Anda di halaman 1dari 28

PENYULUHAN ILMIAH

dr. Dian Permata Liliana

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue
Kriteria Diagnosis Klinis
Demam Dengue

• Demam tinggi mendadak (biasanya ≥ 39º) ditambah 2 atau


lebih gejala/tanda penyerta:
- Nyeri kepala
- Nyeri belakang bola mata
- Nyeri otot & tulang
- Ruam kulit
- Manifestasi perdarahan
- Leukopenia (Lekosit ≤ 5000 /mm³)
- Trombositopenia (Trombosit < 150.000 /mm³ )
- Peningkatan hematokrit 5 – 10 %
Demam Berdarah Dengue

Diagnosis DBD dapat ditegakkan bila ditemukan manifestasi


berikut
a. Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi,
terusmenerus
b. Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena; maupun berupa uji
tourniquet positif.
c. Trombositopnia (Trombosit ≤ 100.000/mm³)
d. Adanya kebocoran plasma (plasma leakage) akibat dari
peningkatan permeabilitas vaskular yang ditandai salah satu
atau lebih tanda berikut:
• Peningkatan hematokrit/hemokonsentrasi ≥ 20% dari
nilai baseline
• Efusi pleura, asites atau hipoproteinemia/
hipoalbuminemi
WARNING SIGNS
Dengue Shock Syndrome (DSS)
• Memenuhi kriteria Demam Berdarah Dengue
• Ditemukan adanya tanda dan gejala syok hipovolemik
baik yang terkompensasi maupun yang dekompensasi
Kriteria Diagnosis Laboratorium
Peningkatan Hematokrit

• Hemokonsertrasi dengan peningkatan hematokrit > 20%


(misalnya nilai Ht dari 35% menjadi 42%), mencerminkan
peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan
plasma.
• Perhitungan selisih nilai hematokrit tertinggi dan terendah
baru dapat dihitung setelah mendapatkan nilai Ht saat
akut dan konvalesen (hari ke-7)
• Untuk puskesmas yang tidak ada alat untuk pemeriksaan
Ht, dapat dipertimbangkan estimasi nilai Ht = 3 x kadar
Hb.
Serologi
Tatalaksana Sesuai Perjalanan Penyakit DBD

1. Fase Demam
Tatalaksana DBD fase demam tidak berbeda dengan
tatalaksana DD, bersifat simtomatik dan suportif yaitu
pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi

Kapan cairan IV dapat diberikan?


tidak mau minum, muntah atau nyeri perut yang berlebihan,
maka cairan intravena rumatan perlu diberikan.

2. Fase kritis adalah waktu transisi, yaitu saat suhu turun pada
umumnya hari ke 3-5 fase demam.
Terapi Cairan Grade 1 dan 2
Kriteria Pasien Pulang
Pasien obese mempunyai cadangan respirasi yang kurang
dibandingkan anak dengan berat badan ideal, pemberian cairan
harus hati-hati karena lebih mudah terjadi kelebihan cairan. Volume
cairan resusitasi dihitung berdasarkan kebutuhan sesuai berat badan
ideal
Kriteria Rujuk Ke RS
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai