Anamnesis:
• Suara serak
• Tidak ada suara (aphonia)
• Batuk menggonggong
• Terdapat demam
• Gejala disertai pilek, hidung tersumbat, sakit menelan
• Memburuk pada malam hari dan saat menangis
Pemeriksaan Fisik
• Laringoskopi Indirek: Mukosa laring hiperemis, udem terutama pada bagian atas dan bawah pita suara
• Tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal
• Obstruksi jalan nafas apabila ada udem laring diikuti udem subglotis
• Retraksi suprasternal dan epigastrium
• Pada laryngitis kronik: nodul, ulkus dan penebalan mukosa pita suara
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang:
• Foto rotgen soft tissue leher AP lateral: tampak pembengkakan jaringan subglotis (Steeple sign)
• Foto toraks AP
• Pemeriksaan laboratorium darah lengkap: tanda inflamasi seperti LED meningkat, peningkatan CRP
Tatalaksana
Komplikasi: jarang terjadi. Paling umum infeksi virus dapat menyebar ke bagian lain dari sistem pernapasan (bronkus,
bronkiolus, dan telinga tengah). Superinfeksi bakteri, pneumonia, trakeitis bakteri,
Prognosis: karena kondisi ini seringkali sembuh sendiri, ini membawa prognosis yang baik
Daftar Pustaka
• IDI. 2014. Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia.
• Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher Edisi ke-7, Cetakan
keempat. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2015
• Klarisa C, F Fardizza. Laringitis dalam kapita selecta kedokteran edisi IV hal. 1064. Jakarta: Media Aesculapius. 2014