Anda di halaman 1dari 23

MINI PROJECT

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM DETEKSI DINI


GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKARANG

dr. Moch. Ainal Abadi Bauty


Pendamping :

dr. Waluya Jati Adi Nugraha


BAB I PENDAHULUAN
WHO: di dunia terdapat 450
juta orang dengan gangguan
jiwa

Riskesdas, Kurangnya kesadaran dan


pemahaman masyarakat
2018: gangguan terhadap Kesehatan mental
jiwa berat yang
ada di Indonesia
sebanyak
286.654 jiwa

PUSKESMAS Cikarang:
tahun 2021 didapatkan 128 Angka gangguan jiwa pada
pasien dengan gangguan Puskesmas Cikarang
jiwa. Pada tahun 2022 CUKUP BESAR
hingga Bulan Oktober
terdapat 77 pasien dengan
gangguan jiwa
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana gambaran pengetahuan

masyarakat dalam deteksi dini gangguan

jiwa di Wilayah Kerja PUSKESMAS

Cikarang?
TUJUAN PENULISAN

Tujuan Umum
• Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan
jiwa di wilayah kerja PUSKESMAS cikarang.

TUJUAN KHUSUS
• Mengidentifikasi karakteristik masyarakat di wilayah kerja PUSKESMAS cikarang tahun
2022.

• Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan jiwa


MANFAAT PENULISAN

Bagi Penulis

• Menambah wawasan khususnya di bidang ilmu kedokteran komunitas mengenai gambaran

pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan jiwa di wilayah kerja PUSKESMAS cikarang.

Bagi puskesmas

• Memperoleh gambaran pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan jiwa di wilayah kerja

PUSKESMAS cikarang agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan keberhasilan

program di masa mendatang.

Bagi masyarakat

• Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan

jiwa di wilayah kerja PUSKESMAS cikarang.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

• Gangguan jiwa adalah bentuk dari manifestasi penyimpangan perilaku akibat distorsi
emosi sehingga ditemukan tingkah laku dalam ketidak wajaran. Hal tersebut dapat
terjadi karena semua fungsi kejiwaan menurun (Nasir, Abdul & Muhith, 2011).

• Ciri dari gangguan jiwa yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: Keliat dkk
dalam Prabowo, (2014)
a. Mengurung diri.

b. Tidak kenal orang lain.


c. Marah tanpa sebab.
d. Bicara kacau.
e. Tidak mampu merawat diri
PENYEBAB GANGGUAN JIWA

1) Genetika.. 3) Sebab psikologik.

2) Sebab biologik.
4) Stress.
a) Keturunan.
5) Sebab sosio kultural.
b) Temperamen.
6) Perkembangan psikologik
c) Jasmaniah.
yang salah
d) Penyakit atau cedera pada

tubuh.
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN JIWA
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

a. Ketegangan (Tension) merupakan murung atau rasa putus asa, cemas, gelisah,

rasa lemah, histeris, perbuatan yang terpaksa (Convulsive), takut dan tidak mampu

mencapai tujuan pikiran-pikiran buruk (Yosep, H. Iyus & Sutini, 2014).

b. Gangguan kognisi merupakan proses mental dimana seorang menyadari,

mempertahankan hubungan lingkungan baik, lingkungan dalam maupun

lingkungan luarnya (Fungsi mengenal) (Kusumawati, Farida & Hartono, 2010).


BAB III METODE PENELITIAN

Pengumpulan Data

1. Sumber data primer

Kuesioner mengenai gambaran pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan jiwa.

2. Sumber data sekunder

 Laporan penilaian kinerja Puskesmas Cikarang.

 Profil Puskesmas Cikarang.


TOLAK UKUR PENELITIAN

PRE TEST • POST TEST


CARA ANALISIS

1. Identifikasi Masalah

membandingkan pencapaian keluaran program dengan tolak ukur


keluaran. Data deteksi dini gangguan jiwa pada Bulan Januari
sampai dengan Oktober 2022 berjumlah 77 pasien. Sedangkan target
capaian deteksi dini gangguan jiwa pada Puskesmas Cikarang tahun
2022 sebanyak 102 orang. Pencapaian ini baru mencapai 75% dari
target.
MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH

 Urgency : mengingat waktu yang tersisa untuk menyelesaikan program ini hanya 2 bulan,

maka urgency dari masalah ini dapat diberi skor 5.

 Seriousness : masalah deteksi dini gangguan jiwa bukan merupakan permasalahan yang

dapat menyebabkan wabah pada masyarakat dan menjadikan kerugian yang besar. Namun

masalah gangguan jiwa yang tidak dideteksi dini dapat merugikan pasien dan keluarga,

sehingga seriousness dari masalah ini dapat diberi skor 3.

 Growth : masalah deteksi dini gangguan jiwa bila tidak ditangani dengan serius maka akan

menyebabkan pasien terlambat untuk didiagnosis dan pengobatan dan prognosis nya kan

semakin buruk, sehingga Growth dari masalah ini dapat diberi skor 4.
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG PALING DOMINAN

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

 Man : Ketidak seimbangan jumlah penduduk dengan penduduk wilayah kerja


Puskesmas Cikarang

 Money : tingkat kemiskinan di Kabupaten Bekasi 4.2% (Araja Fazen, 2018)

 Material : terbatasnya jumlah SDM survailance Keswa

 Method : Belum dibuatnya sistem pencatatan khusus mengenai deteksi dini


gangguan jiwa
MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG PALING DOMINAN

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

Planning : Belum pernah dilakukannya penyuluhan dengan media lain (sosial


media).

Organizing: Program deteksi dini gangguan jiwa di lapangan belum mencapai


target

Actuating : Belum aktifnya masyarakat dalam mendeteksi dini gangguan jiwa.

Controlling : Petugas Puskesmas Cikarang fokus dalam penanganan pandemi


COVID-19 serta program Puskesmas lainnya
WAKTU DAN TEMPAT

Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 1 November – 14


November 2022 di Puskesmas Cikarang.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)
Total Responden 10   100%
Jenis Kelamin    
Laki-laki 1 10%
Perempuan 9 90%
Usia    
20-40 tahun 8 80%
41-60 tahun 2 20%
Pendidikan Terakhir    
SMP 1 10%
SMA 9 90%
Pekerjaan    
Bekerja 1 10%
Tidak Bekerja 9 90%
Riwayat Keluarga dengan Gangguan Jiwa     
Ada 0 0%
Tidak ada 10 100%
HASIL ANALISIS INTERVENSI

Hasil
No. Nama Responden
Pre Test Post Test
1 Tn. J 20 50
2 Ny. N 30 60
3 Ny. M 40 70
4 Ny. U 30 90
5 Ny. A 20 80
6 Ny. Mu 60 100
7 Ny. S 20 90
8 Ny. I 30 80
9 Ny. J 60 90
10 Ny. L 20 60
DISTRIBUSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG DETEKSI DINI
GANGGUAN JIWA SEBELUM DA SESUDAH PENYULUHAN

Sebelum Penyuluhan Jumlah Responden Presentase

Baik 2 20%

Kurang 8 80%

Total 10 100%

Setelah Penyuluhan Jumlah Responden Presentase

Baik 9 90%

Kurang 1 10%

Total 10 100%
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Sebelum dilakukan penyuluhan, pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan jiwa di
wilayah kerja Puskesmas Cikarang masih kurang.

2. Setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan masyarakat dalam deteksi dini gangguan jiwa di
wilayah kerja Puskesmas Cikarang menjadi baik
SARAN
Bagi Masyarakat
a. Masyarakat agar lebih memperhatikan gejala gangguan jiwa pada masyarakat
Masyarakat sebaiknya melaporkan keluarga atau masyarakat yang mengalami gangguan
jiwa ke Puskesmas Cikarang.
b. Masyarakat diharapkan dapat menghindari pemasungan pada penderita gangguan
jiwa

Bagi Kader
a. Kader diharapkan dapat lebih aktif dalam mendeteksi dini gangguan jiwa di masyarakat.
b. Kader diharapkan dapat mencegah terjadinya pemasungan penderita gangguan jiwa di
masyarakat

Bagi Puskesmas Cikarang


a. Perlu diadakan penyuluhan berkala mengenai deteksi dini gangguan jiwa
b. Puskesmas Cikarang dalam berperan aktif dalam skrining dan sweeping penderita
gangguan jiwa di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
1. Araja, F.R. 2018. Analysis of Income Level in Bekasi District. Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3.

2. Asmarawati, T. 2013. Hukum dan Psikiatri. Yogyakarta: Deepublish.

3. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana.,Badan Pusat Statistik., Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017.

4. Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 2021. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.

5. Cavarrubias, I., Han, M. 2011. Mental Health Stigma about Serious Mental Illnes among MSW Students:social contact and attitude. Jurnal Social Work Vol.56 No.4.

6. Ching Wu, H., Fang, P.C. 2016. Sociocultural Factors Associated with Caregiver-Psychiatrist Relationship in Taiwan. Psychiatry Investig. Vol.13 No.3.

7. Darmawan, D. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

8. Fanani,S., Dewi, T.K. 2018. Health Belief Model pada Pasien Pengobatan Alternatif Supranatural dengan Bantuan Dukun. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol.3 No.1. April 2018.

9. Gershon, E.S., Cloninger, C.R. 2018. Genetic Approaches to Mental Disorders. Washington:American Psychiatric Press.

10. Halida, N., Dewi, E. I., Rasni, H. 2018. Pengalaman Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan Pasung di Kecamatan Ambulu
Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan. Vol. 4 No.1

11. Hartanto, D., Arif, W., dan Wachidah, Y. 2018. Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan Jiwa Di Kecamatan Kartasura. Naskah Publikasi. [serial online]. Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

12. Herdiyanto, Y.K., Tobing, D.H., dan Vembriati, N. 2017. Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa di Bali. Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 8 No. 2.

13. Janardhana, N., Raghunandan, S., Naidu, D.M., Saraswathi, L., dan Seshan, V. 2015. Care Giving of People With Severe Mental Illnes:An Indian Experience. Indian Journal Of Psychological
Medicine Vol.37 No.2.

14. Mubarak, I.W. 2017. Promosi Kesehatan . Yogyakarta : Graha Ilmu.

15. Notoatmodjo, S. 2020. Promosi Kesehatan: Teori Dan Aplikasi . Jakarta: Rineka Cipta.

16. Notoatmodjo, S, 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

17. PUSKESMAS Cikarang Kabupaten Bekasi. 2022. Data Orang Dengan Gangguan Jiwa.

18. Rinawati, F., Alimansur,M. 2016. Analisa Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Stres Stuart. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 1.

19. Slewa, S., Younan., Yaser, A., Guajardo, M.G.U., Mannan, H., Smith, C.A., Mond, J.M., 2017. The Mental Health And Seeking Behaviour Of Resettled Afghan Refugees In Australia. International
Journal Of Mental Health System. Vol. 11 No.49.

20. Yin, Y., Zhang, W., Hu, Z., Jia, F., Li, Y., Xu, H., Zhao, S., Guo, J., Tian, D., Qu, Z. 2014. Experiences of Stigma and Discrimination among Caregivers of Persons with Schizophrenia in China: A
Field Survey. Journal Plosone. Vol. 9 Issue.9.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai