Syahrial B (C011181432)
Adelia Nadine Wulandari (C011181377) Michael Matandung Parura (C011181441)
Namyra Putri Alzahra Mario (C011181387) Herninrik Olivia Audia Syaharuddin (C011181510)
Alfitra Fathya Kirena (C011181396) Indah Nur Lathifa (C011181521)
Muh. Urip Syahrul (C011181405) Siska Azizah (C011181532)
Nurul Pratiwi (C011181414) Tasya Ananda Amira (C011181542)
Annisa Safitri (C011181423) Lois Karmelia Sumbung (C011181551)
Dewa Ayu Permata Sari (C011181561)
PBL 2
SKENARIO
SKENARIO – 2 :
Seorang Laki-laki 50 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo
karena menderita sesak disertai bunyi mengi. Kondisi ini sebenarnya sudah seringkali dialami,
namun makin memberat 2 hari terakhir. Penderita juga mengeluhkan batuk berdahak yang sulit
dikeluarkan. Sebelumnya ada keluhan demam, namun membaik setelah diberikan penurun
panas serta antibiotik selama 5 hari dari dokter Puskesmas.
Pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi 120 kali/menit, Pernapasan 28
kali/menit, suhu 37,8OC. Pemeriksaan toraks didapatkan inspeksi & palpasi simetris, perkusi
sonor kedua paru, auskultasi didapatkan bunyi napas bronkovesikuler, bunyi
wheezing pada kedua lapangan paru.
KATA KUNCI
• Laki-laki (50 Tahun)
• Sesak disertai mengi
• Sering di alami dan memberat dua hari terakhir
• Batuk berdahak
• Riwayat demam
• Membaik setelah diberi antibiotik / antipiuretik
• Pemfis : - Nadi takikkardi
- Takipneu
- Suhu 37,8 ℃
• Bunyi nafas Bronkovesikuler
• Bunyi wheezing kedua lapang paru
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi sesak napas 2. Kelebihan karbon monoksida
1. Kekurangan oksigen Karena terdapat shunting pada COPD
Tekanan oksigen inspirasi yang rendah sehingga menyebabkan terjadinya aliran
Gangguan konduksi maupun difusi gas ke paru dari kanan ke kiri.
paru
Gangguan pertukaran gas dan hipoventilasi
Gangguan obstruksi jalan napas (ex: laryngitis)
Gangguan pada parenkim paru (ex: emfisema dan
pneumonia)
Gangguan y ang berhubungan dengan sirkulasi
oksigen dalam darah (ex: pada ARDS dan
keadaan kurang darah)
3. Hiperaktifasi refleks pernapasan
Pada beberapa keadaan reflex Hering Breuer dapat menjadi aktif.
4. Emosi
5. Asidosis
Banyak hubungannya dengan kadar CO2 dalam darah. Akan
tetapi dapat pula terjadi oleh karena beda keton. (ex: diabetes)
6. Penambahan kecepatan metabolism
Pada umumnya tidak menimbulkan sesak napas kecuali bila
terdapat penyait penyerta (ex: COPD atau payah jantung
(dekompensasi kordis).
Patofisiologi Batuk
CARA KERJA OBAT ANTIBIOTIK &
ANTIPIURETIK
Diferensial Diagnosa
1. Asma
2. Bronkitis kronik
3. Emfisema
4. Bronkiektasis
PNEUMONIA
- Staphylococcus aureus
d. mikoplasma
- Hemophilus influenza
ASMA BRONKIALE
DEFINISI
• Inspeksi (gelisah,sesak,sianosis)
• Palpasi (tidak ada kelainan,pulsus paradoksus)
• Perkusi (tidak ada kelainan)
• Auskultasi (ekspirasi memanjang,mengi,suara lender)
PEMERIKSAAN PENUNJANG