Anda di halaman 1dari 36

F1 Promkes IIIII I

F2 Kesling IIIII
F3 KIA KB IIIII
F4 Gizi IIIII
F5 P2M IIIII I
F6 Pengobatan dasar IIIII
F7 Minipro
No Nama Peserta Hadir Latar Belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi
Kegiatan Pemilihan Intervensi
1 Sosialisasi dan WBP Lapas Berdasarkan hasil survey - Ditemukan beberapa - Melakukan Telah - Melaporkan hasil
Tes HIV Bagi Kelas III dan data yang dimiliki oleh WBP yang masih takut penyuluhan terhadap dilakukan VCT ke
WBP Lapas Cikarang Komisi Penanggulangan melaksanakan VCT WBP mengenai sosialisasi dan penanggung jawab
Kelas III AIDS Daerah Kabupaten - Kurangnya penyakit HIV/AIDS tes HIV bagi terkait
Cikarang Bekasi kurang lebih terdapat pengetahuan WBP serta dampak dan WBP di: - Menganjurkan
sekitar 1672 penduduk yang mengenai pengertian, bahayanya bagi Tempat: WBP untuk
F1 terdiagnosa HIV/AIDS cara penularan dan tubuh Lapas kelas III setidaknya
sehingga diperlukan bahaya penyakit HIV - Melakukan Cikarang melakukan
skirining bagi WBP di Lapas bagi tubuh pendekatan personal Waktu: 24 pemeriksaan VCT
Kelas III Cikarang. dan edukasi terhadap Oktober setiap 6 bulan
WBP agar bersedia 2019, pukul sekali
menjawab 09.00 – 12.00
pertanyaan dengan
jujur dan kemudian
mengikuti tes HIV.
2 Pengawasan Masyarakat Berdasarkan hasil survey - Kurangnya - Melakukan Telah - Melaporkan hasil
dan dan Pekerja mawas diri masyarakat Desa pengetahuan pekerja penyuluhan terhadap diakukan pengawasan dan
Penyuluhan Pabrik Tahu Simpangan dan pembuat tahu pekerja dan pembuat pengawasan penyuluhan ke
Boraks di mengenai boraks tahu mengenai dan penanggung jawab
Pabrik Tahu terutama dampaknya boraks meliputi penyuluhan program terkait
bagi kesehatan penjelasan singkat di: - Memonitoring
F2 - Kurangnya dan dampak boraks Tempat: perkembangan
pengetahuan pekerja bagi kesehatan Pabrik Tahu kebersihan dan
dan pembuat tahu - Melakukan Desa higienitas
terkait peraturan penyuluhan terhadap Simpangan lingkungan kerja
perundang-undangan pekerja dan pembuat Waktu: 28 terkait
mengenai bahan- tahu mengenai Oktober,
bahan yang dilarang peraturan pukul 09.00-
dalam produksi perundang-undangan 10.00
makanan yang mengatur
- Kurangnya kebersihan bahan-bahan yang
dan higienitas pekerja boleh dipakai dalam
dan lingkungan tempat produksi makanan
kerja - Melakukan
pembinaan terhadap
pekerja dan pembuat
tahu mengenai
pembuatan tahu
dengan bahan-bahan
yang aman untuk
dikonsumsi
- Memberikan
pengetahuan kepada
para pekerja
mengenai pentingnya
menjaga kebersihan
dan higienitas baik
dari diri sendiri
maupun tempat
lingkungan kerja,
terlebih dalam proses
produksi makanan
3 Pengawasan Masyarakat Sarana dan bangunan umum - Kurangnya kebersihan - Melakukan Telah - Melaporkan hasil
Tempat Desa merupakan tempat dan atau dan higienitas penyuluhan dilakukan penyuluhan dan
Umum Simpangan alat yang dipergunakkan lingkungan tempat mengenai pentingnya penyuluhan pengawasan ke
(Barbershop oleh masyarakat umum kerja menjaga kebersihan dan penanggung jawab
di Desa untuk melakukan - Alat yang dipakai dan higienitas baik pengawasan program terkait
Simpangan) kegiatannya. Sanitasi adalah (gunting, pisau cukur, untuk personal tempat - Memonitoring
suatu cara untuk mencegah sisir) tidak dibersihkan hygiene, alat dan umum di: perkembangan
F2 berjangkitnya penyakit atau diganti terlebih bahan saat mencukur Tempat: kebersihan dan
menular dengan jalan dahulu setelah dipakai; serta pengelolaan Barbershop higienitas
memtuskan mata rantai dari dipakai secara sampah (terutama Desa lingkungan kerja
sumber. Barbershop bersamaan dari orang rambut bekas Simpangan terkait
(Tempat Pangkas Rambut) satu ke orang yang potong) agar tidak Waktu: 28
adalah suatu tempat dimana lain. Untuk handuk, berserakan dan Oktober
masyarakat umum dapat setelah digunakan menghindari 2019, pukul
memotong rambutnya langsung diganti. penyumbatan saluran 10.30-11.15
dengan dipungut biaya. - Kurangnya air
Untuk itu, sarana umum pengetahuan pekerja - Melakukan
perlu dikelola dengan baik mengenai pentingnya pembinaan terhadap
agar masyarakat tidak menjaga kebersihan masing-masing
mudah terjangkit penyakit dan higienitas alat pegawai agar setiap
menular. cukur. kali selesai mencukur
klien untuk mencuci
atau membersihkan
alat terlebih dahulu
untuk menghindari
penularan penyakit
yang disebabkan
peralatan yang tidak
bersih
4 Penjaringan Seluruh Berdasarkan hasil survey - Masih ditemukan - Melakukan edukasi Telah - Melaporkan hasil
Siswa Baru siswa/i kelas 7 mawas diri masyarakat Desa beberapa dari siswa/i mengenai tubuh yang dilakukan penjaringan ke
SMPN 04 SMPN 04 Mekarmukti. Anak usia yang mengalami ideal yaitu dengan penjaringan penanggung jawab
Cikarang Cikarang sekolah merupakan sasaran malnutrisi baik membandingkan siswa baru di: program terkait
Utara Utara strategis untuk pelaksanaan underweight maupun berat badan dan Tempat: SMP - Melakukan
program kesehatan, selain obesitas tinggi badan. Negeri 04 penjaringan
F4 jumlahnya yang besar (30%) - Kurangnya - Memberikan Cikarang kepada siswa baru
dari jumlah penduduk, pengetahuan para pengetahuan kepada Utara secara berkala
mereka juga merupakan siswa/i mengenai para siswa/i Waktu: 30 - Melakukan
sasaran yang mudah pentingnya memiliki mengenai apa itu Oktober pemantauan
dijangkau karena BMI yang ideal malnutrisi, 2019, pukul terhadap siswa/i
terorganisir dengan baik. - Kurangnya bahayanya dan 13.00 – 15.00 yang mengalami
Dari beberapa penelitian pengetahuan siswa/i bagaimana cara malnutrisi
diketahui bahwa sebagian mengenai bahaya menjaga pola makan
anak sekolah dasar maupun malnutrisi serta pola hidup
sekolah menengah masih sehat.
mengalami masalah gizi
yang cukup serius.

Melihat permasalahan
diatas, pelayanan kesehatan
di sekolah diutamakan pada
upaya peningkatan
kesehatan dalam bentuk
promotif dan preventif.
Upaya preventif antara lain
kegiatan penjaringan
kesehatan (Screening
kesehatan) untuk peserta
didik yang kemudian
hasilnya ditindaklanjuti agar
dapat dilakukan intervensi.

5 Pengawasan Masyarakat Berdasarkan hasil survey - Kurangnya higienitas - Memberikan Telah - Melaporkan hasil
Tempat Desa mawas diri masyarakat Desa dan kebersihan baik pengetahuan kepada dilakukan pengawasan
Makan Wangunharja Wangunharja. dari pegawai/pekerja para pekerja pengawasan kepada
(Warung yang melayani mengenai pentingnya tempat penanggung jawab
Makan di maupun lingkungan menjaga kebersihan makan di: program terkait
Desa kerja sepeti dapur dan dan higienitas baik Tempat: - Melakukan
Wangunharja) tempat mencuci alat dari personal hygiene Warung pengawasan
makan maupun tempat Makan di kembali secara
F2 - Tidak adanya lingkungan kerja, Desa rutin untuk menilai
penutup/tirai/tudung terlebih dalam proses Wangunharja perkembangan
saji yang menutupi produksi makanan Waktu: 8 - Memonitoring
makanan - Melakukan November perkembangan
penyuluhan 2019, pukul kebersihan dan
mengenai pentingnya 08.30 – 09.30 higienitas baik
menjaga makanan personal hygiene
dengan lilin, tudung maupun
saji ataupun tirai lingkungan kerja
untuk mencegah terkait
kontaminasi dengan
lalat agar dapat
menghindari penyakit
yang dapat timbul
dari makanan yang
tidak bersih, seperti
diare atau tifoid.

6 Program BIAS Siswa/i kelas Imunisasi yang telah - Beberapa anak ditunda - Memberikan Telah - Memonitoring
SDN 1, 2 dan 5 SDN diperoleh pada waktu bayi untuk imunisasi karena pengetahuan kepada dilakukan daftar nama
Wangunharja Wangunharja belum cukup untuk demam orangtua/wali murid program BIAS siswa/i yang tidak
01 01 melindungi terhadap - Beberapa anak tidak untuk mengantar di: dapat mengikuti
penyakit PD3I (Penyakit diperbolehkan anaknya melakukan Tempat: SDN imunisasi dalam
Yang Dapat Dicegah Dengan orangtua nya imunisasi susulan ke Wangunharja program BIAS di
F5 Imunisasi) sampai usia anak mengikuti kegiatan puskesmas sesuai 01 sekolah
sekolah. Oleh karena itu, imunisasi di sekolah hari yang telah Waktu: 11 - Melaporkan hasil
pemerintah - Terdapat beberapa ditentukan apabila November kegiatan kepada
menyelenggarakan anak yang menolak anak sudah tidak 2019, pukul penanggung jawab
imunisasi ulangan pada anak untuk disuntik karena demam 08.30 – 10.30 program terkait
usia sekolah dasar atau takut jarum suntik - Memberikan mengenai siswa/i
sederajat (MI/SDLB) yang sehingga sulit untuk penyuluhan kepada yang belum
pelaksanaannya serentak di diajak koordinasi dan orang tua/wali murid mendapatkan
Indonesia dengan nama menjadi tidak yang menolak vaksin agar dapat
Bulan Imunisasi Anak kooperatif melakukan imunisasi diberiksan vaksin
Sekolah (BIAS). Program bahwa imunisasi itu di puskesmas pada
BIAS SDN Wangunharja 01 sangat penting untuk waktu yang telah
dilakukan berdasarkan meningkatkan ditentukan
program pemerintah dan kekebalan tubuh
survey mawas diri anak terhadap
masyarakat Desa penyakit dan vaksin
Wangunharja. yang diberikan
sudah distandarisasi
oleh pemerintah
- Memberikan
pengetahuan kepada
orang tua/wali murid
kelas 1 apabila
terjadi demam
setelah vaksin
merupakan hal yang
wajar dan jangan
panik, cukup berikan
anak obat penurun
panas. Apabila bekas
suntikan bengkak,
cukup dikompres
dengan air hangat.

7 Program BIAS Siswa/i kelas Imunisasi yang telah - Beberapa anak ditunda - Memberikan Telah - Memonitoring
SDN 1,2, dan 5 SDN diperoleh pada waktu bayi untuk imunisasi karena pengetahuan kepada dilakukan daftar nama
Pasirgombong Pasirgombong belum cukup untuk demam orangtua/wali murid program BIAS siswa/i yang tidak
06 06 melindungi terhadap - Beberapa anak tidak untuk mengantar di: dapat mengikuti
penyakit PD3I (Penyakit diperbolehkan anaknya melakukan Tempat: SDN imunisasi dalam
Yang Dapat Dicegah Dengan orangtua nya imunisasi susulan ke Pasirgombong program BIAS di
F5 Imunisasi) sampai usia anak mengikuti kegiatan puskesmas sesuai 06 sekolah
sekolah. Oleh karena itu, imunisasi di sekolah hari yang telah Waktu: 12 - Melaporkan hasil
pemerintah - Terdapat beberapa ditentukan apabila November kegiatan kepada
menyelenggarakan anak yang menolak anak sudah tidak 2019, pukul penanggung jawab
imunisasi ulangan pada anak untuk disuntik karena demam 09.00-11.00 program terkait
usia sekolah dasar atau takut jarum suntik - Memberikan mengenai siswa/i
sederajat (MI/SDLB) yang sehingga sulit untuk penyuluhan kepada yang belum
pelaksanaannya serentak di diajak koordinasi dan orang tua/wali murid mendapatkan
Indonesia dengan nama menjadi tidak yang menolak vaksin agar dapat
Bulan Imunisasi Anak kooperatif melakukan imunisasi diberiksan vaksin
Sekolah (BIAS). Program bahwa imunisasi itu di puskesmas pada
BIAS SDN Pasirgombong 06 sangat penting untuk waktu yang telah
dilakukan berdasarkan meningkatkan ditentukan
program pemerintah dan kekebalan tubuh
survey mawas diri anak terhadap
masyarakat Pasir Gombong. penyakit dan vaksin
yang diberikan
sudah distandarisasi
oleh pemerintah
- Memberikan
pengetahuan kepada
orang tua/wali murid
kelas 1 apabila
terjadi demam
setelah vaksin
merupakan hal yang
wajar dan jangan
panik, cukup berikan
anak obat penurun
panas. Apabila bekas
suntikan bengkak,
cukup dikompres
dengan air hangat.
8 Program BIAS Siswa/i kelas Imunisasi yang telah - Beberapa anak ditunda - Memberikan Telah - Memonitoring
SDIT As-Sofiah 1, 2, dan 5 diperoleh pada waktu bayi untuk imunisasi karena pengetahuan kepada dilakukan daftar nama
SDIT As-Sofiah belum cukup untuk demam orangtua/wali murid program BIAS siswa/i yang tidak
melindungi terhadap - Beberapa anak tidak untuk mengantar di: dapat mengikuti
F5 penyakit PD3I (Penyakit diperbolehkan anaknya melakukan Tempat: SDIT imunisasi dalam
Yang Dapat Dicegah Dengan orangtua nya imunisasi susulan ke As-Sofiah program BIAS di
Imunisasi) sampai usia anak mengikuti kegiatan puskesmas sesuai Waktu: 13 sekolah
sekolah. Oleh karena itu, imunisasi di sekolah hari yang telah November - Melaporkan hasil
pemerintah ditentukan apabila 2019, pukul kegiatan kepada
menyelenggarakan anak sudah tidak 10.00 – 11.00 penanggung jawab
imunisasi ulangan pada anak demam program terkait
usia sekolah dasar atau - Memberikan mengenai siswa/i
sederajat (MI/SDLB) yang penyuluhan kepada yang belum
pelaksanaannya serentak di orang tua/wali murid mendapatkan
Indonesia dengan nama yang menolak vaksin agar dapat
Bulan Imunisasi Anak melakukan imunisasi diberiksan vaksin
Sekolah (BIAS). Program bahwa imunisasi itu di puskesmas pada
BIAS SDIT As-Sofiah sangat penting untuk waktu yang telah
dilakukan berdasarkan meningkatkan ditentukan
program pemerintah dan kekebalan tubuh
survey mawas diri anak terhadap
masyarakat Pasir Gombong. penyakit dan vaksin
yang diberikan
sudah distandarisasi
oleh pemerintah
- Memberikan
pengetahuan kepada
orang tua/wali murid
kelas 1 apabila
terjadi demam
setelah vaksin
merupakan hal yang
wajar dan jangan
panik, cukup berikan
anak obat penurun
panas. Apabila bekas
suntikan bengkak,
cukup dikompres
dengan air hangat.
9 Program BIAS Siswa/i kelas Imunisasi yang telah - Beberapa anak ditunda - Memberikan Telah - Memonitoring
SDIT Ar- 1,2, dan 5 diperoleh pada waktu bayi untuk imunisasi karena pengetahuan kepada dilakukan daftar nama
Rahmah Bani SDIT Ar- belum cukup untuk demam orangtua/wali murid program BIAS siswa/i yang tidak
Hasan Rahmah Bani melindungi terhadap - Beberapa anak tidak untuk mengantar di: dapat mengikuti
Hasan penyakit PD3I (Penyakit diperbolehkan anaknya melakukan Tempat: SDIT imunisasi dalam
Yang Dapat Dicegah Dengan orangtua nya imunisasi susulan ke Ar-Rahmah program BIAS di
F5 Imunisasi) sampai usia anak mengikuti kegiatan puskesmas sesuai Bani Hasan sekolah
sekolah. Oleh karena itu, imunisasi di sekolah hari yang telah Waktu: 13 - Melaporkan hasil
pemerintah ditentukan apabila November kegiatan kepada
menyelenggarakan anak sudah tidak 2019, pukul penanggung jawab
imunisasi ulangan pada anak demam 08.00-09.45 program terkait
usia sekolah dasar atau - Memberikan mengenai siswa/i
sederajat (MI/SDLB) yang penyuluhan kepada yang belum
pelaksanaannya serentak di orang tua/wali murid mendapatkan
Indonesia dengan nama yang menolak vaksin agar dapat
Bulan Imunisasi Anak melakukan imunisasi diberiksan vaksin
Sekolah (BIAS). Program bahwa imunisasi itu di puskesmas pada
BIAS SDIT Ar-Rahmah Bani sangat penting untuk waktu yang telah
Hasan dilakukan meningkatkan ditentukan
berdasarkan program kekebalan tubuh
pemerintah dan survey anak terhadap
mawas diri masyarakat Pasir penyakit dan vaksin
Gombong. yang diberikan
sudah distandarisasi
oleh pemerintah
- Memberikan
pengetahuan kepada
orang tua/wali murid
kelas 1 apabila
terjadi demam
setelah vaksin
merupakan hal yang
wajar dan jangan
panik, cukup berikan
anak obat penurun
panas. Apabila bekas
suntikan bengkak,
cukup dikompres
dengan air hangat.
10 Program BIAS Siswa/i kelas Imunisasi yang telah - Beberapa anak ditunda - Memberikan Telah - Memonitoring
SDIT Al- 1,2, dan 5 diperoleh pada waktu bayi untuk imunisasi karena pengetahuan kepada dilakukan daftar nama
Misbah SDIT Al- belum cukup untuk demam orangtua/wali murid program BIAS siswa/i yang tidak
Misbah melindungi terhadap - Beberapa anak tidak untuk mengantar di: dapat mengikuti
penyakit PD3I (Penyakit diperbolehkan anaknya melakukan Tempat: SDIT imunisasi dalam
F5 Yang Dapat Dicegah Dengan orangtua nya imunisasi susulan ke Al-Misbah program BIAS di
Imunisasi) sampai usia anak mengikuti kegiatan puskesmas sesuai Waktu: 14 sekolah
sekolah. Oleh karena itu, imunisasi di sekolah hari yang telah November - Melaporkan hasil
pemerintah - Terdapat beberapa ditentukan apabila 2019, pukul kegiatan kepada
menyelenggarakan anak yang menolak anak sudah tidak 08.00 – 10.00 penanggung jawab
imunisasi ulangan pada anak untuk disuntik karena demam program terkait
usia sekolah dasar atau takut jarum suntik - Memberikan mengenai siswa/i
sederajat (MI/SDLB) yang sehingga sulit untuk penyuluhan kepada yang belum
pelaksanaannya serentak di diajak koordinasi dan orang tua/wali murid mendapatkan
Indonesia dengan nama menjadi tidak yang menolak vaksin agar dapat
Bulan Imunisasi Anak kooperatif melakukan imunisasi diberiksan vaksin
Sekolah (BIAS). Program bahwa imunisasi itu di puskesmas pada
BIAS SDIT Al-Misbah sangat penting untuk waktu yang telah
dilakukan berdasarkan meningkatkan ditentukan
program pemerintah dan kekebalan tubuh
survey mawas diri anak terhadap
masyarakat Pasir Gombong. penyakit dan vaksin
yang diberikan
sudah distandarisasi
oleh pemerintah
- Memberikan
pengetahuan kepada
orang tua/wali murid
kelas 1 apabila
terjadi demam
setelah vaksin
merupakan hal yang
wajar dan jangan
panik, cukup berikan
anak obat penurun
panas. Apabila bekas
suntikan bengkak,
cukup dikompres
dengan air hangat.
11 Program BIAS Siswa/i kelas 1 Imunisasi yang telah - Terdapat beberapa - Memberikan Telah - Memonitoring
SDN dan 2 SDN diperoleh pada waktu bayi anak ditunda untuk pengetahuan kepada dilakukan daftar nama
Mekarmukti Mekarmukti belum cukup untuk imunisasi karena orangtua/wali murid program BIAS siswa/i yang tidak
06 06 melindungi terhadap demam untuk mengantar di: dapat mengikuti
penyakit PD3I (Penyakit - Terdapat beberapa anaknya melakukan Tempat: SDN imunisasi dalam
Yang Dapat Dicegah Dengan anak tidak imunisasi susulan ke Mekarmukti program BIAS di
F5 Imunisasi) sampai usia anak diperbolehkan puskesmas sesuai 06 sekolah
sekolah. Oleh karena itu, orangtua nya hari yang telah Waktu: 15 - Melaporkan hasil
pemerintah mengikuti kegiatan ditentukan apabila November kegiatan kepada
menyelenggarakan imunisasi di sekolah anak sudah tidak 2019, pukul penanggung jawab
imunisasi ulangan pada anak - Terdapat beberapa demam 09.15 – 12.30 program terkait
usia sekolah dasar atau anak yang menolak - Memberikan mengenai siswa/i
sederajat (MI/SDLB) yang untuk disuntik karena penyuluhan kepada yang belum
pelaksanaannya serentak di takut jarum suntik orang tua/wali murid mendapatkan
Indonesia dengan nama sehingga sulit untuk yang menolak vaksin agar dapat
Bulan Imunisasi Anak diajak koordinasi dan melakukan imunisasi diberiksan vaksin
Sekolah (BIAS). Program menjadi tidak bahwa imunisasi itu di puskesmas pada
BIAS SDN Mekarmukti 06 kooperatif sangat penting untuk waktu yang telah
dilakukan berdasarkan meningkatkan ditentukan
program pemerintah dan kekebalan tubuh
survey mawas diri anak terhadap
masyarakat Desa penyakit dan vaksin
Mekarmukti. yang diberikan
sudah distandarisasi
oleh pemerintah
- Memberikan
pengetahuan kepada
orang tua/wali murid
kelas 1 apabila
terjadi demam
setelah vaksin
merupakan hal yang
wajar dan jangan
panik, cukup berikan
anak obat penurun
panas. Apabila bekas
suntikan bengkak,
cukup dikompres
dengan air hangat.
12 Tim Medis Tim Sepakbola Berdasarkan surat - Terdapat satu orang - Memberikan Telah - Memonitoring
Liga Desa (Maluku dan permohonan bantuan peserta yang pertolongan dilakukan kondisi fisik
Nusantara Jawa Tengah) ambulans dan tim medis mengalami kram otot pertama pada pengawasan, peserta yang
2019 Liga Desa dari Kementrian Desa, pada tungkai bawah peserta yang pemeriksaan mengalami
Nusantara Pembangunan Daerah saat pertandingan mengalami kram dan cedera/kram otot
2019, Tertinggal, dan Transmigrasi sedang berlangsung otot dengan cara pengobatan - Melaporkan hasil
Masyarakat RI bahwa akan dilakukannya meluruskan kaki sebagai Tim kegiatan kepada
F6 sekitar YPI Al- Seri Nasional Liga Desa yang kram, Medis Liga penanggung jawab
Ichwan Nusantara 2019. memberikan Desa program terkait
Pasirgombong kompres dingin, Nusantara di: - Menyiapkan segala
melakukan kompresi Tempat: jenis obat
pada otot dan Lapangan emergency yang
mengangkat kaki sepakbola Al- sering dibutuhkan
yang kram lebih Ichwan dalam kegiatan
tinggi dari jantung. Waktu: 21 olahraga
Dalam hal ini November
diberlakukan prinsip 2019, pukul
RICE (Resting, Ice, 15.00-17.00
Compression,
Elevation)
13 Program “Cuci Siswa/I kelas 1 Kesehatan menjadi kata - Kurangnya perilaku - Melakukan metode Telah Secara keseluruhan,
Tangan Pakai SDN kunci untuk kebahagiaan cuci tangan dengan penyuluhan dilakukan acara penyuluhan
Sabun” SD Mekarmukti anak. Hal itu bisa dicapai sabun yang menggunakan alat penyuluhan mengenai cuci tangan
Negeri 04 dengan perilaku hidup yang merupakan salah satu bantu berupa dan Praktek pakai sabun ini
Mekarmukti sehat. Hal penting yang perilaku hidup sehat powerpoint, sehingg CTPS di: berjalan dengan baik
04 seringkali diabaikan pada anak - anak. a dapat menarik Tempat: SD dan lancar. Seluruh
sebagian anak – anak adalah - Kurangnya perhatian anak-anak Negeri peserta mengikuti
mencuci tangan. Meskipun pemahaman anak- untuk mengetahui Mekarmukti penyuluhan sampai
F1 kebiasaan kecil, jika anak terhadap pengertian menjaga 04 selesai. Respons
dilakukan secara benar dan penyakit-penyakit higienitas Waktu: 07 peserta cukup baik
berlanjutan, hasilnya akan yang - Mencontohkan cuci November yang ditunjukkan
jauh lebih baik. Cuci tangan ditimbulkan/ditularkan tangan dengan sabun 2019, pukul dengan
dengan air saja, ternyata jika mereka tidak yang baik, 08.30-10.00 memperhatikan,
tidak cukup untuk menerapkan perilaku pencegahan penyakit memberi tanggapan,
melindungi seseorang dari cuci tangan dengan menular dengan cara dan mempraktekkan
kuman penyakit yang sabun. menjaga higienitas cara cuci tangan pakai
menempel di tangan. - Faktor kebiasaan anak diri salah satu nya sabun dengan baik.
Penggunaan sabun pada – anak yang hanya adalah dengan Setelah dilakukannya
saat mencuci tangan mencuci tangan mencuci tangan penyuluhan ini
menjadi penting karena dengan air dan tidak dengan sabun. diharapkan angka
sabun sangat membantu disertai dengan - Praktek cuci tangan kejadian penyakit diare
menghilangkan kuman yang penggunaan sabun. dengan sabun oleh dan tifoid dapat
tidak tampak Penggunaan sabun perwakilan salah satu menurun.
minyak/lemak/kotoran di pada saat mencuci siswa
permukaan kulit serta tangan menjadi
meninggalkan bau wangi. penting karena sabun
Tingginya angka kejadian sangat membantu
diare dan tifoid anak di menghilangkan kuman
wilayah kerja Puskesmas dan mencegah
Mekarmukti menjadi latar penularan penyakit.
belakang dilakukannya - Tingginya angka
penyuluhan mengenai cuci penyakit penyebab
tangan pakai sabun ini. terbesar meninggalnya
anak - anak di wilayah
Puskesmas
Mekarmukti, seperti
diare dan tifoid, yang
seharusnya bisa di
kurangi dengan
perilaku hidup sehat
seperti cuci tangan
dengan sabun.
14 Homevisit dan Pasien suspek Berdasarkan surat perintah - Pasien sudah - Melakukan Telah - Monitoring KU
pengambilan difteri dari Dinas Kesehatan mengalami trismus anamnesis pada dilakukan dan gejala yang
sampel swab Kabupaten Bekasi sehingga keadaan pasien secara detail pemeriksaan dirasakan pasien
tenggorok menanggapi laporan adanya rongga mulut, tonsil - Melakukan pada pasien - Melakukan
pada pasien pasien terduga difteri untuk dan faring tidak dapat pemeriksaan fisik suspek difteri pemeriksaan fisik
suspek difteri dilakukan pemeriksaan fisik dinilai secara tepat. lokalis pada pasien di: secara berkala dan
dan swab tenggorok guna Swab tenggorok tidak secara menyeluruh Tempat: RS pengambilan swab
memastikan diagnosis dan dapat dilakukan karena - Melakukan swab Metro tenggorok apabila
F6 pelaporan KLB apabila hasil pasien tidak dapat tenggorok untuk Cikarang pasien sudah bisa
yang didapatkan positif membuka mulut. memastikan Waktu: 02 membuka
difteri. - Berdasarkan diagnosis apakah Desember mulutnya
anamnesis, gejala yang ditemukan bakteri 2019, pukul - Melaporkan
dialami oleh pasien difteri atau tidak 08.30-11.30 kepada
tidak cukup spesifik penanggungjawab
untuk menentukan program terkait
apakah mengarah dan dinas
kepada difteri atau kesehatan
abses rongga mulut mengenai hasil
yang diakibatkan oleh pemeriksaan
adanya impaksi gigi (pasien tidak bisa
molar 3. membuka
- Pasien sudah tidak mulutnya
dalam keadaan demam sehingga belum
dan sesak nafas, KU dapat dipastikan
pasien baik, namun apakah
pada pemeriksaan fisik terkonfirmasi
didapatkan difteri atau tidak).
pembesaran leher
disertai nyeri pada
palpasi, trismus, dan
hot potato’s voice.
15 Penyuluhan Siswa kelas 8 Menurut United Nations - Siswa/i belum - Memberikan Telah - Siswa/i
HIV-AIDS dan 9 SMP Programme on HIV dan AIDS mengetahui apa itu penyuluhan dilakukan memperhatikan
Pada Anak Insan Prima (UNAIDS) tahun 2012, HIV/AIDS, bagaimana mengenai penyuluhan penyuluhan dan
Sekolah di terdapat 34 juta orang cara penularan, gejala pengertian, cara HIV-AIDS antusias dalam
SMP Insan dengan HIV di seluruh dunia, yang dapat penularan, gejala pada anak tanya jawab
Prima diantaranya 2,1 juta orang ditimbulkan, dan cara yang timbul dan cara sekolah di: mengenai HIV/AIDS
berusia kurang dari 15 pencegahannya pencegahan dari Tempat: SMP - Siswa/i sudah
tahun. Pada tahun 2010 di - Beberapa siswa/i HIV/AIDS Insan Prima paham mengenai
F1 regional Asia Tenggara, masih menganggap - Menjelaskan Waktu: 03 HIV/AIDS, cara
jumlah anak berusia kurang ‘tabu’ terhadap mengenai ODHA dan Desember penularan, gejala,
dari 15 tahun yang terinfeksi HIV/AIDS dan ODHA sikap yang harus 2019, pukul maupun cara
HIV sebanyak 87.000 orang diambil ketika 08.30-11.00 pencegahan
dengan kasus baru sebanyak berhadapan dengan - Melaporkan hasil
48.000 orang. Data UNAIDS ODHA (jangan pelaksanaan
(2009), menunjukkan menyudutkan ODHA kegiatan kepada
sebanyak 22.000 anak dan tetap penanggung jawab
terinfeksi HIV di wilayah memperlakukan program terkait
Asia-Pasifik (Kemenkes, ODHA dengan baik).
2013). Menurut data WHO
(World Health Organization)
(2014), tahun 2013
sebanyak 37,2 juta orang
menderita HIV, diperkirakan
0,8% dari kelompok umur
15-49 tahun di seluruh dunia
hidup dengan HIV
16 Penyuluhan Siswa Kelas 7, Masa remaja merupakan - Para siswa/i belum - Memberikan Telah - Siswa/i
dan Skrining 8, dan 9 SMP masa transisi dari masa mengetahui penyuluhan dilakukan memperhatikan
Anemia serta Insan Prima anak-anak ke masa dewasa. mengenai tanda dan mengenai penyuluhan penyuluhan dan
Pemberian Selama masa ini banyak gejala anemia serta pengertian, tanda HIV-AIDS antusias dalam
Tablet Fe persoalan yang dihadapi bahayanya dan gejala, cara pada anak tanya jawab
pada Remaja para remaja yang berkaitan - Para siswa/i belum penanganan dan sekolah di: mengenai anemia
Wanita dengan masalah gizi. mengetahui makanan bahaya anemia yang Tempat: SMP - Siswa/i sudah
Masalah yang berkaitan apa saja yang dapat terjadi Insan Prima paham mengenai
dengan gizi yang paling memiliki kandungan - Memberikan Waktu: 03 anemia, gejala,
F4 sering dijumpai pada remaja Fe tinggi dan penyuluhan Desember maupun cara
putri adalah anemia, anemia makanan apa saja mengenai makanan 2019, pukul pencegahannya
lebih sering terjadi pada yang dapat apa saja yang 08.30-13.00 - Siswa/i sudah
wanita dan remaja putri membantu serta memiliki kadar Fe paham mengenai
dibandingkan dengan pria. menghambat tinggi bahaya anemia
Prevalensi anemia di penyerapan Fe - Memberikan terlebih pada
Indonesia menurut Riset - Terdapat beberapa penyuluhan remaja wanita
Kesehatan Dasar siswi yang terdeteksi mengenai makanan - Menganjurkan
(Riskesdas), pada tahun menderita anemia apa saja yang dapat pemeriksaan Hb
2010 terdapat lebih dari dengan Hb terendah membantu dan secara berkala bagi
10% anak umur ≤ 14 tahun adalah 8,7 menghambat proses siswi yang sudah
mengalami anemia dan - Tidak semua siswi penyerapan Fe terdeteksi anemia
menurut Riskesdas (2013), melakukan dalam tubuh - Melaporkan hasil
prevalensi anemia di pemeriksaan karena - Memberikan pelaksanaan
Indonesia meningkat, beberapa ada yang penyuluhan kegiatan kepada
terdapat 26,4 % anak umur tidak bersedia dan mengenai bahaya penanggung jawab
5 – 14 tahun mengalami juga ada yang takut anemia terutama program terkait
anemia. dengan jarum pada remaja wanita
saat sudah
mengalami
menstruasi
- Mengkonsumsi
tablet tambah darah
(Fe) secara bersama
sama dan
memberikan tablet
serta kartu jadwal
minum tablet untuk
memantau siswi
dalam
mengkonsumsi
tablet tambah darah
(Fe)
- Melakukan tanya
jawab pada siswa/i
yang telah diberikan
penyuluhan
17 Homevisit Pasien TB Paru Penyakit Tuberkulosis masih - Pasien terdiagnosa - Melakukan Telah - Monitoring KU
Pasien TB Kategori 2 menjadi masalah kesehatan dengan tuberculosis anamnesis dan dilakukan dan gejala yang
Paru Kategori curiga HIV (+) utama di dunia. Hal tersebut paru kategori 2, pemeriksaan fisik pemeriksaan dirasakan pasien
2 curiga HIV di Desa menyebabkan gangguan dimana pasien sudah pada pasien pada pasien - Monitoring
(+) Mekarmukti kesehatan jutaan orang pernah mendapatkan - Melakukan suspek HIV di: terhadap
pertahun dan menduduki pengobatan namun pengambilan sampel Tempat: konsumsi OAT
peringkat ke dua sebagai putus obat darah untuk Rumah pasien pasien agar tidak
penyebab utama kematian - Pasien mengeluh pemeriksaan HIV di Desa putus obat dan
akibat penyakit menular di terdapat bercak putih - Melakukan edukasi Mekarmukti tidak resisten
F6 dunia setelah HIV. Pada pada mukosa mulut untuk minum obat Waktu: 04 - Menjelaskan
tahun 2014, diperkirakan 9,6 dan lidah nya, pasien secara rutin tanpa Desember kepada pasien
juta kasus TB baru yaitu 5,4 merasa tidak enak putus karena akan 2019, pukul bahwa untuk
juta adalah laki-laki, 3,2 juta makan beberapa menyebabkan 08.00-09.00 mengetahui status
di kalangan perempuan dan minggu terakhir resistensi. HIV perlu
1,0 juta anak-anak. - Lingkungan rumah menunggu hasil
Penyebab kematian akibat pasien dalam keadaan lab
TB Paru pada tahun 2014 lembab, sirkulasi - Melaporkan hasil
sangat tinggi yaitu 1,5 juta udara kurang baik, pemeriksaan
kematian (1,1 juta di antara kebersihan rumah kepada
orang HIV- negatif dan 0,4 cukup baik penanggung
juta di antara HIV- positif), jawab program
dimana sekitar 890.000 terkait
adalah laki-laki, 480.000
adalah perempuan dan
140.000 anak-anak.
Berdasarkan laporan dari
bidan desa setempat, pasien
mengeluhkan susah makan
dan terdapat bitnik-bintik
putih pada lidah, sehingga
dilaporkan kepada
puskesmas dengan
kecurigaan HIV (+).
18 PISPK Desa Masyarakat Berdasarkan hasil survey - Beberapa masyarakat - Melakukan Telah - Kegiatan PISPK
Harjamekar Desa mawas diri masyarakat Desa belum mengetahui pemeriksaan dilakukan telah berjalan
Harjamekar Harjamekar. PISPK (Program status kesehatannya kesehatan kegiatan dengan baik dan
Indonesia Sehat dengan - Beberapa masyarakat masyarakat (bayi, PISPK di: lancar. Masyarakat
F2 Pendekatan Keluarga) belum mengetahui balita, remaja, Tempat: antusias
merupakan salah satu pentingnya dewasa, maupun Rumah warga menyambut
program yang menjadi salah melakukan cek lansia) dan juga Desa kunjungan yang
satu program utama kesehatan secara lingkungan sekitar Harjamekar dilakukan dan
pembangunan kesehatan di rutin ke fasilitas rumah Waktu: 03 menyampaikan
Indonesia. Program kesehatan terdekat - Melakukan Desember pertanyaan kepada
Indonesia Sehat merupakan - Tingginya angka kunjungan, 2019, pukul pemeriksa.
salah satu program dari kesakitan pada pengecekan dan 13.15-16.30 - Memonitoring hasil
Agenda ke-5 Nawa Cita, masyarakat terutama pendataan pemeriksaan bagi
yaitu Meningkatkan Kualitas PTM (hipertensi dan mengenai keluarga pasien yang
Hidup Manusia Indonesia. DM) dan penyakit dan lingkungan mendapat hasil
Pendekatan keluarga adalah musiman seperti ISPA, rumah (sesuai abnormal, sehingga
salah satu cara Puskesmas diare, dsb. dengan form PISPK) kedepannya dapat
untuk meningkatkan - Kurang terawatnya yang berhubungan menurunkan angka
jangkauan sasaran dan kondisi lingkungan dengan status kesakitan
mendekatkan/meningkatkan rumah pada beberapa kesehatan masyarakat dan
akses pelayanan kesehatan warga. masyarakat meningkatkan
di wilayah kerjanya dengan - Masih banyak - Melakukan derajat kesehatan
mendatangi keluarga. didapati pola hidup penempelan sticker masyarakat
Puskesmas tidak hanya tidak sehat yang ada pada masing-masing - Melakukan
menyelenggarakan di masyarakat seperti rumah yang telah kegiatan PISPK
pelayanan kesehatan di merokok dilakukan kunjungan secara berkala
dalam gedung, melainkan yang bertujuan sesuai yang telah
juga keluar gedung dengan untuk monitoring dianjurkan oleh
mengunjungi keluarga di keluarga tersebut Kemenkes
wilayah kerjanya. dalam pispk - Menyampaikan
kedepannya. hasil kegiatan
kepada
penanggung jawab
program terkait
19 Penyuluhan Masyarakat Berdasarkan hasil survey - Masih banyak - Memberikan Telah - Secara keseluruhan,
Penyakit Desa mawas diri masyarakat Desa masyarakat yang tidak penyuluhan dilakukan acara penyuluhan
Tidak Mekarmukti Mekarmukti. Penyakit menghiraukan bahaya mengenai bahaya kegiatan mengenai penyakit
Menular degeneratif merupakan merokok baik bagi rokok baik perokok penyuluhan hipertensi, DM dan
(Hipertensi, salah satu masalah dunia perokok aktif maupun aktif maupun pasif, hipertensi, bahaya rokok ini
DM) dan kesehatan di Indonesia pasif rokok konvesional DM dan berjalan dengan
Bahaya Rokok termasuk hipertensi. - Beberapa masyarakat maupun elektrik. bahaya rokok baik dan lancar.
Tingginya angka kejadian belum mengerti - Memberikan untuk warga Seluruh peserta
hipertensi dan DM di mengenai batasan penyuluhan Desa mengikuti
F1 Puskesmas Mekarmukti normal tensi dan gula mengenai DM dan Mekarmukti penyuluhan sampai
menjadi latar belakang darah hipertensi di: selesai. Respons
dilakukannya penyuluhan - Kurangnya - Melakukan metode Tempat: peserta cukup baik
mengenai hipertensi dan pemahaman penyuluhan Gedung yang ditunjukkan
DM. Merokok merupakan mengenai gejala menggunakan alat Posyandu dengan
salah satu kebiasaan yang spesifik pencegahan bantu berupa lembar Desa memperhatikan,
lazim dilakukan dalam dan bagaimana balik, sehingga dapat Mekarmukti memberi
kehidupan sehari-hari, mengatur gaya hidup menarik masyarakat Waktu: 17 tanggapan, dan
sehingga dimanapun tempat agar terhindar dari untuk mengetahui Desember mengajukan
selalu ditemukan orang hipertensi dan DM. bahaya rokok bagi 2019, pukul pertanyaan. Setelah
merokok baik laki-laki, - Tingginya angka kesehatan tubuh. 07.45-12.00 dilakukannya
perempuan, anak kecil, anak kejadian hipertensi - Melakukan tanya penyuluhan ini
muda, orang tua, status dan DM yang tidak jawab (diskusi diharapkan angka
kaya atau miskin tanpa terkontrol terbuka), agar para kejadian penyakit
terkecuali sehingga menjadi peserta dapat hipertensi dan DM
landasan untuk penyuluhan dengan mudah yang tidak
bahaya merokok. memahami materi terkontrol dapat
yang disampaikan. menurun, serta
kesadaran penderita
terhadap bahaya
rokok terhadap
kesehatan menjadi
lebih baik.
20 Posbindu Masyarakat Peningkatan penderita PTM - Tingginya angka - Penyuluhan Telah - Acara prolanis
(Prolanis) Desa dan 71% penyebab kesakitan penyakit Upaya memberikan dilakukan berlangsung lancar.
Desa Mekarmukti kematian di Indonesia pada kronis di wilayah informasi kepada kegiatan Peserta mengikuti
Mekarmukti tahun 2012, merupakan Puskesmas pasien dalam upaya Posbindu rangkaian acara
masalah bagi kesehatan Mekarmukti yaitu DM, peningkatan Desa penyuluhan dan
masyarakat. Kondisi ini perlu Hipertensi, kemampuan dan Mekarmukti pengobatan dengan
F6 dikaji guna upaya hypercholesterolemia, kemandirian mereka (Jalan tertib. Peserta
pencegahan dan dan hiperurisemia. dalam memelihara kedasih) di: terlihat antusias
pengendalian terhadap PTM - Kurangnya kesadaran kesehatan. Kegiatan Tempat: ditandai dengan
tersebut. Upaya pencegahan masyarakat untuk penyuluhan Gedung peserta
dan pengendalian PTM memeriksakan diri ke dilakukan dengan Posyandu memperhatikan,
dapat dilakukan dengan fasilitas pelayanan cara metode Desa menanggapi, saling
perilaku hidup sehat. Upaya kesehatan ceramah dan Mekarmukti berinteraksi dengan
pencegahan dan - Kurang terkontrolnya diskusi/tanya jawab. Waktu: 17 penyuluh, dan
pengendalian penyakit tidak penyakit-penyakit - Pemeriksaan status Desember memberikan
menular yang sedang tidak menular seperti kesehatan 2019, pukul pertanyaan.
dikembangankan di hipertensi dan DM Pasien peserta 08.00-12.00 - Diharapkan setelah
Indonesia adalah Pos posbindu dan kegiatan prolanis
pembinaan terpadu prolanis sebelumnya peserta semakin
penyakit tidak menular melakukan menyadari
(Posbindu PTM). Posbindu pemeriksaan pentingnya menjaga
PTM merupakan kegiatan laboratorium di unit kesehatan dan
secara terintegrasi untuk laboratorium meningkatkan
mencegah dan jejaring (RS kualitas hidupnya.
mengendalikan faktor risiko Medirossa, RS Mitra - Monitoring kondisi
PTM berbasis masyarakat Keluarga). Hasil kesehatan pasien
sesuai sumber daya dan pemeriksaan lalu yang sudah
kebiasaan masyarakat. PTM akan diberikan dan terdiagnosa baik
dikenal sebagai penyakit diinformasikan DM, HT,
kronik atau penyakit kepada pasien saat Hiperkolesterolemia
berkaitan dengan gaya kegiatan maupun
hidup, tidak ditularkan dari pemeriksaan oleh hiperurisemia
orang ke orang. PTM adalah dokter. Dokter akan - Melaporkan hasil
penyakit dengan durasi melakukan kegiatan kepada
panjang dan anamnesis, penanggung jawab
perkembangannya lambat. pemeriksaan fisik, program terkait
Penyakit kronis yang banyak menginterpretasikan
diderita pasien di wilayah hasil lab, dan
Puskesmas Mekarmukti meresepkan obat.
yaitu DM, hipertensi,
hypercholesterolemia, dan
hiperurisemia/gout arthritis.
21 Posyandu Ibu Masyarakat Posyandu merupakan salah - Masyarakat sudah - Melakukan Telah - Melakukan
Hamil, Bayi Desa satu bentuk Upaya mulai sadar terhadap pengukuran dilakukan monitoring dan
dan Balita Wangunharja Kesehatan Bersumberdaya pentingnya melakukan antropometri (berat kegiatan pemantauan status
Melati 1 Desa Masyarakat (UKBM) yang pemeriksaan rutin badan dan Posyandu gizi secara berkala
Wangunharja dikelola dan pada bayi dan balita tinggi/panjang Melati 1 di: - Melakukan
diselenggarakan dari, oleh, untuk melihat badan) pada bayi Tempat: monitoring dan
F3 untuk dan bersama pertumbuhan dan dan balita Rumah warga pemantauan status
masyarakat dalam perkembangannya - Melakukan plotting Desa imunisasi anak
penyelenggaraan - Masyarakat sudah terhadap kurva di Wangunharja (terutama
pembangunan kesehatan, mulai sadar terhadap buku KMS dan Waktu: 04 imunisasi dasar)
guna memberdayakan pentingnya vaksin menjelaskan hasil Desember - Menghimbau
masyarakat dan terhadap kesehatan interpretasi kepada 2019, pukul masyarakat agar
memberikan kemudahan anak, walaupun orang tua 09.15-12.45 turut aktif dalam
kepada masyarakat dalam beberapa masih ada - Melakukan imunisasi posyandu demi
memperoleh pelayanan yang belum dasar/booster sesuai kesehatan anaknya
kesehatan dasar untuk melengkapi proteksi dengan waktunya
mempercepat penurunan anaknya dengan (tergantung status
angka kematian ibu dan imunisasi dasar imunisasi anak)
bayi. Pentingnya lengkap
pemantauan status gizi anak
balita dan imunisasi dasar
dalam menjaga kesehatan
anak, terutama bayi dan
balita. Imunisasi dasar
bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan
imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi akibat
penyakit-penyakit yang
berkaitan. Pencatatan dan
pelaporan status gizi dan
status imunisasi bayi dan
balita merupakan instrumen
vital dalam penentuan baik
atau tidaknya pertumbuhan
dan perkembangan seorang
anak. Oleh karena itu, untuk
memonitoring, perlu
diadakan posyandu setiap
bulannya di Posyandu Melati
1 Desa Wangunharja.
22 Posyandu Ibu Masyarakat Posyandu merupakan salah - Masyarakat sudah - Melakukan Telah - Melakukan
Hamil, Bayi Desa satu bentuk Upaya mulai sadar terhadap pengukuran dilakukan monitoring dan
dan Balita Mekarmukti Kesehatan Bersumberdaya pentingnya melakukan antropometri (berat kegiatan pemantauan status
Desa Masyarakat (UKBM) yang pemeriksaan rutin badan dan Posyandu gizi secara berkala
Mekarmukti dikelola dan pada bayi dan balita tinggi/panjang Desa - Melakukan
RT 02 RW 02 diselenggarakan dari, oleh, untuk melihat badan) pada bayi Mekarmukti monitoring dan
untuk dan bersama pertumbuhan dan dan balita di: pemantauan status
F3 masyarakat dalam perkembangannya - Melakukan plotting Tempat: imunisasi anak
penyelenggaraan - Masyarakat sudah terhadap kurva di Rumah warga (terutama
pembangunan kesehatan, mulai sadar terhadap buku KMS dan Desa imunisasi dasar)
guna memberdayakan pentingnya vaksin menjelaskan hasil Mekarmukti - Menghimbau
masyarakat dan terhadap kesehatan interpretasi kepada Waktu: 18 masyarakat agar
memberikan kemudahan anak, walaupun orang tua Desember turut aktif dalam
kepada masyarakat dalam beberapa masih ada - Melakukan imunisasi 2019, pukul posyandu demi
memperoleh pelayanan yang belum dasar/booster sesuai 08.30-12.15 kesehatan anaknya
kesehatan dasar untuk melengkapi proteksi dengan waktunya
mempercepat penurunan anaknya dengan (tergantung status
angka kematian ibu dan imunisasi dasar imunisasi anak)
bayi. Pentingnya lengkap - Mengedukasi orang
pemantauan status gizi anak - Beberapa anak yang tua yang anaknya
balita dan imunisasi dasar seharusnya terjadwal sedang demam
dalam menjaga kesehatan imunisasi, didapatkan untuk melakukan
anak, terutama bayi dan sedang demam imunisasi susulan ke
balita. Imunisasi dasar sehingga imunisasi puskesmas
bertujuan untuk mencegah ditunda
terjadinya penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan
imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi akibat
penyakit-penyakit yang
berkaitan. Pencatatan dan
pelaporan status gizi dan
status imunisasi bayi dan
balita merupakan instrumen
vital dalam penentuan baik
atau tidaknya pertumbuhan
dan perkembangan seorang
anak. Oleh karena itu, untuk
memonitoring, perlu
diadakan posyandu setiap
bulannya di Posyandu Desa
Mekarmukti.
23 Posyandu Ibu Masyarakat Posyandu merupakan salah - Masyarakat sudah - Melakukan Telah - Melakukan
Hamil, Bayi Desa satu bentuk Upaya mulai sadar terhadap pengukuran dilakukan monitoring dan
dan Balita Wangunnharja Kesehatan Bersumberdaya pentingnya melakukan antropometri (berat kegiatan pemantauan status
Kamboja 1 Masyarakat (UKBM) yang pemeriksaan rutin badan dan Posyandu gizi secara berkala
Desa dikelola dan pada bayi dan balita tinggi/panjang Kamboja 1 di: - Melakukan
Wangunharja diselenggarakan dari, oleh, untuk melihat badan) pada bayi Tempat: monitoring dan
untuk dan bersama pertumbuhan dan dan balita Rumah warga pemantauan status
masyarakat dalam perkembangannya - Melakukan plotting Desa imunisasi anak
F3 penyelenggaraan - Masyarakat sudah terhadap kurva di Wangunharja (terutama
pembangunan kesehatan, mulai sadar terhadap buku KMS dan Waktu: 06 imunisasi dasar)
guna memberdayakan pentingnya vaksin menjelaskan hasil Desember - Menghimbau
masyarakat dan terhadap kesehatan interpretasi kepada 2019, pukul masyarakat agar
memberikan kemudahan anak, walaupun orang tua 09.00-12.30 turut aktif dalam
kepada masyarakat dalam beberapa masih ada - Melakukan imunisasi posyandu demi
memperoleh pelayanan yang belum dasar/booster sesuai kesehatan anaknya
kesehatan dasar untuk melengkapi proteksi dengan waktunya
mempercepat penurunan anaknya dengan (tergantung status
angka kematian ibu dan imunisasi dasar imunisasi anak)
bayi. Pentingnya lengkap
pemantauan status gizi anak
balita dan imunisasi dasar
dalam menjaga kesehatan
anak, terutama bayi dan
balita. Imunisasi dasar
bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan
imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi akibat
penyakit-penyakit yang
berkaitan. Pencatatan dan
pelaporan status gizi dan
status imunisasi bayi dan
balita merupakan instrumen
vital dalam penentuan baik
atau tidaknya pertumbuhan
dan perkembangan seorang
anak. Oleh karena itu, untuk
memonitoring, perlu
diadakan posyandu setiap
bulannya di Posyandu
Kamboja 1 Desa
Wangunharja.
24 Posyandu Ibu Masyarakat Posyandu merupakan salah - Masyarakat sudah - Melakukan Telah - Melakukan
Hamil, Bayi Desa satu bentuk Upaya mulai sadar terhadap pengukuran dilakukan monitoring dan
dan Balita Wangunnharja Kesehatan Bersumberdaya pentingnya melakukan antropometri (berat kegiatan pemantauan status
Mawar 4 Desa Masyarakat (UKBM) yang pemeriksaan rutin badan dan Posyandu gizi secara berkala
Wangunharja dikelola dan pada bayi dan balita tinggi/panjang Mawar 4 di: - Melakukan
diselenggarakan dari, oleh, untuk melihat badan) pada bayi Tempat: monitoring dan
untuk dan bersama pertumbuhan dan dan balita Rumah warga pemantauan status
F3 masyarakat dalam perkembangannya - Melakukan plotting Desa imunisasi anak
penyelenggaraan - Masyarakat sudah terhadap kurva di Wangunharja (terutama
pembangunan kesehatan, mulai sadar terhadap buku KMS dan Waktu: 14 imunisasi dasar)
guna memberdayakan pentingnya vaksin menjelaskan hasil Desember - Menghimbau
masyarakat dan terhadap kesehatan interpretasi kepada 2019, pukul masyarakat agar
memberikan kemudahan anak, walaupun orang tua 09.00-12.30 turut aktif dalam
kepada masyarakat dalam beberapa masih ada - Melakukan imunisasi posyandu demi
memperoleh pelayanan yang belum dasar/booster sesuai kesehatan anaknya
kesehatan dasar untuk melengkapi proteksi dengan waktunya
mempercepat penurunan anaknya dengan (tergantung status
angka kematian ibu dan imunisasi dasar imunisasi anak)
bayi. Pentingnya lengkap
pemantauan status gizi anak
balita dan imunisasi dasar
dalam menjaga kesehatan
anak, terutama bayi dan
balita. Imunisasi dasar
bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan
imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi akibat
penyakit-penyakit yang
berkaitan. Pencatatan dan
pelaporan status gizi dan
status imunisasi bayi dan
balita merupakan instrumen
vital dalam penentuan baik
atau tidaknya pertumbuhan
dan perkembangan seorang
anak. Oleh karena itu, untuk
memonitoring, perlu
diadakan posyandu setiap
bulannya di Posyandu
Mawar 4 Desa
Wangunharja.
25 Posyandu Masyarakat Posyandu lansia merupakan - Tingginya angka - Melakukan Telah - Secara keseluruhan
Lansia Desa lansia Desa pusat kegiatan masyarakat kejadian hipertensi pengukuran berat dilakukan kegiatan posyandu
Wangunharja Wangunharja dalam upaya pelayanan dan DM yang tidak badan kegiatan ini berjalan dengan
kesehatan pada lanjut usia. terkontrol - Melakukan Posyandu baik dan lancar.
Seiring dengan semakin - Kurangnya anamnesis terkait Lansia di: - Monitoring
F6 meningkatnya populasi pemahaman keluhan pasien Tempat: tekanan darah dan
lanjut usia, pemerintah telah penderita mengenai - Melakukan Rumah warga laboratoriium gula
merumuskan berbagai penyakit hipertensi pemeriksaan tekanan Desa darah sehingga
kebijakan pelayanan dan DM meliputi darah Wangunharja diharapkan angka
kesehatan lanjut usia pencegahan penyakit, - Melakukan diskusi Waktu: 05 kejadian penyakit
ditujukan untuk penanganan serta tanya jawab pada Desember hipertensi DM yang
meningkatkan derajat komplikasi yang dapat pasien 2019, pukul tidak terkontrol
kesehatan dan mutu ditimbulkan 09.15-12.45 dapat menurun,
kesehatan lanjut usia untuk - Edukasi kepada lansia pola hidup pasien
mencapai masa tua bahagia yang sudah menjadi lebih baik
dan berguna dalam terdiagnosis serta kesadaran
kehidupan keluarga dan hipertensi dan DM penderita terhadap
masyarakat sesuai dengan untuk segera penyakit hipertensi
keberadaannya. memeriksakan diri ke dan DM menjadi
Puskesmas lebih baik.
26 Posyandu Ibu Masyarakat Posyandu merupakan salah - Masyarakat sudah - Melakukan Telah - Melakukan
Hamil, Bayi Desa satu bentuk Upaya mulai sadar terhadap pengukuran dilakukan monitoring dan
dan Balita Mekarmukti Kesehatan Bersumberdaya pentingnya melakukan antropometri (berat kegiatan pemantauan status
Venus Desa Masyarakat (UKBM) yang pemeriksaan rutin badan dan Posyandu gizi secara berkala
Mekarmukti dikelola dan pada bayi dan balita tinggi/panjang Venus Desa - Melakukan
diselenggarakan dari, oleh, untuk melihat badan) pada bayi Mekarmukti monitoring dan
untuk dan bersama pertumbuhan dan dan balita di: pemantauan status
F3 masyarakat dalam perkembangannya - Melakukan plotting Tempat: imunisasi anak
penyelenggaraan - Masyarakat sudah terhadap kurva di Rumah warga (terutama
pembangunan kesehatan, mulai sadar terhadap buku KMS dan Desa imunisasi dasar)
guna memberdayakan pentingnya vaksin menjelaskan hasil Mekarmukti - Menghimbau
masyarakat dan terhadap kesehatan interpretasi kepada Waktu: 16 masyarakat agar
memberikan kemudahan anak, walaupun orang tua November turut aktif dalam
kepada masyarakat dalam beberapa masih ada - Melakukan imunisasi 2019, pukul posyandu demi
memperoleh pelayanan yang belum dasar/booster sesuai 08.30-12.00 kesehatan anaknya
kesehatan dasar untuk melengkapi proteksi dengan waktunya
mempercepat penurunan anaknya dengan (tergantung status
angka kematian ibu dan imunisasi dasar imunisasi anak)
bayi. Pentingnya lengkap - Mengedukasi orang
pemantauan status gizi anak - Beberapa anak yang tua yang anaknya
balita dan imunisasi dasar seharusnya terjadwal sedang demam
dalam menjaga kesehatan imunisasi, didapatkan untuk melakukan
anak, terutama bayi dan sedang demam imunisasi susulan ke
balita. Imunisasi dasar sehingga imunisasi puskesmas
bertujuan untuk mencegah ditunda
terjadinya penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan
imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi akibat
penyakit-penyakit yang
berkaitan. Pencatatan dan
pelaporan status gizi dan
status imunisasi bayi dan
balita merupakan instrumen
vital dalam penentuan baik
atau tidaknya pertumbuhan
dan perkembangan seorang
anak. Oleh karena itu, untuk
memonitoring, perlu
diadakan posyandu setiap
bulannya di Posyandu Venus
Desa Mekarmukti.

27 Survey Masyarakat Masih kurangnya kepedulian - Tidak seluruh kader - Melakukan Telah Secara keseluruhan
Mawas Diri Desa masyarakat terhadap dan petinggi RT dating pengenalan terhadap dilakukan acara SMD
Desa Harjamekar, kesehatan di lingkungan, menghadiri kader dan petinggi kegiatan berlangsung lancar.
Harjamekar Camat/lurah, terutama kesehatan diri pengarahan sehingga RT mengenai Survey Survey Peserta mengikuti
lain-lain sendiri, keluarga, dan dikhawatirkan terjadi Mawas Diri Mawas Diri di: rangkaian acara mulai
lingkungan tempat tinggal. kesalahan atau - Menjelaskan tujuan Tempat: dari perkenalan,
F2 Maka dari itu, untuk miskomunikasi selama dan rencana tindak Kantor Desa penjelasan SMD dan
mengetahui tingkat mawas pelaksanaan survey lanjut dari Survey Harjamekar cara pengisian form
diri dari masyarakat tentang - Durasi pelaksanaan Mawas Diri Waktu: 16 SMD. Peserta terlihat
kesehatan dan lingkungan, SMD yang singkat - Menjelaskan Desember antusias ditandai
dilakukan Survey Mawas Diri - Suasana ruangan rapat manfaat SMD bagi 2019, pukul dengan peserta
yang nantinya akan kurang kondusif masyarakat 09.00-11.00 memperhatikan,
berkelanjutan menjadi - Menjelaskan cara menanggapi, saling
Musyawarah Mawas Diri pengisian formulir berinteraksi dengan
sehingga ditemukan poin- SMD penyuluh, dan
poin urutan permasalahan memberikan
yang memang dirasakan pertanyaan.
bagi masyarakat sendiri. Diharapkan untuk
Survey Mawas Diri ini
berjalan dengan lancar
dan sesuai dengan
realita kehidupan di
masyarakat sehingga
nantinya akan
didapatkan
permasalahan dan
pemecahan masalah
yang sesuai dengan
hasil kegiatan SMD
tersebut.
28 Pengawasan Penjual - Hasil pemeriksaan BPOM - Kurangnya higienitas - Memberikan Telah - Melaporkan hasil
Tempat Jajan jajanan di bahwa banyak beredar dan kebersihan baik pengetahuan kepada dilakukan pengawasan
di Sekolah sekitar jajanan sekolah tidak dari pegawai/pekerja para penjual jajanan pengawasan kepada
SDN sekolah SDN layak konsumsi. yang melayani mengenai pentingnya tempat jajan penanggung jawab
Mekarmukti Mekarmukti - Kurangnya pengetahuan maupun lingkungan menjaga kebersihan di: program terkait
01 01 masyarakat tentang zat kerja dan higienitas baik Tempat: SDN - Melakukan
berbahaya pada - Terdapat banyak dari personal hygiene Mekarmukti pengawasan
makanan. kasus faringitis, diare maupun tempat 01 kembali secara
F2 dan tifoid akibat lingkungan kerja, Waktu: 29 rutin untuk menilai
mengonsumsi jajanan terlebih dalam proses Oktober perkembangan
sekolah. produksi dan 2019, pukul - Memonitoring
- Kurang aktifnya penyajian makanan 08.15 – 09.00 perkembangan
masyarakat di - Melakukan kebersihan dan
Puskesmas penyuluhan higienitas baik
Mekarmukti dalam mengenai pentingnya personal hygiene
pencarian informasi menghindari bahan- maupun
mengenai jajanan bahan berbahaya lingkungan kerja
berbahaya. pada makanan agar terkait
dapat menghindari
penyakit yang dapat
timbul dari makanan
yang tidak bersih,
seperti diare atau
tifoid.

29 Puskesmas Masyarakat Berdasarkan hasil Survey - Kurang lengkapnya - Melakukan Telah - Melengkapi stok
Pembantu Desa Mawas Diri masyarakat Desa stok persediaan obat- anamnesis, dilakukan persediaan obat-
(Pustu) Desa Wangunharja, Wangunharja. obatan yang ada di pemeriksaan fisik Kegiatan obatan di pustu
Wangunharja lurah/camat, Pustu Desa dan edukasi pada Pustu di: dan membuang
dan lain-lain Wangunharja pasien Tempat: semua obat yang
- Beberapa stok obat - Memberikan Pustu Desa expired
F6 sudah dalam kondisi pengobatan pasien Wangunharja - Memonitoring
expired sesuai dengan obat Waktu: 29 berjalannya pustu,
- Sarana yang tersedia yang tersedia Oktober dan evaluasi
kurang memadai 2019, pukul masalah yang
(karena selama ini 09.30 – 12.00 terjadi selama
pustu tidak beroperasi pustu berjalan
sehingga ruangan sehingga dapat
pustu masih kotor, ditindaklanjuti
sarana dan prasarana kedepannya
tidak lengkap) apakah pustu akan
- Masyarakat sekitar tetap
kurang dipertahankan
memanfaatkan pustu untuk berjalan atau
yang tersedia dekat tidak
kantor desa - Mempromosikan
pustu kepada
masyarakat agar
masyarakat yang
sakit dapat berobat
ke pustu

30 Posko Masyarakat, Berdasarkan surat perintah - Sarana dan prasarana - Melakukan Telah Secara keseluruhan,
Layanan lain-lain dari Dinas Kesehatan posko yang terbatas anamnesis, dilakukan kegiatan pos layanan
Kesehatan Kabupaten Bekasi - Masyarakat yang pemeriksaan fisik Kegiatan kesehatan dalam
Libur Natal & mengingat akan adanya berkunjung ke posko dan pengobatan Posko rangka libur natal dan
Tahun Baru libur panjang saat Natal sedikit dasar pada Layanan tahun baru berjalan
2020 hingga Tahun Baru 2020, - Didapatkan beberapa masyarakat yang Kesehatan dengan baik dan
sehingga akan didirikan pasien hipertensi, berkunjung ke posko Libur Natal & lancar. Diharapkan
posko layanan kesehatan demam, dan dispepsia - Memberikan edukasi Tahun Baru dengan adanya posko
F6 dalam rangka libur natal dan untuk tidak di: kesehatan, masyarakat
tahun baru 2020 di memaksakan diri Tempat: Rest yang membutuhkan
beberapa titik untuk apabila dalam Area KM 39 pengobatan dapat
mengantisipasi para kondisi yang lelah Waktu: 01 terbantu.
pemudik yang kelelahan atau kurang fit Januari 2020,
maupun kemungkinan pukul 08.00 –
cedera atau kecelakaan yang 20.00
dapat terjadi.

31 Penyuluhan Masyarakat Pneumonia merupakan - Masyarakat belum - Melakukan metode Telah Secara keseluruhan,
Pneumonia penyakit infeksi terbesar mengerti mengenai penyuluhan dilakukan acara penyuluhan
penyebab kematian pada perbedaan pneumonia menggunakan alat kegiatan mengenai pneumonia
anak-anak di seluruh dunia. dengan penyakit ISPA bantu berupa lembar Penyuluhan ini berjalan dengan
F1 Pneumonia merupakan - Kurangnya balik, sehingga dapat pneumonia baik dan lancar.
penyebab dari 15% pengetahuan menarik masyarakat di: Seluruh peserta
kematian balita, yaitu masyarakat mengenai untuk mengetahui Tempat: mengikuti penyuluhan
diperkirakan sebanyak gejala dan bahaya penyakit pneumonia. Posyandu sampai selesai.
922.000 balita di tahun penyakit pneumonia - Melakukan tanya Desa Respons peserta cukup
2015. Penyakit infeksi serta kapan seorang jawab (diskusi Mekarmukti baik yang ditunjukkan
saluran pernafasan akut anak harus dibawa ke terbuka), agar para Waktu: 18 dengan
merupakan penyakit rumah sakit peserta dapat Desember memperhatikan,
diagnosis utama di dengan mudah 2019, pukul memberi tanggapan,
pelayanan rawat jalan memahami materi 08.30-12.15 dan mengajukan
puskesmas. Pneumonia yang disampaikan. pertanyaan. Setelah
merupakan salah satu varian - Menyampaikan dilakukannya
ISPA yang penting materi mengenai penyuluhan ini
diperhatikan terutama pada pengertian, gejala, diharapkan orang tua
balita. Pada tahun 2014 tanda bahaya dari /ibu bayi dan balita
jumlah kasus pneumonia pneumonia. lebih waspada
balita dilaporkan sebanyak terhadap gejala yang
134 kasus (1,6%) dari 8.610 terjadi, dapat
perkiraan jumlah kasus membedakan apakah
itu ISPA atau
pneumonia, dan tahu
kapan anak harus
dibawa ke rumah sakit
atau fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.

32 Penyuluhan Masyarakat Stunting didefinisikan - Angka balita stunting di - Menyampaikan Telah - Secara
Stunting sebagai keadaan tubuh yang wilayah Puskesmas materi mengenai dilakukan keseluruhan, acara
pendek dan sangatpendek Mekarmukti masih pengertian, faktor kegiatan penyuluhan
F4 hingga melampaui defisit -2 cukup tinggi. Salah satu penyebab, cara Penyuluhan mengenai stunting
SD di bawah median faktor penyebab pencegahan, pola Stunting di: ini berjalan dengan
panjang atau tinggi badan. stunting ialah nutrisi makan yang baik dan Tempat: baik dan lancar.
Stunting juga sering disebut yang tidak adekuat, benar agar nutrisi Posyandu Seluruh peserta
sebagai tidak tepat cara, anak tercukupi, Venus Desa mengikuti
RetardasiPertumbuhan takaran dan waktu. menu makan yang Mekarmukti penyuluhan sampai
Linier (RPL) yang muncul - Pemberian MPASI yang bergizi dan Waktu: 16 selesai. Respons
pada dua sampai tiga tahun terlalu cepat masih seimbang, pola November peserta cukup baik
awalkehidupan dan banyak ditemui, hal itu makan untuk anak 2019, pukul yang ditunjukkan
merupakan refleksi dari akan mempengaruhi yang stunting, serta 08.30-12.00 dengan
akibat atau pengaruh dari pencernaan balita, dan masalah yang dapat memperhatikan,
asupan energidan zat gizi jika pemberian terlalu terjadi karena memberi
yang kurang serta pengaruh lambat juga stunting tanggapan, dan
dari penyakit infeksi, karena menyebabkan asupan - Melakukan tanya mengajukan
dalamkeadaan normal, gizi kurang untuk jawab (diskusi pertanyaan.
berat badan seseorang akan balita. terbuka), agar para Setelah
berbanding lurus atau - Kurangnya peserta dapat dilakukannya
linierdengan tinggi pemahaman dengan mudah penyuluhan ini
badannya. Permasalahan masyarakat mengenai memahami materi diharapkan orang
stunting di Indonesia stunting, cara yang disampaikan. tua /ibu bayi dan
menurut laporan yang pencegahan, pola balita lebih
dikeluarkan oleh UNICEF makan yang baik dan waspada terhadap
yaitu diperkirakan sebanyak benar agar nutrisi anak gejala yang terjadi
7,8 juta anak mengalami tercukupi, menu - Monitoring pasien
stunting, sehingga UNICEF makan yang bergizi dan yang sudah
memposisikan Indonesia seimbang, pola makan didapati stunting
masuk kedalam 5 besar untuk anak yang untuk dikonsulkan
negara dengan jumlah anak stunting, serta masalah ke bagian gizi dan
yang mengalami stunting yang dapat terjadi mengedukasi orang
tinggi. karena stunting tua agar rutin
membawa anaknya
ke posyandu untuk
dinilai mengenai
status gizinya.

33 Penyuluhan Masyarakat MPASI adalah makanan - Masih banyaknya - Melakukan Telah Secara keseluruhan,
ASI Eksklusif tambahan yang diberikan masyarakat yang penyuluhan terkait dilakukan acara penyuluhan
kepada bayi disamping memiliki pemikiran pengertian ASI kegiatan mengenai MPASI ini
pemberian ASI eksklusif. bahwa ASI eksklusif eksklusif, cara Penyuluhan berjalan dengan baik
F4 Pemberian MPASI yang dan tidak itu sama saja perlekatan yang baik ASI Eksklusif dan lancar. Seluruh
salah akan berpengaruh sehingga banyak bayi dan benar untuk di: peserta mengikuti
terhadap berat badan balita. yang tidak mengurangi resiko Tempat: penyuluhan sampai
Pemberian MPASI yang mendapatkan ASI lecet puting Posyandu selesai. Respons
tepat akan mengurangi eksklusif - Memberikan materi Mawar 1 peserta cukup baik
kejadian penurunan berat - Kurangnya pemaparan mengenai MPASI Waktu: 12 yang ditunjukkan
badan pada balita. dan edukasi mengenai meliputi pengertian, Desember dengan
Berdasarkan hal tersebut pentingnya ASI waktu pemberian, 2019, pukul memperhatikan,
dipandang perlu melakukan eksklusif bagi tubuh contoh menu 09.15-11.00 memberi tanggapan,
kegiatan penyuluhan kepada bayi berdasarkan usia, dan mengajukan
kader kesehatan mengenai syarat mulai MPASI, pertanyaan. Setelah
MPASI di wilayah Puskesmas mitos dan fakta dilakukannya
Mekarmukti, dengan terkait MPASI. penyuluhan ini
harapan kader akan - Memberikan edukasi diharapkan kader dan
menyalurkan ilmunya pada mengenai tokoh masyarakat
ibu balita di desa masing- pentingnya dapat menyampaikan
masing sehingga ibu balita memberikan ASI ke ibu balita dapat
dapat memahami eksklusif hingga 6 memberikan MPASI
pentingnya pemberian bulan dengan tepat waktu,
MPASI yang baik dan benar - Melakukan tanya tepat cara, dan tepat
kepada anak balita. jawab (diskusi menu kepada anaknya
Prevalensi diberikannya terbuka), agar para sehingga dapat
MPASI pada bayi dan balita peserta dapat mencapai
di sekitar wilayah kerja dengan mudah pertumbuhan yang
Puskesmas Mekarmukti memahami materi optimal.
masih rendah, sehingga yang disampaikan.
perlu diberikan penyuluhan
mengenai MPASI.

34 Penyuluhan Masyarakat ISPA (Infeksi Saluran - Tingginya angka - Melakukan Telah Secara keseluruhan,
ISPA Pernafasan Akut) kesakitan akibat ISPA penyuluhan dilakukan acara penyuluhan
merupakan penyakit infeksi di wilayah kerja mengenai kegiatan mengenai pneumonia
akut yang menyerang salah Puskesmas pengertian, Penyuluhan ini berjalan dengan
F1 satu bagian atau lebih dari Mekarmukti pencegahan ISPA di: baik dan lancar.
saluran nafas mulai dari - Kurangnya penyakit, Tempat: Seluruh peserta
hidung (saluran atas) hingga pemahaman penderita penanganan awal Posyandu mengikuti penyuluhan
alveoli (saluran bawah) mengenai penyakit dan kapan ISPA harus Mawar 3 sampai selesai.
termasuk jaringan ISPA meliputi diperiksakan ke Waktu: 13 Respons peserta cukup
adneksanya seperti sinus, pencegahan penyakit, dokter atau fasilitas Desember baik yang ditunjukkan
rongga telinga tengah dan penanganan awal serta pelayanan kesehatan 2019, pukul dengan
pleura. Menurut WHO kapan ISPA harus terdekat 08.30-12.15 memperhatikan,
(2007), ISPA menjadi salah diperiksakan ke dokter - Melakukan tanya memberi tanggapan,
satu penyebab utama atau fasilitas pelayanan jawab (diskusi dan mengajukan
morbiditas dan mortalitas kesehatan terdekat terbuka), agar para pertanyaan. Setelah
penyakit menular di dunia. peserta dapat dilakukannya
ISPA merupakan penyakit dengan mudah penyuluhan ini
yang banyak terjadi di memahami materi diharapkan orang tua
negara berkembang serta yang disampaikan. /ibu bayi dan balita
salah satu penyebab - lebih waspada
kunjungan pasien ke terhadap gejala yang
Puskesmas (40%-60%) dan terjadi, dapat
rumah sakit (15%-30%). membedakan apakah
Angka kesakitan karena ISPA itu ISPA atau
di Puskesmas Mekarmukti pneumonia, dan tahu
juga masih cukup tinggi, kapan anak harus
sehingga perlu diberikan dibawa ke rumah sakit
adanya penyuluhan atau fasilitas pelayanan
mengenai ISPA. kesehatan terdekat.

35 Penjaringan Seluruh Berdasarkan hasil survey - Masih ditemukan - Melakukan edukasi Telah - Melaporkan hasil
Siswa Baru siswa/i kelas mawas diri masyarakat Desa beberapa dari siswa/i mengenai tubuh yang dilakukan penjaringan ke
SMA Islam Al- 10 SMA Islam Mekarmukti. Anak usia yang mengalami ideal yaitu dengan penjaringan penanggung jawab
Azhar 22 Al-Azhar 22 sekolah merupakan sasaran malnutrisi baik membandingkan siswa baru di: program terkait
Cikarang Cikarang strategis untuk pelaksanaan underweight maupun berat badan dan Tempat: SMA - Melakukan
program kesehatan, selain obesitas tinggi badan. Islam Al-Azhar penjaringan
F4 jumlahnya yang besar (30%) - Kurangnya - Memberikan 22 Cikarang kepada siswa baru
dari jumlah penduduk, pengetahuan para pengetahuan kepada Waktu: 21 secara berkala
mereka juga merupakan siswa/i mengenai para siswa/i November - Melakukan
sasaran yang mudah pentingnya memiliki mengenai apa itu 2019, pukul pemantauan
dijangkau karena BMI yang ideal malnutrisi, 09.00 – 11.30 terhadap siswa/i
terorganisir dengan baik. - Kurangnya bahayanya dan yang mengalami
Dari beberapa penelitian pengetahuan siswa/i bagaimana cara malnutrisi
diketahui bahwa sebagian mengenai bahaya menjaga pola makan
anak sekolah dasar maupun malnutrisi serta pola hidup
sekolah menengah masih sehat.
mengalami masalah gizi
yang cukup serius.

Melihat permasalahan
diatas, pelayanan kesehatan
di sekolah diutamakan pada
upaya peningkatan
kesehatan dalam bentuk
promotif dan preventif.
Upaya preventif antara lain
kegiatan penjaringan
kesehatan (Screening
kesehatan) untuk peserta
didik yang kemudian
hasilnya ditindaklanjuti agar
dapat dilakukan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai