES LENGKAP (19 November 2014)
Macroscopic
Warna
Konsistensi
Mukus
Darah
Microscopic
Eritrosit
Leukosit
Amoeba
Egg worm
Yeast
Digestive
Amylum
Fat
Fibers
Stool Occult Blood
Kesan : normal
Hijau
Smooth
Negative
Negative
0 -1
1- 3
Not found
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
0 1 HPF
1- 5 HPF
Negative
Negative
Negative
E. RESUME
Pasien laki-laki usia 10 bulan, dibawa ke IGD RSUS
dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 jam SMRS.
pasien tampak lebih sering tidur, malas untuk minum dan
semakin lemas. Sebelumnya pasien BAB cair sejak 7 hari
SMRS sebanyak 3 kali dengan konsisten cair lebih dari ampas,
10
pemeriksaan
hiperglikemia,
penunjang
ditemukan
hiponatremia,
adanya
hypokalemia
&
F. DIAGNOSIS KERJA
Diare Akut et causa Suspek infeksi bakteri dengan
dehidrasi berat
Hipokalemia
Asidosis metabolik terkompensasi
11
G. TATALAKSANA
o Diagnostik
Pemeriksaan Full Blood Count
Pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan feses Lengkap
Pemeriksaan Analisis gas Darah (AGD)
Balans cairan
Monitor keadaan umum, tanda-tanda vital, frekuensi
BAB & urine output
Saran :
o Medikamentosa
Rawat inap
Line I - IVFD Ringer Laktat (RL):
30 ml/kg/jam 210 mL/1 jam, dilanjutkan 70
ml/kg/jam 490 mL/5 jam
Dilanjutkan cairan maintenance dengan IVFD KaEN
3B 700 ml/24 jam
mg/kgBB/12 jam), IV
Paracetamol drop 100 mg/ml 4 x 100 mg (1 ml),
(p.r.n, jika demam >380C)
(0-15 mg/kgBB/kali 70 105 mg/kali 14
mg/kgBB/kali), PO
Zinc syrup 1 x 20 mg /5 ml, PO
Oralit 70 ml (tiap BAB), PO
(10 ml/kgBB)
Urine catheter
o Non-Medikamentosa
ASI tetap diberikan
Hygiene yang merawat pasien harus diperhatikan,
harus
cuci
tangan
sebelum
makan
&
setelah
12
tempat tinggal.
Meningkatkan
frekuensi
makan
pada
pasien
puskesmas terdekat.
Lengkapi imunisai dasar
dilakukan.
Memberikan cairan oralit setiap BAB
Mengkonsumsi zinc selama 10-14 hari.
posyandu
lainnya
yang
atau
belum
H. PROGNOSIS
o Ad vitam
: ad bonam
o Ad functionam
: ad bonam
o Ad Sanactionam : ad bonam
I. FOLLOW UP
19 November 2014
20 November 2014
BAB cair saat semalam sebanyak BAB cair 2x namun
6-7 kali, berwarna hijau, ampas hanya sedikit, berwarna
(+),
lender(-)
kemudian
demam
ASI
(+),
baik,
mulai banyak
Keadaan Umum/Kesadaran: Sakit
sedang (gelisah)/compos mentis
Laju Nadi : 120 x/menit
Laju napas: 24 x menit
Suhu : 38.70C
Kepala :ubun-ubun besar cekung
Keadaan
Umum/Kesadaran: Sakit
sedang/compos mentis
Laju Nadi : 120 x/menit
Laju napas : 22 x menit
13
usus
(+)
supel,
menurun,
Suhu : 38.40C
Kepala
:ubun-ubun
besar datar
Mata : cekung, air mata
(+)
Thorax :
Cor : BJ I&II regular,
gallop (-), murmur (-)
Pulmo : suara nafas
vesicular +/+ ,ronchi -/-,
wheezing -/_
Abdomen : datar, supel,
Bising usus (+) normal,
18/1114
Input : 365 ml
Output : 200 ml + 350 ml (IWL) =
550
Balance : -185 ml
Urine output/ 6 jam : 200
Diuresis : 4.7 ml/kg/jam
timpani
Ekstremitas
akral
3.57
akut
tanpa
ml/kg/jam
A
Diare
dehidrasi
Riwayat dehidrasi berat
Hipokalemia
Line I : IVFD KAEN 3B 700 mL/24 Line I : IVFD KAEN 3B
jam
700 mL/24 jam
Line II : NaCl 0.9 % + KCl 10 mEq Line II : NaCl 0.9 % +
100 mL/3 jam
14
hasil elektrolit
pasang NGT
Tanda-Tanda
Vital, frekuensi
aff NGT
15
21 November 2014
22 November 2014
BAB cair semalam sebanyak 3x, BAB cair 2x lembek
konsistensi
cair,
Laporan(+),
Kasus
Diare Akut
dehidrasi
ampas
(awalnya
sedikit,
yang berat
lendir (-), darah (-) & pada pagi kedua banyak) berwarna
hari
skelai
berwarna
demam
(+),
mual
23toleransi
November
2014
muntah (-),
ASI baik
S
BAB
padat
sebanyak
2 kali
sejak
Keadaan Umum/Kesadaran: Sakit
Keadaan
pagi hingga
sedang/compos
mentis malam berwarna
Umum/Kesadaran: Sakit
Laju nadi kuning,
: 84 x/menit
lendir (-), darah
(-),
sedang/compos
mentis
Laju napas : 24 x menit
N
:
120
x/menit
0
demam
(-), mual & muntah (-),
Suhu : 37.6
C
RR : 22 x menit
Kepala :Ubun
ubun
toleransi
ASIbesar
baik datar
S : 38.40C
Mata :Otidak
cekung,
air
mata
(+)
Keadaan Umum/Kesadaran:
Sakit
Kepala
:Ubun-ubun
Thorax :
Jantung :sedang/compos
Bunyi Jantungmentis
I & II besar datar
Laju nadi : 100 x/menit Mata : tidak cekung, air
regular, gallop
(-), murmur
Laju napas
: 24 x (-)
menit
0
Pulmo : suara
nafas
vesicular
+/ mata (+)
Suhu : 36.5 C
Kepala
:Ubun-ubun
besar Thorax
datar :
+ ,ronchi -/-,
wheezing
-/_
Jantung
: tidak
cekung,
air mata
(+) : Bunyi Jantung
Abdomen Mata
: datar,
supel,
Bising
Thorax :
I & II regular, gallop (-),
usus (+) normal,
Jantungtimpani
: Bunyi Jantung I & II
Ekstremitas : akral hangat, murmur (-)
regular, gallop (-), murmurPulmo
(-)
: suara nafas
capillary refill
<
2
detik,
turgor
Pulmo : suara nafas vesicular +/
vesicular +/+ ,ronchi -/-,
baik
+ ,ronchi -/-, wheezing -/_
Abdomen : datar, supel,wheezing
Bising -/_
Elektrolit (20/11-2014)
Abdomen : datar, supel,
ususmmol/L
(+) normal, timpani
Natrium : 131
Ekstremitas
: akral Bising
hangat,usus (+) normal,
Kalium : 4.0
mmol/L
Cloride : 100
mmol/Lrefill < 2 detik,timpani
capillary
turgor
Ekstremitas
:
akral
20/1114 baik
hangat, capillary refill <
Input : 505 ml
Output : 500 ml + 350 ml (IWL) = 2 detik, turgor baik
850
21/1114
Balance
- 300 akut
ml tanpa dehidrasi
A : Diare
Input : 590 ml
Urine output/
24 jam
: 500 berat
Riwayat
dehidrasi
Output : 700 ml + 350
Diuresis : Riwayat
2.08 ml/kg/jam
hipokalemia
ml (IWL) = 1050
P IVFD stopper
Balance : - 460 ml
Cefixime 100 g/5 ml (2 x 1.5 ml)
Urine output/ 24 jam :
per-oral
700
Paracetamol drop 100 mg/ml
4
Diuresis
:
4.16
x 1 ml (prn)
ml/kg/jam
500
mL/24
jam
16
ASI peroral
Bubur saring 3 kali sekari
Rencana :
Rencana pulang besok.
Obat pulang :
ml)
Zinc syrup 20 mg/5ml (1 x 20
mg)
BAB II
ANALISA KASUS
Penurunan
kesadaran
merupakan
keadaan
dimana
stimulus.
Terdapat
berbagai
penyebab
dari
kondisi
diakibatkan
oleh
medis
yang
kegagalan
mengancam
system
jiwa
sirkulasi
yang
darah.
17
yang
isotonic.
intoksikasi,
Penyebab
trauma
kemungkinan
terjadi
atau
lain
yaitu
neoplasma,
epilepsi.
Pada
pasien
penurunan
kesadaran
ini
yaitu
bersifat
fisiologis
atau
normal.
Berdasarkan
utama
18
flies,
fluid,
field).
Factor
resiko
yang
dapat
cara
penyapihan
yang
tidak
baik.
Berdasarkan
tanda
dan
gejala
tinja
klorida
dan
yang
mengandung
bikarbonat.
sejumlah
Kehilangan
air
ion
dan
kuning
tidak
berbau
asam,
terdapat
pula
Gejala
Kesadaran
Denyut
Minimal atau
Dehidrasi
tanpa
Ringan
dehidrasi
Kehilangan BB
Sedang
Kehilangan BB
<3%
Baik
Normal
Jantung
Kualitas
Dehidrasi
Berat
Kehilangan BB
> 9%
39%
Normal, lelah, Apatis, letargi,
gelisah,
tidak sadar
irritable
Normal
Takikardia,
meningkat
bradikardia
pada
kasus
berat
Lemah,
kecil,
Normal
Normal
Nadi
Pernapasa
Normal
melemah
Normal cepat
tidak teraba
Dalam
n
Mata
Normal
Sedikit cowong
Sangat
cowong
Air mata
Ada
Mulut
& Basah
Berkurang
Kering
Tidak ada
Sangat kering
lidah
20
Cubitan
Segera
Kembali
<
2 Kembali > 2
kulit
Capillary
kembali
Normal
detik
Memanjang
detik
Memanjang, >
Dingin
2 detik
Dingin,
refill
Ekstremita
Hangat
mottled,
Kencing
sianotik
Minimal
Normal
berkurang
terdapat
gangguan
elektrolit
ataukah
tidak,
dan tes
kepekaan terhadap
21
diare
pemeriksaan
kearah
elektrolit
bakteri.
didapatkan
Selain
itu
pada
hiponatremia
(132
metabolic terkompensasi
dapat
dilakukan
yaitu
secara
makroskopik
dan
dengan
pilar
yaitu
rehidrasi
dengan
ASI
dan
makanan
tetap
diteruskan,
22
23
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak
lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair atau tanpa lendir & darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu.1
Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi buang air
besarnya lebih dari 3 4 kali per hair, keadaan ini tidak dapat
disebut diare, tetapi masih bersifat fisiologis atau normal.
Selama berat badan bayi meningkat normal, hal tersebut tidak
tergolong
diare,
tetapi
merupakan
intoleransi
laktosa
kematian
bayi
yang
terbanyak
yaitu
42%
kematian
pneumonia 15.5%.
karena
diare
25.2%
disbanding
atau
kontak
langsung
tangan
dengan
24
bayi.
Tidak memadainya penyediaan air bersih.
Pencemaran air oleh tinja.
Kurangnya sarana kebersihan (MCK).
Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk.
Penyiapan & penyimpanan makanan yang tidak higienis dan cara
penyapihan yang tidak baik.
D. ETIOLOGI
Penyebab infeksi utama timbulnya diare umumnya
adalah golongan virus, bakteri & parasite. Dua tipe dasar dari
diare akut oleh karena infeksi adalah non inflammatory &
inflammatory. 1
Enteropatogen menimbulkan non-inflammatory diare
melalui produksi enterotoksin oleh bakteri, destruksi sel
permukaan
villi
oleh
virus,
perlekatan
oleh
parasite,
usus
sitotoksin.
Beberapa
secara
langsung
penyebab
diare
atau
akut
memproduksi
yang
dapat
Golongan Bakteri
Aeromonas
Bacillus cereus
Campylobacter jejuni
Clostridium perfinges
Clostridium defficile
E. coli
Salmonella
Shigella
Staphylococcus
aureus
V. cholera
Golongan Virus
Rotavirus
Coronavirus
Astrovirus
Cytomegalovirus
Herpes
simplex
virus
Enteric adenovirus
Golongan Parasit
Balantidium coli
Blastocystis
homonis
Entamoeba
histolytica
Giardia lamblia
Strongiloides
stercoralis
Trichuris trichiura
25
Shigella,
Campylobacter
jejuni
&
Cryptosporidium.
Disamping itu penyebab diare non infeksi yang dpaat
menimbulkan diare pada anak antara lain : 1
o Kesulitan makan
o Defek anatomis
Malrotasi
Hirschprung disease
Atrofi microvilli
o Malabsorbsi
Malabsorbsi glukosa-galaktosa
Cystic fibrosis
Celiac disease
o Neoplasma
Neuroblastoma
o Keracunan makanan
Logam berat
Mushrooms
o Lain-lain :
Infeksi non-GI
Alergi susu sapi
Crohn disease
Gangguan motilitas usus
E. MEKANISME DIARE
Secara umum diare disebabkan oleh 2 hal yaitu gangguan
pada
proses
absorbs
atau
sekresi.
Terdapat
beberapa
pertimbangan diare : 1
1.
Pembagian diare menurut etiologi.
2.
Pembagian
diare
menurut
mekanismenya
3.
yaitu
gangguan
a. Absorbsi
b. Gangguan sekresi
pembagian diare menurut lama diarenya
a. diare akut yang berlangsung kurang dari 14 hari
b. diare kronik yang berlangsung lebih dari 14 hari
dengan etiologi non-infeksi
c. diare persisten yang berlangsung lebih dari 14 hari
dengan etiologi infeksi
26
F. MANIFESTASI KLINIS
Infeksi
usus
menimbulkan
tanda
&
gejala
termasuk
manifestasi
neurologik.
Gejala
bagian
atas
seperti
enteric
virus,
bakteri
yang
Gejala
Rotavirus
Shigella
Salmon
ETEC
EIEC
Kolera
klinis
Masa tunas
17-72 jam
24-48 jam
ella
6-72
6-72 jam
6-72
48 72
Panas
Mual
+
sering
++
jarang
jam
++
sering
jam
++
-
jam
sering
tenesmus
Tenesmus
Tenesm
Tenes
Kramp
kramp
us kolik
&
muntah
Nyeri perut
mus
Nyeri
kramp
-
kepala
Lamnya
5-7 hari
> 7 hari
3-7 hari
2-3 hari
variasi
3 hari
sakit
Sifat tinja
Volume
sedang
sedikit
sedikit
Banyak
Sedikit
Banyak
27
Frekuensi
5-10
>10x/hari
sering
Sering
Sering
Terus
x/hari
Konsistensi
darah
Cair
-
bau
Warna
Kuning
hijau
mener
Lembek
Kadang-
Cair
-
Lembek
+
us
Cair
-
kandang
busuk
Tidka
Amis
Merah
kehijaua
Tak
Merah
khas
Seperi
hijau
berwar
hijau
air
Lembek
Sering
na
Leukosit
Lain - lain
Anoreksia
+
Kejang
+
Sepsis
cucian
Meteori
Infeksi
smus
sistemi
beras
-
G. DIAGNOSIS
Anamnesis2
o Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari,
warna & konsistensi tinja, lendir dan/darah dalam
tinja.
o Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran
menurun, buang air kecil terakhir, demama, sesak,
kejang, kembung.
o Jumlah cairan yang masuk selama diare.
o Jenis makanan dan minuman yang diminum selama
diare, mengkonsumsi makanan yang tidak biasa.
o Penderita diare disekitarnya & sumber air minum.
Pemeriksaan Fisis2
o Keadaan umum, kesadaran, tanda vital.
o Tanda utama : keadaan umum gelisah/cengeng atau
lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen
menurun.
o Tanda tambahan : ubun-ubun besar, kelopak mata,
air mata, mukosa bibir, mulut, dan lidah.
o Berat badan
o Tanda gangguan keseimbangan asam
basa
&
28
Baik, sadar
Normal
Ada
Basah
Minum
*gelisah, rewel
Cekung
Tidak ada
Kering
*haus,
ingin
biasa
minum banyak
tidak
haus
*lesu,
lunglai/tidak sadar
sangat cekung &
kering
sangat kering
*malas
minum
atau
tidak
bias
minum
Periksa : turgor
Kembali
*kembali
* kembali sangat
kulit
Hasil
cepat
Tanpa
lambat
Dehidrasi
lambat
Dehidrasi berat
pemeriksaan :
dehidrasi
ringan/sedang
Bila
ada
1
tanda
ditambah
1/lebih
Terapi :
Tabel
3.
lain
Rencana terapi
terapi A
deraja
tanda
Rencana
Penentuan
ditambah 1 atau
dehidrasi
Rencana terapi C
menurut
system
Gelisah,
Mengiga
cengeng, apatis,
u, koma/
Kekenyalan kulit
Normal
ngantuk
Sedikit, kurang
syok
Sangat
Mata
Normal
Sedikit cekung
kurang
Sangat
UUB
Normal
Sedikit, cekung
cekung
Sangat
Mulut
Normal
Kering
cekung
Kering &
29
Denyut nadi/mnt
Kuat <120
Sedang
140)
(120-
sianosis
lemah
>140
Laboratorium1
o Darah
Darah lengkap,
serum
elektrolit,
analisa
gas
30
kali BAB
o Dewasa : 300 400 ml tiap kali BAB
Dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai
komplikasi
lain
(tidak
mau
minum,
75
ml/kgBB
dalam
jam
untuk
badan.
BB 3 10 kg : 200 ml/kgBB/hari
BB 10 - 15 kg
: 175 ml/kgBB/hari
BB > 15 kg : 135 ml/kgBB/hari
Pasien terus dipantau selama proses rehidrasi sambil
memberi edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada
orang tua.
o Dehidrasi berat2
Penderitaharus dirawat di saran kesehatan.
31
atau
asetal
100
ml/lgBB
dengan
cara
pemberian :
< 1 tahun
30 ml/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70
ml/kgBB dalam 5 jam berikutnya.
> 1 tahun
30 ml/kgBB dalam jam pertama, dilanjutkan 70
jam.
Bila
hidrasi
tidak
apabila
masih
dijumpai
hiponatremia
32
perlahan-lahan
dalam
10
menit,
sambil
KCl
75
o Zinc2
Zinc
terbukti
secara
ilmiah
terpercaya
dapat
perbaikan
nafsu
makan
menandakan
fase
33
akan
mengganggu
keseimbangan
flora
usus
difficile
akan
tumbuh
yang
dapat
mempercepat
resistensi
terhadap antibiotic.
Anti parasite
Metronidazol 50 mg/kgBB/hari
dibagi
kuman
dosis
tua
diminta
untuk
membawa
kembali
makan
Kebersihan lingkungan, BAB di jamban
Imunisasi campak
Memberikan makanan penyapihan yang benar
Penyediaan air minum yang bersih
Selalu masak makanan
34
DAFTAR PUSTAKA
1. Subagyo B, Santoso NB. Diare akut. Dalam: Juffrie M, Soenarto
SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS, penyunting. Buku
Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Edisi ke- 1. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI; 2012. h. 87-120
2. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuto S, Idris NS, Gandaputra EP,
Harmoniati EV, penyunting. Diare Akut. Pedoman Pelayanan
Medis IDAI Jilid I. Edisi ke-1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2010.
h. 58-62.
35