Anda di halaman 1dari 37

DEMAM BERDARAH DENGUE

(DHF)
DEMAM BERDARAH DENGUE
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh empat serotipe virus
dari genus Flavivirus, virus RNA dari keluarga
Flaviviridae. Virus ini ditularkan dari gigitan vektor
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Dengue sering ditemukan di daerah tropis
dan sub tropis. Menurut World Health Organization
(WHO) pada tahun 2017 populasi di dunia diperkirakan
berisiko mengalami penyakit DBD mencapai 2,5-3 miliar.
Diperkirakan ada 50 juta manusia terinfeksi dengue yang
500.000 di antaranya memerlukan rawat inap, dan
hampir 90% dari pasien rawat inap adalah anak-anak
kurang dari 15 tahun.
Terhitung
Te rhitung sejak
s e ak tahun 1 9 6 8 hihingga
gga
tahun 2015, World
j 015, W orld HHealth
ealth
Organization
O (WHO)
rg anization (W H O ) mencatat
m e ca at negara
neg ara
Indonesia
Indones ia ssebagai negara
ebag ai neg t dengan
n ara deng an
kasus
kas us D B D tertinggi
terting g i di
di Asia
As ia Tenggara.
Te g g ara.
n Indonesia

Kasus
Kas us ini ters
tersebar
ebar di sseluruh
elur h 3 3
propinsii di IIndonesia;
propins dones ia; di 3 5 7 dari total
4 8 0 kabupaten
ETIOLO G I
Demam Berdarah Dengue diketahui disebabkan oleh virus
dengue. Virus dengue merupakan RNA virus dengan
nukleokapsid ikosahedral dan dibungkus oleh lapisan kapsul lipid.
Virus ini termasuk kedalam kelompok arbovirus B, famili
Flaviviridae, genus Flavivirus. Flavivirus merupakan virus yang
berbentuk sferis, berdiameter 45-60 nm, mempunyai RNA positif
sense yang terselubung, bersifat termolabil, sensitif terhadap
inaktivasi oleh dietil eter dan natrium dioksikolat, stabil pada
suhu 70oC. Virus dengue mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN 1,
DEN 2, DEN 3, DEN 4.

Aedes aegypti
MANIFESTASI KLINIS
1. SINDROM VIRUS
Bayi, anak-anak, dan dewasa yang terlahir terinfeksi virus
dengue, terutama untuk pertama kali (infeksi primer) dapat
menunjukkan manifestasi klinis berupa demam yang tidak khas,
yang sulit dibedakan dengan demam akibat infeksi virus lain.
Ruam makulopapular dapat menyertai demam atau pada saat
penyembuhan. Gejala saluran pernafasan juga sering ditemukan.
Sindrom virus akan sembuh semdiri (self limited). Namun
dikhawatirkan jika kemudian hari terkena infeksi kedua akan
lebih berat.
2.DEMAM DENGUE

● Demam: 39-40°C, berakhir 2-7 hari


● Pada hari sakit ke 3-4 timbul ruam kulit
makulopapular/rubeolliform
● Mendekati akhir dari fase demam dijumpai petekie
pada kaki bagian dorsal, lengan atas, dan tangan
● Convalescent rash, berupa petekie mengelilingi daerah
yang pucat pada kulit yg normal, dapat disertai rasa
gatal.
3. DEMAM BERDARAH DENGUE
Terdapat tiga fase dalam perjalanan penyakit, meliputi
fase demam, kritis, dan masa penyembuhan
(convalescence, recovery).
● Fase demam
● Demam tinggi, 2-7 hari, dapat mencapai 40°C, serta
terjadi kejang demam. Dijumpai facial flush, muntah,
nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorokan
dengan faring hiperemis, nyeri di bawah lengkung iga
kanan, dan nyeri perut.
Manifestasi perdarahan yaitu :
● Uji bendung positif (≥10 petekie/inch2) merupakan manifestasi
perdarahan yang paling banyak pada fase demam awal.
● Petekie pada ekstremitas, ketiak, muka, palatum lunak.
● Mimisan, perdarahan gusi
● Perdarahan saluran cerna
● Hepatomegali teraba 2-4 cm di bawah arcus costae kanan dan
kelainan fungsi hati (transaminase) lebih sering ditemukan
pada DBD.
● Tanda kebocoran plasma secara klinis berupa efusi pleura dan
asites. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan
hematokrit (≥20% dari nilai dasar) dan penurunann albumin
serum (0,5 g/dl dari data dasar).
.

Fase Kritis (time of fever defervescence)


● Pada saat ini terjadi puncak kebocoran plasma
sehingga pasien dapat mengalami syok hipovolemik.
Pada fase ini penting untuk mengenali warning sign
untuk mengantisipasi syok
Warning sign terjadi menjelang akhir fase demam
antara hari ke 3-7. Tanda awal berupa muntah terus
menerus dan nyeri perut hebat. Perdarahan mukosa
spontan atau perdarahan di tempat pengambilan darah
merupakan manifestasi perdarahan penting. Sering
ditemukan hepatomegali. Terjadi penurunan jumlah
trombosit dibawah 100.000 sel/mm3 serta kenaikan
hematokrit diatas data dasar, serta leukopenia (≤5000
sel/mm3).4
Fase penyembuhan (convalescence, recovery)
Apabila pasien dapat melalui fase kritis selama 24-48
jam, terjadi reabsorbsi cairan dari ruang ekstravaskular
ke ruang intravaskular yang berlangsung secara bertahap
selama 48-72 jam. Fase penyembuhan ditandai dengan
diuresis membaik dan nafsu makan kembali merupakan
indikasi untuk menghentikan cairan pengganti. Gejala
umum dapat ditemukan sinus bradikardia/ aritmia dan
karakteristik confluent petechial rash seperti pada DD.
4. Dengue Shock Syndrome
Dibagi atas 2 yaitu :
1. Syok Terkompensasi
2. Syok Dekompensasi
Parameter Si r k u lasi stabil Syok Syok
terkompensasi dekompensasi
Kesadaran Clear dan lucid Clear dan lucid Perubahan status
mental
Waktu < 2 detik > 2detik Sangat memanjang,
pengisian kulit mottled
kapiler (CRT)

Ekstremitass Hangat dan Dingin Dingin dan lembab


kemerahan
Volume nadi Volume baik Lemah dan halus Lemah atau
perifer menghilang
Frekuensi Normal sesuai Takikardi Takikardi berat,
jantung usia bradikardi pada syok
lanjut

Tekanan d a r a h Tekanan darah Tekanan diastolik Hipotensi (syok


normal sesuai meningkat, tekanan hipotensi)
usia sistolik tetap Tekanan darah tidak
Tekanan nadi Tekanan nadi terukur (profound
normal sesuai menyempit ( ≤ 2 0 shock)
usia m m H g)

Frekuensi Normal sesuai Quite tachypnea Asidosis


nafas usia metabolik/hiperpnea
pernafasan Kusmaull

Diuresis Normal Cenderung Oligouria/anuria


menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
- Hematokrit ↑ yang selalu dijumpai pada dhf
- trombositopenia
- leukopenia

2. PEMERIKSAAN ANTIGEN NS1


-mendeteksi virus spesifik, sekuens genom, antibodi, dan
antigen virus
-dideteksi sejak hari ke-1 sejak onset demam sampai
hari ke-3
3. UJI SEROLOGI IgM dan IgG ANTI DENGUE
-uji hambatan hemaglutinasi gold standar
WHO untuk mendiagnosis infeksi virus
dengue
- uji fiksasi komponen dan uji netralisasi
- uji ELISA
DIAGNOSA BANDING
1. DEMAM BERDARAH DENGUE
2. DEMAM THYPOID
3. MALARIA
4. CHIKUNGUNYA
5. LEPTOSPIROSIS
6. ITP
DIAGNOSA KERJA :
Demam Berdarah Dengue Stage II
DD/DBD Derajat Tanda dan Gejala Laboratorium
DD Demam disertai minimal dengan 2 - Leukopenia (jumlah
gejala leukosit ≤4000
- Nyeri kepala sel/mm3)
- Nyeri retro-orbital - Trombositopenia
- Nyeri otot (jumlah trombosit
- Nyeri sendi/ tulang <100.000 sel/mm3)
- Ruam kulit makulopapular - Peningkatan hematokrit
- Manifestasi perdarahan (5%-10%)
- Tidak ada tanda perembesan - Tidak ada bukti
plasma perembesan plasma

DBD I Demam dan manifestasi perdarahan Trombositopenia <100.000


(uji bendung positif) dan tanda sel/mm3; peningkatan
perembesan plasma hematokrit ≥20%
DBD II Seperti derajat I ditambah Trombositopenia <100.000
perdarahan spontan sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD* III Seperti derajat I atau II ditambah Trombositopenia <100.000
kegagalan sirkulasi (nadi lemah, sel/mm3; peningkatan
tekanan nadi ≤ 20 mmHg, hipotensi, hematokrit ≥20%
gelisah, dieresis menurun
DBD* IV Syok hebat dengan tekanan darah Trombositopenia <100.000
dan nadi yang tidak terdeteksi sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
*DBD derajat III dan IV juga disebut Dengue Shock Syndrome(DSS)
Diagnosis infeksi dengue:
Gejala klinis + trombositopenia + hemokonsentrasi, dikonfirmasi dengan deteksi antigen
virus dengue (NS-1) atau dan uji serologi anti dengue positif (IgM anti dengue atau
IgM/IgG anti dengue positif
Indikasi Pasien Masuk Rumah Sakit

1. Tanda-tanda syok
2. Perdarahan
3. Trombosit <100.000/mm3 dan atau peningkatan
hematokrit 10-20%
4. Nyeri abdominal hebat
5. Tempat tinggal jauh dari rumah sakit
6. Hiperpireksia.
Indikasi Memulangkan Pasien

1. Pasien dapat dipulangkan apabila:


2. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
3. Nafsu makan membaik
4. Secara klinis tampak perbaikan
5.Hematokrit stabil dan hemodinamik baik (24 jam
stabil)
6. Tiga hari setelah syok teratasi
7. Jumlah trombosit > 50.000/μl
8.Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh
efusi pleura atau asidosis
Prognosis
● Terapi yang cepat, tepat dan adekuat
memberikan prognosis yang baik. (Dubia ad
bonam)
KOMPLIKASI
1. Perdarahan disebabkan oleh perubahan vaskuler
2. Kegagalan sirkulasi DSS (Dengue Shock Syndrome)
3. Hepatomegali
4. Efusi Pleura
1.Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga,
dan istirahat yang cukup
2. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M
3.Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa,
sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus
dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk
4.Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita
mengalami demam atau panas tinggi
5.Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, dan gunakan obat
penangkal nyamuk yang mengandung DEET pada bagian tubuh yang tidak
terlindungi.
ED UKA S I
● Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya
tentang perjalanan penyakitnya dan tatalaksananya sehingga
pasien dapat mengerti bahwa terapi hanya bersifat suportif
dan mencegah perburukan penyakit.
● Anjurkan tetap tirah baring selama demam
● Bila perlu anjurkan kompres air hangat
● Perbanyak asupan cairan per oral
● Modifikasi gaya hidup, dengan melakukan kegiatan 3M,
meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi, melakukan olahraga secara rutin.
“Thank You”

Anda mungkin juga menyukai