Disusun oleh:
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU Zoey Abigail Idnani
PENYAKIT DALAM 112019261
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSTITAS KRIDA
WACANA
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT
SOEBROTO
TABLE OF CONTENTS
1 2
PENDAHULUAN STATUS PASIEN &
ANALISIS
MASALAH
3 4
TINJAUAN KESIMPULAN
PUSTAKA
01
PENDAHULUAN
CHD
Angka kematian 126 per 100,000 populasi → GHE 2016
ACS
Datang ke RS dengan STEMI → sekitar 38% dari 116,793 pasien
Pria > Wanita
02 Laki-laki 07 Islam
03 48 tahun 08 Jawa
KELUHAN UTAMA
Nyeri dada sejak 5 jam SMRS
RIYAWAT PENYAKIT SEKARANG
o Pasien rujukan datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 5 jam SMRS. Nyeri dada
timbul mendadak ketika pasien sedang duduk beristirahat. Nyeri dirasakan seperti
tertekan/tertindih dengan durasi kurang lebih 20-30 menit. Nyeri menjalar ke daerah leher
dan lengan kiri. Pada saat terjadi serangan nyeri, pasien merasa lemas sehingga tidak
mampu untuk beraktivitas ataupun bergerak terlalu banyak. Nyeri dirasakan tidak
berkurang dengan berhenti melakukan kegiatan atau beristirahat. Keluhan nyeri juga
disertai keluar keringat dingin dan rasa mual namun tidak disertai muntah.
o Gejala nyeri dada baru pertama kali dialami oleh pasien. Pada beberapa jam sebelum timbul
nyeri, pasien sempat merasakan pegal-pegal pada daerah punggung dan leher yang menetap,
kemudian disusul dengan timbulnya nyeri pada dada.
o Keluhan seperti sakit kepala, nyeri pada bagian ulu hati, bengkak pada kedua tungkai, sesak,
riwayat tidur dengan menggunakan bantal yang tinggi, terbangun di malam hari karena sesak
dan batuk disangkal. BAK dan BAB normal, tidak ada keluhan.
o Pasien sebelumnya telah dibawa ke Rumah Sakit Prikasih dan setelah pemeriksaan, pasien
diberikan obat yaitu clopidogrel 1 x 300 mg, omeprazole 1 x 40 mg, ketolorac 1 x 30 mg, dan
ISDN 5 mg sublingual. Setelah itu, pasien dirujuk ke RSPAD untuk penangan lebih lanjut.
o Pasien memiliki penyakit hipertensi dan kolesterol tinggi, pasien rutin minum obat yang
dibeli sendiri tanpa kontrol ke dokter.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
o Riwayat diabetes mellitus, anemia, penyakit jantung, ginjal, paru,
keganasan, alergi disangkal.
KELUARGA
o Keluhan yang sama pada keluarga disangkal.
o Ibu pasien menderita penyakit hipertensi.
o Riwayat diabetes mellitus, anemia, penyakit jantung, ginjal, paru,
keganasan, alergi pada keluarga disangkal.
RIWAYAT PENGOBATAN
o Pasien rutin mengkonsumsi obat amlodipine 1 x 5 mg dan
simvastatin 1 x 20 mg yang dibeli sendiri.
o IGD RS Prikasih : clopidogrel 1 x 300 mg, omeprazole 1 x 40
mg, ketolorac 1 x 30 mg, dan ISDN 5 mg sublingual.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
o Pasien tinggal bersama istri dan anak pasien.
o Saat ini pasien sedang melanjutkan pendidikan, dimana kegiatan pasien sehari-harinya adalah
duduk mengikuti pembelajaran secara online selama tiga bulan terakhir. Aktvivitas fisik yang
sebelumnya sering dilakukan menjadi tidak dilakukan.
o Pasien makan 2-3 kali/hari, makanan variatif, waktu makan tidak teratur. Pasien mengatakan
gemar mengkonsumsi makanan bersantan, berlemak, jarang makan sayur dan tidak suka
makan buah.
o Riwayat merokok (+) sekitar ½ bungkus perhari sejak ± 20 tahun yang lalu.
o Minum alkohol (+), jika pasien berkumpul bersama teman
PEMERIKSAAN
FISIK
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum Kesadaran
Tampak sakit sedang 01 02 Compos mentis (E4V5M6)
Pasien telah dibawa ke RS Prikasih dan setelah pemeriksaan, pasien diberikan obat
clopidogrel 300 mg, omeprazole 40 mg, ketolorac 30 mg, dan ISDN 5 mg sublingual.
Kesimpulan :
• PCI 1 DES LAD
• CAD 1VD
Rontgen Thoraks
Tanggal 24 Maret 2022
- Jantung tampak membesar (CTR > 50%).
Pinggang jantung normal
QUO AD QUO AD
QUO AD VITAM
FUNCTIONAM SANATIONAM
Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
03
INFARK
MIOKARD
TINJAUAN AKUT DENGAN
ST ELEVASI
PUSTAKA
STEMI
● Usia ● Merokok
● Jenis kelamin ● Hiperlipidemia
● Ras ● Hipertensi
● Riwayat keluarga dengan ● Diabetes mellitus
penyakit jantung koroner ● Obesitas
● Anemia
● Kerja fisik/olahraga
ETIOLOGI STEMI
STEMI disebabkan karena aliran darah koroner menurun secara
mendadak setelah oklusi trombus. Trombus terbentuk karena adanya
ruptur atau erosi plak aterosklerotik, dimana episode pembentukan,
pembesaran, dan lisis terjadi bersamaan namun tidak seimbang.
STEMI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada
lokasi injuri vaskular, dimana injuri tersebut dicetuskan oleh
beberapa faktor-faktor seperti merokok, hipertensi, dan akumulasi
lipid.
PATOFISIOLOGI
ANAMNESIS
Keluhan pasien dengan iskemia miokard dapat
berupa nyeri dada yang tipikal (angina tipikal)
atau atipikal (angina ekuivalen).
ANGINA
TIPIKAL
● Rasa tertekan atau berat daerah restrostenal,
● menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area
interskapular, bahu atau epigastrium.
● Berlangsung intermitten (beberapa menit) atau
persisten (>20 menit).
● Keluhan disertai dengan diaforesis, mual muntah,
nyeri abdominal, sesak napas dan sinkop.
ANAMNESIS
Keluhan pasien dengan iskemia miokard dapat
berupa nyeri dada yang tipikal (angina tipikal)
atau atipikal (angina ekuivalen).
ANGINA
ATIPIKAL
● Nyeri di daerah penjalaran angina tipikal, gangguan
pencernaan, sesak napas yang tidak dapat diterangkan,
atau rasa lemah mendadak yang sulit diuraikan.
● sering dijumpai pada pasien usia muda (25-40 tahun) atau
usia lanjut (>75 tahun), wanita, penderita, gagal ginjal
menahun, atau demensia.
PEMERIKSAAN FISIK
• Mengidentifikasi faktor pencetus iskemia,
• komplikasi iskemia,
• penyakit penyerta,
• menyingkirkan diagnosis banding.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
EKG
Semua pasien dengan keluhan nyeri dada atau
keluhan lain yang mengarah kepada iskemia
harus menjalani pemeriksaan EKG 12 sadapan
sesegera mungkin (10 menit).
1 2 3
Tirah Baring Oksigen pada pasien dengan Aspirin
hipoksia (SaO2 <90% atau PaO2
<60 mmHG)
4 5 6
Penghambat reseptor Nitrogliserin (NTG) Morfin
adenosin difosfat (ADP) spray/tablet sublingual atau
isosorbide dinitrate (ISDN)
TATALAKSANA
Obat-obatan yang diperlukan dalam
menangani IMA
Percutaneous Coronary
Interventions (PCI)
Sumbatan di koroner dibebaskan secara
mekanik dengan bantuan alat kateter
Fibrinolitik
Obat penghancur trombus
CABG
Pembedahan/operasi bypass
KONTRAINDIKASI
FIBRINOLITIK
REGIMEN FIBRINOLITIK
UNTUK STEMI
PROGNOSI
S
Klasifikasi Killip
PROGNOSI
S
Klasifikasi Forrester
04
KESIMPULAN
IGD RS TINDAKAN
IGD RSPAD PERAWATAN PULANG
PRIKASIH REPERFUSI