Anda di halaman 1dari 44

Penyuluhan Pentingnya Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri di SMP 40 Makassar dan SMP 49

Makassar

Pada tanggal 30 Mei 2022 puskesmas Minasaupa melaksanakan penyuluhan dan pembagian tablet
tambah darah (TTD) di SMP 40 Makassar dan di SMP 49 Makassar. Penyuluhan ini ditujukan pada remaja
putri karena remaja putri lebih beresiko terkena anemia. Anemia bukanlah penyakit tetapi suatu kondisi
dimana kadar hemoglobin (Hb) darah lebih rendah dari normal akibat kekurangan satu atau lebih nutrisi
esensial, terutama zat besi yang penting untuk pembentukan hemoglobin. Kebutuhan zat besi pada
remaja putri meningkat karena mengalami pertumbuhan yang pesat pada masa pubertas. Dengan
adanya penyuluhan pentingnya TTD bagi remaja putri diharapkan remaja putri SMP 40 Makassar dan
SMP 49 Makassar memahami bahwa dengan adanya TTD tidak hanya memengaruhi kehidupannya
dalam jangka pendek, namun berpengaruh pada jangka panjang yaitu kehamilan nantinya. Selain remaja
putri, remaja putra juga mengikuti kegiatan penyuluhan ini karena remaja laki-laki pun bisa terkena
anemia sehingga terkadang tenaga kesehatan bisa saja meresepkan tablet tambah darah.

Kegiatan penyuluhan pentingnya TTD bagi remaja putri dilaksanakan pada kelas VII dan kelas VIII di SMP
40 Makassar dengan jumlah 229 dimana terdiri dari 119 siswa laki-laki dan 110 siswi perempuan dan di
SMP 49 Makassar dengan jumlah 205 dimana terdiri dari 113 siswa laki-laki dan 92 siswi perempuan.
Agar penyuluhan berlangsung secara efektif maka dilakukan penyuluhan secara per kelas dimulai dari
kelas VII kemudian dilanjutkan ke kelas VIII. Setelah dilakukan penyuluhan kemudian dilakukan
pembagian TTD hanya untuk remaja putri. Setelah itu dibuka sesi tanya jawab pada siswa-siswi SMP 40
Makassar maupun 49 Makassar mengenai penyuluhan yang diberikan untuk mengetahui apakah siswa-
siswi tersebut telah memahami ataupun memiliki pertanyaan mengenai pentingnya TTD bagi remaja
putri.

Penyuluhan Imunisasi Campak dan Rubella di TK Minasaupa

Campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus.
Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi campak dan rubella atau yang belum
pernah mengalami penyakit ini beresiko tertinggi tertular. Gejala campak adalah demam tinggi, bercak
kemerahan pada kulit disertai dengan batuk, pilek, dan mata merah (konjungtivitis). Gejala penyakit
rubella tidak spesifik bahkan bisa tanpa gejala. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan
rubella namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi menggunakan vaksin MR. Satu vaksin
mencegah dua penyakit sekaligus.

Kegiatan penyuluhan campak rubella dilakukan di TK Minasaupa dimana penyuluhan ini diberikan
kepada orangtua murid TK Minasaupa sejumlah 13 orang dan staff TK Minasaupa sejumlah 5 orang.
Setelah dilakukan penyuluhan campak dan rubella dibuka sesi tanya jawab pada orangtua murid
maupun staff mengenai imunisasi campak rubella maupun tentang imunisasi lainnya.
Monitoring BADUTA dalam Wilayah Kerja PKM Minasaupa

Monitoring dilakukan pada BADUTA (bayi dibawah usia dua tahun) dengan riwayat BBLR di wilayah kerja
PKM Minasaupa. Berikut identitas monitoring BADUTA denga riwayat BBLR :

- Nama bayi: A
- Jenis kelamin: Perempuan
- Tgl lahir: 22 juli 2021 (10 bulan 15hr)
- Berat Badan Lahir: 2200 gr
- Alamat: Kompleks minasaupa blok G7 no. 8
- Berat Badan (BB): 7,3 kg
- Panjang Badan (PB): 65 cm
- Lingkar Kepala: 45 cm
- Lingkar lengan atas: 15 cm
- Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP): Sesuai
- Belum imunisasi campak

Hasil pemeriksaan :

- Berdasar pada grafik BB perempuan menurut PB usia 0-2 tahun dari WHO, diketahui BB bayi A
7,3 kg dan PB 45 cm, maka disimpulkan berada diskala garis 0 SD, sehingga masuk kategori berat
badan “normal”.
- Berdasar pada grafik PB perempuan usia 0-2 tahun dari WHO, diketahui PB bayi A (usia 10 bulan
15 hari) adalah 65 cm, dan tampak dikurva bahwa panjang badannya berada diantara garis -2 SD
dan -3 SD sehingga masuk kategori “pendek”.
- Sementara untuk lingkar kepala bayi A 45 cm, masih termasuk dalam kelompok mean (antara +2
SD dan -2 SD), sehingga termasuk kategori lingkar kepala yang normal.
- Berdasar hasil KPSP didapat hasil sesuai dimana dalam KPSP ini terdapat 4 sektor perkembangan
yang dinilai yaitu: motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi/kemandirian.

Tatalaksana :

- Berdasar hasil dari kurva panjang badan bayi A masuk kategori “pendek” maka orangtua bayi A
diberi edukasi mengenai stunting dimana orangtua bayi A diberitahukan bahwa terdapat tiga hal
yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola
asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
- Bayi A belum mendapat imunisasi campak sehingga orangtua bayi A dianjurkan pada hari selasa
dan kamis ke PKM Minasaupa untuk imunisasi bayi A ataupun keposyandu terdekat.

BBLR disebut Low Birth Weight Infants atau bayi berat lahir rendah adalah semua bayi yang telah lahir
dengan berat badan saat lahir kurang 2500gr tanpa memandang masa gestasi. penyebab terbanyak
terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain lain.
faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan
penyebab terjadinya BBLR. Menurut data epidemiologi, prevalensi berat badan lahir rendah
diperkirakan sebesar 15-20% dari seluruh kelahiran didunia.

Monitoring pertumbuhan dan perkembangan BADUTA dengan riwayat BBLR dilakukan dengan cara
kunjungan kerumah masyarakat di wilayah kerja PKM Minasaupa yang telah tercatat memiliki BADUTA
dengan riwayat BBLR sejumlah 23 bayi. Namun terdapat beberapa bayi yang tidak diketahui
pertumbuhan dan perkembangannya karena adanya alamat yang tidak sesuai diberikan, tidak adanya
kontak yang bisa dihubungi, serta bayi yang sedang berada diluar daerah. Selain itu dilakukan
pengukuran BB, TB, lingkar kepala, lingkar lengan atas untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan apakah sudah sesuai dengan umur atau tidak. selain itu juga dilakukan pengecekan
imunisasi apakah sudah lengkap atau belum lengkap. Jika didapatkan hasil pemeriksaan yang tidak
sesuai maka orangtua BADUTA dengan riwayat BBLR diberitahukan dan di edukasi mengenai hal hal apa
saja yang bisa membuat hasil pemeriksaan tidak sesuai dan hal apa yang harus dilakukan agar
pertumbuhan dan perkembangan BADUTA dengan riwayat BBLR bisa sesuai dengan umur.

Pemantauan Pertumbuhan BALITA di Posyandu Dahlia IX Puskesmas Minasaupa

BALITA (anak di Bawah Lima Tahun) yang berada dalam ruang lingkup Posyandu Dahlia IX, yaitu Blok M
di kompleks minasaupa. Adapun balita yang hadir terdiri dari 35 orang. Berdasar pengisian KMS,
didapatkan 25 balita dengan berat badan naik dan 10 balita dengan berat badan tidak naik.

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang
dibantu oleh petugas kesehatan. Salah satu tujuan posyandu adalah menurunkan angka kematian bayi
(AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas. Dalam kegiatan posyandu, penimbangan
untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3
kali tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang
pertumbuhannya berada dibawah garis merah KMS.

Posyandu Dahlia IX Puskesmas Minasaupa dilaksanakan di Blok M kompleks minasaupa. Posyandu


Dahlia IX melakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu;

- Meja I : Pendaftaran
- Meja II : Penimbangan
- Meja III : Pengisian KMS
- Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
- Meja V : Pelayanan kesehatan

Setelah dilakukan penimbangan pada balita, dilanjutkan pengisian KMS. KMS adalah kartu untuk
mencatat dan memantau perkembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak
dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya. Setelah itu dilanjutkan
penyuluhan perorangan berdasarkan KMS, dimana kriteria berat badan balita di KMS yaitu berat badan
naik, berat badan tidak naik, serta berat badan dibawah garis merah. Adapun pelayanan kesehatan yang
diberikan berupa pemberian imunisasi balita yang belum lengkap.
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita dan Anak di Poli MTBS PKM Minasaupa

Setiap balita dan anak yang datang ke PKM Minasaupa untuk berobat. Pada tanggal 12 juli 2022 tercatat
5 balita datang ke Poli MTBS PKM Minasaupa. Berikut salah satu identitas balita:

- Nama : SN
- Jenis kelamin: Perempuan
- Tgl lahir: 07 april 2021 (2 tahun 3 bulan)
- Berat Badan Lahir: 2400 gr
- Alamat: Kompleks minasaupa blok G9 no. 8
- Berat Badan (BB): 13,5 kg
- Tinggi Badan (TB): 87 cm
- Lingkar Kepala: 47 cm
- Lingkar lengan atas: 15,5 cm
- Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP): Sesuai
- Imunisasi lengkap
- Keluhan : BAB encer sejak 4 hari yang lalu, batuk(+), flu(+), mual muntah(-)

Hasil pemeriksaan :

- Berdasar pada grafik BB perempuan menurut TB usia 2-5 tahun dari WHO, diketahui BB an. SN
13,5 kg dan TB 87 cm, disimpulkan berada diskala antara garis -2 SD sampai dengan 2 SD,
sehingga masuk kategori berat badan “normal”.
- Sementara untuk lingkar kepala an. SN 47 cm, masih termasuk dalam kelompok mean (antara +2
SD dan -2 SD), sehingga termasuk kategori lingkar kepala yang normal.
- Berdasar hasil KPSP didapat hasil sesuai dimana dalam KPSP ini terdapat 4 sektor perkembangan
yang dinilai yaitu: motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi/kemandirian.

Tatalaksana :

- An. SN dirujuk ke poli umum untuk konsultasi mengenai keluhan agar diberi pengobatan sesuai
keluhan.
- Walaupun memiliki hasil KPSP sesuai orangtua tetap dianjurkan untuk tetap melatih
perkembangan sang anak dan dianjurkan untuk memiliki aplikasi KPSP yang dapat diunggah
sendiri melalui handpone agar orangtua dapat memantau perkembangan anak.
- Orangtua diberi edukasi mengenai pemberian MPASI pada anak agar anak diajarkan rajin makan
sayur-sayuran dan buah-buahan.

MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) adalah suatu pendekatan yang terpadu yang tata
penatalaksanaannya dilakukan pada balita sakit dengan fasilitas rawat jalan dengan pengetahuan
pelayanan kesehatan. MTBS mencakup berbagai upaya yang berkaitan erat dengan penyembuhan
penyakit pada bayi berupa pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, serta upaya
peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vit K, vit A dan
konseling pemberian ASI atau makan.

Setiap balita dan anak yang datang berobat ke PKM Minasaupa terlebih dahulu diarahkan ke poli MTBS.
Dilakukan penimbangan BB dan TB kemudian disesuaikan pada grafik pertumbuhan berdasar WHO
untuk mengetahui apakah pertumbuhan sang balita ataupun anak normal atau tidak normal.
Selanjutnya dilakukan KPSP pada orangtua dimana terdapat 10 pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui perkembangan balita atau anak apakah sudah sesuai/meragukan/penyimpangan. Orangtua
diberikan edukasi dan konseling mengenai pemberian ASI atau makan. Jika balita atau anak memiliki
keluhan maka selanjutnya diarahkan ke poli umum untuk mendapatkan pengobatan.

Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita dan Anak di Poli MTBS PKM Minasaupa

Setiap balita dan anak yang datang ke PKM Minasaupa untuk berobat. Pada tanggal 26 september 2022
tercatat 6 balita datang ke Poli MTBS PKM Minasaupa. Berikut salah satu identitas balita:

- Nama : B
- Jenis kelamin: Laki-laki
- Tgl lahir: 15 agustus 2022 (7 bulan)
- Berat Badan Lahir: 2550 gr
- Alamat: Kompleks kodam
- Berat Badan (BB): 8,5 kg
- Tinggi Badan (TB): 70 cm
- Lingkar Kepala: 43,5 cm
- Lingkar lengan atas: 14 cm
- Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP): Sesuai
- Imunisasi lengkap
- Keluhan : demam (+) batuk (+) flu (+) sejak 2 hari yang lalu

Hasil pemeriksaan :

- Berdasar pada grafik BB laki-laki menurut TB usia 2-5 tahun dari WHO, diketahui BB an. B 8,5 kg
dan TB 70 cm, disimpulkan berada diskala antara garis -2 SD sampai dengan 2 SD, sehingga
masuk kategori berat badan “normal”.
- Sementara untuk lingkar kepala an. B 43,5 cm, masih termasuk dalam kelompok mean (antara
+2 SD dan -2 SD), sehingga termasuk kategori lingkar kepala yang normal.
- Berdasar hasil KPSP didapat hasil sesuai dimana dalam KPSP ini terdapat 4 sektor perkembangan
yang dinilai yaitu: motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi/kemandirian.

Tatalaksana :

- An. B dirujuk ke poli umum untuk konsultasi mengenai keluhan agar diberi pengobatan sesuai
keluhan.
- Walaupun memiliki hasil KPSP sesuai orangtua tetap dianjurkan untuk tetap melatih
perkembangan sang anak dan dianjurkan untuk memiliki aplikasi KPSP yang dapat diunggah
sendiri melalui handpone agar orangtua dapat memantau perkembangan anak.
- Orangtua diberi edukasi mengenai pemberian MPASI pada anak agar anak diajarkan rajin makan
sayur-sayuran dan buah-buahan.

Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) atau integrated management of childhood illness (IMCI) adalah
suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan focus kepada
kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita secara menyeluruh). Suatu manajemen untuk balita yang datang
di pelayanan kesehatan, dilaksanakan secara terpadu mengenai klasifikasi, status gizi, status imun
maupun penanganan dan konseling yang diberikan.

Setiap balita dan anak yang datang berobat ke PKM Minasaupa terlebih dahulu diarahkan ke poli MTBS.
Dilakukan penimbangan BB dan TB kemudian disesuaikan pada grafik pertumbuhan berdasar WHO
untuk mengetahui apakah pertumbuhan sang balita ataupun anak normal atau tidak normal.
Selanjutnya dilakukan KPSP pada orangtua dimana terdapat 10 pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui perkembangan balita atau anak apakah sudah sesuai/meragukan/penyimpangan. Orangtua
diberikan edukasi dan konseling mengenai pemberian ASI atau makan. Jika balita atau anak memiliki
keluhan maka selanjutnya diarahkan ke poli umum untuk mendapatkan pengobatan.

Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita dan Anak di Poli MTBS PKM Minasaupa

Setiap balita dan anak yang datang ke PKM Minasaupa untuk berobat. Pada tanggal 24 Oktober 2022
tercatat 7 balita datang ke Poli MTBS PKM Minasaupa. Berikut salah satu identitas balita:

- Nama : D
- Jenis kelamin: perempuan
- Usia: 11 bulan
- Berat Badan Lahir: 2100 gr
- Alamat: Kompleks minasaupa blok L17 no.12
- Berat Badan (BB): 7 kg
- Tinggi Badan (TB): 74 cm
- Lingkar Kepala: 43 cm
- Lingkar lengan atas: 14 cm
- Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP): Meragukan
- Imunisasi lengkap
- Keluhan : demam (+) batuk (+) flu (+) sejak 2 hari yang lalu

Hasil pemeriksaan :

- Berdasar pada grafik BB perempuan menurut TB usia 0-2 tahun dari WHO, diketahui BB an. D 7
kg dan TB 74 cm, disimpulkan berada diskala antara garis -3 SD sampai dengan <-2 SD, sehingga
masuk kategori berat badan “kurus”.
- Sementara untuk lingkar kepala an. D 43 cm, masih termasuk dalam kelompok mean (antara +2
SD dan -2 SD), sehingga termasuk kategori lingkar kepala yang normal.
- Berdasar hasil KPSP didapat hasil meragukan dimana dalam KPSP ini terdapat 4 sektor
perkembangan yang dinilai yaitu: motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan
sosialisasi/kemandirian.

Tatalaksana :

- An. D dirujuk ke poli umum untuk konsultasi mengenai keluhan agar diberi pengobatan sesuai
keluhan.
- Hasil KPSP an D adalah meragukan sehingga orangtua dianjurkan untuk memantau dan
membantu melatih perkembangan sang anak dan dianjurkan untuk memiliki aplikasi KPSP yang
dapat diunggah sendiri melalui handpone agar orangtua dapat memantau perkembangan anak.
- Orangtua diberi edukasi mengenai pemberian MPASI pada anak agar anak diajarkan rajin makan
sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Orangtua dianjurkan agar lebih rutin membawa sang anak ke posyandu terdekat agar sang anak
dapat dipantau pertumbuhan dan perkembangannya dan dapat mendapatkan asupan gizi
seperti pemberian vitamin dan susu.

Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) atau integrated management of childhood illness (IMCI) adalah
suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan focus kepada
kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita secara menyeluruh). Suatu manajemen untuk balita yang datang
di pelayanan kesehatan, dilaksanakan secara terpadu mengenai klasifikasi, status gizi, status imun
maupun penanganan dan konseling yang diberikan. Pada Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
memiliki tujuan yang dapat dikatakan signifikan, yaitu menurunkan angka kesakitan serta kematian yang
ada pada dunia yang terjadi secara masal. Dengan peningkatan fasilitas kesehatan yang ada serta
memiliki pengetahuan dasar dari kesehatan kita bisa menilai tumbuh kembangnya anak sehat ataupun
tidak sehat.

Setiap balita dan anak yang datang berobat ke PKM Minasaupa terlebih dahulu diarahkan ke poli MTBS.
Dilakukan penimbangan BB dan TB kemudian disesuaikan pada grafik pertumbuhan berdasar WHO
untuk mengetahui apakah pertumbuhan sang balita ataupun anak normal atau tidak normal.
Selanjutnya dilakukan KPSP pada orangtua dimana terdapat 10 pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui perkembangan balita atau anak apakah sudah sesuai/meragukan/penyimpangan. Orangtua
diberikan edukasi dan konseling mengenai pemberian ASI atau makan. Jika balita atau anak memiliki
keluhan maka selanjutnya diarahkan ke poli umum untuk mendapatkan pengobatan.

Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita dan Anak di Poli MTBS PKM Minasaupa

Setiap balita dan anak yang datang ke PKM Minasaupa untuk berobat. Pada tanggal 26 Oktober 2022
tercatat 4 balita datang ke Poli MTBS PKM Minasaupa. Berikut salah satu identitas balita:

- Nama : AM
- Jenis kelamin: perempuan
- Usia: 1 tahun 3 bulan
- Berat Badan Lahir: 2750 gr
- Alamat: Kompleks minasaupa blok A18 no.12
- Berat Badan (BB): 9 kg
- Tinggi Badan (TB): 72 cm
- Lingkar Kepala: 44,5 cm
- Lingkar lengan atas: 15,6 cm
- Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP): Sesuai
- Imunisasi lengkap
- Keluhan : BAB encer (+) sejak 2 hari, ampas (+) lender (-) darah (-), frekuensi hari ini 2x mual (+)
muntah (+) frekuensi hari ini 1x
Hasil pemeriksaan :

- Berdasar pada grafik BB perempuan menurut TB usia 0-2 tahun dari WHO, diketahui BB an. AM
9 kg dan TB 72 cm, disimpulkan berada diskala antara garis -2 SD sampai dengan 2 SD, sehingga
masuk kategori berat badan “Normal”.
- Sementara untuk lingkar kepala an. AM 44,5 cm, masih termasuk dalam kelompok mean (antara
+2 SD dan -2 SD), sehingga termasuk kategori lingkar kepala yang normal.
- Berdasar hasil KPSP didapat hasil meragukan dimana dalam KPSP ini terdapat 4 sektor
perkembangan yang dinilai yaitu: motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan
sosialisasi/kemandirian.

Tatalaksana :

- An. AM dirujuk ke poli umum untuk konsultasi mengenai keluhan agar diberi pengobatan sesuai
keluhan.
- Walaupun memiliki hasil KPSP sesuai orangtua tetap dianjurkan untuk tetap melatih
perkembangan sang anak dan dianjurkan untuk memiliki aplikasi KPSP yang dapat diunggah
sendiri melalui handpone agar orangtua dapat memantau perkembangan anak.
- Orangtua diberi edukasi mengenai pemberian MPASI pada anak agar anak diajarkan rajin makan
sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Orangtua dianjurkan agar lebih rutin membawa sang anak ke posyandu terdekat agar sang anak
dapat dipantau pertumbuhan dan perkembangannya dan dapat mendapatkan asupan gizi
seperti pemberian vitamin dan susu.

Kematian balita merupakan salah satu indicator penting yang menunjukkan derajat kesehatan
masyarakat. Salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian balita antara lain melalui peningkatan
keterampilan tenaga kesehatan di puskesmas melalui pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS). Pelayanan balita sakit dengan pendekatan MTBS dinilai cost effective dan dapat memberikan
kontribusi sangat besar untuk menurunkan angka kematian neonates, bayi dan anak balita bila
dilaksanakan secara benar dan luas. Dengan demikian tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan
melayani balita sakit harus kompeten melakukan MTBS dengan benar sesuai standar serta menerapkan
pendekatan MTBS secara luas terhadap seluruh balita sakit dan bayi muda yang datang kepuskesmas.

Setiap balita dan anak yang datang berobat ke PKM Minasaupa terlebih dahulu diarahkan ke poli MTBS.
Dilakukan penimbangan BB dan TB kemudian disesuaikan pada grafik pertumbuhan berdasar WHO
untuk mengetahui apakah pertumbuhan sang balita ataupun anak normal atau tidak normal.
Selanjutnya dilakukan KPSP pada orangtua dimana terdapat 10 pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui perkembangan balita atau anak apakah sudah sesuai/meragukan/penyimpangan. Orangtua
diberikan edukasi dan konseling mengenai pemberian ASI atau makan. Jika balita atau anak memiliki
keluhan maka selanjutnya diarahkan ke poli umum untuk mendapatkan pengobatan.
Deteksin Dini Stunting di Poli MTBS Puskesmas Minasa Upa

Setiap balita dan anak yang datang ke PKM Minasaupa untuk berobat. Pada tanggal 11 Agustus 2022
tercatat 10 balita datang ke Poli MTBS PKM Minasaupa. Berikut salah satu identitas balita:

- Nama : D

- Jenis kelamin: Perempuan

- Usia: 1 tahun 7 bulan

- Alamat: Kompleks minasaupa blok L17 no. 12

- Berat Badan (BB): 8 kg

- Tinggi Badan (TB): 74 cm

Hasil pemeriksaan :

- Berdasar pada grafik TB/U perempuan menurut usia 0-5 tahun dari WHO, diketahui TB an. D 74
cm, disimpulkan berada dibawah skala garis -2 SD , sehingga masuk kategori tinggi badan “pendek”.

Tatalaksana :

- Orangtua diberi tahukan bahwa tinggi badan sang anak masuk dalam kategori “pendek”.
Orangtua diberi edukasi mengenai stunting. Orangtua diharapkan dapat terus memantau tumbuh
kembang anak dengan cara membawa sang anak secara berkala ke Posyandu agar sang ibu akan lebih
mudah untuk mengetahui gejal awal gangguan dan penangannya.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah 5 tahun) akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru Nampak setelah bayi
berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severity stunted) adalah balita dengan
Panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku
WHO-MGRS tahun 2006.

Setiap balita dan anak yang datang berobat ke PKM Minasaupa terlebih dahulu diarahkan ke poli MTBS.
Dilakukan penimbangan BB dan TB kemudian disesuaikan pada grafik pertumbuhan berdasar WHO
untuk mengetahui apakah pertumbuhan sang balita ataupun anak normal atau tidak normal. Jika hasil
grafik pertumbuhan berdasar WHO didapatkan tidak normal maka orangtua diberikan edukasi dan
konseling mengenai kondisi sang anak. Orangtua diarahkan agar sang anak dibawa ke Posyandu terdekat
untuk memantau tumbuh kembang sang anak. Jika balita atau anak memiliki keluhan maka selanjutnya
diarahkan ke poli umum untuk mendapatkan pengobatan.

Deteksin Dini Stunting di Poli MTBS Puskesmas Minasa Upa

Setiap balita dan anak yang datang ke PKM Minasaupa untuk berobat. Pada tanggal 26 September 2022
tercatat 6 balita datang ke Poli MTBS PKM Minasaupa. Berikut salah satu identitas balita:

- Nama : AR
- Jenis kelamin: Laki-laki

- Usia: 1 tahun 4 bulan

- Alamat: Kompleks minasaupa blok G20 no. 14

- Berat Badan (BB): 9 kg

- Tinggi Badan (TB): 77 cm

Hasil pemeriksaan :

- Berdasar pada grafik TB/U perempuan menurut usia 0-5 tahun dari WHO, diketahui TB an. AR
77 cm, disimpulkan berada dibawah skala garis >2 SD , sehingga masuk kategori tinggi badan “Tinggi”.

Tatalaksana :

- Orangtua diberi tahukan bahwa tinggi badan sang anak masuk dalam kategori “normal”.
Orangtua diharapkan dapat terus memantau tumbuh kembang anak dengan cara membawa sang anak
secara berkala ke Posyandu agar sang ibu akan lebih mudah untuk mengetahui gejal awal gangguan dan
penangannya.

Stunting merupakan salah satu masalah pada kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya nutrisi. Ada
dua hal yang berbeda yaitu, stunted adalah kondisi tinggi badan anak minus 2 standar deviasi
berdasarkan kurva WHO. Sedangkan stunting adalah anak yang mengalami stunted karena nutrisi yang
tidak baik dan infeksi yang berulang selama 1000 hari pertama kehidupan.

Setiap balita dan anak yang datang berobat ke PKM Minasaupa terlebih dahulu diarahkan ke poli MTBS.
Dilakukan penimbangan BB dan TB kemudian disesuaikan pada grafik pertumbuhan berdasar WHO
untuk mengetahui apakah pertumbuhan sang balita ataupun anak normal atau tidak normal. Jika hasil
grafik pertumbuhan berdasar WHO didapatkan tidak normal maka orangtua diberikan edukasi dan
konseling mengenai kondisi sang anak. Orangtua diarahkan agar sang anak dibawa ke Posyandu terdekat
untuk memantau tumbuh kembang sang anak. Jika balita atau anak memiliki keluhan maka selanjutnya
diarahkan ke poli umum untuk mendapatkan pengobatan.

Pembagian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Kelas VII-VIII di SMP 40 Makassar dan SMP 49
Makassar

Remaja putri Kelas VII-VIII di SMP 40 Makassar sejumlah 110 siswi perempuan dan SMP 49 Makassar
sejumlah 92 siswi perempuan.

Sampai saat ini salah satu masalah yang belum nampak menunjukkan titik terang keberhasilan
penanggulangannya adalah masalah kekurangan zat besi atau dikenal dengan sebutan anemia gizi
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling umum dijumpai terutama dinegara-negara
berkembang. Remaja putri rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat
menstruasi, remaja putri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat sehingga
kebutuhan zat besi juga meningkat. Maka dari itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan pemberian
TTD pada remaja putri dilakukan setiap 1 kali seminggu. Pemberian TTD ini diberikan secara blanket
approach dimana seluru remaja putri diharuskan meminum TTD untuk mencegah anemia dan
meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh tanpa dilakukan skrining awal terlebih dahulu.

Kegiatan dilaksanakan di SMP 40 Makassar dan SMP 49 Makassar, sebelum dilakukan pembagian tablet
tambah darah pada remaja putri terlebih dahulu dilakukan penyuluhan mengenai Anemia dan
pentingnya minum tablet tambah darah bagi remaja putri. Penyuluhan tidak hanya diikuti oleh remaja
putri melainkan juga diikuti remaja putra. Penyuluhan di SMP 40 Makassar diikuti 229 dimana terdiri
dari 119 siswa laki-laki dan 110 siswi perempuan sedangkan di SMP 49 Makassar sejumlah 205 dimana
terdiri dari 113 siswa laki-laki dan 92 siswi perempuan. Agar penyuluhan yang dilakukan efektif maka
dilakukan per kelas dimulai dari kelas VII kemudian ke kelas VIII. Pembagian TTD hanya diberikan pada
remaja putri sedangkan pada remaja laki-laki tidak diberikan. Setiap siswi perempuan mendapat 20
tablet TTD yang diminum setiap 1 kali seminggu.

Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di TK Minasaupa

Murid TK Minasaupa sejumlah 13 murid dimana Sasaran usia 9 bulan - <12 tahun tanpa memandang
status imunisasi sebelumnya.

BIAN atau singkatan dari Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah upaya yang dicanangkan oleh
Kementerian Kesehatan tahun 2022 untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat
menurun selama pandemi COVID-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 1,7 juta anak
Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi COVID-19. Pemberian imunisasi
terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif.
Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan
dimasa depan. Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk,
sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia
Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan
penyakit difteri dan pertusis.

Kegiatan program BIAN dilaksanakan di TK Minasaupa, kegiatan ini diikuti 13 murid TK Minasaupa.
Sebelum dilakukan imunisasi MR, 13 orangtua murid dan 5 staff TK Minasaupa terlebih dahulu diberikan
penyuluhan mengenai Campak-Rubela dan imunisasi lainnya. Sebelum murid TK Minasaupa diberikan
imunisasi dilakukan skrining terlebih dahulu terhadap orangtua murid untuk mengetahui apakah murid
bisa mendapat imunisasi atau tidak mendapat imunisasi.

Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di TK Al Furqon

Murid TK Al Furqon sejumlah 11 murid dimana Sasaran usia 9 bulan - <12 tahun tanpa memandang
status imunisasi sebelumnya.

Pada tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka
meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini disebabkan saat pandemi Covid-19
terjadi penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap. Berdasarkan data rutin terbaru Kementerian
Kesehatan RI cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi
Covid-19, dari 84,2% pada tahun 2020 menjadi 79,6% pada tahun 2021. Oleh karena itu, pemerintah
telah menyiapkan pedoman pelaksanaan BIAN dan petugas kesehatan yang terlatih untuk memastikan
bahwa keluarga dapat dengan aman membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan untuk
imunisasi.

Kegiatan program BIAN dilaksanakan di TK Al Furqon, kegiatan ini hanya diikuti 3 murid karena adanya
staff maupun guru yang lupa memberitahukan kepada orangtua murid akan kegiatan BIAN yang
dilaksanakan. Sebelum dilakukan imunisasi MR, 11 orangtua murid dan 2 staff TK Al Furqon terlebih
dahulu diberikan penyuluhan mengenai Campak-Rubela dan imunisasi lainnya. Namun 11 orangtua
murid TK Al Furqon tidak semua ingin memberi imunisasi karena tidak adanya pemberitahuan
sebelumnya dari staff maupun guru TK Al Furqon. Orangtua murid yang setuju diberikan imunisasi
terlebih dahulu dilakukan skrining terhadap orangtua murid untuk mengetahui apakah murid bisa
mendapat imunisasi atau tidak mendapat imunisasi.

Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Posyandu Dahlia IX Puskesmas Minasaupa

Anak dengan sasaran usia 9 bulan - < 12 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, yang
mendapat BIAN di Posyandu Dahlia IX terdiri 8 orang anak.

Pada tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka
meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini disebabkan saat pandemi Covid-19
terjadi penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap. Faktor yang mempengaruhi antara lain karena
pembatasan kegiatan dan juga sebagian orang tua/pengasuh enggan membawa anak ke fasilitas
kesehatan karena takut tertular Covid-19. Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari
penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi
juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.

Kegiatan program BIAN dilaksanakan di Posyandu Dahlia IX PKM Minasaupa tepatnya di BTN Minasaupa
Blok M, kegiatan ini diikuti 8 orang anak. Sebelum dilakukan imunisasi MR, 8 orangtua ditanya terlebih
dahulu apakah imunisasi sang anak sebelumnya lengkap atau belum lengkap. Sebelum anak diberikan
imunisasi dilakukan skrining terlebih dahulu terhadap orangtua untuk mengetahui apakah anak bisa
mendapat imunisasi atau tidak mendapat imunisasi. Jika sang anak bisa mendapat imunisasi, orangtua
diberitahu apa saja yang bisa dilakukan jika terjadi keluhan pasca imunisasi seperti mengompres bekas
suntikan imunisasi, banyak minum air putih, serta perbanyak istirahat.

Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di TK Al Azhar

Murid TK Al Azhar sejumlah 42 murid dimana Sasaran usia 9 bulan - <12 tahun tanpa memandang status
imunisasi sebelumnya.

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah kegiatan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella
dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Data beberapa tahun
terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun
imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak
mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak. Sehingga tahun 2022,
pemerintah menyelenggarakan kegiatan BIAN agar dapat menutupi dan memberikan imunisasi bagi
anak yang belum mendapatkan imunisasi.

Kegiatan program BIAN dilaksanakan di TK Al Azhar, kegiatan ini diikuti 32 murid dari 42 murid. Tersisa
10 murid tidak mengikuti kegiatan BIAN diantaranya terdapat 7 murid dalam keadaan kurang sehat dan
3 murid yang orangtuanya tidak bersedia untuk mengikut sertakan anaknya dalam kegiatan BIAN.
Sebelum dilakukan imunisasi MR, 35 orangtua murid dan 1 pengajar TK Al Azhar terlebih dahulu
diberikan penyuluhan mengenai Campak-Rubela dan imunisasi lainnya. Orangtua murid yang setuju
diberikan imunisasi terlebih dahulu dilakukan skrining terhadap orangtua murid untuk mengetahui
apakah murid bisa mendapat imunisasi atau tidak mendapat imunisasi. Jika sang anak bisa mendapat
imunisasi, orangtua diberitahu apa saja yang bisa dilakukan jika terjadi keluhan pasca imunisasi seperti
mengompres bekas suntikan imunisasi, banyak minum air putih, serta perbanyak istirahat.

Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di TK Al Akhsar

Murid TK Al Akhsar sejumlah 13 murid dimana Sasaran usia 9 bulan - <12 tahun tanpa memandang
status imunisasi sebelumnya.

Anak merupakan generasi penerus masa depan yang harus kita jaga dan optimalkan tumbuh
kembangnya. Kesehatan anak merupakan salah satu pilar yang berperan penting dalam proses tumbuh
kembang anak. Sejumlah penyakit atau virus dapat menggangu kesehatan anak sehingga diperlukan
upaya untuk meningkatkan kekebalan anak yaitu melalui imunisasi. Pemerintah mengupayakan kegiatan
imunisasi terintegrasi berupa pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional atau disingkat BIAN. BIAN
memiliki tujuan mencegah timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Kegiatan program BIAN dilaksanakan di TK Al Akhsar, kegiatan ini diikuti 13 murid. Sebelum dilakukan
imunisasi MR, 13 orangtua murid TK Al Akhsar terlebih dahulu diberikan penyuluhan mengenai Campak-
Rubela dan imunisasi lainnya. Orangtua murid yang setuju diberikan imunisasi terlebih dahulu dilakukan
skrining terhadap orangtua murid untuk mengetahui apakah murid bisa mendapat imunisasi atau tidak
mendapat imunisasi. Jika sang anak bisa mendapat imunisasi, orangtua diberitahu apa saja yang bisa
dilakukan jika terjadi keluhan pasca imunisasi seperti mengompres bekas suntikan imunisasi, banyak
minum air putih, serta perbanyak istirahat.

Pengobatan Pasien TB di Puskesmas Minasaupa

Pasien dengan diagnosis TB dengan terbuktinya pemeriksaan dahak Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS) dimana
hasil BTA +

Nama : Tn PF

Usia : 30 tahun

Alamat : Kompleks Minasaupa blok B12 no. 4

Pasien merupakan TB paru kategori I; 2RHZE + 4(RH)3 dengan pengobatan fase lanjutan
Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis
(Mycobacterium tuberculosa). Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global. Diperkirakan
sepertiga dari populasi dunia sudah tertular TB paru, dimana sebagian besar penderita TB paru adalah
usia produktif (15-50 tahun). Pengobatan TB paru terdiri 2 kategori, yaitu kategori I (kasus baru dengan
BTA positif, kasus baru dengan BTA negatif/rontgen positif yang sakit berat dan ekstra paru berat) dan
kategori II (relaps BTA positif, gagal BTA positif, pengobatan terputus).

Penderita TB paru datang ke poli khusus TB di PKM Minasaupa untuk pengambilan obat fase lanjutan
TB. Sebelum diberikan obat TB penderita terlebih dahulu ditanyakan apakah terdapat keluhan atau tidak
ada keluhan. Penderita diberikan 28 tablet KDT diminum 3 kali dalam seminggu. Selain itu, pasien
diberikan edukasi mengenai kepatuhan minum obat TB dan resiko apa saja yang bisa terjadi jika pasien
tidak patuh minum obat TB.

Pengobatan Pasien TB di Puskesmas Minasaupa

Pasien dengan diagnosis TB dengan terbuktinya pemeriksaan dahak Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS) dimana
hasil BTA +

Nama : Tn MT

Usia : 23 tahun

Alamat : BTN Minasaupa blok K7 no. 7

Pasien merupakan TB paru kategori I; 2RHZE + 4(RH)3 dengan pengobatan fase awal

Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim
paru. Mayoritas kuman TB menyerang paru, akan tetapi kuman TB juga dapat menyerang organ tubuh
yang lainnya. Pengobatan TB paru terdiri 2 kategori, yaitu kategori I (kasus baru dengan BTA positif,
kasus baru dengan BTA negatif/rontgen positif yang sakit berat dan ekstra paru berat) dan kategori II
(relaps BTA positif, gagal BTA positif, pengobatan terputus).

Pasien poli dengan dugaan TB paru di arahkan ke poli khusus TB di PKM Minasaupa untuk pengambilan
dahak sewaku dan dahak pagi. Apabila dahak terkonfirmasi positif maka penderita akan dikategorikan
terlebih dahulu apakah masuk ke kategori I atau kategori II. Kemudian, diberikan obat TB sesuai dengan
kategori TB. Penderita diberikan 44 tablet KDT, 4 tablet KDT diminum setiap hari. Pasien diberikan
edukasi mengenai kepatuhan minum obat TB dan resiko apa saja yang bisa terjadi jika pasien tidak
patuh minum obat TB. Pasien diminta datang kembali pada tanggal 23-07-2022 untuk mengambil obat
kembali di poli khusus TB di PKM Minasaupa.

Pengobatan Pasien TB di Puskesmas Minasaupa

Pasien dengan diagnosis TB dengan terbuktinya pemeriksaan dahak Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS) dimana
hasil BTA +

Nama : Tn J
Usia : 55 tahun

Alamat : Jl. A. Pettarani

Pasien merupakan TB paru kategori I; 2RHZE + 4(RH)3 dengan pengobatan fase awal

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri
ini biasanya menyerang paru-paru, namun tidak jarang pula bakteri dapat memengaruhi bagian tubuh
lainnya. TBC adalah salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi didunia. Lebih dari 95% kasus
tuberculosis terjadi dinegara berkembang. Orang-orang yang memiliki sistem imun buruk serta
kekurangan nutrisi lebih rentan terserang infeksi Mycobacterium tuberculosis.

Pasien poli dengan dugaan TB paru di arahkan ke poli khusus TB di PKM Minasaupa untuk pengambilan
dahak sewaku dan dahak pagi. Apabila dahak terkonfirmasi positif maka penderita akan dikategorikan
terlebih dahulu apakah masuk ke kategori I atau kategori II. Pasien juga dilakukan pemeriksaan gula
darah sebelum diberikan OAT. Jika hasil gula darah normal, maka dilanjutkan pemberian OAT.
Kemudian, diberikan obat TB sesuai dengan kategori TB. Penderita diberikan 33 tablet KDT, 3 tablet KDT
diminum setiap hari. Pasien diberikan edukasi mengenai kepatuhan minum obat TB dan resiko apa saja
yang bisa terjadi jika pasien tidak patuh minum obat TB. Pasien diminta datang kembali pada tanggal 10-
09-2022 untuk mengambil obat kembali di poli khusus TB di PKM Minasaupa.

Pengobatan Pasien TB Fase Intensif di Puskesmas Minasaupa

Pasien dengan diagnosis TB dengan terbuktinya pemeriksaan dahak Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS) dimana
hasil BTA +

Nama : Tn MK

Usia : 34 tahun

Alamat : Jl. Teduh Bersinar blok C No.7

BB : 65kg

Pasien merupakan TB paru kategori I; 2RHZE + 4(RH)3 dengan pengobatan fase awal

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Kondisi ini dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan tulang
belakang. Namun, infeksi TBC paling sering menyerang paru-paru. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), TBC berada di peringkat kedua sebagai penyakit menular yang mematikan. Indonesia termasuk
lima besar negara dengan jumlah pengidap TB terbanyak di Asia Tenggara.

Pasien poli dengan dugaan TB paru di arahkan ke poli khusus TB di PKM Minasaupa untuk pengambilan
dahak sewaku dan dahak pagi. Apabila dahak terkonfirmasi positif maka penderita akan dikategorikan
terlebih dahulu apakah masuk ke kategori I atau kategori II. Pasien juga dilakukan pemeriksaan gula
darah sebelum diberikan OAT. Jika hasil gula darah normal, maka dilanjutkan pemberian OAT.
Kemudian, diberikan obat TB sesuai dengan kategori TB. Penderita diberikan 28 tablet KDT sesuai
dengan BB pasien 65kg maka pasien mengkonsumsi 4 tablet KDT diminum setiap hari. Pasien diberikan
edukasi mengenai kepatuhan minum obat TB dan resiko apa saja yang bisa terjadi jika pasien tidak
patuh minum obat TB. Pasien diminta datang kembali pada tanggal 10-09-2022 untuk mengambil obat
kembali di poli khusus TB di PKM Minasaupa.

Pengobatan Injeksi Streptomisin Pasien TB Paru di Puskesmas Minasaupa

Pasien dengan diagnosis TB dengan terbuktinya pemeriksaan dahak Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS) dimana
hasil BTA +

Nama : An. AG

Usia : 15 tahun

Alamat : Jl. Minasa Karya

Pasien merupakan TB paru kategori I; 2RHZE + 4(RH)3 dengan pengobatan fase awal namun beralih ke
injeksi streptomisin yang disuntikkan setiap hari pada bokong kanan/kiri di Puskesmas Minasa upa

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang
menyerang organ paru-paru. TBC tidak hanya dapat diderita oleh orang dewasa, namun juga anak-anak.
TBC ditularkan lewat udara dari pasien TBC ke orang yang ada disekitarnya, melalui percikan air ludah
pasien saat batuk, bicara, atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan
masker. Orangtua diharapkan dapat waspada dan mengetahui berbagai gejala yang muncul apabila anak
mengalami TBC.

Pasien dengan dugaan TB paru di arahkan ke poli khusus TB di PKM Minasaupa untuk pengambilan
dahak sewaku dan dahak pagi. Apabila dahak terkonfirmasi positif maka penderita akan dikategorikan
terlebih dahulu apakah masuk ke kategori I atau kategori II. Kemudian, diberikan obat TB sesuai dengan
kategori TB. Pada minggu pertama pasien diberikan 28 tablet KDT, sesuai dengan BB pasien 20,5kg maka
pasien meminum 4 tablet 4KDT/hari namun menurut pengakuan ibu, pasien susah untuk mengonsumsi
obat KDT maka pengobatan TB dialihkan ke injeksi streptomycin. Injeksi streptomisin dilakukan pada
bokong kanan/kiri secara IM. Pasien diingatkan untuk datang kembali keesokan harinya untuk
pengobatan TB di PKM Minasaupa.

Konseling Kontrasepsi Implant di Poli KIA PKM Minasaupa

Klien yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan.

Nama : Ny. A

Umur : 28 th

Alamat : Kompleks Minasaupa Blok A5 no. 17

Memiliki 2 anak berusia 1 tahun 2 bulan dan 1 bulan

Kontrasepsi implant adalah kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen dan dapat mencegah
terjadinya kehamilan antara tiga sampai lima tahun. Implant merupakan alat kontrasepsi yang
dipasangkan dibawah kulit lengan atas yang berbentuk kapsul silastik yang lentur dimana didalam setiap
kapsul berisi hormon levernorgestril yang dapat mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi implant ini
dapat digunakan oleh semua ibu dalam semua usia reproduksi serta tidak mempengaruhi masa laktasi,
kesuburan dapat segera kembali. Kontrasepsi implant memiliki efek samping utama terjadinya
perdarahan bercak dan amenorhea.

Klien datang ke poli KIA PKM Minasaupa dengan tujuan pemasangan KB Implant. Sebelum dilakukan
pemasangan KB Implant, terlebih dahulu dilakukan konseling terhadap klien mengenai apa itu KB
Implant, macam-macam KB selain KB Implant, efek samping KB Implant, serta kelebihan dan kekurangan
KB Implant. Bila klien telah mengerti dan tidak memiliki pertanyaan lain mengenai KB Implant ataupun
KB lainnya selanjutnya dilakukan pemasangan KB Implant dengan dua batang di poli KIA PKM
Minasaupa. Klien diberikan asam mefenamat 10 tablet 3 kali sehari untuk mengurangi rasa nyeri yang
timbul akibat dari bekas pemasukan KB Implant. Jika terdapat keluhan setelah pemasangan KB Implant
maka klien dianjurkan untuk kembali ke PKM Minasaupa untuk dilakukan pemeriksaan.

Kontrasepsi Hormonal (Suntik KB 3 Bulan) di Poli KIA PKM Minasaupa

Klien yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan.

Nama : Ny. S

Umur : 27 th

Alamat : Kompleks Minasaupa Blok AB 18 no. 7a

Jumlah anak hidup : 1 dengan usia 8 bulan

TTV : TD; 110/70 mmHg, HR; 82x/menit, RR; 20x/menit, T; 36,6°C

BB : 54kg

Klien memilih Suntik KB 3 Bulan dengan alasan sang suami tidak mengijinkan klien memakai kontrasepsi
AKDR, klien takut tidak konsisten jika memilih Pil KB, selain itu juga klien mengaku masih memberi ASI
kepada anaknya.

Suntik KB adalah salah satu metode kontrasepsi yang dilakukan untuk mencegah kehamilan. Pada cara
ini, obat yang berisi hormon progesteron buatan yang disebut medroxyprogesterone akan disuntikkan
setiap 3 bulan sekali. Sementara itu, KB suntik yang berisi campuran antara estrogen dan progestin akan
disuntikkan setiap 1 bulan sekali. Suntik KB adalah jenis kontrasepsi yang cukup efektif. Tingkat
kesuksesannya bisa mencapai 99 persen atau lebih bila dilakukan dengan benar. Bila suntikan terlambat
diberikan, efektivitasnya akan berkurang hingga 94 persen.

Klien datang ke poli KIA PKM Minasaupa dengan tujuan untuk melakukan kontrasepsi. Sebelum datang
ke poli KIA PKM Minasaupa, klien sudah memutuskan untuk memakai Suntik KB 3 bulan. Sebelum
dilakukan penyuntikan KB, terlebih dahulu dilakukan konseling terhadap klien mengenai apa itu KB
suntik, macam-macam KB selain KB suntik, efek samping, serta kelebihan dan kekurangan KB suntik. Bila
klien telah mengerti dan tidak memiliki pertanyaan lain mengenai KB suntik ataupun KB lainnya
selanjutnya dilakukan penyuntikan KB pada daerah gluteus secara IM di poli KIA PKM Minasaupa. klien
diberitahukan oleh dokter/bidan untuk kembali ke poli KIA PKM Minasaupa 3 bulan selanjutnya untuk
melakukan Suntik KB kembali.

Kontrasepsi Hormonal (Suntik KB 3 Bulan) di Poli KIA PKM Minasaupa

Klien yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan.

Nama : Ny. SA

Umur : 35 th

Alamat : Kompleks Minasaupa Blok AB 6 no. 12

Jumlah anak hidup : 4, usia anak ke 4; 2 tahun

TTV : TD; 112/70 mmHg, HR; 77x/menit, RR; 19x/menit, T; 36,6°C

BB : 69kg

Klien datang untuk suntik KB ke 3. Klien memilih Suntik KB 3 Bulan dengan alasan sang suami tidak
mengijinkan klien memakai kontrasepsi AKDR, klien takut tidak konsisten jika memilih Pil KB

Suntik KB adalah hormone progesterone yang disuntikkan ke bokong/otot panggul atau lengan setiap 3
bulan atau hormone estrogen yang disuntikkan setiap 1 bulan sekali. Kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki
efektifitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan.

Klien datang ke poli KIA PKM Minasaupa dengan tujuan untuk melakukan kontrasepsi. Sebelum
dilakukan penyuntikan KB, terlebih dahulu dilakukan anamnesis apakah klien memiliki keluhan terkait KB
atau tidak. Jika klien tidak memiliki keluhan makan dilanjutkan pemberian suntik KB 1ml pada daerah
gluteus secara IM di poli KIA PKM Minasaupa. klien diberitahukan oleh dokter/bidan untuk kembali ke
poli KIA PKM Minasaupa 3 bulan selanjutnya untuk melakukan Suntik KB kembali.

Pemasangan Kontrasepsi IUD di Poli KIA PKM Minasaupa

Klien yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan.

Nama : Ny. NI

Umur : 32 th

Alamat : Jl. Romang Tangapa Dalam I2/61 (Minasa Sari)

Jumlah anak hidup : 4

TTV : TD; 110/70 mmHg, HR; 82x/menit, RR; 20x/menit, T; 36,6°C

BB : 54kg

Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada


IUD (Intrauterine Device) berupa alat berbahan plastic berbentuk seperti huruf T dan dipasang dalam
rahim untuk mencegah kehamilan terjadi. IUD yang dilapisi tembaga atau IUD non hormonal ini bekerja
dengan cara menghalangi sel sperma untuk masuk ketuba falopi atau saluran antara rahim dengan
indung telur, sehingga pembuahan sel telur tidak akan terjadi. Alat KB ini juga membuat sel telur lebih
sulit dibuahi dalam rahim oleh sel sperma. IUD jenis ini, dapat bertahan hingga 10 tahun. Pemasangan
IUD sendiri selama akhir periode haid atau 1-2 hari pasca haid.

Klien datang ke poli KIA PKM Minasaupa dengan tujuan untuk melakukan kontrasepsi. Sebelum datang
ke poli KIA PKM Minasaupa, klien sudah memutuskan untuk memakai kontrasepsi IUD. Sebelum
dilakukan pemasangan kontrasepsi IUD, terlebih dahulu dilakukan konseling terhadap klien mengenai
apa itu KB IUD, macam-macam KB selain KB IUD, efek samping, serta kelebihan dan kekurangan KB IUD.
Bila klien telah mengerti dan tidak memiliki pertanyaan lain mengenai KB IUD ataupun KB lainnya
selanjutnya dilakukan pemasangan KB IUD di poli KIA PKM Minasaupa. Jika terdapat keluhan setelah
pemasangan KB IUD seperti perdarahan yang hebat, keputihan yang berbau, serta nyeri perut hebat
maka klien dianjurkan untuk datang kembali ke Poli KIA PKM Minasa Upa.

Pengambilan Obat Kontrasepsi (Pil KB) di Poli KIA PKM Minasaupa

Klien yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan.

Nama : Ny. KF

Umur : 27 th

Alamat : Kompleks Minasaupa Blok B15 no.2

Jumlah anak hidup : 1 dengan usia 3 tahun

TTV : TD; 114/64 mmHg, HR; 79x/menit, RR; 19x/menit, T; 36,6°C

BB : 55kg

Klien sudah datang kedua kalinya untuk mengambil pil KB di poli KIA PKM Minasaupa. Klien
menkonsumsi pil KB Kombinasi (21 tablet aktif dan 7 tablet placebo)

Pil KB adalah obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada dua jenis pil KB, yaitu pil KB
kombinasi dan pil KB khusus progestin. Pil KB bekerja dengan cara memengaruhi kerja indung telur dan
rahim, sehingga mencegah terjadinya proses pembuahan, yaitu pertemuan sel telur dan sel sperma. Pil
KB merupakan jenis alat kontrasepsi hormonal yang perlu dikonsumsi secara teratur pada waktu yang
sama setiap harinya agat efektif.

Klien datang ke poli KIA PKM Minasaupa dengan tujuan mengambil obat kontrasepsi (pil KB). Sebelum
klien diberikan pil KB, terlebih dahulu dilakukan pengukuran tanda vital seperti tekanan darah.
Kemudian, pasien di data di buku KB oleh bidan/dokter. Dokter/bidan tidak lupa bertanya kepada klien
apakah terdapat keluhan setelah menggunakan pil KB. Klien menggunakan pil KB kombinasi, dimana pil
KB harus dikonsumsi 1 pil tiap hari yang diminum pada jam yang sama. Pil KB kombinasi berwarna putih
dan kuning, dimana pil berwarna putih dikonsumsi ketika sedang haid sedangkan pil berwarna kuning
dikonsumsi saat tidak haid.
Pengambilan Obat Kontrasepsi (Pil KB) di Poli KIA PKM Minasaupa

Klien yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan.

Nama : Ny. H

Umur : 31 th

Alamat : Jl. Sultan Alauddin

Jumlah anak hidup : 2

TTV : TD; 110/80 mmHg, HR; 81x/menit, RR; 20x/menit, T; 36,6°C

BB : 60kg

Klien sudah datang kedua kalinya untuk mengambil pil KB di poli KIA PKM Minasaupa. Klien
mengkonsumsi pil KB Kombinasi (21 tablet aktif dan 7 tablet placebo)

Pil KB atau yang disebut dengan kontrasepsi oral, merupakan metode kontrasepsi oral, merupakan
metode kontrasepsi berbentuk pil yang cara mengonsumsinya harus diminum sehari sekali pada jam
yang sama setiap hari. Salah satu keunggulan dari pil KB adalah dapat membuat menstruasi menjadi
lebih lancar dan mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi.

Klien datang ke poli KIA PKM Minasaupa dengan tujuan mengambil obat kontrasepsi (pil KB). Sebelum
klien diberikan pil KB, terlebih dahulu dilakukan pengukuran tanda vital seperti tekanan darah.
Kemudian, pasien di data di buku KB oleh bidan/dokter. Dokter/bidan tidak lupa bertanya kepada klien
apakah terdapat keluhan setelah menggunakan pil KB. Klien menggunakan pil KB kombinasi, dimana pil
KB harus dikonsumsi 1 pil tiap hari yang diminum pada jam yang sama. Pil KB kombinasi berwarna putih
dan kuning, dimana pil berwarna putih dikonsumsi ketika sedang haid sedangkan pil berwarna kuning
dikonsumsi saat tidak haid.

Program Vaksinasi Covid-19 di PKM Minasaupa

Masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi covid-19. Peserta vaksinasi sejumlah 32 orang terdiri dari 8
orang yang menerima Dosis 1, 4 orang yang menerima Dosis 2, serta 20 orang yang menerima booster
atau dosis ke 3. Adapun jenis vaksin yang disedikan adalah Sinovac dan Pfizer.

Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Virus ini disebarkan oleh hewan dan mampu
menjangkit dari satu spesies ke spesies lainnya, termasuk manusia. Diketahui virus corona berasal dari
Kota Wuhan di China dan muncul pada Desember 2019. Orang yang terinfeksi memiliki gejala ringan
seperti demam, batuk, dan kesulitan bernafas. Gejala dapat berkembang menjadi pneumonia berat.
Salah satu pencegahan untuk mengurangi kemungkinan infeksi adalah mengikuti vaksinasi covid-19 yang
telah dijadwalkan oleh setiap puskesmas ataupun fasilitas kesehatan lainnya.
Masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi datang ke PKM Minasaupa setiap hari senin dan rabu mulai
pukul 08.00 – 14.00 WITA. Peserta yang melakukan vaksinasi membawa KTP dan KK untuk registrasi,
kemudian dilanjutkan dengan skrining untuk mengetahui apakah lolos untuk dilanjutkan vaksinasi atau
ditunda untuk melakukan vaksinasi covid-19. Peserta vaksinasi sejumlah 32 orang terdiri 8 orang yang
menerima dosis 1, 4 orang dosis 2, dan 20 orang yang menerima booster atau dosis ke 3. Jenis vaksin
yang digunakan adalah Sinovac dan Pfizer dimana yang mendapatkan Sinovac terdiri dari 5 orang
sedangkan Pfizer terdiri 27 orang. Dosis vaksin Sinovac yang diberikan 0,5 cc sedangkan Pfizer 0,3 cc.
Setelah mendapat vaksin covid-19, peserta menunggu 10-15 menit, jika tidak ada keluhan maka peserta
boleh pulang.

Program Vaksinasi Covid-19 di PKM Minasaupa

Masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi covid-19. Peserta vaksinasi sejumlah 50 orang terdiri dari 9
orang yang menerima Dosis 1, 13 orang yang menerima Dosis 2, serta 28 orang yang menerima booster
atau dosis ke 3. Adapun jenis vaksin yang disedikan adalah Pfizer.

Pemberian vaksin COVID-19 dari pemerintah adalah solusi yang dinilai paling jitu untuk mengurangi
jumlah kasus infeksi virus SARS-coV-2 penyebab penyakit COVID-19. Sejak vaksin COVID-19 tiba di
Indonesia, tidak sedikit masyarakat yang belum setuju akan anjuran pemerintah untuk menjalani
vaksinasi COVID-19. Padahal, pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya untuk melindungi
masyarakat dari COVID-19, tetapi juga memulihkan kondisi sosial dan ekonomi negara yang terkena
dampak pandemic.

Masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi datang ke PKM Minasaupa setiap hari rabu mulai pukul
08.00 – 14.00 WITA. Peserta yang melakukan vaksinasi membawa KTP dan KK untuk registrasi, kemudian
dilanjutkan dengan skrining untuk mengetahui apakah lolos untuk dilanjutkan vaksinasi atau ditunda
untuk melakukan vaksinasi covid-19. Peserta vaksinasi sejumlah 50 orang terdiri 9 orang yang menerima
dosis 1, 13 orang dosis 2, dan 28 orang yang menerima booster atau dosis ke 3. Jenis vaksin yang
digunakan adalah Pfizer. Dosis vaksin Pfizer yang diberikan 0,3 cc. Setelah mendapat vaksin covid-19,
peserta menunggu 10-15 menit, jika tidak ada keluhan maka peserta boleh pulang.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Poli KIA PKM Minasaupa

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya dengan G1P0A0 usia kehamilan 20-21 minggu.

 Nama : Ny. SW
 Umur : 28 th
 Alamat : Jl. Syekh Yusuf no.35C
 HPHT (Hari pertama haid terakhir) : 24-12-2021
 HTP (Hari taksiran persalinan) : 31-09-2022
 TD : 110/57 mmHg BB : 62 kg
 TB : 154 cm LiLA : 29 cm
 Leopold I : TFU 24 cm, teraba bokong
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang di kiri perut ibu
 Leopold III : teraba kepala
 Leopold IV : BAP (bergerak atas panggul/konvergen)
 DJJ : 142X/menit (Normal : 120-160x/menit)
 Tidak ada keluhan
 Belum pernah vaksin TT (Tetanus Toksoid)

Pemeriksaan ANC merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas,
menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi
dengan wajar. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1
kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali
pemeriksaan pada trimester ketiga.

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya datang ke poli KIA PKM Minasaupa. Terlebih dahulu
dilakukan penimbangan BB, mengukur TD, mengukur Tinggi fundus, serta dilakukan pemberian vaksin TT
0,5 cc IM dilengan atas bila ibu belum mendapat vaksin TT sebelumnya. Temu wicara dengan
bidan/dokter umum mengenai apakah ibu hamil memiliki keluhan, pemberitahuan vaksin TT kedua,
serta hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan. Adapun hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan :

- TD pada Ny. SW (110/57 mmHg) dibawah normal (120/80 mmHg), ibu hamil dianjurkan untuk
lebih banyak istirahat, menjaga pola makan dan hidup yang sehat, serta diberitahukan apa saja
resiko yang bisa terjadi jika TD pada ibu hamil tidak normal.
- Penentuan status gizi pada ibu hamil menurut Kemenkes, RI (2015) adalah normal jika LiLA
≥23,5 cm. Didapatkan LiLA Ny. SW 29 cm jadi status gizi Ny. SW “normal”.
- Ny. SW belum pernah vaksin TT sebelumnya, sehingga diberikan vaksin TT1 0,5 cc IM dilengan
atas, 4 minggu setelah TT1 dilanjutkan pemberian TT2.

Setelah dilakukan pemeriksaan ANC, ibu hamil diberikan vitamin berupa Tablet zat besi sejumlah 90
tablet yang diminum 1 kali dalam sehari, Vitamin C 10 tablet 1 kali dalam sehari, Kalsium 10 tablet 1 kali
dalam sehari, dan B Complex 15 tablet 3 kali dalam sehari. Ibu hamil dianjurkan kunjungan kembali pada
usia kehamilan 24-25 minggu untuk mendapat vaksin TT2.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Poli KIA PKM Minasaupa

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya dengan G1P0A0 usia kehamilan 24-25 minggu.

 Nama : Ny. MR
 Umur : 23 th
 Alamat : Minasa Upa Blok G2/6
 HPHT (Hari pertama haid terakhir) : 31-12-2021
 HTP (Hari taksiran persalinan) : 07-10-2022
 TD : 125/76 mmHg BB : 71 kg
 TB : 148 cm LiLA : 28 cm
 Leopold I : TFU 21 cm, teraba bokong
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang di kanan perut ibu
 Leopold III : teraba kepala
 Leopold IV : BAP (bergerak atas panggul/konvergen)
 DJJ : 128X/menit (Normal : 120-160x/menit)
 Keluhan : susah tidur pada malam hari
 Sudah mendapatkan vaksin TT pertama

Pemeriksaan ANC merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas,
menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi
dengan wajar. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1
kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali
pemeriksaan pada trimester ketiga.

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya datang ke poli KIA PKM Minasaupa. Terlebih dahulu
dilakukan penimbangan BB, mengukur TD, mengukur Tinggi fundus, serta dilakukan pemberian vaksin TT
0,5 cc IM dilengan atas. Temu wicara dengan bidan/dokter umum mengenai apakah ibu hamil memiliki
keluhan, pemberitahuan vaksin TT kedua, serta hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan. Adapun hasil
pemeriksaan ANC yang didapatkan :

- Penentuan status gizi pada ibu hamil menurut Kemenkes, RI (2015) adalah normal jika LiLA
≥23,5 cm. Didapatkan LiLA Ny. MR 28 cm jadi status gizi Ny. MR “normal”.
- Ny. MR sudah mendapatkan vaksin TT pertama pada tanggal 08/06/2022, sehingga Ny. MR
dianjurkan datang kembali pada tanggal 06/07/2022 untuk mendapatkan vaksin TT kedua.
- Ny. MR mengeluhkan susah tidur pada malam hari, maka diberikan edukasi bahwa keluhan yang
dialami sering dirasakan oleh ibu hamil karena adanya perubahan hormon sehingga Ny. MR
dianjurkan untuk mengubah posisi tidur agar dapat merasa lebih nyaman/rileks. Jika Ny. MR
merasa tidur pada malam hari kurang maka dianjurkan untuk tidur pada pagi/siang hari agar Ny.
MR tidak merasa lemas.

Setelah dilakukan pemeriksaan ANC, ibu hamil diberikan vitamin berupa Tablet zat besi sejumlah 90
tablet yang diminum 1 kali dalam sehari, Vitamin C 10 tablet 1 kali dalam sehari, Kalsium 10 tablet 1 kali
dalam sehari, dan B Complex 15 tablet 3 kali dalam sehari.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Poli KIA PKM Minasaupa

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya dengan G1P0A0 usia kehamilan 13-14 minggu.

 Nama : Ny. H
 Umur : 24 th
 Alamat : Minasa Upa Blok L3/6
 HPHT (Hari pertama haid terakhir) : 01-06-2022
 HTP (Hari taksiran persalinan) : 09-03-2023
 TD : 127/72 mmHg BB : 55 kg
 TB : 158 cm LiLA : 24 cm
 Leopold I, II, III, IV : letak janin ballotement (+), didapatkan adanya pantulan didalam perut yang
dapat ditafsirkan sebagai tempat kepala janin.
 Keluhan : tidak ada
 Sudah pernah melakukan vaksin TT sebelumnya pada saat ingin menikah, TT1 dan TT2. TT2
dilakukan pada bulan November tahun 2021.

Pemeriksaan ANC merupakan pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengenali secara dini jika ada ketidaknormalan atau
komplikasi selama kehamilan agar ibu hamil bisa segera mengambil langkah lebih lanjut. Tidak hanya itu,
ANC juga bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan, mempersiapkan persalinan, persiapan
pemberian ASI eksklusif, serta mempersiapkan ibu untuk menerima kehadiran bayi. Pemeriksaan
kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada
trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester
ketiga.

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya datang ke poli KIA PKM Minasaupa. Terlebih dahulu
dilakukan penimbangan BB, mengukur TD, mengukur Tinggi fundus, serta dilakukan pemberian vaksin TT
0,5 cc IM dilengan atas jika ibu hamil belum mendapatkan vaksin TT sebelumnya. Temu wicara dengan
bidan/dokter umum mengenai apakah ibu hamil memiliki keluhan, pemberitahuan vaksin TT kedua,
serta hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan. Adapun hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan :

- Penentuan status gizi pada ibu hamil menurut Kemenkes, RI (2015) adalah normal jika LiLA
≥23,5 cm. Didapatkan LiLA Ny. H 24 cm jadi status gizi Ny. H “normal”.
- Ny. H sudah mendapatkan vaksin TT 2x pada saat sebelum menikah, vaksin TT2 dilakukan pada
bulan November tahun 2021 sehingga ny. H sudah tidak diberikan vaksin TT karena vaksin TT2
memiliki durasi perlindungan 1-3 tahun.

Setelah dilakukan pemeriksaan ANC, ibu hamil diberikan vitamin berupa Vitamin C 10 tablet 1 kali dalam
sehari, Kalsium 10 tablet 1 kali dalam sehari, dan B Complex 15 tablet 3 kali dalam sehari. Ibu hamil
belum diberikan tablet zat besi karena memiliki efek samping mual-mual bila diberikan pada trimester
pertama.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Poli KIA PKM Minasaupa

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya dengan G2P1A0 usia kehamilan 28-29 minggu.

 Nama : Ny. VW
 Umur : 24 th
 Alamat : parang-parang, pangkep
 HPHT (Hari pertama haid terakhir) : 12-03-2022
 HTP (Hari taksiran persalinan) : 20-12-2022
 TD : 101/60 mmHg BB : 57 kg
 TB : 161 cm LiLA : 25,5 cm
 Leopold I : TFU 28cm, teraba bokong
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang di kanan perut ibu
 Leopold III : teraba kepala
 Leopold IV : BAP (bergerak atas panggul/konvergen)
 DJJ : 128X/menit (Normal : 120-160x/menit)
 Tidak ada keluhan
 Sudah mendapatkan vaksin TT pertama

Pemeriksaan ANC merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil. Setiap ibu hamil disarankan untuk
melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum
bulan 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke-6 kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9
kehamilan.

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya datang ke poli KIA PKM Minasaupa. Terlebih dahulu
dilakukan penimbangan BB, mengukur TD, mengukur Tinggi fundus, serta dilakukan pemberian vaksin TT
0,5 cc IM dilengan atas. Temu wicara dengan bidan/dokter umum mengenai apakah ibu hamil memiliki
keluhan, pemberitahuan vaksin TT kedua, serta hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan. Adapun hasil
pemeriksaan ANC yang didapatkan :

- Penentuan status gizi pada ibu hamil menurut Kemenkes, RI (2015) adalah normal jika LiLA
≥23,5 cm. Didapatkan LiLA Ny. VW 25,5 cm jadi status gizi Ny. VW “normal”.
- Ny. VW sudah mendapatkan vaksin TT pertama pada tanggal 19/09/2022, sehingga Ny. VW
dianjurkan datang kembali pada tanggal 20/10/2022 untuk mendapatkan vaksin TT kedua.

Setelah dilakukan pemeriksaan ANC, ibu hamil diberikan vitamin berupa Tablet zat besi sejumlah 90
tablet yang diminum 1 kali dalam sehari, Vitamin C 10 tablet 1 kali dalam sehari, Kalsium 10 tablet 1 kali
dalam sehari, dan B Complex 15 tablet 3 kali dalam sehari.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Poli KIA PKM Minasaupa

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya dengan G1P0A0 usia kehamilan 34-35 minggu.

 Nama : Ny. M
 Umur : 26 th
 Alamat : Minasa upa Blok A3/33
 HPHT (Hari pertama haid terakhir) : 31-01-2022
 HTP (Hari taksiran persalinan) : 07-10-2022
 TD : 110/70 mmHg BB : 62 kg
 TB : 158 cm LiLA : 31 cm
 Leopold I : TFU 34 cm
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang di kanan dan dikiri perut ibu
 Leopold III : teraba keras melenting
 Leopold IV : BAP (bergerak atas panggul/konvergen)
 DJJ : +
 Keluhan: Nyeri perut bagian bawah
 Sudah mendapatkan vaksin TT 2x pada saat menikah tahun 2021

Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk
menjaga keselamatan ibu dan janin. Pemeriksaan ANC adalah suatu program terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, guna memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan. Sesuai dengan kebijakan, kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada
trimester kedua dan dua kali trimester tiga.

Ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya datang ke poli KIA PKM Minasaupa. Terlebih dahulu
dilakukan penimbangan BB, mengukur TD, mengukur Tinggi fundus, serta dilakukan pemberian vaksin TT
0,5 cc IM dilengan atas jika ibu hamil belum mendapatkan TT sebelumnya. Temu wicara dengan
bidan/dokter umum mengenai apakah ibu hamil memiliki keluhan, pemberitahuan vaksin TT kedua,
serta hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan. Adapun hasil pemeriksaan ANC yang didapatkan :

- Penentuan status gizi pada ibu hamil menurut Kemenkes, RI (2015) adalah normal jika LiLA
≥23,5cm. Didapatkan LiLA Ny. M 31 cm jadi status gizi Ny. M “normal”.
- Ny. M sudah mendapatkan vaksin TT 2x pada saat menikah tahun 2021 sehingga Ny. M tidak
perlu diberikan vaksin TT karena vaksin TT 2 memiliki durasi perlindungan 1-3 tahun.
- Ny. M memiliki keluhan nyeri perut bagian bawah maka dokter/bidan memberikan konseling
mengenai penyebab keluhan yang dialami Ny. M
- Pada pemeriksaan leopold II didapatkan teraba bagian keras memanjang di kanan dan dikiri
perut ibu maka dapat disimpulkan bahwa kehamilan kembar (gemelli) sehingga Ny. M dirujuk ke
obstetric dan ginekologi.

Setelah dilakukan pemeriksaan ANC, ibu hamil diberikan vitamin berupa Vitamin C 10 tablet 1 kali dalam
sehari, Kalsium 10 tablet 1 kali dalam sehari, B Complex 15 tablet 3 kali dalam sehari, dan menganjurkan
untuk tetap minum obat SF yang masih tersedia dirumah.

Skrining Tuberkulosis Paru di Poli Umum Puskesmas Minasaupa

Pasien yang datang berobat dipuskesmas minasaupa yang mengalami gejala (TB aktif) atau memiliki
kondisi tertentu yang dapat meningkatkan resiko TB. Pasien dengan keluhan batuk terdiri dari 8 orang
diantaranya 1 orang di arahkan untuk melakukan pemeriksaan dahak di poli TB PKM Minasaupa.
Sebelum diarahkan untuk periksa dahak, pasien terlebih dahulu dilakukan skrining TB paru yang terdiri
dari 16 pertanyaan yang telah dibuat oleh Tim TB PKM Minasaupa. Adapun identitas pasien yang
diarahkan untuk pemeriksaan dahak ;

Nama: Tn. S

Umur: 46 tahun (02-08-1976)

Alamat: BTN Minasa Upa AB 1 Bangsal

No. RM: 17-01-28

Keluhan: batuk sejak bulan januari tahun 2022, nyeri dada dirasakan sejak 2 bulan terakhir, sesak nafas
kadang-kadang dirasakan pasien, pasien mengaku sering lemas tanpa sebab sejak 3 bulan terakhir, BB
dirasakan menurun sejak terjadinya keluhan, BB menurun ± 10kg, pasien perokok aktif dan sudah
berhenti merokok sejak bulan januari 2022 sejak keluhan batuk muncul. Riwayat keluarga ataupun
lingkungan dengan TB Paru disangkal pasien.

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Hingga
saat ini, tuberculosis masih menjadi penyakit infeksi menular yang paling berbahaya didunia. Penyakit
tuberculosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus
824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan
dan mengobati kasus tersebut Kemenkes RI berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan
dilaksanakan tahun 2022.

Pasien yang datang berobat di Poli Umum PKM Minasaupa dengan keluhan batuk dilakukan skrining TB
untuk mengetahui apakah pasien harus melakukan periksa dahak atau tidak. Skrining TB terdiri dari 16
pertanyaan yang telah dibuat oleh tim TB PKM Minasaupa. Adapun 16 pertanyaan dalam skrining TB
yaitu;

1. Apakah anda batuk dalam 2 bulan terakhir?


2. Apakah anda pernah batuk berdarah dalam 1 tahun terakhir?
3. Apakah anda sering mengalami demam (meriang) dalam 2 bulan terakhir?
4. Apakah anda mengalami nyeri dada 2 bulan terakhir?
5. Apakah anda mengalami sesak nafas 2 bulan terakhir?
6. Apakah anda sering lemas dan lesu 2 bulan terakhir tanpa sebab?
7. Apakah teman anda ditempat kerja ada yang menderita TB?
8. Apakah anda merasa berat badan anda turun 2 bulan terakhir tanpa sebab?
9. Apakah anda merokok?
10. Apakah anda sering berkeringat malam hari tanpa sebab?
11. Apakah anda pernah didiagnosa TB/Flek paru/Pengobatan 6 bulan?
12. Apakah pernah serumah dengan penderita TB?
13. Apakah nafsu makan anda turun dalam 2 bulan terakhir?
14. Apakah anda pernah menjalani tes HIV?
15. Apakah anda pernah menjalani pemeriksaan rontgen?
16. Apakah anda memiliki riwayat penyakit DM?

Bila hasil skrining yang didapat lebih banyak “YA” daripada “TIDAK” maka pasien diarahkan untuk
melakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan di poli TB PKM Minasaupa. Pasien akan
diberikan pot untuk menampung dahak. Adapun dahak yang ditampung adalah dahak sewaktu dan
dahak pagi hari. Pasien menyimpan nomor telepon di poli TB PKM Minasaupa untuk pengambilan dahak
pagi hari dan untuk dihubungi kembali oleh tim TB PKM Minasaupa jika hasil dahak pasien sudah keluar.

Penapisan Tuberkulosis Paru di Poli Umum Puskesmas Minasaupa

Pasien yang datang berobat dipuskesmas minasaupa yang mengalami gejala (TB aktif) atau memiliki
kondisi tertentu yang dapat meningkatkan resiko TB. Terdapat 1 pasien anak terduga suspek TB Paru
diarahkan untuk periksa dahak. Sebelum diarahkan untuk periksa dahak, pasien terlebih dahulu
dilakukan skrining TB paru yang terdiri dari 16 pertanyaan yang telah dibuat oleh Tim TB PKM
Minasaupa. Adapun identitas pasien yang diarahkan untuk pemeriksaan dahak ;

Nama: An. MDR

Umur: 13 tahun 9 bulan

Alamat: BTN Minasa Upa Blok C1/1

No. RM: 16-00-34

Keluhan: batuk sejak bulan juni tahun 2022, kadang demam, nyeri dada kadang dirasakan, sesak nafas
disangkal pasien, pasien mengaku cepat merasa lelah, BB dirasakan menurun sejak terjadinya keluhan,
BB menurun 6kg (42kg menjadi 36kg). pasien sudah berulang kali datang berobat dengan keluhan yang
sama namun belum ada perubahan sama sekali. Riwayat keluarga ataupun lingkungan dengan TB Paru
disangkal pasien.

Pada skoring TB anak didapatkan skor 5

TB salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering pada anak. Anak lebih beresiko untuk
menderita TB berat seperti TB milier dan meningitis TB sehingga menyebabkan tingginya kesakitan dan
kematian pada anak. Gejala TB pada anak tidak khas. Penurunan berat badan, lemah, letih, lesu
merupakan gejala utama TB pada anak. Pada anak dengan gejala utama batuk dan atau anak dapat
mengeluarkan dahak WAJIB diperiksa dahak mikroskopis SPS.

Pasien yang datang berobat di Poli Umum PKM Minasaupa dengan keluhan batuk dilakukan skrining TB
untuk mengetahui apakah pasien harus melakukan periksa dahak atau tidak. Skrining TB terdiri dari 16
pertanyaan yang telah dibuat oleh tim TB PKM Minasaupa. Adapun 16 pertanyaan dalam skrining TB
yaitu;

17. Apakah anda batuk dalam 2 bulan terakhir?


18. Apakah anda pernah batuk berdarah dalam 1 tahun terakhir?
19. Apakah anda sering mengalami demam (meriang) dalam 2 bulan terakhir?
20. Apakah anda mengalami nyeri dada 2 bulan terakhir?
21. Apakah anda mengalami sesak nafas 2 bulan terakhir?
22. Apakah anda sering lemas dan lesu 2 bulan terakhir tanpa sebab?
23. Apakah teman anda ditempat kerja ada yang menderita TB?
24. Apakah anda merasa berat badan anda turun 2 bulan terakhir tanpa sebab?
25. Apakah anda merokok?
26. Apakah anda sering berkeringat malam hari tanpa sebab?
27. Apakah anda pernah didiagnosa TB/Flek paru/Pengobatan 6 bulan?
28. Apakah pernah serumah dengan penderita TB?
29. Apakah nafsu makan anda turun dalam 2 bulan terakhir?
30. Apakah anda pernah menjalani tes HIV?
31. Apakah anda pernah menjalani pemeriksaan rontgen?
32. Apakah anda memiliki riwayat penyakit DM?

Bila hasil skrining yang didapat lebih banyak “YA” daripada “TIDAK” maka pasien diarahkan untuk
melakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan di poli TB PKM Minasaupa. Pasien akan
diberikan pot untuk menampung dahak. Adapun dahak yang ditampung adalah dahak sewaktu dan
dahak pagi hari. Pasien menyimpan nomor telepon di poli TB PKM Minasaupa untuk pengambilan dahak
pagi hari dan untuk dihubungi kembali oleh tim TB PKM Minasaupa jika hasil dahak pasien sudah keluar.

Penapisan Tuberkulosis Paru di Poli TB Puskesmas Minasaupa

Pasien yang datang berobat dipuskesmas minasaupa yang mengalami gejala (TB aktif) atau memiliki
kondisi tertentu yang dapat meningkatkan resiko TB. Terdapat 1 pasien terduga suspek TB Paru
diarahkan untuk periksa dahak. Sebelum diarahkan untuk periksa dahak, pasien terlebih dahulu
dilakukan skrining TB paru yang terdiri dari 16 pertanyaan yang telah dibuat oleh Tim TB PKM
Minasaupa. Adapun identitas pasien yang diarahkan untuk pemeriksaan dahak ;

Nama: Tn. S

Umur: 46 tahun

Alamat: BTN Minasa Upa Blok AB

No. RM: 16-09-35

Keluhan: batuk sejak 4 bulan yang lalu dirasakan memberat 1 bulan terakhir, kadang demam, pasien
mengaku kadang menggigil pada malam hari, nyeri dada kadang dirasakan, sesak nafas disangkal pasien,
pasien mengaku cepat merasa lelah, BB dirasakan menurun sejak terjadinya keluhan, BB menurun 8kg
(61kg menjadi 53kg). pasien sudah berulang kali datang berobat dengan keluhan yang sama namun
belum ada perubahan sama sekali. Riwayat keluarga ataupun lingkungan dengan TB Paru disangkal
pasien.

Skrining TBC adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang
terinfeksi tuberculosis (TBC) atau tidak. Tuberculosis merupakan infeksi bakteri serius. Infeksi ini
terutama menyerang paru-paru, tapi juga dapat terjadi pada bagian lain tubuh. Misalnya, otak, tulang
belakang, dan ginjal. Skrining TBC dibutuhkan bagi pasien yang mengalami gejala (TBC aktif) atau
memiliki kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko TBC.

Pasien yang datang berobat di Poli Umum PKM Minasaupa dengan keluhan batuk dilakukan skrining TB
untuk mengetahui apakah pasien harus melakukan periksa dahak atau tidak. Skrining TB terdiri dari 16
pertanyaan yang telah dibuat oleh tim TB PKM Minasaupa. Adapun 16 pertanyaan dalam skrining TB
yaitu;

33. Apakah anda batuk dalam 2 bulan terakhir?


34. Apakah anda pernah batuk berdarah dalam 1 tahun terakhir?
35. Apakah anda sering mengalami demam (meriang) dalam 2 bulan terakhir?
36. Apakah anda mengalami nyeri dada 2 bulan terakhir?
37. Apakah anda mengalami sesak nafas 2 bulan terakhir?
38. Apakah anda sering lemas dan lesu 2 bulan terakhir tanpa sebab?
39. Apakah teman anda ditempat kerja ada yang menderita TB?
40. Apakah anda merasa berat badan anda turun 2 bulan terakhir tanpa sebab?
41. Apakah anda merokok?
42. Apakah anda sering berkeringat malam hari tanpa sebab?
43. Apakah anda pernah didiagnosa TB/Flek paru/Pengobatan 6 bulan?
44. Apakah pernah serumah dengan penderita TB?
45. Apakah nafsu makan anda turun dalam 2 bulan terakhir?
46. Apakah anda pernah menjalani tes HIV?
47. Apakah anda pernah menjalani pemeriksaan rontgen?
48. Apakah anda memiliki riwayat penyakit DM?

Bila hasil skrining yang didapat lebih banyak “YA” daripada “TIDAK” maka pasien diarahkan untuk
melakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan di poli TB PKM Minasaupa. Pasien akan
diberikan pot untuk menampung dahak. Adapun dahak yang ditampung adalah dahak sewaktu dan
dahak pagi hari. Pasien menyimpan nomor telepon di poli TB PKM Minasaupa untuk pengambilan dahak
pagi hari dan untuk dihubungi kembali oleh tim TB PKM Minasaupa jika hasil dahak pasien sudah keluar.

Penapisan Tuberkulosis Paru di Poli TB Puskesmas Minasaupa

Pasien yang datang berobat dipuskesmas minasaupa yang mengalami gejala (TB aktif) atau memiliki
kondisi tertentu yang dapat meningkatkan resiko TB. Terdapat 1 pasien terduga suspek TB Paru
diarahkan untuk periksa dahak. Sebelum diarahkan untuk periksa dahak, pasien terlebih dahulu
dilakukan skrining TB paru yang terdiri dari 16 pertanyaan yang telah dibuat oleh Tim TB PKM
Minasaupa. Adapun identitas pasien yang diarahkan untuk pemeriksaan dahak ;

Nama: Ny. J

Umur: 56 tahun

Alamat: Jl. Syekh Yusuf No.68

No. RM: 19-39-93

Keluhan: batuk sejak 3 bulan yang lalu , demam sejak 1 minggu yang lalu, pasien mengaku sering
meriang/menggigil pada malam hari, nyeri dada kadang dirasakan, sesak nafas disangkal pasien, pasien
mengaku cepat merasa lelah, BB dirasakan menurun sejak terjadinya keluhan, BB menurun ±10kg (68kg
menjadi 58kg). pasien sudah berulang kali datang berobat dengan keluhan yang sama namun belum ada
perubahan sama sekali. Menurut pengakuan keluarga, pasien sangat tampak lemas dan selalu hamper
terjatuh pada saat duduk ataupun berdiri. Riwayat keluarga ataupun lingkungan dengan TB Paru
disangkal pasien.

Tuberculosis atau TBC suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius terutama mempengaruhi
paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Skrining TBC
adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi
tuberculosis (TBC) atau tidak. Skrining TBC dibutuhkan bagi pasien yang mengalami gejala (TBC aktif)
atau memiliki kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko TBC.

Pasien yang datang berobat di Poli Umum PKM Minasaupa dengan keluhan batuk dilakukan skrining TB
untuk mengetahui apakah pasien harus melakukan periksa dahak atau tidak. Skrining TB terdiri dari 16
pertanyaan yang telah dibuat oleh tim TB PKM Minasaupa. Adapun 16 pertanyaan dalam skrining TB
yaitu;

1. Apakah anda batuk dalam 2 bulan terakhir?

2. Apakah anda pernah batuk berdarah dalam 1 tahun terakhir?

3. Apakah anda sering mengalami demam (meriang) dalam 2 bulan terakhir?

4. Apakah anda mengalami nyeri dada 2 bulan terakhir?

5. Apakah anda mengalami sesak nafas 2 bulan terakhir?

6. Apakah anda sering lemas dan lesu 2 bulan terakhir tanpa sebab?

7. Apakah teman anda ditempat kerja ada yang menderita TB?

8. Apakah anda merasa berat badan anda turun 2 bulan terakhir tanpa sebab?

9. Apakah anda merokok?

10. Apakah anda sering berkeringat malam hari tanpa sebab?

11. Apakah anda pernah didiagnosa TB/Flek paru/Pengobatan 6 bulan?

12. Apakah pernah serumah dengan penderita TB?

13. Apakah nafsu makan anda turun dalam 2 bulan terakhir?

14. Apakah anda pernah menjalani tes HIV?

15. Apakah anda pernah menjalani pemeriksaan rontgen?

16. Apakah anda memiliki riwayat penyakit DM?

Bila hasil skrining yang didapat lebih banyak “YA” daripada “TIDAK” maka pasien diarahkan untuk
melakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan di poli TB PKM Minasaupa. Pasien akan
diberikan pot untuk menampung dahak. Adapun dahak yang ditampung adalah dahak sewaktu dan
dahak pagi hari. Pasien menyimpan nomor telepon di poli TB PKM Minasaupa untuk pengambilan dahak
pagi hari dan untuk dihubungi kembali oleh tim TB PKM Minasaupa jika hasil dahak pasien sudah keluar.

Penapisan Tuberkulosis Paru di Poli TB Puskesmas Minasaupa

Pasien yang datang berobat dipuskesmas minasaupa yang mengalami gejala (TB aktif) atau memiliki
kondisi tertentu yang dapat meningkatkan resiko TB. Terdapat 1 pasien terduga suspek TB Paru
diarahkan untuk periksa dahak. Sebelum diarahkan untuk periksa dahak, pasien terlebih dahulu
dilakukan skrining TB paru yang terdiri dari 16 pertanyaan yang telah dibuat oleh Tim TB PKM
Minasaupa. Adapun identitas pasien yang diarahkan untuk pemeriksaan dahak ;

Nama: Ny. DN

Umur: 54 tahun
Alamat: Pao-pao blok E2 no. 2

Pekerjaan: PNS

Keluhan: batuk sejak 2 bulan yang lalu , demam sejak 5 hari yang lalu, pasien mengaku sering
meriang/menggigil pada malam hari, nyeri dada kadang dirasakan, sesak nafas disangkal pasien, pasien
mengaku cepat merasa lelah, BB dirasakan menurun sejak terjadinya keluhan, BB menurun ±5kg (57kg
menjadi 52kg). pasien sudah berulang kali datang berobat dengan keluhan yang sama namun belum ada
perubahan sama sekali. Riwayat keluarga ataupun lingkungan dengan TB Paru disangkal pasien.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC berada diperingkat kedua sebagai penyakit menular
yang mematikan. Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah pengidap TBC terbanyak di Asia
Tenggara. Tuberculosis atau TBC suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius terutama
mempengaruhi paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau
bersin. Skrining TBC adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang
terinfeksi tuberculosis (TBC) atau tidak. Skrining TBC dibutuhkan bagi pasien yang mengalami gejala (TBC
aktif) atau memiliki kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko TBC.

Pasien yang datang berobat di Poli Umum PKM Minasaupa dengan keluhan batuk dilakukan skrining TB
untuk mengetahui apakah pasien harus melakukan periksa dahak atau tidak. Skrining TB terdiri dari 16
pertanyaan yang telah dibuat oleh tim TB PKM Minasaupa. Adapun 16 pertanyaan dalam skrining TB
yaitu;

1. Apakah anda batuk dalam 2 bulan terakhir?

2. Apakah anda pernah batuk berdarah dalam 1 tahun terakhir?

3. Apakah anda sering mengalami demam (meriang) dalam 2 bulan terakhir?

4. Apakah anda mengalami nyeri dada 2 bulan terakhir?

5. Apakah anda mengalami sesak nafas 2 bulan terakhir?

6. Apakah anda sering lemas dan lesu 2 bulan terakhir tanpa sebab?

7. Apakah teman anda ditempat kerja ada yang menderita TB?

8. Apakah anda merasa berat badan anda turun 2 bulan terakhir tanpa sebab?

9. Apakah anda merokok?

10. Apakah anda sering berkeringat malam hari tanpa sebab?

11. Apakah anda pernah didiagnosa TB/Flek paru/Pengobatan 6 bulan?

12. Apakah pernah serumah dengan penderita TB?

13. Apakah nafsu makan anda turun dalam 2 bulan terakhir?

14. Apakah anda pernah menjalani tes HIV?

15. Apakah anda pernah menjalani pemeriksaan rontgen?


16. Apakah anda memiliki riwayat penyakit DM?

Bila hasil skrining yang didapat lebih banyak “YA” daripada “TIDAK” maka pasien diarahkan untuk
melakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan di poli TB PKM Minasaupa. Pasien akan
diberikan pot untuk menampung dahak. Adapun dahak yang ditampung adalah dahak sewaktu dan
dahak pagi hari. Pasien menyimpan nomor telepon di poli TB PKM Minasaupa untuk pengambilan dahak
pagi hari dan untuk dihubungi kembali oleh tim TB PKM Minasaupa jika hasil dahak pasien sudah keluar.

Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita di Poli MTBS Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Upa

Kapsul Vitamin A diberikan pada balita wilayah kerja PKM Minasa upa. Kapsul Vitamin A Biru dengan
dosis 100.000 IU diberikan untuk bayi usia 6-11 bulan. Kapsul Vitamin A Merah dengan dosis 200.000 IU
diberikan untuk anak balita usia 1-5 tahun.

Setiap bulan Februari dan Agustus yang merupakan bulan Vitamin A, diposyandu atau di fasilitas
kesehatan dibagikan Vitamin A secara gratis untuk anak balita. Di kedua bulan ini anak bias
mendapatkan berupa suplementasi vitamin A Kapsul Biru (dosis 100.000 IU) untuk bayi umur 6-11 bulan
dan Kapsul Merah (dosis 200.000 IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A dalam bentuk kapsul
merah juga diberikan kepada ibu nifas. Adapun vitamin A, juga bisa mencegah rabun senja, xeroftalmia,
kerusakan kornea dan kebutaan serta mencegah anemia pada ibu nifas. Sedangkan apabila anak
kekurangan Vitamin A maka anak bisa menjadi rentan terserang penyakit infeksi seperti infeksi saluran
pernafasan atas, campak, dan diare.

Bayi yang berusia 6-11 bulan dan anak balita usia 1-5 tahun yang ingin mendapat Kapsul Vitamin A bisa
didapatkan di posyandu terdekat ataupun dapat datang langsung ke PKM Minasaupa. Sebelum
diberikan Kapsul Vitamin A, orangtua bayi ataupun anak balita memberikan kartu keluarga terlebih
dahulu kepada petugas agar identitas bayi ataupun anak balita untuk dicatat didaftar pemberian Kapsul
Vitamin A yang telah dibuat petugas PKM Minasaupa. Setiap bayi atau anak balita mendapat 1 Kapsul
Vitamin A dan langsung diberikan oleh petugas saat itu juga. Kapsul Vitamin A Biru (100.000 IU) untuk
bayi 6-11 bulan. Kapsul Vitamin A Merah (200.000 IU) untuk anak balita usia 1-5 tahun. Yang mendapat
Kapsul Vitamin A Biru (100.000 IU) yaitu 2 bayi berusia 7 bulan dan 10 bulan sedang yang mendapat
Kapsul Vitamin A Merah (200.000 IU) terdiri dari 8 anak balita.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Masjid H.M Asyik Pettarani Makassar

Berdasar surat tugas, Dinas Kesehatan Kota Makassar mengutus PKM Minasaupa untuk memberikan
pelayanan kesehatan gratis yang bekerja sama dengan Pusat Kajian Himah Qur’an Spiritual HIKMATUS
SHAFA Makassar. Pemeriksaan kesehatan gratis diberikan pada masyarakat yang mengikuti Kajian
Hikmah Qur’an Spiritual HIKMATUS SHAFA yang dirangkaikan dengan acara maulid. Estimasi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan gratis kurang lebih 100 orang.

Pemeriksaan kesehatan gratis sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini
penyakit tidak menular. Pemeriksaan kesehatan antara lain berat badan (BB), lingkar perut, pengukuran
tekanan darah, cek gula darah, asam urat dan kolesterol. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan
penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Timbulnya PTM dipicu berbagai factor diantaranya gaya
hidup tidak sehat seperti merokok, pola makan tidak sehat, dan kurang aktivitas fisik. Sebagai langkah
awal mencegah PTM adalah dengan melakukan cek kesehatan secara rutin sehingga dapat dilakukan
berbagai upaya pencegahan sedini mungkin agar mendapatkan penanganan sesegera mungkin.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan di Masjid H.M Asyik Pettarani Makassar yang
dirangkaikan dengan kegiatan Kajian serta acara maulid Nabi Muhammad SAW. Masyarakat yang ingin
melakukan pemeriksaan kesehatan gratis terlebih dahulu mengikuti Kajian Himah yang dirangkaikan
dengan acara maulid. Sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat mendaftarkan diri
terlebih dahulu di administrasi kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat,
dan kolesterol. Hasil pemeriksaan ditulis dalam selembar kertas kemudian diberikan ke dokter. Dokter
akan melakukan anamnesis dan menginterpretasi hasil dari pemeriksaan kesehatan. Jika hasil
pemeriksaan terdapat hasil yang tidak normal maka dokter akan meresepkan dan memberikan obat
sesuai dengan hasil pemeriksaan. Setelah pemberian obat diberikan edukasi terkait hasil pemeriksaan
yang didapatkan.

Penyuluhan PTM (penyakit tidak menular) dan edukasi di Masjid H.M Asyik Pettarani Makassar

Pada tanggal 07 Oktober 2022 puskesmas Minasaupa melaksanakan penyuluhan dan edukasi mengenai
PTM yang dirangkaikan dengan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Masiid H.M Asyik Pettarani Makassar.
Adapun Estimasi yang mendapatkan kurang lebih 100 orang.

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang
perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang Panjang (kronis). Pada perjalanan awal,
PTM sering tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari jika mengidap PTM. Hal
tersebut membuat kesadaran untuk memeriksakan diri/deteksi dini kurang. Sehingga banyak yang
periksa ketika terjadi komplikasi dari PTM, bahkan berakibat kematian lebih dini.

Kegiatan penyuluhan PTM (penyakit tidak menular) seperti Hipertensi, DM, Dislipidemia dilaksanakan di
Masjid H.M Asyik Pettarani Makassar. Penyuluhan dan edukasi di Masjid H.M Asyik Pettarani Makassar
dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan gratis pada acara maulid yang yang bekerja sama dengan
Pusat Kajian Himah Qur’an Spiritual HIKMATUS SHAFA Makassar. Kegiatan penyuluhan dilakukan
sebelum pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan ini dilakukan secara 3 tahap mengingat dirangkaikan
dengan acara maulid. Tahap 1 dilakukan setelah solat dhuhur pukul 13.00, tahap 2 dilakukan setelah
acara maulid pukul 14.30, dan tahap 3 dilakukan setelah solat ashar 16.00. adapun estimasi yang
mendapatkan penyuluhan dan edukasi serta pemeriksaan kesehatan gratis kurang lebih 100 orang.

Contact Tracing di Puskesmas Minasa Upa

Setiap masyarakat yang berobat di PKM Minasa Upa dilakukan Contact Tracing penyakit menular.
Adapun salah satu penyakit menular yang didapatkan di poli umum adalah dugaan Tuberkulosis paru.
Adapun identitas pasien;

Nama: Tn.MR
Usia: 59 tahun

No. RM: 03-11-54

Keluhan: : batuk sejak 2 bulan yang lalu dirasakan memberat 1 bulan terakhir, kadang demam, pasien
mengaku kadang menggigil pada malam hari, nyeri dada kadang dirasakan, sesak nafas disangkal pasien,
pasien mengaku cepat merasa lelah, BB dirasakan menurun sejak terjadinya keluhan, BB menurun ±6kg.
pasien sudah berulang kali datang berobat dengan keluhan yang sama namun belum ada perubahan
sama sekali. Riwayat keluarga ataupun lingkungan dengan TB Paru disangkal pasien.

Dalam kesehatan masyarakat, tracing adalah proses mengidentifikasi orang-orang yang mungkin telah
melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Pelacakan kontak telah menjadi pilar pengendalian
penyakit menular dalam kesehatan masyarakat selama beberapa decade. Dengan adanya tracing yang
dilakukan diharapkan agar masyarakat dapat terhindari dan dapat mencegah untuk tertular kontak
dengan orang yang terinfeksi. Tuberkulosis adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC
umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang
belakang, dan otak.

Setiap pasien yang datang berobat di PKM Minasaupa sebelum beranjak ke poli umum terlebih dahulu
daftar di bagian loket/administrasi. Setelah itu, pasien diarahkan ke poli umum kemudian bertemu
dokter untuk dilakukan anamnesa mengenai keluhan yang dialami. pasien Tn.MR dirujuk ke poli khusus
TB PKM Minasaupa untuk periksa dahak. Pasien akan diberikan pot untuk menampung dahak. Adapun
dahak yang ditampung adalah dahak sewaktu dan dahak pagi hari. Pasien menyimpan nomor telepon di
poli TB PKM Minasaupa untuk pengambilan dahak pagi hari dan untuk dihubungi kembali oleh tim TB
PKM Minasaupa jika hasil dahak pasien sudah keluar.

Kegiatan Posyandu Remaja di Posyandu Dahlia V

Kegiatan Posyandu Remaja dilakukan di Posyandu Dahlia V. Di ikuti oleh 14 remaja terdiri atas 4 orang
remaja puteri dan 10 orang remaja putera.

Posyandu Remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat khusus remaja, untuk
memantau dan melibatkan mereka demi peningkatan kesehatan dan keterampilan hidup sehat secara
berkesinambungan. Adapun manfaat posyandu bagi remaja agar memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang meliputi: kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza, gizi, aktivitas fisik, pencegahan penyakit tidak menular (PTM), pencegahan
kekerasan pada remaja. Posyandu remaja dilaksanakan agar dapat mempersiapkan remaja untuk
memiliki keterampilan hidup sehat serta aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan
remaja. Menurut Who, usia remaja dapat dibagi menjadi early (10-14 tahun), middle (15-17 tahun), dan
late (18-19 tahun).

Posyandu Remaja dilakukan di Posyandu Dahlia V dan diikuti oleh 14 remaja yang terdiri atas 4 orang
remaja puteri dan 10 orang remaja putera. Kegiatan dimulai dengan brain storming untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman remaja saat ini mengenai penyuluhan yang akan diberikan. Selanjutnya
pemberian penyuluhan mengenai Kesehatan reproduksi dan mengenai Napza (Narkotika, psikotropika,
dan obat terlarang). Penyuluhan yang dilakukan menggunakan slide power point yang ditampilkan
menggunakan lcd dan beberapa video animasi berupa kesehatan reproduksi dan bahaya napza agar
dapat dipahami dengan mudah. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat sesi diskusi atau tanya jawab
mengenai penyuluhan yang diberikan. Jika remaja yang hadir memiliki pertanyaan mengenai
penyuluhan ataupun diluar penyuluhan mengenai kesehatan remaja maka dapat bertanya. Kegiatan
posyandu remaja ini sebenarnya telah rutin dilaksanakan oleh PKM Minasaupa sejak Juli 2022.

Penyuluhan dan Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Posyandu Dahlia V

Menurut Who, usia remaja dapat dibagi menjadi early (10-14 tahun), middle (15-17 tahun), dan late (18-
19 tahun). Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Dahlia V dan diikuti 14 remaja yang terdiri atas 4
remaja puteri dan 10 remaja putera.

Masa remaja adalah masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ
reproduksi manusia. Masa remaja disebut juga masa pubertas, merupakan masa transisi yang unik
ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi, dan psikis. Remaja berada dalam situasi yang sangat
peka terhadap pengaruh nilai baru, terutama bagi mereka yang tidak mempunyai daya tangkal. Mereka
cenderung lebih mudah melakukan penyesuaian dengan arus globalisasi dan arus informasi yang bebas
yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan perilaku menyimpang karena adaptasi terhadap nilai-
nilai yang datang dari luar. Masalah yang paling menonjol dikalangan remaja saat ini, misalnya masalah
seksualitas, sehingga hamil diluar nikah dan melakukan aborsi. Kemudian rentan terinfeksi penyakit
menular seksual (IMS), HIV dan AIDS serta penyalahgunaan Narkoba. Adanya motivasi dan pengetahuan
yang memadai untuk menjalani masa remaja secara sehat, diharapkan remaja mampu untuk
memelihara kesehatan dirinya sehingga mampu memasuki masa kehidupan berkeluarga dengan
reproduksi sehat.

Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Dahlia V di Baruga serbaguna RW V dan diikuti oleh 14 remaja yang
terdiri atas 4 orang remaja puteri dan 10 orang remaja putera. Kegiatan dimulai dengan brain storming
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman remaja saat ini mengenai penyuluhan yang akan diberikan.
Selanjutnya pemberian penyuluhan mengenai Kesehatan reproduksi. Penyuluhan yang dilakukan
menggunakan slide power point yang ditampilkan menggunakan lcd dan beberapa video animasi berupa
kesehatan reproduksi agar dapat dipahami dengan mudah. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat sesi
diskusi atau tanya jawab mengenai penyuluhan yang diberikan. Jika remaja yang hadir memiliki
pertanyaan mengenai penyuluhan ataupun diluar penyuluhan mengenai kesehatan remaja maka dapat
bertanya.

Penyuluhan dan Kegiatan BIAN di Posyandu RW VIII Puskesmas Minasaupa

Orang tua yang memiliki anak dengan sasaran usia 9 bulan - <12 tahun tanpa memandang status
imunisasi sebelumnya. Yang mendapat BIAN di Posyandu RW VIII terdiri 20 orang anak.

Anak merupakan generasi penerus masa depan yang harus kita jaga dan optimalkan tumbuh
kembangnya. Kesehatan anak merupakan salah satu pilar yang berperan penting dalam proses tumbuh
kembang anak. Sejumlah penyakit atau virus dapat menggangu kesehatan anak sehingga diperlukan
upaya untuk meningkatkan kekebalan anak yaitu melalui imunisasi. Pemerintah mengupayakan kegiatan
imunisasi terintegrasi berupa pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional atau disingkat BIAN. BIAN
memiliki tujuan mencegah timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Kegiatan dilaksanakan dengan program BIAN dilakukan di Posyandu RW VIII, kegiatan ini diikuti 20 orang
anak. Sebelum dilakukan kegiatan BIAN, orangtua terlebih dahulu diberikan penyuluhan mengenai
Campak-Rubela dan imunisasi lainnya. Orangtua yang setuju diberikan imunisasi terlebih dahulu
dilakukan skrining terhadap orangtua untuk mengetahui apakah anak bisa mendapat imunisasi atau
tidak mendapat imunisasi. Jika sang anak bisa mendapat imunisasi, orangtua diberitahu apa saja yang
bisa dilakukan jika terjadi keluhan pasca imunisasi seperti mengompres bekas suntikan imunisasi,
banyak minum air putih, serta perbanyak istirahat.

Penyuluhan dan Edukasi bahaya NAPZA bagi Remaja di Posyandu Dahlia V

Menurut Who, usia remaja dapat dibagi menjadi early (10-14 tahun), middle (15-17 tahun), dan late (18-
19 tahun). Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Dahlia V dan diikuti 14 remaja yang terdiri atas 4
remaja puteri dan 10 remaja putera.

Napza merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan zat adiktif lainnya. Jika zat-zat ini
masuk kedalam tubuh, akan menimbulkan pengaruh pada kerja otak. Jumlah penggunaan narkoba di
Indonesia setiap tahunnya selalu terus meningkat. Penyalahgunaan narkoba dikalangan para remaja
merupakan satu hal yang harus perlu diwaspadai orangtua karena ada banyak bahaya narkoba bagi para
remaja. Bentuknya pun bermaca-macam, mulai dari merusak masa depan para remaja hingga
mengancam kesehatan tubuh, baik dalam jangka Panjang maupun dalam jangka pendek. Pencegahan
penyebaran narkoba dikalangan remaja sudah menjadi tanggung jawab Bersama. Oleh karena itu,
diperlukan adanya penyuluhan serta pendampingan orangtua pun sangat berperan penting dalam
mengawasi ancaman narkoba terhadap anak-anak remaja.

Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Dahlia V di Baruga serbaguna RW V dan diikuti oleh 14 remaja yang
terdiri atas 4 orang remaja puteri dan 10 orang remaja putera. Kegiatan dimulai dengan brain storming
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman remaja saat ini mengenai penyuluhan yang akan diberikan.
Selanjutnya pemberian penyuluhan mengenai bahaya Napza. Penyuluhan yang dilakukan menggunakan
slide power point yang ditampilkan menggunakan lcd dan beberapa video animasi berupa bahaya Napza
agar dapat dipahami dengan mudah. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat sesi diskusi atau tanya
jawab mengenai penyuluhan yang diberikan. Jika remaja yang hadir memiliki pertanyaan mengenai
penyuluhan ataupun diluar penyuluhan mengenai kesehatan remaja maka dapat bertanya.
Penyuluhan dan Edukasi TB di Poli Khusus TB Puskesmas Minasa Upa

kegiatan ini dilaksanakan di PKM Minasaupa. Setiap pasien yang terduga TB dan pasien yang sudah
dikatakan positif TB diberikan pengarahan dan edukasi mengenai TB. Pengarahan berupa apa itu
penyakit TB, bagaimana cara mengenali tanda dan gejala TB, serta cara penyebarannya.

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi dan berpotensi serius
terutama pada organ paru-paru. Penyakit ini menjadi 1 dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama
agen infeksius. Bakteri penyebab TBC menyebar dari orang ke orang melalui droplet yang dilepaskan ke
udara melalui batuk dan bersin. Di Indonesia sendiri, kasus TBC terbilang cukup tinggi. Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) mencatat pada tahun 2020 terdapat 351.936 kasus tuberculosis yang mana
sebagian besar penderitanya berusia produktif. Faktanya, 10% masyarakat Indonesia memiliki bakteri
TB. Jika mereka memiliki sistem imun yang baik, maka penyakit ini bisa sembuh bahkan sebelum gejala
tersebut muncul. Maka dari itulah, pencegahan utama agar tidak terjangkit tuberculosis (TB) adalah
menjaga pola hidup, makan cukup, tidur cukup dan berhenti merokok.

Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Minasa Upa. Kegiatan ini dapat dikatakan hampir setiap hari
dilaksanakan mengingat hampir 50% pasien datang berobat dengan keluhan batuk. Pengarahan dan
edukasi TB dilakukan di poli umum oleh dokter umum di PKM Minasaupa. Pengarahan berupa apa itu
penyakit TB, bagaimana cara mengenali tanda dan gejala TB, serta cara penyebarannya. Kemudian
dilakukan skrining TB yang telah dibuat oleh tim TB PKM Minasaupa.

Advokasi dan KIE terkait Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Wilayah Kerja PKM Minasa Upa
di RT 01/RW 03

Ketua RT01/RW03

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit-penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke
orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang Panjang (kronis). Pada
perjalanan awal, PTM sering tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari jika
mengidap PTM. Hal tersebut membuat kesadaran untuk memeriksakan diri/deteksi dini kurang.
Sehingga banyak yang periksa ketika terjadi komplikasi dari PTM, bahkan berakibat kematian lebih dini.
Semakin hari kejadian PTM semakin meningkat. Yang termasuk kategori PTM ini diantaranya adalah
stroke, penyakit jantung coroner, diabetes melitus, hipertensi, penyakit paru obstruktis kronis (PPOK)
dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan Puskesmas Keliling. Advokasi dilakukan kepada ketua
RT01/RW03 dalam hal upaya untuk meningkatkan partisipasi warga RT01/RW03 untuk mengikuti
skrining penyakit tidak menular yang dilaksanakan oleh Puskesmas Minasa Upa. Kegiatan skrining di
RT01/RW03 diikuti sebanyak 20 orang yang mana terdapat 10 warga dengan tekanan darah tinggi dan 5
warga dengan gula darah tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah ketua RT01/RW03. Advokasi ini
meminta dukungan dari ketua RT dan warga sekitar agar memasifkan informasi tentang skrining PTM
agar meningkat partisipasi warga sekitar. Skrining PTM yang diberikan adalah pengukuran tekanan
darah, cek gula darah, pengukuran IMT, wawancara perilaku berisiko, dan edukasi perilaku gaya hidup
sehat. Jika pada skrining terdapat hasil yang tidak normal maka diarahkan ke dokter yang bertanggung
jawab pada kegiatan puskesmas keliling. Warga yang memiliki tekanan darah dan gula darah diatas
normal yang berlebih dianjurkan untuk datang kepuskesmas agar dapat diperiksa lebih lanjut dan
mendapatkan pengobatan yang lebih lengkap.

Advokasi dan KIE terkait Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Wilayah Kerja PKM Minasa Upa
di RT 04/RW 01 dan 02

Ketua RT04/RW01 dan 02

Pada tahun 2017, sekitar 71% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang
membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80% kematian tersebut terjadi dinegara berpenghasilan
menengah dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya
karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit kronis, 6%
karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya. Meningkatnya kasus PTM secara signifikan
diperkirakan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya
membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Untuk itu, dibutuhkan komitmen
Bersama dalam menurunkan morbiditas, mortalitas dan disabilitas PTM.

Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan Puskesmas Keliling. Advokasi dilakukan kepada ketua
RT04/RW01 dan 02 dalam hal upaya untuk meningkatkan partisipasi warga RT04/RW01 dan 02 untuk
mengikuti skrining penyakit tidak menular yang dilaksanakan oleh Puskesmas Minasa Upa. Kegiatan
skrining di RT04/RW01 dan 02 diikuti sebanyak 22 orang yang mana terdapat 7 warga dengan tekanan
darah tinggi dan 4 warga dengan gula darah tinggi. Advokasi ini meminta dukungan dari ketua RT dan
warga sekitar agar memasifkan informasi tentang skrining PTM agar meningkat partisipasi warga sekitar.
Skrining PTM yang diberikan adalah pengukuran tekanan darah, cek gula darah, pengukuran IMT,
wawancara perilaku beresiko, dan edukasi perilaku hidup sehat. Jika pada skrining terdapat hasil yang
tidak normal maka diarahkan ke dokter yang bertanggung jawab pada kegiatan puskesmas keliling.
Warga yang memiliki tekanan darah dan gula darah diatas normal yang berlebih dianjurkan untuk
datang kepuskesmas agar dapat diperiksa lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan yang lebih lengkap.

Inisiasi Menyusui Dini pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Minasa Upa

Ibu hamil G2P1A0 melahirkan bayi secara normal di kamar bersalin PKM Minasa Upa pukul 19.45 WITA.
Adapun identitasnya;

By. Ny. SW/laki-laki/BB:2900gr/PB:50cm/LK:36/LD:33cm/LP:32,5cm

Inisiasi menyusui dini atau IMD adalah awal yang tepat bagi ibu dan bayi untuk memulai ASI eksklusif
atau sebelum memulai proses menyusui yang sesungguhnya. Pemberian ASI sangat penting bagi bayi
dan ibu karena ada banyak manfaat ASI yang bisa diperoleh. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), di Indonesia angka inisiasi menyusui dini mengalami peningkatan yang cukup baik.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang merekomendasikan inisiasi
menyusui dini sebagai tindakan penyelamatan kehidupan, karena inisiasi menyusui dini dapat
menyelamatkan 22% dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Menyusui satu jam pertama
kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indicator global.
IMD diawali dengan mengeringkan permukaan bayi kecuali bagian tangan bayi dan jangan
menghilangkan verniks pada bayi. Setelah tali pusat bayi dipotong, bayi diletakkan dengan posisi
tengkurap diatas perut ibunya, dibantu dengan bau cairan amnion pada tangan bayi, bayi dapat
menemukan puting ibu yang memiliki bau yang sama. Saat bayi mulai menyusu, perlekatan bayi
terhadap payudara penting untuk diperhatikan agar bayi dapat menyusu secara efektif. Tanda
perlekatan yang baik yaitu terlihat lebih banyak areola diatas bibir atas bayi daripada dibawah bibir
bawah, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi melengkung keluar, dan dagu bayi menyentuh
payudara.

Inisiasi Menyusui Dini pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Minasa Upa

Ibu hamil G5P2A2 melahirkan bayi secara normal di kamar bersalin PKM Minasa Upa pukul 19.30 WITA.
Adapun identitasnya;

By. Ny. TR/laki-laki/BB:3400gr/PB:52cm/LK:37/LD:33cm/LP:35cm

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut
ibu sehingga kulit bayi bersentuhan pada kulit ibu yang dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera
setelah lahir. Jika kontak tersebut terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari satu jam maka
dianggap belum sempurna dan tidak melakukan IMD. Air susu ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan
kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).

IMD diawali dengan mengeringkan permukaan bayi kecuali bagian tangan bayi dan jangan
menghilangkan verniks pada bayi. Setelah tali pusat bayi dipotong, bayi diletakkan dengan posisi
tengkurap diatas perut ibunya, dibantu dengan bau cairan amnion pada tangan bayi, bayi dapat
menemukan puting ibu yang memiliki bau yang sama. Saat bayi mulai menyusu, perlekatan bayi
terhadap payudara penting untuk diperhatikan agar bayi dapat menyusu secara efektif. Tanda
perlekatan yang baik yaitu terlihat lebih banyak areola diatas bibir atas bayi daripada dibawah bibir
bawah, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi melengkung keluar, dan dagu bayi menyentuh
payudara.

Penyuluhan Kesehatan Lingkungan mengenai Kawasan Tanpa Rokok bagi Remaja di Posyandu Dahlia
V

Menurut Who, usia remaja dapat dibagi menjadi early (10-14 tahun), middle (15-17 tahun), dan late (18-
19 tahun). Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Dahlia V dan diikuti 14 remaja yang terdiri atas 4
remaja puteri dan 10 remaja putera.

Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi perhatian dunia. WHO
memprediksi penyakit yang berkaitan dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan di dunia. Dari tiap
10 orang dewasa yang meninggal, 1 diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok. Indonesia
menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India. Rendahnya
kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok pun menjadi alasan sulitnya penetaan Kawasan Tanpa
Rokok, yang ditunjukkan dengan mulai merokok pada kelompok usia 5-9 tahun. Selanjutnya, pada
daerah pedesaan, jumlah batang rokok yang dikonsumsi lebih banyak disbanding daerah perkotaan.
Pengendalian para perokok yang menghasilkan asap rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan
perokok aktif maupun pasif merupakan salah satu solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap
rokok. Maka dari itu, dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Kawasan Tanpa Rokok bagi remaja
karena masih kurangnya kepedulian terutama bagi remaja terhadap bahaya yang dihasilkan dari asap
rokok yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Dahlia V di Baruga serbaguna RW V dan diikuti oleh 14 remaja yang
terdiri atas 4 orang remaja puteri dan 10 orang remaja putera. Kegiatan dimulai dengan brain storming
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman remaja saat ini mengenai penyuluhan yang akan diberikan.
Selanjutnya pemberian penyuluhan mengenai bahaya merokok. Penyuluhan yang dilakukan
menggunakan slide power point yang ditampilkan menggunakan lcd dan beberapa video animasi berupa
bahaya merokok agar dapat dipahami dengan mudah. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat sesi
diskusi atau tanya jawab mengenai penyuluhan yang diberikan. Jika remaja yang hadir memiliki
pertanyaan mengenai penyuluhan ataupun diluar penyuluhan mengenai bahaya merokok maka dapat
bertanya.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Penerapan Protokol Kesehatan dalam masa pandemi di
SMP 40 Makassar

Pada tanggal 30 Mei 2022 puskesmas Minasaupa melaksanakan penyuluhan mengenai PHBS dalam
Penerapan Protokol Kesehatan dalam masa pandemi di SMP 40 Makassar. Pandemi Covid-19 melanda
Indonesia sejak maret 2020. Upaya mencegah penyebaran virus dan menanggulangi dampak pandemic
bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata, tetapi memerlukan peran serta setiap
elemen masyarakat. Virus Covid-19 umumnya ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung
(misalnya berjabat tangan). Namun juga ada kemungkinan penularan melalui kontaminasi benda yang
disentuh oleh pasien positif Covid 19. Hal ini yang mendasari pentingnya meningkatkan pola hidup
bersih dan sehat. Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah diwajibkan dibuka untuk tahun ajaran
baru 2021/2022. Namun PTM terbatas hanya boleh dilakukan di zona hijau Covid 19. Prosedur-prosedur
yang harus diterapkan. Diantaranya, perilaku hidup bersih dan sehat serta mewajibkan penggunaan
masker dengan baik dan benar. Sekolah harus menyiapkan fasilitas cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir. Rasionya disesuaikan antara jumlah sarana cuci tangan dan jumlah siswa. Rasio ini harus
proporsional agar tidak terjadi penumpukan ketika anak-anak menggunakan fasilitas cuci tangan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada kelas VII dan kelas VIII di SMP 40 Makassar dengan jumlah 229 dimana
terdiri dari 119 siswa laki-laki dan 110 siswi perempuan. Kegiatan ini dilakukan setiap bulan selama
pandemic Covid-19 dengan memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai pentingnya PHBS dalam
penerapan prokes. Adapun pelaksanaan prokes terdiri dari mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir setiap melakukan aktifitas, sebelum dan setelah makan, menjaga jarak terutama saat
berada dalam ruang kelas, kedisiplinan menggunakan masker serta menyarankan kepada pihak sekolah
untuk menyediakan masker disekolah, dan menganjurkan pihak sekolah untuk mengukur suhu setiap
pagi sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai, jika terdapat siswa ataupun siswi yang bergejala
pihak sekolah diharapkan agar segera melapor ke puskesmas atau ke fasilitas kesehatan lainnya.
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Di SD INP. MINASA UPA 1

Indonesia sebagai negara berkembang saat ini mempunyai permasalahan di bidang sanitasi dan perilaku
hidup bersih dan sehat, sebagaimana negara berkembang lainnya. Perilaku cuci tangan pakai sabun
merupakan salah satu bagian dari program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan
menjalankan perilaku melakukan PHBS, masyarakat berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat
seperti memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, dan melindungi
diri dari ancaman penyakit. Semakin luas budaya mencuci tangan dengan sabun akan membuat
kontribusi signifikan untuk memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs) yakni mengurangi
tingkat kematian anak-anak dibawah usia lima tahun pada 2015 hingga sekitar 70%. Mencuci tangan
pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan pathogen berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak
langsung atau tidak langsung.

Kegiatan ini dilaksanakan di SD INP. MINASA UPA 1 dengan jumlah siswa-siswi 281 orang. Kegiatan ini
dilakukan dalam bentuk penyuluhan (penyampaian materi secara oral berupa kapan saja seserorang
harus mencuci tangan) dan demo untuk mempraktekkan cara mencuci tangan pakai sabun yang benar
menurut WHO. Setelah dilakukan penyuluhan dan demo, seluruh siswa-siswi melakukan praktek secara
langsung cara mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir yang benar. Jika masih terdapat siswa siswi
yang masih kurang paham maka akan dijelaskan kembali secara personal mengenai cara mencuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir.

Kunjungan Kualitas Air Bersih Layak Minum di Depot Air Minum Isi Ulang pada Depot Proxy Minasa
Upa

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dapat langsung diminum, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Depot Air Minum
(DAM) adalah usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk
curah dan menjual langsung kepada konsumen. Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan
factor resiko terjadinya kontaminasi yang berasal dari tempat, peralatan dan penjamah terhadap air
minum agar aman dikonsumsi (Permenkes Nomor 43 Tahun 2014 tentang Hygiene Sanitasi Depot Air
Minum). Merujuk kepada Permenkes No.736/MENKES/PER/VI/2010 tentang tata laksana pengawasan
kualitas air minum, maka pengusaha depot air minum isi ulang wajib melakukan pemeriksaan sampel
airnya (Pemeriksaan Kimia dan Bakteriologis) minimal satu bulan sekali sebagai usaha pengawasan
internal terhadap air baku dan air olahan.

Petugas kesehatan lingkungan Puskesmas Minasa Upa melakukan kunjungan pada depot-depot air
minum yang memiliki izin didaerah kerja Puskesmas Minasa Upa. Kunjungan ini dilakukan sekaligus
untuk pengecekan berkala terhadap alat-alat dan metode yang digunakan untuk penyediaan air minum.
Petugas mengambil sampel air minum yang kemudian akan dimasukkan kedalam botol sampel dan
dibawa kelaboratorium sederhana Puskesmas Minasa Upa untuk pengecekkan kandungan mikroba.
Sampel air minum akan diteteskan pada medium CompactDry EC E.coli & Coliform. Setelah itu akan
didiamkan selama kurang lebih satu hari pada suhu <30°C. Hari berikutnya akan dilakukan penghitungan
koloni bakteri E.coli dan coliform yang ditandai dengan adanya warna biru dan warna ungu pada
medium pembiakan. Tidak didapati adanya pertumbuhan mikroba pada sampel air yang diperiksa
menunjukkan bahwa air tersebut layak untuk dikonsumsi.

Penyuluhan Upaya Kesehatan Lingkungan mengenai Etika Batuk dan Bersin Agar Tidak Menularkan
Penyakit di SMP 49 Makassar

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, yang menjadi pedoman bagi sikap dan
perilaku manusia dalam hubungan masyarakat. Batuk adalah proses ekspirasi (penghembusan nafas)
yang eksplosif yang memberikan mekanisme proteksi normal untuk membersihkan saluran pernafasan
dari adanya sekresi atau benda asing yang mengganggu. Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik
dan benar, dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju, sehingga bakteri
tidak menyebar diudara. Tujuan etika batuk yaitu mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas
melalui udara bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang disekitarnya. Droplets tersebut
mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara
pernafasan. Penularan penyakit melalui udara pernafasan disebut “Air Borne Disease”.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada kelas VII dan kelas VIII di SMP 49 Makassar dengan jumlah 205
dimana terdiri dari 113 siswa laki-laki dan 92 siswi perempuan. Penyuluhan yang diberikan berupa
informasi mengenai apa itu batuk dan bersin, serta bagaimana etika batuk dan bersin yang baik dan
benar. Setelah dilakukan penyuluhan, beberapa siswa atau siswi ditunjuk untuk mempraktekkan etika
batuk dan bersin secara baik dan benar. Jika terdapat siswa ataupun siswi yang masih kurang paham
maka dapat mengajukan pertanyaan.

Kunjungan Kualitas Air Bersih Layak Minum di Depot Air Minum Isi Ulang pada Depot Anugrah Minasa
Upa

Usaha Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dimulai sekitar tahun 1999. Pada tahun ini, Indonesia sedang
mengalami krisis ekonomi, sehingga membuat masyarakat mencari alternative untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan biaya yang lebih murah. Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap
air mendorong tumbuhnya usaha DAMIU, dan harganya lebih murah. Depo dimulai tahun 1997 oleh 400
pengusaha kecil dan jumlahnya terus meningkat, awal tahun 2000 mencapai 1.200 Depo yang tersebar
diberbagai kota. Menurut SK Menperindag No.651/MPP/KEP/10/2004 yang dimaksud dengan depot air
minum adalah usaha industry yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan
menjual langsung kepada konsumen.

Petugas kesehatan lingkungan Puskesmas Minasa Upa melakukan kunjungan pada depot-depot air
minum yang memiliki izin didaerah kerja Puskesmas Minasa Upa. Kunjungan ini dilakukan sekaligus
untuk pengecekan berkala terhadap alat-alat dan metode yang digunakan untuk penyediaan air minum.
Petugas mengambil sampel air minum yang kemudian akan dimasukkan kedalam botol sampel dan
dibawa kelaboratorium sederhana Puskesmas Minasa Upa untuk pengecekkan kandungan mikroba.
Sampel air minum akan diteteskan pada medium CompactDry EC E.coli & Coliform. Setelah itu akan
didiamkan selama kurang lebih satu hari pada suhu <30°C. Hari berikutnya akan dilakukan penghitungan
koloni bakteri E.coli dan coliform yang ditandai dengan adanya warna biru dan warna ungu pada
medium pembiakan. Tidak didapati adanya pertumbuhan mikroba pada sampel air yang diperiksa
menunjukkan bahwa air tersebut layak untuk dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai