Diagnosis pasti dapat ditegakkan dari hasil isolasi virus dengue ( cell culture)
ataupun deteksi antigen virus RNA dengue dengan teknik RT-PCR (Reverse
Transcriptase Polymerase Chain Reaction) atau , namun karena teknik yang
lebih rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibody spesifik
terhadap dengue berupa antibody total, IgM maupun IgG lebih banyak.
a. Parameter laboratorium yang dapat diperiksa antara lain :
• Leukosit : dapt normal atau menurun. Mulai dari hari ke 3 dapat ditemui limfositosis
relative (>45% dari total leukosit) disertai adanya Limfosit Plasma Biru (LPB) > 15
dari jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat.
• Trombosit : umumnya terdpt trombositopenia pada hari ke 3 sampai ke 8
• Hematocrit : kebocoran plasma dibuktikan dengan adanya peningkatan hematocrit
>20% mulai dari hematocrit awal. Umumnya dimulai dari hari ke 3 demam.
• Hemostasis : dilakukan pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen, FDP pada keadaan yang
dicurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah
• Protein/albumin : dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma
• Ureum, kreatinin : bila didapatkan gangguan fungsi ginjal
• Elektrolit : sebagai parameter pemberian cairan
• Golongan darah dan cross match : bila diperlukan tranfusi darah
• Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgG dan IgM terhadap dengue
• IgM terdeteksi mulai hari ke 3-5 meningkat sampai minggu ke 3 menghilang sete-
lah 60-90 hari.
• IgG pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke 14, pada infeksi sekunder
IgG mulai terdeteksi pada hari ke 2
• NS 1 : Antigen NS 1 dapat dideteksi pada awal demam hari pertama sampai hari
kedelapan. Sensitivitas antigen NS1 berkisar 63%-93,4 dengan spesifisitas 100%
sama tingginya dengan spesifisitas gold standar kultur virus. Hasil negative antigen
NS1 tidak menyingkirkan adanya infeksi virus dengue.
b. Rumple Leed test
Uji tourniquet bertujuan untuk mengetahui fragilitas pembuluh darah kapiler. di-
lakukan dengan mengukur tekanan darah menggunakan manset yang sesuai dengan
ukuran pasien. Tentukan tekanan sitolik dan diastolik sesuai dengan cara pengukuran
tekanan darah yang benar. Setelah itu naikkan kembali tekanan setinggi rerata tekanan
sistolik dan diastolic (tekanan sistolik + tekanan diastolik/2) dan pertahankan selama 5
menit. Turunkan tekanan dan tunggu selama 1 menit untuk membaca hasil pemerik-
saan. Uji tourniquet dinyatakan postif jika terdapat >10 petekie dalam area 2,5 cm
baik berbentuk persegi maupun lingkaran. Uji ini memiliki sensivitas dan spesifitas yang
makin meningkat jika dilakukan setiap hari terutama pada infeksi virus dengue.
c. Pemeriksaan Radiologis
Pada foto thorax bisa didapatkan efusi pleura, terutama pada
hemithoraks kanan tetapi apabila terjadi pembesaran plasma
hebat, efusi pleura dapat dijumpai pada kedua hemithoraks.
Pemeriksaan foto rontgen dada sebaiknya dalam posisi
leteral decubitus kanan. Asites dan efusi pleura dapat pula
dideteksi dengan pemeriksaan USG.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding perlu dipertimbangkan jika terdapat kesesuaian klinis
dengan demam tifoid, campak, influenza, cikungunya, dan leptospirosis.
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam berdarah dengue, prinsip utama
adalah terapi suportif. Dengan terapi suportif yang adekuat, angka kematian
dapat diturunkan hingga kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus DBD. Asu-
pan cairan pasien harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika asupan
cairan
oral pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan
melalui intravena untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi secara
bermakna.1
Penatalaksanaan DBD pada pasien anak
tanpa syok:
• Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan
ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.
• Berikan infus sesuai dengan dehidrasi
• Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
• Kebutuhan cairan parenteral
– Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
– Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
– Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit, trombosit,
leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
• Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara
bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48
jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.
• Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok terkom-
pensasi (compensated shock).
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok
BAB III
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : An. IGL
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Hindu
Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari SMRS
• Riwayat Pengobatan :
Paracetamol 3x500mg
• Riwayat Sosial :
Pasien mengatakan dirumah banyak tumpukan barang dan jarang men-
guras bak mandi
Pemeriksaan Fisik
Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 122/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 38.90C
Berat Badan : 90Kg
Tinggi : 170Cm
Kepala : Normosefali, rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Refleks cahaya langsung
(+/+), Refleks cahaya tidak langsung (+/+), Pupil bulat,isokor, diameter
(3mm/3mm)
Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)
Hidung : Septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-), mimisan (-)
Mulut : Bentuk normal, bibir kering (-), gusi berdarah (-) sianosis (-), dinding
faring hiperemis (-), tonsil TI-T2 tidak hiperemis
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thoraks
• Paru-paru
• Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan
• Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
• Auskultasi : Vesikular (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba 2cm lateral dari ICS V line midclavicularis sinistra
• Perkusi
» batas kanan jantung ICS IV parasternalis dextra
» batas kiri jantung ICS V 2 jari medial linea midclavicularis sinistra
» batas atas Linea parasternalis sinistra
» Auskultasi : S1 dan S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
• Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, simetris
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), Hepar dan lien tidak ter-
aba
• Ekstremitas : hangat, edema (-), sianosis (-),CRT <2detik,nyeri persendian
(+), ptekie (-).
Laboratorium :
Pemeriksaan Nilai Normal
Hb : 13.9 gr/dl 12-14
HT : 47.9% 37-43%
Leukosit : 3.900 mm3 4000-10000
Trombosit : 90.000 ribu 150.000-450.000
Diagnosis banding
Demam Dengue, Chikungunya
Anjuran
Cek trombosit setiap hari
Tatalaksana di IGD
Medikamentosa :
• MRS
• IVFD loading cairan 500cc
• Maintanance IVFD RL 20tpm/mnt
• Paracetamol 3x500mg
• Antasida 3x1 ac
Nonmedikamentosa:
• Cek DL setiap hari
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Follow up
Demam Hari ke Subject Object Assasment Planning
Pertama (4) Demam (+) TD : 122/70 mmhg DHF Grade I P / IVFD RL loading 500cc
Gusi berdarah(-) HR : 80x/mnt Maitanance RL 20tpm/mnt
Mual(+) Muntah (-) RR : 20x/mnt Paracetamol 3x500mg
Sakit kepala(+), lemas Suhu : 38,9 c Antasida 3x1 ac
(+), perut terasa enek Abd :nyeri epigas- Cek Darah Rutin
trium (+)
Hb: 13.9 gr/dl
Ht: 47.9%
Leukosit:
3900 rb/mm3
Trombosit: 90.000
mm3
Demam (-) TD : 120/70 mmhg P / IVFD RL 20tpm/mnt
Kedua (5) Gusi berdarah (-) HR : 84x/mnt DHF Grade I Paracetamol 3x500mg
Mual (+), muntah (-), nyeri ulu RR : 20x/mnt
hati (+) Antasida 3x1 ac
Suhu : 38,4 c
abd: nyeri epigastrium(+)
Vit c 2x50mg
Hb : 13,6gr/dl Cek Darah Rutin
Ht : 48%
Leukosit :
3700ribu/mm3
Trombosit: 76.000 mm3
Demam (-) TD : 110/70 mmhg
DHF Grade I
P / IVFD RL 20tpm/mnt
Ketiga (6) pendarahan (-) HR : 75x/mnt Paracetamol 3x500mg
Mual Muntah (-) RR : 20x/mnt
Antasida 3x1 ac
Suhu : 37,1 c
Nyeri ulu hati (-) Vit c 2x50mg
Hb : 12.8 gr/dl
Ht : 45.5% Cek Darah Rutin
Leukosit :
7.600 ribu/mm3
Trombosit: 126.000 mm3
Demam (-) TD : 121/72 mmhg
DHF Grade I
P / aff infus
Keempat (7) Gusi berdarah (-) HR : 80x/mnt
Paracetamol 3x500mg
RR : 20x/mnt
Mual Muntah (-) Suhu : 36c Antasida 3x1 ac
Hb : 12.1 gr/dl Vit c 2x50mg
Ht : 44.2% bpl
Leukosit :
8600 ribu/mm3
Trombosit: 142.000 mm3
BAB IV
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Mual, muntah Pasien sudah tidak BAB sejak 2 hari yang lalu
yang kurang
O o Kesadaran: bisa compos mentis Kesadaran: compos mentis
atau penurunan kesadaran Suhu 38.9 c
o Febris Hematokrit meningkat 47.9% nor-
o Perdarahan mukosa malnya 37%-43%
o Peningkatan hematokrit Trombosit menurun 90.000 rb/uL,
o Trombositopenia normalnya 150-450 rb/uL
o Leukopenia Leukositnya turun 3900 ribu/mm 3
o Uji tourniquet positif normalnya 4000-10000 ribu/mm3
A DHF DHF grade I
DD: Demam Dengue, Chikungunya DD: Demam Dengue, Chikungunya