Anda di halaman 1dari 1

1. Apakah pemeriksaan Troponin & CKMB merupakan pemeriksaan rutin yang harus dilakukan?

Dan apa yang merupakan gold standard IMA?


Jawab: pemeriksaan Troponin maupun CKMB merupakan pemeriksaan yang penting untuk
menentukan apakah telah terjadi iskemia pada otot jantung atau tidak. Namun bila dari
anamnesis dan EKG sudah jelas terbukti pasien menderita infark miokard akut maka
penatalaksanaan tidak perlu ditunda sampai menunggu hasil biomarker tersebut keluar. Pasien
dapat langsung ditatalaksana sesuai tatalaksana IMA bila dari anamnesis didapatkan angina
tipikal, yaitu nyeri dada, yang seperti ditimpa beban berat, nyeri berlangsung lebih dari 20 menit,
tidak berkurang dengan istirahat, disertai mual, muntah, keringat dingin serta gambaran EKG
berupa ST elevasi. Idealnya gold standard biomarkernya adalah troponin.
2. Saat pemberian ISDN, perlukah monitoring hemodinamik?
Jawab: Ya, perlu monitoring hemodinamik karena ISDN bersifat vasodilator maka terapi ISDN
harus dihindari pada pasien dengan tekanan darah sistolik < 90 mmHg atau pasien yang dicurigai
infark ventrikel kanan dengan ciri-ciri infark inferior pada EKG, JVP meningkat dan hipotensi
serta pada pasien yang menggunakan phosphodiesterase-5 inhibitor, sildenafil dalam 24 jam.
Bila hal tersebut terjadi, maka pemberian ISDN harus distop dan diganti dengan terapi lain
seperti pemberian morfin maupun golongan beta blocker.
3. Apa yang harus dilakukan bila pasien tetap mengeluh nyeri setelah pemberian ISDN sublingual?
Jawab: saat pasien mengeluhkan nyeri walaupun sudah diberikan ISDN sublingual, maka berikan
ISDN intravena dengan dosis 5-25 ug/menit. Bila pasien masih mengeluhkan nyeri dapat
diberikan morfin 2-4 mg intravena dengan interval 5-15 menit dengan dosis total 20 ug. Bila
pasien masih mengeluhkan nyeri dada dapat diberikan beta blocker misalnya metoprolol 5 mg
bolus intravena selanjutnya diteruskan per oral 50 mg tiap 6 jam dan seterusnnya 100 mg/ 12
jam selama 2 hari.
4. Jika pada pasien dilakukan terapi fibrinolitik, apa yang menandakan bahwa terapi tersebut
berhasil atau gagal?
Jawab : indikasi keberhasilan berupa berkurangnya rasa nyeri dada, perubahan EKG berupa
kembalinya elevasi segmen ST ke garis isoelektrik atau menurunnya elevasi ST >50% setelah 90
menit setelah dimulainya terapi fibrinolitik.
Gagal : terdapat ketidakstabilan hemodinamik/elektrolit, perburukan iskemia, atau nyeri
dada persisten.

Anda mungkin juga menyukai