Anda di halaman 1dari 32

BAB

I
32,39 PENDAHULUAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknik


Dinas Kesehatan / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan suatu atau sebagian wilayah kecamatan. Dan Puskesmas
sebagai unit organisasi fungsional dibidang kesehatan dasar yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, membina peran serta masyarakat dan
pelayanan kesehatan dasar menyeluruh dan terpadu. Untuk mewujudkan
pelaksanaan fungsi dan program kegiatan Puskesmas, maka telah dilengkapi
dengan system manajemen seperti ; Minilokakarya, SP2TP, Monitoring bulanan,
laporan bulanan, laporan triwulan, laporan tahunan dan hal yang menunjang
pelaksanaannya.

Profil Puskesmas Teling Atas adalah gambaran situasi kesehatan di


Puskesmas Teling Atas yang diterbitkan setiap tahun sekali. Dalam profil ini
memuat berbagai data tentang kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti kependudukan, data
sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel.

Penerbitan Profil Puskesmas Teling Atas tahun 2021 diharapkan dapat


memberikan data yang akurat untuk mengambil keputusan. Selain itu dapat
digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
perencanaan, pencapaian Program kegiatan di Puskemas Teling Atas tahun 2021
dengan mengacu kepada Visi dan Misi Puskesmas Teling Atas .

Visi Puskesmas Teling Atas adalah “Mewujudkan Puskesmas yang Peduli


Menuju Masyarakat Cerdas di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas”.
Sedangkan Misi Puskesmas Teling Atas, yaitu :

1. Menyelenggarakan pelayanan yang peduli kesehatan masyarakat.


2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


3. Menjalin kerjasama lintas sektor dalam mewujudkan masyarakat sehat
sejahtera..

Tata Nilai Puskesmas Teling Atas adalah kami PEDULI kesehatan anda.

1. Pelayanan Prima :
Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Empati.
Turut Merasakan penderitaan orang lain.
3. Disiplin
Mengikuti peraturan dan kode etik profesi dalam pelayanan
4. Upaya
Mengupayakan pengembangan kerjasama lintas program dan lintas
sektor
5. Loyalitas
Menjunjung tinggi pengabdian, kesetiaan dan kepercayaan dalam
rangka meningkatkan mutu kerja.
6. Inisiatif
Melahirkan ide yang inovatif dan kreatif dalam pengembangan
pelayanan kesehatan.

Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Teling Atas Kota Manado 2021


ini berupaya untuk menggambarkan secara umum tentang kondisi derajat
kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor-faktor terkait
lainnya, serta memuat data-data tahun sebelumnya sebagai bahan perbandingan.

Profil Kesehatan Puskesmas Teing Atas 2021 ini terdiri dari 6 (enam) bab,
yaitu :

Bab I – Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya


Profil Puskesmas Teling Atas serta sistematika penyajiannya.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Bab II – Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk. Bab ini menyajikan tentang
gambaran Puskesmas Teling Atas, yang meliputi: kependudukan, ekonomi, dan
Lingkungan fisik, serta perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan.

Bab III – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator
keberhasilan pembangunan kesehatan tahun 2021 yang mencakup : angka
kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.

Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan


kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan
penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana.

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber
daya pembangunan kesehatan tahun 2021 .Gambaran tentang sumber daya
mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan.

Bab VI – Kesimpulan. Bab ini berisi hal -hal yang penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Puskesmas Teling Atas 2021. Selain
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Puskesmas teling Atas.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


BAB

II GAMBARAN UMUM

A. GEOGRAFI
Puskesmas Teling Atas mencakup sebagian keluarahan yang termasuk dalam
wilayah kecamatan Wanea dengan batas – batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Wenang
- Sebelah Timur : Kecamatan Tikala
- Sebelah Selatan : Kecamatan Pineleng
- Sebelah Barat : Kecamatan Sario

Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea mempunyai 4 wilayah kerja yang


terdiri dari :

- Kelurahan Teling Atas


- Kelurahan Tingkulu
- Kelurahan Wanea
- Kelurahan Tanjung Batu

Adapun, peta wilayah kerja Puskesmas Teling atas dapat dilihat di bawah ini:

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


PETA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TELING ATAS

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Secara administratif luas wilayah kerja Puskesmas Teling Atas adalah 313,9 km2.
Umumnya terdiri atas dataran rendah, dengan transport antar kelurahan dapat
dicapai melalui jalan darat. Luas per kelurahan sebagai berikut :

Luas Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas

Kelurahan Lingkungan Luas Wilayah


No. ( Km2)

1 Teling Atas 9 99.6


2 Tingkulu 8 145.0
3 Wanea 5 40.4
4 Tanjung Batu 5 28.9
JUMLAH 27 313.9

Sumber : Pusat Data dan Informasi tahun 2021

B. KEPENDUDUKAN

Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) 2021, jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado tahun 2021
tercatat sebesar 30.335 jiwa terdiri dari 15.178 laki-laki dan 15.157 perempuan,
dan rumah tangga sebesar 11.805 dengan rata-rata per rumah tangga 2 – 3 jiwa,
sedangkan kepadatan penduduk sesuai dengan luas wilayah adalah 96,6 jiwa/km2.
Perincian jumlah penduduk, rumah tangga dan kepadatan penduduk per
kelurahan sebagai berikut :

Jumlah Penduduk, Rumah Tanggga dan Kepadatan Penduduk


N Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah Ru mah Pendudu Kepadatan
o Laki-laki Perempu Tangga k/RT Penduduk
an per km2
1 Teling Atas 6.404 6.405 12.809 4.986 2.6 128.6
2 Tingkulu 3.186 3.176 6.362 2.251 2.8 43.9

3 Wanea 3.649 3.636 7.285 2.888 2.5 180.3


4 Tanjung Batu 1.939 1.940 3.879 1.680 2.3 134.2
Sumber :Pusat Data dan Informasi 2021

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Untuk komposisi penduduk di wilayah Puskesmas Teling Atas Kota Manado
Tahun 2021 menurut golongan umur, menunjukkan bahwa penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Teling Atas yang berusia muda (0 – 14 tahun) sebesar 5.472,
yang berusia produktif (15 – 60 tahun) sebesar 20.317, dan yang lanjut usia ( >60
tahun) sebesar 3.251.

Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Manado


Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2021

No Kelompok Umur Laki – laki Perempuan Jumlah


(tahun) Penduduk
1 0-4 1007 1034 2041
2 5–9 784 764 1548
3 10 -14 766 745 1511
4 15 – 19 823 834 1657
5 20 – 24 986 991 1977
6 25 – 29 1104 1154 2258
7 30 - 34 1187 1180 2367
8 35 - 39 1274 1235 2509
9 40 – 44 2567 2566 5133
10 45 – 49 1127 1121 2248
11 50 – 54 988 996 1984
12 55 – 59 945 944 1889
13 60 – 64 744 771 1515
14 65 – 69 535 486 1021
15 70 – 74 289 286 575
16 75+ 52 50 102
TOTAL 15178 15157 30335

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


C. KEADAAN EKONOMI
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah. Di wilayah Puskesmas
Teling Atas Kecamatan Wanea masih banyak keluarga yang masuk dalam
kategori keluarga miskin yaitu terdapat 3969 jumlah jiwa yang mendapat
jaminan kesehatan masyarakat.

D. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor
perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik
buruknya derajat kesehatan masyarakat.

Sarana Air Bersih yang Digunakan dan Akses Air Minum Berkualitas
Secara nasional, 90% kualitas fisik air minum di Indonesia termasuk
dalam kategori baik (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau).
Adapun penduduk yang memiliki akses air minum, diantaranya
Kelurahan Teling Atas 100%, Kelurahan Tingkulu 100%. Kelurahan Wanea
100% dan Kelurahan Tanjung Batu 100%. Jumlah tertinggi jenis sarana air
bersih yang dipergunakan untuk air minum adalah dari Sumur Gali
Terlindung (bukan jaringan perpipaan).
Jumlah sarana air minum tahun 2021 sebanyak 5.176 dan jumlah sarana
air minum yang di lakukan inspeksi kesehatan lingkungan sebanyak 1.727
sarana.

E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT


Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan, ada
beberapa indikator yaitu perilaku merokok, penanganan sampah, usia wanita
perkawinan pertama dan jumlah anak yang pernah dilahirkan.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


1. Perilaku merokok
Merokok merupakan masalah yang belum dapat terselesaikan hingga
saat ini. Merokok sudah melanda berbagai kalangan masyarakat di
Indonesia khususnya untuk kota Manado, baik anak-anak sampai orang
tua, laki-laki maupun perempuan. Salah satu upaya yang sudah dilakukan
oleh Kota Manado adalah dengan melakukan penyuluhan kepada
masyarakat akibat dari merokok serta pemasangan iklan bahaya merokok.
Ini merupakan tindakan preventif dan promotif yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Teling Atas berupa penggalakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
2. Penanganan Sampah
Pengelolaan sampah dikatakan baik apabila sampah di rumah tangga
diambil oleh petugas untuk dibawah ke tempat pembuangan akhir, dibuat
kompos, Kategori kurang baik apabila rumah tangga dalam mengelola
sampah dibakar, dibuang ke sungai, atau sembarangan. Pengelolaan
sampah di Kota Manado sudah cukup baik hal ini dibuktikan dengan
secara berturut-turut kota Manado meraih Adipura.
3. Umur Perkawinan Pertama
Umur perkawinan pertama adalah umur pada saat wanita melakukan
perkawinan secara hukum dan biologis yang pertama kali. Wanita yang
kawin pada usia yang sangat muda mempunyai risiko yang sangat besar
bagi keselamatan ibu dan anak. Hal ini dikarenakan belum matangnya
rahim wanita usia muda untuk melahirkan anak.
4. Jumlah anak yang pernah dilahirkan
Salah satu faktor utama dalam pertumbuhan penduduk adalah
kelahiran. Semakin besar jumlah kelahiran maka pertumbuhan penduduk
akan semakin besar. Jumlah kelahiran di tahun 2021 sebanyak 419 jiwa.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


BAB

II
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari


tingkat keadaan kesehatan perorangan, kelompok atau kejadian dalam masyarakat
dari waktu ke waktu yang diukur dengan umur harapan hidup, angka kesakitan,
angka kematian dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat
tahun 2021 digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa
penyakit.

A. MORTALITAS
Angka Kematian (Mortalitas) merupakan angka kematian yang terjadi
pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu,
dapat berupa penyakit ataupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan
pada bab iniyaitu AKB, AKABA, AKI, dan Angka Kematian Kasar.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi didefinisikan sebagai jumlah kematian bayi
selama satu tahun per seribu kelahiran hidup selama tahun yang sama.
Angka ini mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan yang langsung
berkaitan dengan kematian bayi, tingkat kesehatan ibu dan anak, tingkat
upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak, upaya kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana, kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat
perkembangan sosial ekonomi keluarga.

Kematian Bayi di wilayah Puskesmas Teling Atas Manado tidak ada


sedangkan jumlah kelahiran hidup sebanyak 419.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


2. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
Selama tahun 2021 tidak ditemukan adanya kematian anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Teling Atas

3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI mengacu pada
jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, tingkat
pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan waktumelahirkandan
masa nifas. Selain itu juga menggambarkan tingkat kesadaran masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan peningkatan peran aktif bidan dalam
mengantisipasi masalah-masalah tersebut. Tidak ada kasus kematian ibu di
tahun 2021.

4. Angka Harapan Hidup

Berdasarkan data yang diperoleh melalui Kantor Badan Pusat Statistik


Kota Manado dalam bukunya Manado Dalam Angka, Umur Harapan
Hidup Waktu Lahir penduduk Kota Manado tahun 2021 UHH 72,6 tahun.

B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari
suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian
terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Berikut ini akan disajikan mengenai 10 penyakit terbanyak dan penyakit


menular di Kota Manado.

1. Pola Penyakit 10 Terbanyak


Gambaran 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskemas
Teling Atas Kota Manado, disajikan pada gambar dibawah ini :

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien Rawat jalan di Puskesmas
Teling Atas Tahun 2021

NO. JENIS PENYAKIT JUMLAH


PENDERITA
1 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 3060

2 Penyakit Pada Saluran Pernafasan Bagian 1018


Atas
3 Diabetes Mellitus 900

4 Gastritis 655

5 Penyakit Pada Sistem Otot dan Jaringan 554


Pengikat
6 Penyakit kulit Infeksi 511

7 Penyakit dan Kelainan Pada Susunan Saraf 438

8 Kelainan refraksi 280


9 Kecelakaan dan Rudapaksa 206
10 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 127
Data : SP2TP

Tabel diatas menunjukkan bahwa Tekanan Darah Tinggi merupakan angka


kesakitan yang tinggi dari 10 penyakit menonjol. Urutan kedua yaitu
Penyakit Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas dan di urutan ke tiga yaitu
penyakit Diabetes Mellitus.

2. Status Gizi

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan


kesehatan secara umum karena disamping merupakan faktor predisposisi
yang banyak menimbulkan penyakit infeksi dan secara langsung juga
dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan
status gizi janin dalam kandungan dan bayi menyusui sangat dipengaruhi
oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Beberapa indikator yang dapat menggambarkan keadaan status gizi
masyarakat diuraikan berikut ini :

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kematian perinatal
dan neonatal adalah Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500
gram) antara lain disebabkan oleh ibu berstatus gizi buruk, anemia,
malaria dan menderita penyakit menular seksual pada saat hamil.
BBLR dibedakan atas 2 kategori yaitu BBLR karena premature (usia
kandungan kurang dari 37 minggu) dan BBLR karena IUGR (Intra
Uterine Growth Retardation) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi
berat badannya kurang dari 2500 gram.

Di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas tidak dilaporkan adanya


kematian bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

2. Gizi Balita
Status gizi Balita merupakan salah satu indikator derajat kesehatan
masyarakat yang lazim untuk penilaiannya menggunakan metode
penilaian status gizi pada Balita dengan anthropometri yang diukur
melalui indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori yang
digunakan adalah : gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk.
Disamping itu, dilakukan pula penilaian balita pendek (TB/U) dan
balita Kurus (BB/TB).

Berdasarkan hasil penilaian status gizi Balita diketahui bahwa anak


dengan gizi lebih (z-score>+2SD), gizi baik (z-score-2SD sampai
+2SD), gizi kurang (z-score-<-2SD sampai -3SD) dan gizi buruk (z-
score <-3 SD).

Data yang diperoleh dari petugas Gizi Puskesmas selama tahun 2021
yaitu terdapat 13 kasus balita gizi kurang dan 12 balita pendek di
wilayah kerja Puskesmas teling Atas.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


3. Penyakit Menular
a. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global. Malaria disebabkan oleh
parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina,
dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan pada
semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa. Di
wilayah kerja Puskesmas Teling Atas ditemukan 3 kasus positif
Malaria selama tahun 2021.

Data Kesakitan Malaria di Puskesmas Teling Atas

No Kelurahan Malaria Positif


1 Teling Atas 2
2 Tingkulu 1
3 Wanea 0
4 Tanjung Batu 0
Sumber :Data Petugas Malaria Puskesmas Teling Atas

b. TB Paru

Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan


oleh infeksi bakteri Mycobacterium tubercolosis.Penyakit TB Paru dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan walaupun berbagai upaya telah
dilakukan baik penyuluhan sampai dengan pengobatan gratis di
Puskesmas. Kondisi ekonomi, sanitasi lingkungan (tidak memenuhi
syarat sebagai rumah sehat, kurangnya kesadaran penderita untuk
berobat secara teratur menjadi penyebab masih tingginya kasus TB
Paru sampai dengan saat ini
Jumlah kasus baru TB yang terdaftar dan diobati tahun 2021 di
Puskesmas Teling Atas berjumlah 65 kasus, kelurahan Teling Atas
adalah yang terbanyak yaitu 28 kasus.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


c. HIV & AIDS
HIV / AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi
berbagai penyakit lain.
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan
peningkatan, meski berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan
secara terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar
wilayah, menyebarnya pusat-pusat perekonomian dan meningkatnya
perilaku seksual yang tidak aman serta meningkatnya penyalahgunaan
NAPSA terutama melalui suntikan sehingga memperbesar tingkat
risiko penyebaran HIV/AIDS. Dari data yang telah ada, di temukan 14
kasus AIDS di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas tahun 2021.

d. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk
dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
Sampai saat ini penyakit kusta masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat. Penderita kusta pada tahun 2021
sebanyak 4 kasus. Banyak kasus penyakit ini diantaranya diakibatkan
rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta dan
kurangnya kesadaran penderita untuk berobat karena adanya rasa malu
akan penyakit kusta yang dideritanya.

4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


a. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh hasil Clostridium
tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka.Penyakit ini menginfeksi
bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


pusat dengan alat yang tidak steril. Seperti halnya pada tahun-tahun
sebelumnya, di Puskesmas Teling Atas pada tahun 2021 tidak
ditemukan adanya kasus penyakit Tetanus neonatorum.

b. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD31 yang disebabkan
oleh virus campak.Sebagian besar menyerang anak-anak.Penularan
dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh secret orang
yang telah terinfeksi. Pada tahun 2021 tidak dilaporkan kasus campak.

c. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheria yang menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit
ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga
kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi
tonsil serta bagian saluran pernapasan. Sama seperti penyakit Tetanus
Neonatorum, penyakit ini tahun 2021 tidak lagi ditemukan adanya
kasus begitupun di tahun – tahun sebelumnya.

d. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu akut)


Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam
PD3I.penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
system syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Demikian
pula halnya dengan penyakit polio, di wilayah kerja Puskesmas Teling
Atas sudah tidak lagi ditemukan adanya kasus, di tahun 2021 maupun
pada tahun – tahun sebelumnya.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


5. Penyakit Potensial KLB / Wabah
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk Aedes
aegypty.Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15
tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Tahun 2021 terdapat 6 kasus DBD dan tidak ada yang meninggal
karena DBD. Tidak ditemukan KLB DBD di wilayah kerja Puskesmas
Teling Atas.

b. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari
biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air
yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.

Faktor yang sangat erat berhubungan dengan terjadinya penyakit


diare adalah perilaku hidup bersih sehat baik dalam keluarga
maupun institusi masyarakat. Di Puskesmas Teling Atas kasus
penyakit diare dilaporkan di tahun 2021 berjumlah 11, kasus terbanyak
di kelurahan Teling Atas sebanyak 6 kasus.

c. Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit infeksi akut yang ditandai gejala
utama demam, ruam/bercak-bercak kemerahan di kulit dan nyeri
persendian.Penyakit disebabkan oleh infeksi virus chik yang di
tularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.Penyakit ini
kerap dijumpai di daerah tropis/subtropics dan sering ditemukan
epidemi. Beberapa factor yang mempengaruhi munculnya penyakit ini
antara lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan
kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat
perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Tahun ini di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas tidak ditemukan
adanya kasus.

d. Rabies
Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing,
kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalam tubuhnya
mengandung virus rabies.
Di wilayah kerja Puskesmas Teling tidak ditemukan adanya kasus
rabies.

e. Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filaria, yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.Penyakit ini menginfeksi
jaringan limfe (getah bening).Filariasis menular melalui gigitan
nyamuk yang mengandung cacing filarial dalam tubuhnya.Dalam
tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan
menetap dijaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di
kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital.
Di tahun 2021 tidak ditemukan adanya kasus Filariasis.

f. Pes, Leptospirosis dan Antraks


Pes atau bubonic plaque adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Pasteurella pestis melalui hewan pengerat
liar.Leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan melalui hewan
pengerat yang telah terinfeksi bakteri penyebab Leptospirosis. Manusia
dapat terinfeksi jika terpapar dengan air, tanah basah yang telah
terkontaminasi urin tersebut.Penyakit ini ditandai dengan beberapa
gejala seperti flu sampai dengan gangguan serius yang dapat
menyebabkan kematian.Kasus Leptospirosis seringkali dilaporkan dari
wilayah yang terkena banjir. Penyakit Antraks adalah penyakit
disebabkan oleh Bacillus anthracis yang bersifat zoonotik, sehingga

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


dapat menyerang hewan pemamah biak maupun binatang buas. Hewan
yang terinfeksi tersebut dapat menularkan kepada manusia sehingga
dapat menimbulkan kematian.Di tahun 2021 tidak ditemukan adanya
kasus ini.

g. Flu burung
Avian influenza atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus influenza tipe A (H5N1) yang umumnya
menginfeksi unggas dan sedikit kemungkinan menginfeksi
babi.Penyakit ini bisa menular kepada manusia dan dapat
menyebabkan kematian.

Tidak terdapat kasus Flu Burung di wilayah kerja Puskesmas


Teling Atas. Puskesmas Teling Atas telah melakukan pencegahan
lewat penyuluhan, sosialisasi secara kontinu.

h. Covid-19
Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Ditemukan pertama kali di
Tiongkok pada Desember 2019 dan menyebar sehingga menjadi
pandemi diseluruh dunia. Penyakit ini terutama menyerang sistem
pernapasan manusia dan dapat menyebabkan kematian. Pada tahun
2021, terdapat 548 kasus covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Teling
Atas dan menyebabkan KLB dengan angka kematian 13 orang selama
tahun 2021.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


BAB

I SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,telah
dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat.

Upaya pelayanan dasar merupakan pelayanan terdepan dalam memberikan


pelayanan kepada masyarakat.Dengan memberikan pelayanan prima
diharapkan sebagian besar masalah Kesehatan Masyarakat dapat diatasi.

Berbagai pelayanan Kesehatan dasar yang diberikan kepada Masyarakat


yakni

1. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan
bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan
kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit. Peranan ibu sangat besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini
dimulai janin dalam kandungan hingga melahirkan serta masa
pertumbuhan bayi dan anak.

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)


Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang
ditangani oleh tenaga kesehatan yang profesional kepada ibu hamil
selama masa kehamilannya,yang berpedoman pada standart pelayanan
Antenatal yang difokuskan pada usaha promotif dan preventif .

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1


dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan
untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Tahun 2021 cakupan
kunjungan K1 Puskesmas Teling Atas sebesar 100 % dari jumlah
sasaran 463 Ibu Hamil. (lihat lampiran tabel 23) Cakupan K4 adalah
ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal / pemeriksaan
kesehatan pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan terampil
(Dokter, Perawat, Bidan), minimal empat kali selama masa kehamilan,
dengan frekwensi pemberian pelayanan satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada timester kedua dan dua kali pada trimester
ketiga dari umur kehamilan. K4 ini dimanfaatkan untuk melihat
kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Presentase cakupan kunjungan ibu hamil K4 untuk tahun 2021


Puskesmas Teling Atas adalah 99,1 % dari sasaran 463 bumil. (lihat
lampiran tabel 23)

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki


Kompetensi Kebidanan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi kebidanan.Cakupan ibu bersalin yang mendapatkan
pelayanan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Teling
Atas tahun 2021 sebesar 100 % dari sasaran sebesar 419 ibu bersalin.
( lihat lampiran tabel 23)

c. Pelayanan Ibu Nifas


Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam persalinan sampai dengan 42 hari pasca
persalinan oleh tenaga kesehatan. Kunjungan nifas minimal sebanyak
3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari. Cakupan
pelayanan ibu nifas tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas teling Atas
berjumlah 419 (100%) dari sasaran sebesar 419 ibu nifas.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


d. Ibu Hamil Resiko Tinggi / Komplikasi yang Ditangani
Risti/Komplikasi adalah keadaan menyimpang dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun
bayi. Bumil Risti/Komplikasi yang dirujuk adalah Bumil
Risti/Komplikasi yang ditemukan untuk mendapatkan pertolongan
pertama dan rujukan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas
Perawatan dan Rumah Sakit Pemerintah/Swasta dengan fasilitas
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK).

Tahun 2021 prosentase Bumil Risti/Komplikasi yang ditangani


oleh tenaga kesehatan sebesar 94 bumil (20,3%) dari jumlah 463
bumil. Komplikasi neonatal yang ditangani berjumlah 14 kasus.

e. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir sampai usia 28 hari merupakan
golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan yang dapat
menyebabkan kesakitan dan kematian.Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir.Dengan melaksanakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan terlatih (Dokter dan Bidan) kepada Neonatal
minimal 3 kali yaitu dilaksanakan pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari
dan umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan Neonatal selain
melakukan pemeriksaan juga melakukan konseling tentang perawatan
bayi secara umum dan perawatan tali pusat.Tahun 2021 Cakupan KN
Lengkap :100% (419 bayi ). (lihat lampiran tabel 34).

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Kunjungan bayi (umur 1-12 bulan) diharapkan memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali masing-masing
pada umur 1-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan dan 9-12 bulan. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar, vitamin A,
deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) bayi, manajemen terpadu
balita sakit (MTBS), penyuluhan perawatan kesehatan bayi di rumah,
dan penggunaan buku KIA oleh dokter, bidan, perawat.

Di Puskesmas Teling Atas cakupan kunjungan bayi tahun 2021


sebesar 100% dari sasaran sebesar 387 bayi. (lampiran tabel 36).

g. Pelayanan Balita /Pra Sekolah

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada


anak umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8x setahun. Untuk cakupan deteksi dini tumbuh
kembang anak balita tahun 2021 di Puskesmas Teling Atas mencapai
72,5% atau sebesar 1.157 Balita/Pra Sekolah dari sasaran sebesar
1.596 balita/Pra sekolah. (Lihat tabel 42).

h. Penjaringan /Pemeriksaan Kesehatan siswa SD dan setingkat


Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan
kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat
melalui penjaringan. Pada tahun 2021, jumlah peserta didik SD yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 211(56,4%) siswa dari
374 siswa SD (lihat tabel no 45).

2. Upaya Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Berdasarkan hasil penelitian, usia subur seorang wanita antara 15-


49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran, wanita
diprioritaskan untuk menggunakan alat/metode KB.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2021 adalah sebesar 67,7%
atau sebesar 3.464 KB aktif. Peserta KB aktif tertinggi di kelurahan Teling
Atas yaitu 72,6% atau sebesar 1.576 KB aktif. (lampiran table 28). Metode
kontrasepsi yang digunakan berdasarkan jenis kelamin digunakan oleh
peserta laki-laki adalah MOP dan Kondom (dengan asumsi bahwa kondom
sebagian besar digunakan oleh laki-laki) sedangkan perempuan
menggunakan metode kontrasepsi jarum suntik, pil, IUD, implant, dan
MOW. Dengan demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah
perempuan. Metode KB yang paling banyak digunakan adalah suntikan
(lihat lampiran tabel 28).

3. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan program terhadap sasaran bayi yang telah mendapat imunisasi
dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur
(WUS) dan anak sekolah dasar. Cakupan UCI dikaitkan dengan batasan
suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
menggambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap
penularan PD3I.

Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi BCG 1 (kali), Pentabio


(3 kali), Polio yang ditetes (4 kali), IPV 1 kali, HB0 1 kali, Campak (1
Kali), Pentabio Ulangan dan Campak Ulangan. Tahun 2021 jumlah
sasaran bayi sebesar 459 bayi.(lihat lampiran tabel 38).

. Ibu hamil dan WUS untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap


meliputi 2 kali TD. Tahun 2021 ibu hamil yang mendapatkan TD1 sebesar
100% dan untuk TD2 sebesar 99,1%. (Lihat tabel 24)

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


B. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

1. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

Puskesmas Teling Atas menggunakan sistem perujukan untuk


pasien pengguna JKN di rujuk ke RS sekunder antara lain RS Advent, RS
Pancaran Kasih, RS R.W Monginsidi, RS Bhayangkara, RS Prof. V.L ,
UPTD RS Khusus Mata Provinsi Sulut RS Khusus Gigi dan Mulut dan
SMEC. Rujukan tersier ke RS Siloam, RS Prof. V.L. Ratumbuysang, RS
Sentra Medika dan RS Prof. R.D Kandou.

2. Pelayanan Jaminan Kesehatan

Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat


(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar
tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien.
Kepesertaan JKN di Puskesmas Teling Atas tahun 2021 sebanyak 14.969
jiwa. Jumlah kepesertaan JKN (PBI maupun Non PBI) berubah ditiap
bulannya.

C. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


1. Pengendalian Polio

Pengertian Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus


polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang
dibuktikan dengan surveilans AFP (Acute Flacid Paralysis) yang sesuai
standar sertifikasi.AFP adalah penderita lumpuh layu akut seperti gejala
kelumpuhan pada polio yang terjadi pada anak dibawah umur 15 tahun.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan
melalui gerakan imunisasi polio. Di Puskesmas Teling Atas tidak terdapat
kasus AFP (Lihat table 61).

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


2. Pengendalian TB Paru

Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dengan


menggunakan strategi DOTS (Directly Observe Treatment Shorcut) atau
pengobatan secara langsung oleh petugas menelan obat (PMO). Diwilayah
kerja Puskesmas Teling Atas tahun 2021 jumlah kasus TB Paru sebanyak
65 penderita dan semuanya diobati. (lihat lampiran tabel 51 dan 52).

3. Pengendalian Penyakit ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab


kematian terbesar baik pada bayi maupun anak balita.Upaya
Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut lebih
difokuskan pada penemuan dan penatalaksanaan sesuai standar penderita
Pneumonia Balita.Selain upaya penemuan dan pelayanan penderita, juga
dilakukan penyuluhan ke masyarakat. Tidak ditemukan adanya kasus
pneumonia balita di Puskesmas Teling Atas. (lihat lampiran tabel 53).

4. Penangulangan Penyakit HIV/AIDS Dan PMS


Upaya pelayanan HIV-AIDS disamping ditujukan kepada
penanganan penderita juga ditekankan pada upaya pencegahan
terhadap pendonor darah, upaya pemantauan, dan pengobatan
penderita penyakit menular seksual. Jumlah HIV-AIDS tahun 2021 di
Puskesmas Teling Atas sebesar 14 kasus dan semuanya ditangani
(100%).( lampiran tabel 54,55).

5. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Upaya penanganan penyakit DBD dilakukan dengan penemuan
dan penatalaksanaan penderita DBD sesuai standar,
melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di sekitar rumah
penderita dengan radius 100m, jika diperlukan maka dilanjutkan
dengan penanggulangan focus dengan PSN, DBD, Penyuluhan dan

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


Fogging Focus. Juga dilakukan Pemantauan Jentik Berkala setiap 3
(tiga) bulan, Abatisasi Selektif.

Tahun 2021 di Puskesmas Teling Atas tercatat sebesar 6 penderita


DBD dan ditangani semua dan tidak ada kasus meninggal di wilayah
kelurahan Teling Atas (lihat lampiran tabel 65).

6. Pengendalian Penyakit Malaria

Adanya perubahan lingkungan dan perilaku hidup masyarakat


merupakan faktor penyebab penyakit malaria disamping beberapa
tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria.

Upaya pemberantasan penyakit Malaria di Kota Manado dilakukan


dengan penemuan dan pelayanan pengobatan penderita dan juga
melaksanakan Malariometric Survey atau survei dasar malaria pada
anak umur 0 – 9 tahun di daerah endemis malaria. Terdapat 3 kasus
malaria sepanjang tahun 2021.

7. Pemberantasan Penyakit Kusta

Penanggulangan penyakit Kusta dilakukan dengan upaya


penemuan dan pengobatan penderita Kusta. Hasil pengumpulan data
tahun 2021 di Puskesmas Teling Atas terdapat 4 penderita dan
semuanya diobati. (data secara rinci dapat dilihat pada lampiran
tabel 57 sampai 60 ).

D. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Upaya perbaikan Gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksud untuk
menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.Beberapa
permasalahan gizi yang sering dijumpai adalah kekurangan energi protein,
kekurangan Vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia zat
besi. Untuk menanggulangi masalah gizi di Kota Manado dan gambaran

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


tentang konsumsi gizi di tingkat RT serta status gizi masyarakat pada
umumnya telah dilaksanakan beberapa kegiatan seperti :

1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe)


Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok
yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Penanggulangan
masalah anemia gizi besi terfokus pada pemberian tablet tambah darah
(Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet
selama masa kehamilan. Di kota Manado pada tahun 2021 cakupan
distribusi Fe1 sebesar pemberian 100% dan Fe3 100% dari jumlah 463 ibu
hamil.

2. Pemberian Kapsul Vitamin A


Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk
menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita.
Berdasarkan data dari petugas Gizi didapatkan; yang mendapat Vit A biru
(6 – 11 bulan) sebanyak 145 (64,7) dan merah (12 – 59 bulan) sebanyak
1.020 (63,9%). Capaian tertinggi di kelurahan Tanjung Batu. (Data
selengkapnya dapat dilihat lampiran tabel 41).

3. Perbaikan Asi Ekslusif


Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi yang diberi ASI sejak lahir sampai
bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan lainya. Tahun
2021 jumlah bayi sebesar 419, yang mendapat ASI eksklusif sebesar 72
bayi (32,6%). (lihat lampiran tabel 35).

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


E. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA
Di Indonesia merupakan daerah rawan bencana ada 2 kategori yaitu
bencana lingkungan dan bencana alam.Untuk Kota Manado bencana
lingkungan yang terjadi akibat dari kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah
longsor, dan kebakaran hutan, sedangkan bencana alam seperti gempa bumi,
gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai dan angin ribut yang
kejadiannya sulit di prediksi. Bencana yang terjadi dapat timbul secara
mendadak yang ditandai dengan jatuhnya korban manusia, rusaknya rumah
serta bangunan penting lainnya, rusaknya saluran air bersih dan air kotor,
terputusnya aliran listrik, saluran telepon, jalan raya dan sistem saluran
lingkungan serta mengakibatkan ribuan orang harus mengungsi ke
wilayah lain. Di awal tahun 2021 Kota manado dilanda bencana banjir pada
tempat tertentu. Dan beberapa daerah di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas
mengalami musibah ini. Diantaranya ; kelurahan Tanjung Batu, kelurahan
Wanea dan Tingkulu.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


BAB

V SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN
Keadaan sarana Kesehatan sebagai tempat pelayanan kesehatan yang ada
di Puskesmas Teling Atas tahun 2021 terdiri dari:

Rumah Sakit Umum : 1 Buah

Rumah Sakit Khusus : 2 Buah

Puskesmas : 1 Buah

Puskesmas Pembantu : -

Puskesmas Keliling : 1 Buah

Puskesmas Perairan : -

Posyandu : 16 Buah

Polindes/Poskesdes : 1 Buah

Rumah Bersalin : 1 Buah

Balai Pengobatan/Klinik : 4 Buah

Apotik : 9 Buah

Toko Obat : - Buah

Praktek Dokter Perorangan : 3 Buah

Prakter Dokter Bersama : 7 Buah

Laboratorium Kesehatan : 2 Buah

Industri Kecil Obat Tradisional : - Buah

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


B. TENAGA KESEHATAN
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan
paradigma sehat yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit.

Tahun 2021 tenaga kesehatan pada Puskesmas Teling Atas sebanyak 52


orang, terdiri dari Tenaga Medis (Dokter Umum/Gigi/Dokter Kontrak)
sebanyak 10 orang, Tenaga Perawat 21 orang, Bidan sebanyak 8 orang,
Perawat Gigi 1 , Apoteker 1 orang, Farmasi sebanyak 2 orang, Promkes 2
orang, Tenaga Gizi 1 orang, Sanitasi 1 orang, Non Teknis 3 orang, Analis 1
orang dan sopir 1 orang.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Anggaran Kesehatan Kota Manado tahun 2021 bersumber dari APBN


sebesar Rp. 1.510.095.378,- terdiri dari :

APBN :

1. BOK Rp. 520.065.000,-

2. JKN Rp. 990.030.378,-

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021


BAB

V
KESIMPULAN

Data dan informasi yang akurat merupakan salah satu alat ukur yang dapat
dipakai untuk mengukur keberhasilan,menentukan program,mengambil keputusan
bagi seorang pemimpin, sebagai promosi, penentuan kebijakan dan lain
sebagainya. Upaya perbaikan data dari tahun ketahun terus diupayakan kearah
perbaikan.Puskesmas merupakan lini terdepan untuk mendapatkan data dan
informasi masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pengelolaan data, hal
ini terjadi ketika menyusun profil ini juga mengalami kesulitan karena
ketersediaan data dan informasi yang masih kurang baik.
Dari berbagai program kesehatan yang telah dilaksanakan tahun 2021 di
Puskesmas Teling Atas tampak adanya kenaikan cakupan kegiatan/program, baik
yang bersifat promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative. Namun
disamping keberhasilan yang telah dicapai, masih banyak kekurangan dan
permasalahan yang dihadapi dan perlu penanganan /penanggulangan. Salah satu
alat menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat angka kesakitan dan kematian
dari tahun ke tahun.
1. Untuk tahun 2021 tidak ada angka kematian Ibu, dan tidak terdapat kematian
neonatal

2. Pencapaian cakupan dari masing- masing program kesehatan memang ada


yang sudah mencapai target sesuai SPM yang ditetapkan, namun masih ada
yang belum. Untuk itu usaha masih akan terus dilakukan sesuai Visi dan Misi
Puskesmas Teling Atas. Juga sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM).

3. Puskesmas Teling Atas di tahun 2021 telah menggunakan sistem Primary Care
dalam mengolah data peserta BPJS dalam bentuk entry pendaftaran dan
pelayanan BPJS.

Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai