Anda di halaman 1dari 29

INTERNSIP BATCH III

SILOAM HOSPITALS
BALIKPAPAN

DENGUE
HEMORRHAGIC
FEVER
Case Report of Emergency Department
Oleh : dr. Novary Djipung
novarydjipung@gmail.com
KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. PZM


• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 4 tahun 4 bulan
• Alamat : Balikpapan
Airway : Clear

TRIAGE
Breathing : Reguler

Circulation : > 2’’


Tanda vital: Disability : GCS 15
TD n/a
HR 145 x/m
(reguler, lemah dan dalam) Keluhan Utama :
Demam sejak selasa sore (hari ke-3) saat ini bebas
RR 28 x/m demam. Batuk (-) pilek (-) nyeri menelan (+), mual
T 36,1 C (+), muntah (+). Perdarahan tidak ada.
SpO2 97% Room air

BB 32 kg RPD : -
PEWS : 2
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Sekarang:
• Demam sejak hari Selasa sore yang lalu (demam hari ke-3), demam bersifat
terus menerus, turun dengan pemberian obat tetapi tidak ke suhu normal,
menggigil
• Nyeri menelan sejak 2 hari SMRS. Batuk pilek dan sesak disangkal.
• Pasien muntah 3 kali isi makanan sejak 3 jam SMRS, mual saat ini. Menurut
orang tua anak terlihat lesu dan lemas serta sulit makan tapi masih mau minum
sedikit sedikit (terakhir makan dan minum 2 jam SMRS sedikit).
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Sekarang:
• Riwayat perdarahan (mimisan, gusi berdarah) disangkal.
• BAB belum ada 3 hari. BAB terakhir normal. BAK sedikit terakhir 2 jam SMRS.
• Di lingkungan pasien ada yang memiliki gejala seperti ini.
• Riwayat imunisasi lengkap, riwayat kelahiran: cukup bulan, lahir normal, BBL :
3100 gr.
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Dahulu:
• Asma (-), alergi (-), kejang sewaktu demam (-), penyakit jantung bawaan(-).
• Riwayat Penggunaan Obat: Amoxan syr 3x 250 mg (hari 1)
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : E4V5M6
• Kepala : CA -/- , SI -/-, lateralisasi (-)
• Mata : pupil isokor 3 mm/3mm , Rc +/+, konjungtiva palpebra inf anemis (-/),
mata cekung (+/+).
• THT : faring hiperemis (+), edema uvula (-), pernapasan cuping hidung (-),
sianosis (-)
• Leher: JVP tidak meningkat
• Jantung: S1 S2 reguler, tunggal, bising (-)
• Dada: retraksi intercosta(-/-)
• Paru-paru: SDV /+, Ronki -/-, wheezing -/-
• Perut: supel, bising usus (+) normal, NTE (-), hepar teraba 1 jari dibawah arcus
costae
• Anggota gerak: akral dingin, CRT > 2’’, edema -/-
• Kulit: Urtikaria (-), turgor kulit : berkurang
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS KERJA
SUSP. DENGUE HEMORRHAGIC
FEVER GRADE III.

DIAGNOSIS BANDING
MALARIA
TYPHOID FEVER
TATALAKSANA DI IGD
RENCANA

Bolus Ring As 250 cc habis dalam 30 menit FOTO THORAX XRAY

Evaluasi  IVFD Ring As 300 cc/ 1 jam RAWAT KE PICU  RUJUK

Infus Gelofusal 175 cc/ 1 jam  EVALUASI 1


JAM  Cek DR Keluarga pasien menolak
untuk pemasangan kateter
dengan surat penolakan
tindakan
HEMATOLOGY NILAI ( pukul 09.00) NILAI (pukul 11.31)
LENGKAP
ERITROSIT 6.5 6.53 (meningkat)
HEMATOKRIT 49% 51 % (meningkat)
TROMBOSIT 68.000 50.000 (menurun)
HEMOGLOBIN 17 g/dL 18 g/dL (meningkat)
LIMFOSIT 60% 53% (normal)
NEUTROFIL SEGMEN 32% 35% (normal)
LEUKOSIT 6.66 6.77 (normal
Kesan
Efusi Pleura Dextra
DEFINISI
penyakit infeksi yang disebabkan oleh
01 virus dengue

manifestasi klinis demam, nyeri otot


02 dan/atau nyeri sendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis
hemoragik.

perembesan plasma yang ditandai


03 oleh hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit) atau penumpukan cairan
di rongga tubuh.
EPIDEMIOLOGI

Menurut WHO terdapat kira-kira 50 – 100 juta kasus infeksi virus dengue
setiap tahunnya, dengan 250.000–500.000 demam berdarah dengue (DBD)
DUNIA
dan 24.000 di antaranya meninggal dunia.

Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar


diantara 30 negara wilayah endemis antara tahun 2004-2010 .
INDONESIA

150.000 kasus dilaporkan pada 2007 (tertinggi dalam catatan) dengan


>25.000 kasus dilaporkan dari Jakrta dan Jawa Barat.

INDONESIA
ETIOLOGI
Virus dengue Terdapat 4
termasuk dalam grup serotipe virus
Genus flavirus,
B arthropod borne tipe yaitu DEN-1,
famili
virus (arboviruses) DEN-2, DEN-3,
Flaviviridae,
dan DEN-4.

Perantara nyamuk DEN-3 merupakan serotipe


Aedes aegypti dan terbanyak dan banyak
Aedes albopictus berhubungan dengan kasus berat
KLASIFIKASI DENGUE VIRUS
INFECTION
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS (WHO 2011)
Demam tinggi
01 KLINIS
mendadak terus
menerus 2-7
Manifestasi
Perdarahan
Hepatomegali Syok
hari

Hemokonsentrasi
yang dapat dilihat
02 LABORATORIUM Trombositopenia
≤100.000/ul
dari peningkatan
nilai hematokrit ≥
20%

Add Text Add Text


Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation

Ditemukan dua atau tiga patokan klinis pertama disertai


trombositopenia dan hemokonsentrasi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM KETERANGAN
Leukosit dapat normal atau menurun. Mulai
hari ke-3 dapat ditemukan limfositosis
relatif (>45% dari total leukosit)
Trombosit umumnya terdapat trombositopenia
pada hari ke 3-8.

Hematokrit: Kebocoran plasma dibuktikan dengan


ditemukannya peningkatan
hematokrit = 20% dari hematokrit
awal
Hemostasis: Dilakukan pemeriksaan PT, APTT,
Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP pada
keadaan yang dicurigai terjadi
perdarahan atau kelainan pembekuan
darah.

Protein/albumin hipoproteinemia akibat kebocoran


plasma.
SGOT/SGPT dapat meningkat.

Ureum, Kreatinin bila didapatkan gangguan fungsi


ginjal.
Elektrolit sebagai parameter pemantauan
pemberian cairan.

Imuno serologi IgM.terdeksi mulai hari ke 3-5,


meningkat sampai minggu ke-3,
menghilang setelah 60-90 hari. IgG:
pada infeksi primer, IgG mulai
terdeteksi pada hari ke-14, pada
infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi
hari ke-2
PEMERIKSAAN RADIOLOGI` KETERANGAN
Pemeriksaan foto xray thorax terdapat kelainan radiologis pada
perembesan plasma 20-40%, untuk
pemantauan klinis dan sebagai
pedoman pemberian cairan.

USG efusi pleura, ascites, kelainan


(penebalan dinding vesica felea dan
vesica urinaria).
DIAGNOSIS BANDING

Campak Demam
01 PENYAKIT Rubella
Chikungunya
Tifoid
Leptospirosis
VIRUS LAIN Demam Malaria

PENYAKIT trombositopenia
02 DARAH purpura idiopatik (ITP)

Add Text Add Text


Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation
Your Picture Here

TATA LAKSANA

DHF GRADE I DAN ii

Grade I : Demam disertai gejala tidak khas


dan satu – satunya manifestasi perdarahan
adalah uji tourniquet positif.

Grade II :
Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit
dan/atau perdarahan lain..
Your Picture Here

TATA LAKSANA

DHF GRADE III DAN iV

Grade III: Seperti derajat I atau II ditambah


kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut,
tekanan nadi menurun ≤ 20 mmHg atau hipotensi
disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi
gelisah.

Grade IV: Syok berat, nadi tidak teraba, dan tekanan


darah tidak dapat terukur.

Anda mungkin juga menyukai