I
32,39 PENDAHULUAN
Tata Nilai Puskesmas Teling Atas adalah kami PEDULI kesehatan anda.
1. Pelayanan Prima :
Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Empati.
Turut Merasakan penderitaan orang lain.
3. Disiplin
Mengikuti peraturan dan kode etik profesi dalam pelayanan
4. Upaya
Mengupayakan pengembangan kerjasama lintas program dan lintas
sektor
5. Loyalitas
Menjunjung tinggi pengabdian, kesetiaan dan kepercayaan dalam
rangka meningkatkan mutu kerja.
6. Inisiatif
Melahirkan ide yang inovatif dan kreatif dalam pengembangan
pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Puskesmas Teing Atas 2021 ini terdiri dari 6 (enam) bab,
yaitu :
Bab III – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator
keberhasilan pembangunan kesehatan tahun 2021 yang mencakup : angka
kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber
daya pembangunan kesehatan tahun 2021 .Gambaran tentang sumber daya
mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan.
Bab VI – Kesimpulan. Bab ini berisi hal -hal yang penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Puskesmas Teling Atas 2021. Selain
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Puskesmas teling Atas.
II GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFI
Puskesmas Teling Atas mencakup sebagian keluarahan yang termasuk dalam
wilayah kecamatan Wanea dengan batas – batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Wenang
- Sebelah Timur : Kecamatan Tikala
- Sebelah Selatan : Kecamatan Pineleng
- Sebelah Barat : Kecamatan Sario
Adapun, peta wilayah kerja Puskesmas Teling atas dapat dilihat di bawah ini:
B. KEPENDUDUKAN
Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) 2021, jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado tahun 2021
tercatat sebesar 30.335 jiwa terdiri dari 15.178 laki-laki dan 15.157 perempuan,
dan rumah tangga sebesar 11.805 dengan rata-rata per rumah tangga 2 – 3 jiwa,
sedangkan kepadatan penduduk sesuai dengan luas wilayah adalah 96,6 jiwa/km2.
Perincian jumlah penduduk, rumah tangga dan kepadatan penduduk per
kelurahan sebagai berikut :
Sarana Air Bersih yang Digunakan dan Akses Air Minum Berkualitas
Secara nasional, 90% kualitas fisik air minum di Indonesia termasuk
dalam kategori baik (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau).
Adapun penduduk yang memiliki akses air minum, diantaranya
Kelurahan Teling Atas 100%, Kelurahan Tingkulu 100%. Kelurahan Wanea
100% dan Kelurahan Tanjung Batu 100%. Jumlah tertinggi jenis sarana air
bersih yang dipergunakan untuk air minum adalah dari Sumur Gali
Terlindung (bukan jaringan perpipaan).
Jumlah sarana air minum tahun 2021 sebanyak 5.176 dan jumlah sarana
air minum yang di lakukan inspeksi kesehatan lingkungan sebanyak 1.727
sarana.
II
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. MORTALITAS
Angka Kematian (Mortalitas) merupakan angka kematian yang terjadi
pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu,
dapat berupa penyakit ataupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan
pada bab iniyaitu AKB, AKABA, AKI, dan Angka Kematian Kasar.
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari
suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian
terhadap derajat kesehatan masyarakat.
4 Gastritis 655
2. Status Gizi
2. Gizi Balita
Status gizi Balita merupakan salah satu indikator derajat kesehatan
masyarakat yang lazim untuk penilaiannya menggunakan metode
penilaian status gizi pada Balita dengan anthropometri yang diukur
melalui indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori yang
digunakan adalah : gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk.
Disamping itu, dilakukan pula penilaian balita pendek (TB/U) dan
balita Kurus (BB/TB).
Data yang diperoleh dari petugas Gizi Puskesmas selama tahun 2021
yaitu terdapat 13 kasus balita gizi kurang dan 12 balita pendek di
wilayah kerja Puskesmas teling Atas.
b. TB Paru
d. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk
dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
Sampai saat ini penyakit kusta masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat. Penderita kusta pada tahun 2021
sebanyak 4 kasus. Banyak kasus penyakit ini diantaranya diakibatkan
rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta dan
kurangnya kesadaran penderita untuk berobat karena adanya rasa malu
akan penyakit kusta yang dideritanya.
b. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD31 yang disebabkan
oleh virus campak.Sebagian besar menyerang anak-anak.Penularan
dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh secret orang
yang telah terinfeksi. Pada tahun 2021 tidak dilaporkan kasus campak.
c. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheria yang menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit
ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga
kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi
tonsil serta bagian saluran pernapasan. Sama seperti penyakit Tetanus
Neonatorum, penyakit ini tahun 2021 tidak lagi ditemukan adanya
kasus begitupun di tahun – tahun sebelumnya.
b. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari
biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air
yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
c. Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit infeksi akut yang ditandai gejala
utama demam, ruam/bercak-bercak kemerahan di kulit dan nyeri
persendian.Penyakit disebabkan oleh infeksi virus chik yang di
tularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.Penyakit ini
kerap dijumpai di daerah tropis/subtropics dan sering ditemukan
epidemi. Beberapa factor yang mempengaruhi munculnya penyakit ini
antara lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan
kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat
perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan.
d. Rabies
Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing,
kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalam tubuhnya
mengandung virus rabies.
Di wilayah kerja Puskesmas Teling tidak ditemukan adanya kasus
rabies.
e. Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filaria, yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.Penyakit ini menginfeksi
jaringan limfe (getah bening).Filariasis menular melalui gigitan
nyamuk yang mengandung cacing filarial dalam tubuhnya.Dalam
tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan
menetap dijaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di
kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital.
Di tahun 2021 tidak ditemukan adanya kasus Filariasis.
g. Flu burung
Avian influenza atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus influenza tipe A (H5N1) yang umumnya
menginfeksi unggas dan sedikit kemungkinan menginfeksi
babi.Penyakit ini bisa menular kepada manusia dan dapat
menyebabkan kematian.
h. Covid-19
Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Ditemukan pertama kali di
Tiongkok pada Desember 2019 dan menyebar sehingga menjadi
pandemi diseluruh dunia. Penyakit ini terutama menyerang sistem
pernapasan manusia dan dapat menyebabkan kematian. Pada tahun
2021, terdapat 548 kasus covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Teling
Atas dan menyebabkan KLB dengan angka kematian 13 orang selama
tahun 2021.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan
bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan
kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit. Peranan ibu sangat besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini
dimulai janin dalam kandungan hingga melahirkan serta masa
pertumbuhan bayi dan anak.
e. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir sampai usia 28 hari merupakan
golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan yang dapat
menyebabkan kesakitan dan kematian.Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir.Dengan melaksanakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan terlatih (Dokter dan Bidan) kepada Neonatal
minimal 3 kali yaitu dilaksanakan pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari
dan umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan Neonatal selain
melakukan pemeriksaan juga melakukan konseling tentang perawatan
bayi secara umum dan perawatan tali pusat.Tahun 2021 Cakupan KN
Lengkap :100% (419 bayi ). (lihat lampiran tabel 34).
3. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan program terhadap sasaran bayi yang telah mendapat imunisasi
dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur
(WUS) dan anak sekolah dasar. Cakupan UCI dikaitkan dengan batasan
suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
menggambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap
penularan PD3I.
A. SARANA KESEHATAN
Keadaan sarana Kesehatan sebagai tempat pelayanan kesehatan yang ada
di Puskesmas Teling Atas tahun 2021 terdiri dari:
Puskesmas : 1 Buah
Puskesmas Pembantu : -
Puskesmas Perairan : -
Posyandu : 16 Buah
Polindes/Poskesdes : 1 Buah
Apotik : 9 Buah
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
APBN :
V
KESIMPULAN
Data dan informasi yang akurat merupakan salah satu alat ukur yang dapat
dipakai untuk mengukur keberhasilan,menentukan program,mengambil keputusan
bagi seorang pemimpin, sebagai promosi, penentuan kebijakan dan lain
sebagainya. Upaya perbaikan data dari tahun ketahun terus diupayakan kearah
perbaikan.Puskesmas merupakan lini terdepan untuk mendapatkan data dan
informasi masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pengelolaan data, hal
ini terjadi ketika menyusun profil ini juga mengalami kesulitan karena
ketersediaan data dan informasi yang masih kurang baik.
Dari berbagai program kesehatan yang telah dilaksanakan tahun 2021 di
Puskesmas Teling Atas tampak adanya kenaikan cakupan kegiatan/program, baik
yang bersifat promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative. Namun
disamping keberhasilan yang telah dicapai, masih banyak kekurangan dan
permasalahan yang dihadapi dan perlu penanganan /penanggulangan. Salah satu
alat menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat angka kesakitan dan kematian
dari tahun ke tahun.
1. Untuk tahun 2021 tidak ada angka kematian Ibu, dan tidak terdapat kematian
neonatal
3. Puskesmas Teling Atas di tahun 2021 telah menggunakan sistem Primary Care
dalam mengolah data peserta BPJS dalam bentuk entry pendaftaran dan
pelayanan BPJS.