Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

KRITIS PADA PASIEN DENGAN


GANGGUAN PERNAFASAN
“PNEUMONIA”

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Rizki Yani (17010500)
Hendra Safrizal (17010501)
Widia Piana (17010502)
Ulandari ( 17010503 )
Risky Suriansyah (17010504)
MATA KULIAH : KEPERAWATAN KRITIS
PNEUMONIA ?

• Pneumonia adalah inflamasi paru yang


ditandai dengan konsolidasi karena eksudat
yang mengisi alveoli dan bronkiolus
Etiologi Klasifikasi
Bakteri
Pneumonia
Lobaris
Virus Jamur

Pneumonia
Interstisial

Micoplasma
Benda Asing
pneumonia
Bronkhopn
eumonia
Tanda dan Gejala
• Biasanya didahului infeksi • Frekuensi napas :
saluran pernafasan bagian atas. – Umur 1 - 5 tahun 40 x/mnt atau
Suhu dapat naik secara lebih.
mendadak (38– 40 ºC), dapat – Umur 2 bln-1 tahun 50 x/mnt atau
disertai kejang (karena demam lebih.
tinggi). – Umur < 2 bulan 60 x/mnt.
• Batuk, mula-mula kering  (non • Nadi cepat dan bersambung.
produktif) sampai produktif. • Nyeri dada yang ditusuk-tusuk
• Nafas : sesak, pernafasan cepat yang dicetuskan oleh bernafas dan
dangkal, batuk.
• Penggunaan otot bantu • Kadang-kadang terasa nyeri kepala
pernafasan, retraksi interkosta, dan abdomen.
cuping hidung kadang-kadang • Kadang-kadang muntah dan diare,
terdapat nasal discharge (ingus). anoreksia dan perut kembung.
• Suara nafas : lemah, • Mulut, hidung dan kuku biasanya
mendengkur, Rales (ronki), sianosis.
Wheezing. • Malaise, gelisah, cepat lelah.
• Otitis media akut
(OMA)
• Efusi pleura.
KOMPLIKASI • Emfisema.
• Meningitis.
• Abses otak.
• Endokarditis.
• Osteomielitis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Sinar X : mengidentifikasikan distribusi struktural (misal:
lobar, bronchial); dapat juga menyatakan abses).
• Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat
mengidentifikasi semua organisme yang ada.
• Pemeriksaan serologi : membantu dalam membedakan
diagnosis organisme khusus.
• Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru,
menetapkan luas berat penyakit dan membantu diagnosis
keadaan.
• Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis.
• Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang
diaspirasi.
• Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat
benda asing.
PENATALAKSANAAN

• Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji


resistensi tapi karena hal itu perlu waktu dan pasien
pneumonia diberikan terapi secepatnya :
– Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
– Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus.
– Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi
pneumonia mikroplasma.
– Menganjurkan untuk tirah baring sampai infeksi menunjukkan
tanda-tanda.
– Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia.
– Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori yang
cukup.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Identitas : nama, jenis kelamin, alamat, usia,
pekerjaan, dan status perkawinan.
• Fokus Pengkajian
• Hal-hal yang perlu dikaji :
– Riwayat penyakit
– Tanda fisik
– Faktor perkembangan
– Pengetahuan pasien/ keluarga
• Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Penunjang
o Status penampilan kesehatan o Hb : menurun/normal
o Tingkat kesadaran kesehatan
o Tanda-tanda vital
o Analisa Gas Darah :
o Berat badan dan tinggi badan acidosis respiratorik,
o Integumen penurunan kadar
o Kepala dan mata oksigen darah, kadar
o Sistem pulmonal karbon darah
o Sistem cardiovaskuler meningkat/normal
o Sistem neurosensori
o Elektrolit :
o Sistem Genitourinaria
o Sistem Digestif
Natrium/kalsium
o Sistem Musculoskeletal menurun/normal.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan


dengan peningkatan produksi sputum.
 Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
peningkatan tekanan kapiler alveolus.
 Nyeri dada berhubungan dengan kerusakan parenkim
paru.
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
 Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik
sekunder terhadap demam dan proses infeksi.
 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi.
RENCANA KEPERAWATAN
DX.1. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan peradangan,
penumpukan secret.
Tujuan : Setelah diberikan askep selama ..x 24 jam diharapkan bersihan
jalan nafas efektif, ventilasi paru adekuat dan tidak ada penumpukan
secret.
Kriteria evaluasi :
Intervensi :
• Monitor frekuensi atau kedalaman pernapasan dan gerakan dada.
• Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara.
• Bantu pasien latihan nafas dan batuk secara efektif.
• Suction sesuai indikasi.
• Lakukan fisioterapi dada.
• Berikan cairan sedikitnya 1000 ml/hari (kecuali kontraindikasi).
Tawarkan air hangat daripada dingin.
• Kolaborasi pemberian obat bronkodilator dan mukolitik melalui inhalasi
(nebulizer).
DX.2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan
tekanan kapiler alveolus.

Tujuan : setelah diberikan askep selama...x24 jam diharapkan


Kriteria evaluasi :
Intervensi :
• Observasi frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernapas.
• Observasi warna kulit, catat adanya sianosis pada kulit, kuku, dan
jaringan sentral.
• Kaji status mental dan penurunan kesadaran.
• Awasi frekuensi jantung atau irama
• Awasi suhu tubuh.
• Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan benar, misalnya
dengan masker, masker venturi, nasal prong.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai