Anda di halaman 1dari 16

Bagian Ilmu THT-KL

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar

EPIGLOTITIS AKUT
Reski Ambarwati
105505405118

PEMBIMBING :
dr. Faridah Muhammad, Sp. THT-KL
Definisi

■ Inflamasi pada struktur supraglottis yang berfungsi untuk melindungi saluran


pernapasan saat proses menelan.
■ Kedaruratan medis karena dapat menyebabkan obstruksi saluran napas ditandai dengan
stridor inspiratoar dan ekspirator (suara hot potato)  menimbulkan kematian.
Anatomi
Epidemiologi

■ Epiglotitis akut paling sering terjadi pada anak umur 2-8 tahun, meskipun dapat terjadi
pada semua umur
■ Laki-laki lebih sering daripada perempuan dengan perbandingan 2,5:1
■ Pada orang dewasa, merokok dan penurunan imunitas merupakan faktor resiko dan
didapatkan bukti adanya peningkatan resiko pada penderita diabetes
■ Sejak adanya vaksinasi terhadap Hib, insiden epiglottitis akut pada anak telah berkurang
■ Pada beberapa tahun terakhir kejadian epiglottitis pada orang dewasa telah meningkat
Etiologi

■ Haemophilus influenzae tipe b (tersering)


■ Pneumococcus
■ Streptococcus beta-haemolyticus tipe a
■ Pseudomonas Spp
■ Mycobacterium tuberculosis
■ Virus
■ Trauma local, mis: post intubasi
Patofisiologi
Gambaran Klinis

Gejala yang paling sering muncul: Gejala lain:


■ Nyeri tenggorok ■ Iritabilitas
■ Nyeri telan ■ Batuk
■ Muffled voice (‘Hot potatoes’ voice) ■ Nyeri telinga
■ Droling ■ Pembesaran KGB servikal
■ Demam ■ Tripod sign (Sniffing position)
■ Nyeri pada leher depan
Pada keadaan yang lebih berat :
■ Sesak nafas, dapat ditandai dengan penggunaan otot bantu pernafasan
■ Nyeri telan yang semakin hebat
■ Disfonia
■ Stridor (ditemukan lebih lambat sebagai penanda terjadinya sumbatan jalan nafas atas)
■ Distress nafas
Diagnosis

Anamnesa Pemeriksaan fisik


■ Harus dapat dibedakan dengan ■ Melihat epiglottis dengan tongue spatel
laryngotracheitis ■ Laringoskopi direk dan indirek (fiberoptik
laringoskopi  Golden standard)
■ Pada epiglottitis biasanya pasien
datang dengan keluhan disfagi ■ Didapatkan epiglottis yang merah meradang
ataupun stridor sedangkan pada dan udematus seperti gambaran ‘Cherry red’
laryngotracheitis pasien lebih sering ■ Plika ari epiglotika biasanya juga meradang
mengeluhkan kelainan suara
Laringoskopi direk
Pemeriksaan penunjang

■ Foto polos leher lateral : dapat terlihat pembengkakan epiglottis (thumbprint sign)
■ Darah lengkap
■ Elektrolit
■ Swab tenggorok
■ Kultur darah
Penatalaksanaan

■ Rawat inap  ICU


■ Trakeostomi atau intubasi dilakukan setelah diagnosis epiglottitis akut
■ O2
■ Kelembapan udara kamar 90-95% dengan suhu 16-20°C
■ Antibiotik spektrum luas IM/IV  Ampisilin 100mg/kgBB/hari
■ Kortikosteroid  Hydrokortison 100mg IV
■ Analgetik  Acetaminophen IV dengan dosis 3x1 gr
■ Hydrasi adekuat
Komplikasi

■ Meningitis
■ Selulitis
■ Otitis
■ sepsis
Prognosis

Kebanyakan pasien dapat menjalani terapi ekstubasi dalam beberapa hari dan dalam jangka
waktu lama. Prognosis bagus jika penatalaksanaan dilakukan secara tepat serta jalan
nafasnya dapat dibebaskan dengan segera. Angka mortalitas kurang dari 1%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai