Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Keperawatan Pada An.

A
Dengan Diagnosa Medis DHF

Oleh:
Narsiyah

NURSING DEVELOPMENT PROGRAM


PENGERTIAN
DENGUE HAEMORHAGIC FEVER

Menurut (WHO 2010)


Suatu penyakit epidemik akut yang disebabkan oleh virus yang ditransmisikan
oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penderita yang terinfeksi akan
memiliki gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai dengan sakit
kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga perdarahan spontan.

DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai
ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan
masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
(betina) (Resti, 2014)
Etiologi

Penyakit DBD/DHF disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B,


yaitu arthropod-born envirus atau virus yang disebarkan oleh artropoda. Vector
utama penyakit tersebut adalah nyamuk aedes aegypti (didaerah perkotaan) dan
aedes albopictus (didaerah pedesaan), (Widoyono, 2008).
Sifat nyamuk senang tinggal pada air yang jernih dan tergenang, telurnya dapat
bertahan berbulan-bulan pada suhu 20-42°C. Bila kelembaban terlalu rendah
telur ini akan menetas dalam waktu 4 hari, kemudian untuk menjadi nyamuk
dewasa ini memerlukan waktu 9 hari. Nyamuk yang dewasa yang telah
menghisap darah 3 hari bisa bertelur 100 butir (Murwani, 2011).
KLASIFIKASI (WHO, 2011)
DD/DBD Derajat Tanda dan Gejala Laboratorium
    Demam disertai dengan 2 gejala :  Leukopemia (jumlah leukosit ≤400
   Nyeri kepala sel/mm3)
DD  Nyeri retio-orbita  Trombositopenia (jumlah trombosit
 Nyeri otot <100.000 sel/mm3
 Nyeri sendi/tulang  Peningkatan hematokrit (5%-10%)
 Ruam kulit  Tidak ada bukti pembesaran plasma
 Manisfestasi perdarahan  
 Tidak ada pembesaran plasma
DBD I Demam dan manifestasi perdarahan (uji bending positif) Trombositopenia <100.000 sel/mm3;
peningkatan hematokrit ≥20 %
dan tanda pembesaran plasma.
DBD II Trombositopenia <100.000 sel/mm3;
Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau
peningkatan hematokrit ≥20 %
perdarahan lain.
DBD* III Trombositopenia <100.000 sel/mm3;
Ditemukan kegagalan sirkulasi ringan yaitu nadi cepat dan
peningkatan hematokrit ≥20 %0 %
lemah tekanan darah rendah, gelisah, sianosis mulut,
hidung dan ujung jari.
DBD* IV Syok hebat dengan tekanan darah atau nadi tidak Trombositopenia <100.000 sel/mm3;
terdeteksi. peningkatan hematokrit ≥20 %

Diagnosis infeksi dengue: Gejala klinis + Trombositopeni + hemakonsentrasi, dikonfirmasi dengan deteksi antigen virus
dengue (NS-1) atau di uji serologi anti dengue positif (IgM anti dengue atau IgM/IgG anti dengue positif).
 
PATOFISIOLOGI DHF

Arbovirus (melalui Beredar dalam aliran darah Infeski virus dengue (viremia)
nyamuk aedes aegypti)

PGE² Hipotalamus Membentuk dan Mengaktifan sistem


melepaskan zat C3a, C5a komplemen

Permeabilitas membrane
Hipertermi Peningkatan reabsorbsi Na+ dan H2O
meningkat

Kerusakan   endotel Resiko Syok


Agitasi trombosit pembuluh darah hipovolemik

Merangsang & mengaktivasi faktor pembekuan Rejanan hipovolemik


Trombositopeni dan hipotensi

DIC Kebocoran plasma

Resiko perdarahan Perdarahan Kekurangan volume


cairan
Resiko perfusi jaringan
tidak efektif
Dehidrasi  Pendarahan

KOMPLIKASI
  

Kelainan ginjal   Udema paru


Tindakan yang dilakukan

 Personal hygine setiap hari


 Pemberian cairan RL 30tpm makro infus pump
 Pemberian obat :
 Vectrine 3x5ml
 Eterfix 500mg k/p demam
 Aloclair gel oles (untuk sariawan) 3x1
 Monitoring input output
 Monitor TTV
 Menganjurkan banyak minum
Pengkajian

Identitas pasien
 Nama : An. A
 Usia : 12 Tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Tanjung Barat
 Agama : Islam
 Diagnosa Medis : DHF
 Tanggal masuk : 23 Maret 2020
 Tanggal pengkajian : 24 Maret 2020
 Tanggal keluar : 26 Maret 2020
Riwayat proses penyakit pada an. A

Pasien datang ke IGD RS Brawijaya Duren Tiga pada hari senin tanggal

23/3/20 jam 18:55 wib, dengan keluhan demam sejak hari sabtu (saat ini

jalan hari ke-3). Saat di cek suhu 39,1°c, batuk (+) sejak seminggu yang

lalu awalnya berdahak sekarang dahak mulai berkurang, nyeri kepala (+),

mimisan (-), nyeri menelan (-), mual muntah (-). 5 jam sebelum masuk

ke rumah sakit an. A meminum obat panadol hijau 1 tablet. Orang tua

pasien mengatakan cemas melihat kondisi anaknya yang demam tinggi,

sehingga orangtuanya membawa anaknya ke rumah sakit.


Fokus Pengkajian

Tanggal 24/3/20
Pemeriksaan TTV:
TD: 110/80, Suhu: 39.1°c, RR: 21x/menit, Nadi: 104x/menit, SpO2: 99%
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum pasien tampak lemah, kesadaran kompos mentis, demam
(+) turun naik disertai dengan menggigil, mual (+), batuk (+), pilek
sesekali, ruam/kemerahan (+), konjungtiva anemis, BAB (+), BAK (+),
membrane mukosa kering, turgor kulit elastis, CRT <2dtk, BB: 67kg,
TB:157cm, terpasang infus RL 30tpm makro dengan infus pump jalan
lancar.
PENGKAJIAN HUMPTY DUMPTY
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4  
3-7 tahun 3 2
Usia
8-13 tahun 2
≥13 tahun 1
Laki-laki 2 2
Jenis kelamin
Perempuan 1
Neurologi 4  
Perubahan oksigenaasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, 3  
Diagnosis anemia, anoreksia, sinkop, pusing) 1
Gangguan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3  
Gangguan kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2 1
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Riwayat jatuh atau bayi diletakkan di tempat tidur dewasa 4  
Pasien menggunakan alat bantu atau bayi diletakkan dalam 3  
Faktor lingkungan tempat tidur bayi atau perabot rumah  
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2 2
Area diluar rumah sakit 1
Dalam 24 jam 3  
Dalam 48 jam 2 1
Pembedahan atau sedasi
>48 jam dan tidak menjalani pembedahan atau sedasi atau 1
anastesi
Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, barbiturat, 3  
Penggunaan medika fenotiazi, antidepresan, pencahar, diuretic, narkose   Resiko Rendah
mentosa Penggunaan obat salah satu diatas 2 1
Penggunaan medikasi lainnya atau tidak ada medikasi 1
Total 10
Monitoring 24 Jam
Tgl Jam Balance Diuresis
24/3/20 6 Jam -145 cc/6 jam 2,3 cc/kgbb/jam
8 Jam -226 cc/8 jam 2,7 cc/kgbb/jam
4 Jam -213 cc/4 jam 219 cc/kgbb/jam
 
25/3/20 8 Jam 174 cc/8 jam 1,7 cc/kgbb/jam
6 Jam +470 cc/6 jam 2,3 cc/kgbb/jam
10 Jam -158 cc/10 jam 2,3 cc/kgbb/jam
 
26/3/20 8 Jam -426 cc/8 jam 1,3 cc/kgbb/jam
Pemeriksaan
Penunjang Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Laboratorium
24/3/20 Hemoglobin 12,8 12,3-18

  Hematokrit 37% 40-54


  Leukosit 2060/ul 5000-10000
  Trombosit 148 150-449
25/3/20 Hemoglobin 13,8 12,3-18

  Hematokrit 39 % 40-54
  Leukosit 2470/ul 5000-10000
  Trombosit 106 150-449
26/3/20 Hemoglobin 13,9 12,3-18

  Hematokrit 40 % 40-54
  Leukosit 5610 5000-10000
  Trombosit 92 150-449
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


Data Subjektif: Virus dengue terdapat pada Hipertermi
Klien/keluarga mengatakan suhu nyamuk aedes aeygepty berhubungan dengan
tubuh meningkat dan teraba hangat proses infeksi virus
  Nyamuk aedes aeygepty menggigit dengue
Data Objektif: manusia
-  Peningkatan suhu tubuh 39,1oC  
- Klien tampak lemas Masuk ke aliran darah
- Kulit terlihat kemerahan/ruam di  
tangan dan punggung pasien Viremia
- Tanda-tanda vital :  
- TD : 110/60 mmHg Renjatan (proses imunologi)
 
- Nadi : 100x/menit
Ke pembuluh darah dan ke otak
- RR: 20x/menit melalui aliran darah
 
- CRT <2detik
Virus berkembang di dalam darah
- Hematokrit : 37%  
- Leukosit : 2060 ul Hipertermi
- Trombosit 148
Analisa Data

Data Etiologi Masalah


Hipertermi Resiko perdarahan
Data Subjektif:
Orangtua pasien mengatakan timbul bintik
Peningkatan reabsorbsi
merah di tangan dan dipunggung pasien  
Na+ dan H20

Data Objektif:
Permeabilitas membran meningkat
-  Kulit terlihat kemerahan/ruam di tangan
dan punggung pasien
- Tanda-tanda vital : Agitasi trombosit
- TD : 110/70 mmHg, Nadi : 90x/menit
- RR: 21x/menit, SpO2: 99%, CRT <2detik
Trombositopeni
- Trombosit 106
- Leukosit : 2470/ul
Resiko perdarahan
- Hematokrit : 39%
Diagnosa Keperawatan:

1. Hipertermi

2. Resiko perdarahan
INTERVENSI
Tanggal Diagnosa
Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil
KEPERAWATAN
Rencana Tindakan Keperawatan

24/3/20 Hipertermi b.d Setelah dilakukan  Anjurkan tirah baring dan mengurangi aktivitas
proses infeksi tindakan asuhan  Anjurkan untuk banyak minum 2-3 liter/24jam
virus/ dengue keperawatan selama 3 x  Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
24 jam di harapkan dapat tipis dan menyerap keringat
memenuhi kriteria hasil :  Anjurkan pasien kompres dengan air
   Ganti alat tenun jika basah
 Suhu tubuh normal 36-  Observasi tanda-tanda vital
37°C  Observasi balance cairan
 Pasien mengatakan  Laksanakan program medic
tidak demam lagi  Kolaborasi: pemberian cairan intravena dan
  pemberian obat.
25/3/20 Resiko Setelah dilakukan tindakan • Monitor TTV pasien
perdarahan asuhan keperawatan selama • Monitor hasil laboratorium: hemoglobin, trombosit, dan
2 x 24 jam di harapkan hematokrit
dapat memenuhi kriteria • Anjurkan tirah baring dan mengurangi aktivitas
hasil : • Monitor intake/asupan yang akurat dan catat output
  pasien
• Monitor status hidrasi
 TTV dalam batas
• Kolaborasi: pemberian cairan intravena RL dan
normal
pemberian obat
 HB, HT, Tombosit
dalam batas normal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
24/3/20 Hipertermi b.d  Menganjurkan tirah baring dan S: Orang tua pasien mengatakan demam naik turun,  
proses infeksi mengurangi aktivitas makan minum baik. 
virus/ dengue R/ pasien mengikuti anjuran
 Menganjurkan pasien untuk O: Kesadaran: Cm, akral teraba hangat, demam (+),
minum 2-3 liter/jam batuk (+), klien tampak lemas, kulit terlihat
R/ pasien mengikuti anjuran kemerahan dibagian tangan dan punggung pasien
 Menganjurkan pasien untuk - Tanda-tanda vital :
menggunakan pakaian tipis dan - TD : 110/60 mmHg, Nadi : 102x/menit, RR:
menyerap keringat 20x/menit, Suhu:39,1°c, CRT <2detik
R/pasien mengenakan baju pendek - Balance cairan: -226cc/8 jam
 Mengganti laken pasien
R/ perawat membantu mengganti - Hematokrit : 37%
laken - Leukosit : 2060 ul
 Mengganjurkan kompres
R/ keluarga pasien mengompres - Trombosit 148
pasien
 Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ TD : 110/60 mmHg, Nadi : A: Masalah Hipertermi b.d proses infeksi virus
102x/menit,RR:20x/menit, S:39,1°c, dengue belum teratasi
 Mengobservasi balance cairan  
pasien P: - Cek leb
R/ -226 cc/8 jam - Observasi TTV
 Melakukan dokumentasi - Anjurkan tirah baring
- Anjurkan minum banyak
- Pemberian cairan RL 30tpm makro
- Kolaborasi pemberian obat:
- Eterfix 500mg
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal DX Implementasi Evaluasi Paraf


25/3/2020 Hipertermi b.d  Mengganjurkan tirah baring dan S: - orang tua pasien mengatakan pasien masih demam  
proses infeksi mengurangi aktivitas dan terkadang demam hingga menggigil  
virus dengue R/ pasien mengikuti anjuran - Pasien mengatakan batuk sesekali
 Menganjurkan pasien untuk minu - Pasien mengatakan ada sariawan
2-3 liter/jam  
R/ pasien mengikuti anjuran minum air O: - Kesadaran: Cm, Akral teraba dingin, demam (+),
putih dan jus jambu klien tampak lemas, kulit terlihat kemerahan dibagian
 Menganjurkan pasien untuk tangan dan punggung pasien.
menggunakan pakaian tipis dan - TD : 110/70 mmHg, Suhu:37,3°c, Nadi : 90x/menit,
menyerap keringat RR: 21x/menit, SpO2: 99%, CRT <2detik
- Hematokrit : 39%
R/ pasien mengikuti anjuran
 Mengganti laken pasien - Leukosit : 2470 ul
R/ perawat membantu mengganti laken - Trombosit 106
 Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ TD : 110/70 mmHg, Suhu:37,3°c,
Nadi : 90x/menit, RR: 21x/menit, SpO2: A: Masalah hipertermi b.d proses infeksi virus dengue
99%, teratasi sebagian
 Mengobservasi balance cairan  
pasien P: - Cek leb
R/ 174 cc/8 jam - Observasi TTV
 Melakukan dokumentasi - Anjurkan minum banyak
  - Kolaborasi pemberian obat:
- RL 30tpm
- Eterfix 500mg
- Vectrine 3x5ml
- Aloclair gel oles (untuk sariawan) 3x1
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan
25/3/20 Resiko • Memonitor TTV pasien S: Orangtua pasien mengatakan timbul bintik merah di
Perdarahan R/ TD : 110/70 mmHg, Suhu:37,3°c, tangan dan dipunggung pasien  
Nadi :90x/menit, RR: 21x/menit,  
SpO2: 99%, O: - Kesadaran: Cm, Akral teraba hangat, demam (+),
• Memonitor hasil laboratorium klien tampak lemas, Tampak bintik merah di kulit
hemoglobin, trombosit, dan pasien
hematokrit - Membran mukosa terlihat kering
- R/ Hemoglobin: 13,8 - TD : 110/70 mmHg, Suhu:37,3°c, Nadi :90x/menit,
- Hematokrit : 39% RR: 21x/menit, SpO2: 99%, CRT <2detik
- Hemoglobin: 13,8
- Trombosit: 106
- Hematokrit : 39%
• Menganjurkan tirah baring dan
mengurangi aktivitas - Trombosit: 106
R/ pasien mengikuti anjuran
• Memonitor intake/asupan yang
akurat A: Masalah resiko perdarahan
R/ pasien minum air putih, jus, dan  
makan buah dan sayur. P: - Observasi TTV
• Kolaborasi: pemberian cairan - Anjurkan minum banyak
intravena pemberian obat - Pemberian cairan RL 30tpm
R/ pemberian RL - Kolaborasi pemberian obat:
- Eterfix 500mg
- Aloclair gel oles (untuk sariawan) 3x1
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal DX Implementasi Evaluasi Paraf


26/3/20 Hipertermi b.d  Menganjurkan pasien untuk S: -Pasien mengatakan demam berkurang
proses infeksi minu 2-3 liter/jam - Pasien mengatakan sariawan sudah tidak terasa  
virus dengue R/ Pasien mengikuti anjuran  
 Menganjurkan pasien untuk  O: Kesadaran: cm, demam (-), membran mukosa terlihat
menggunakan pakaian tipis lembab, tampak kemarahan/ruam pada kulit
dan menyerap keringat - Tanda-tanda vital :
R/ pasien mengikuti anjuran - TD : 100/70 mmHg, Nadi : 84x/menit, RR: 20x/menit
 Mengobservasi tanda-tanda - Suhu:37°c
vital
R/ TD : 100/70 mmHg, Nadi : - Hematokrit : 40%
84x/menit, RR: 20x/menit, - Leukosit : 5610 ul
Suhu:37°c
- Trombosit 92
 Mengobservasi balance cairan
 
pasien
A: Masalah Hipertermi b.d proses infeksi virus dengue
R/ -426 cc/8 jam
teratasi
 Melakukan dokumentasi
 
P: Intervensi di hentikan
Lanjutkan terapi obat dirumah
- Vivity
- Aloclair gel (untuk sariawan) 3x1
 
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan
26/3/20 Resiko • Memonitor TTV pasien S: Orangtua pasien mengatakan timbul bintik merah
Perdarahan R/ TD : 100/70 mmHg, Nadi : 84x/menit, RR: di tangan dan dipinggang pasien  
20x/menit,Suhu:37°c  
O: - Kesadaran: Cm, demam (-), tampak
• Memonitor hasil laboratorium hemoglobin,
bintik/ruam merah di kulit, membran mukosa
trombosit, dan hematokrit
terlihat lembab.
R/ Hemoglobin: 13,9 -  TD : 100/70 mmHg,, Suhu:37,3°c, Nadi :
- Hematokrit : 40% 90x/menit, RR: 21x/menit, SpO2: 99%, CRT
<2detik
- Trombosit: 92
- Hemoglobin: 13,9
• Menganjurkan tirah baring dan mengurangi
aktivitas - Hematokrit : 40%
R/ pasien mengikuti anjuran - Trombosit: 92
• Memonitor intake/asupan yang akurat
R/ pasien minum air putih, jus, dan makan A: Masalah resiko perdarahan teratasi
buah dan sayur.
 P: Intervesi dihentikan
• Kolaborasi: pemberian cairan intravena
Lanjutkan terapi obat dirumah
R/Pemberian RL dan pemberian obat
- Vivity
- Aloclair gel (untuk sariawan) 3x1
- Menganjurkan banyak minum
- Tirah baring dan mengurangi aktivitas
SEKIAN

&
TERIMAKASIH
Pertanyaan
1. Pita= Kenapa tidak mengangkat DX kekurangan
cairan?
2. Pak deni= Kenapa trombositnya turun pasiennya
pulang?
3. Citra= masukan
Cairan infus …Tpm . Ml/jam
Ana = Masukan
Angkat Dx cairan.. baik

Anda mungkin juga menyukai