Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KASUS PADA NY.

U DENGAN
PNEUMONIA DI RUANG MAWAR RSK SITANALA TANGERANG

DISUSUN OLEH:
FILIPUS TARIGAN

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2015

0
LAPORAN PENDAHULUAN
PNEUMONIA
1. DEFENISI
Pneumonia adalah Suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing (FKUI).
Pneumonia adalah Radang parenkim paru. Menurut anatomi,
pneumonia dibagi menjadi pneumonia laboris, pneumonia lobularis,
bronkopneumonia & pneumonia interstisialis. (Makmuri, MS.)
Pneumonia adalah suatu radang paru-paru yang ditandai oleh adanya
konsolidasi exudat yang mengisi alveoli dan bronchiolus ( Axton 1993)
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan
akut(ISNBA) dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak nafas yang
disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi) dan
aspirasi substansi asing,berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan
konsolidasi.(IKA FKUI).

2. ETIOLOGI
1. Bakteri
 Pneumokok, merupakan penyebab utama pneumonia. Pada orang dewasa
umumnya disebabkan oleh pneumokok serotipe 1 sampai dengan 8.
Sedangkan pada anak-anak serotipe 14, 1, 6, dan 9. Insiden meningkat
pada usia lebih kecil 4 tahun dan menurun dengan meningkatnya umur.
 Steptokokus, sering merupakan komplikasi dari penyakit virus lain, seperti
morbili dan varisela atau komplikasi penyakit kuman lainnya seperti
pertusis, pneumonia oleh pnemokokus.
 Basil gram negatif seperti Hemiphilus influensa, Pneumokokus
aureginosa, Tubberculosa.
2. Virus (Virus respiratory syncytial, virus influensa, virus adeno, virus
sistomegalik).
3. Aspirasi
4. Jamur
5. SindromaLoeffler

1
3.PATOFISIOLOGI
NORMAL
(Sistem Pertahanan)

Terganggu

Organisme  sal nafas bag bawah

Virus Pneumokokus Stapilokokus

Merusak sel epitel bersilia, Alveoli Toksin, Coagulase


sel goblet

Eksudat masuk Trombus


Kuman patogen mencapai ke Alveoli
bronkioli terminalis

Cairan edema + leukosit Sel darah merah, Permukaan


ke alveol leukosit, pneumokokus pleura tertutup
mengisi alvioli lapisan tebal
eksudat.
Konsilidasi Paru Leukosit + Fibrin Trombus Vena
Mengalami konsolidasi Pulmonalis

Kapasitas Vital, Lekosit lisis Nekrosis-


Compliance menurun Hemoragik

Abses,
Pneumatocele.

2
 ISPA (Pneumothoraks)
 Daya Tahan Tubuh Menurun
 Penyakit Menahun

Bronchopneumonia
(Panas tinggi, gelisah, dispneu, napas cuping hidung, muntah diare,
batuk kering kemudian produktif)

Infeksi Paru

Eksudat Intra Alveolus

Retensi Mukus

Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Pembersihan Jalan


Napas

Oksigenasi Berkurang

Hiperventilasi

Gangguan Keseimbangan cairan


dan Elektrolit

3
4. MANIFESTASI KLINIK
Bronchopneumoni biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratorius
bagian atas selama beberapa hari. Suhu dapat naik mendadak sampai 30 - 40 
C.dan mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah,
sesak dan sianosis sekunder hidung dan mulut, pernapasan cuping hidung
merupakan trias gejala patognomik. Kadang-kadang disertai muntah dan diare.
Batuk mula-mula kering kemudian jadi produktif.
Pada stadium awal sukar dibuat diagnosa dengan pemeriksaan fisik. Tapi
dengan adanya napas cepat dan dangkal, pernapasan cuping hidung, serta sianosis
sekitar hidung dan mulut. Harus dipikirkan kemungkinan pneumonia. Hasil
pemeriksaan fisik tergantung dari pada luas daerah yang terkena. Pada perkusi
toraks sering tidak ditemukan kelainan. Pada auskultasi suara napas vesikuler dan
lemah. Terdapat ronchi basah halus dan nyaring. Jika sering bronchopneumonia
menjadi satu (confluens) mungkin pada perkusi terdengar keredupan dan suara
napas mengeras.

5. KOMPLIKASI
a) Empiema
b) Atelectasis
c) Perikarditis
d) Pleuritis
e) OMA

6. PENATALAKSANAAN

a) Bila dispnea berat berikan Oksigen


b) IVFD ; cairan DG 10 % atau cairan 24 Kcl, Glukosa 10 % tetesan dibagi rata
dalam 24 jam.
c) Pengobatan: Penicilin Prokain 50.000 unit / kg BB / hari dan Kloramfenikol 75
mg / kg BB/ hari dibagi dalam 4 dosis.
d) Bila dispnea berat berikan Oksigen
e) IVFD ; cairan DG 10 % atau cairan 24 Kcl, Glukosa 10 % tetesan dibagi rata
dalam 24 jam.
f) Pengobatan: Penicilin Prokain 50.000 unit / kg BB / hari dan Kloramfenikol 75
4
mg / kg BB/ hari dibagi dalam 4 dosis.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Secara laboratorik ditemukan lekositosis, biasanya 15.000 - 40.000 / m
dengan pergeseran ke kiri. LED meninggi. Pengambilan sekret secara broncoskopi
dan fungsi paru-paru untuk preparat langsung; biakan dan test resistensi dapat
menentukan / mencari etiologinya. Tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena
sukar. Pada punksi misalnya dapat terjadi salah tusuk dan memasukkan kuman
dari luar. Foto rontgen dilakukan untuk melihat :
 Komplikasi seperti empiema, atelektasis, perikarditis, pleuritis, dan OMA.
 Luas daerah paru yang terkena.
 Evaluasi pengobatan
Pada bronchopnemonia bercak-bercak infiltrat ditemukan pada salah satu atau
beberapa lobur.

8. ASUHAN KEPERAWATAN
1) PENGKAJIAN

I. Anamnesa :
a) Identitas
b) Keluhan Utama
Sesak napas
c) Riwayat Penyakit sekarang, tanyakan :
Apakah masih ada batuk, berapa lama, apakah masih ada panas badan, apakah
nyeri dada kalau batuk, apakah ada riak kalau batuk
d) Riwayat kesehatan yang lalu, tanyakan :
Frekuensi ISPA, Riwayat Alergi, Kebiasaan merokok, pengguaan obat-obatan,
Imunisasi, riwayat penyakit keturunan
e) Riwayat Keluarga, tannyakan: apakah ada keluarga yang menderita batuk,
apakah ada keluarga yang menderita alergi, apakah ada keluarga yang
menderita TBC, Cancer paru
f) Riwayat Lingkungan, apakah rumah dekat dengan pabrik, apakah banyak asap
atau debu, apakah ada keluarga yang merokok

5
g) Riwayat pekerjaan, tanyakan : apakah bekerja pada tempat yang banyak
debu,asap, apakah bekerja di pabrik, apakah saat bekerja menggunakan alat
pelindung.
II.Pengkajian Fisik
1. Ispeksi:
 Amati bentuk thorax, Amati Frekuensi napas, irama,
kedalamannya,
 Amati tipe pernapasan : Pursed lip breathing, pernapasan
diapragma, penggunaan otot Bantu pernapasan
 Tanda tanda reteraksi intercostalis , retraksi suprastenal
 Gerakan dada
 Adakan tarikan didinding dada , cuping hidung, tachipnea
 Apakah daa tanda tanda kesadaran meenurun
2. Palpasi
 Gerakan pernapasan
 Raba apakah dinding dada panas
 Kaji vocal premitus
 Penurunan ekspansi dada
3. Auskultasi
 Adakah terdenganr stridor
 Adakah terdengar wheezing
 Evaluasi bunyi napas, prekuensi,kualitas, tipe dan suara tambahan
4. Perkusi
 Suara Sonor/Resonans merupakan karakteristik jaringan paru
normal
 Hipersonor , adanya tahanan udara
 Pekak/flatness, adanya cairan dalan rongga pleura
 Redup/Dullnes, adanya jaringan padat
 Tympani, terisi udara.
III.Pemeriksaan Diagnostik
Radiologi, Analisa Gas Darah, Darah Lengkap, Urine Lengkap.

6
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan infeksi paru-paru.
Tujuan :Pasien akan menunjukkan pola nafas yang efektif
Kriteria :
 RR dalam batas normal, suara nafas bersih, suhu dalam batas normal
 Tidak ditemukan : batuk, PCH, Retraksi, Sianosis.
 Jumlah sel darah putih normal.
 Rongent dada bersih
 Saturasi oksigen 85 % - 100 %.
Intervensi Keperawatan :
 Observasi : RR, suhu, suara nafas
 Lakukan fioterapi dada kerjakan sesuai jadwal
 Berikan oksigen yang dilembabkan sesuai indikasi
 Berikan antibiotik dan antipiretik sesuai advis
2. Defisit volume cairan b/d Respiratory distress, penurunan intake cairan,
demam
Tujuan : Pasien akan menunjukkan volume cairan yang adekuat.
Kriteria :
 Intake cairan adequat, iv dan atau oral
 Tidak adanya lethargi, muntah, diare
 Suhu tubuh normal, mukosa membran lembab
 Turgor kulit kembali cepat
 Urine output normal, Bj urine normal
Intervensi Keperawatan
1. Kaji dan catat, Suhu tubuh, intake dan output, tanda / gejala
kekurangan cairan, Bj urine
2. Lakukan perawatan mulut
3. Beri cairan sesuai advis
4. Kaji dan catat pengetahuan dan partisipasi keluarga dalam :
 Monitoring intake dan output

7
 Mengenali tanda dan gejala kekurangan cairan
5. Ciptakan situasi / area yang nyaman
6. Lakukan suction bila perlu
7. Periksa dan catat hasil X – Ray dada
8. Obs. Saturasi oksigen
9. Kaji dan catat pengetahuan dan partisipasi keluarga dlm :
 Fisioterapi dada
 Pemberian obat-obatan
 Mengenali tanda / gejala ketidak efektifan pola nafas
3. Diagnosa lainnya yang mungkin muncul antara lain :
a. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan sekunder terhadap
peningkatan upaya pernapasan
b. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi paru
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai
proses penyakit, prosedur perawatan di rumah sakit.

3. Discharge Planning
1) Ajarkan tentang pemberian obat (dosis, rute, waktu yang cocok dan
menyelesaikan seluruhnya, efek samping obat, dan respon minum obat)
2) Beri informasi tentang cara- cara pengendalian infeksi serta cara
pencegahannya (hindari pemajanan kontak infeksius)
3) Gizi seimbang dan cukup
4) Tutup mulut saat batuk karena penularan pneumonia banyak berasal dari
percikan batuk atau bersin pasien pneumonia serta hindari asap rokok.

9. DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. (2002). Buku ajar: Keperawatan medikal bedah. Edisi 8.
EGC: Jakarta.
Doenges M.E. (2000). Rencana asuhan keperawatan: Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. EGC:
Jakarta.
Price Sylvia A dan Wilson. (1992). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses

8
penyakit. Edisi 4. EGC: Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. U DENGAN PNEUMONIA DI
RUANG MAWAR RSK Dr. SITANALA TANGERANG

A.PENGKAJIAN
Pengkajian tgl : 23-11-2015 Jam : 15.00 wib
Tanggal MRS : 19-11-2015 NO RM : 05 47 04
Ruang/Kelas : Mawar / 3 Dx.Masuk : Peumonia Susp. TB
Dokter yg merawat : dr Ira Melintira SpP

IDENTITAS
Nama : Ny. U Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 70 th Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Penanggung Biaya : JKN
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Tangerang

RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


Keluhan Utama : Batuk 3 minggu tidak berkurang, mual

Riwayat Penyakit saat ini : 3 hari SMRS pasien mengeluh batuk tidak
sembuh disertai mual, dahak (+) muntah (-) kadang
disertai sesak nafas

Riwayat yang pernah diderita : pasien mengatakan belum pernah menderita


penyakit yg serius dan belum pernah dirawat diRS
sebelum nya.

Riwayat Penyakit Keluarga : pasien mengatakan tidak ada keluarga yg menderita


penyakit yg dideritanya sekarang.
Riwayat Alergi ○ ya √ tidak Jelaskan:

9
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: ○baik ○ Sedang √ lemah Kesadaran: CM
Tanda Vital TD:180/90mmHg Nadi: 100x/mnt Suhu:36ºc RR:24 x/mnt

PERNAFASAAN
Pola Napas irama: ○Teratur √tidak teratur
Jenis √Dispnoe ○Kusmaul ○ceyne Stokes Lain-lain:
Suara Nafas: ○vesikuler √Stridor ○Wheezing ○Ronchi √Lain-
lain: Bronkial, krekels
Sesak nafas √Ya ○ Tidak Batuk √Ya ○ tidak Dahak √Ya ○ tidak
Masalah: Bersihan jalan nafas tidak efektif

KARDIOVASKULER
Irama Jantung : √Reguler ○ Ireguler S1/S2tunggal ○Ya √tidak
Nyeri dada : ○Ya √Tidak
Bunyi Jantung : √Normal ○Murmur ○gallop lain-lain: -
CRT : √< 3dt ○>3dt
Akral : √ Hangat ○Panas ○Dingin kering ○Dingin basah
Masalah: Kardiovaskuler tidak ada masalah

PERSYARAFAN
GCS : Eye:4 Verbal:5 Motorok:6 Total:15
Refleks Fisiologis: ○ Patella ○ tricep ○ Biceps lain-lain: -
Lain-lain :
Istirahat / Tidur :7 jam/hari Gangguan Tidur: -
Masalah: Persyarafan tidak ada masalah

PENGINDRAAN
Penglihatan (mata)
Pupil : √ Isokor ○ Anisokor ○ Lain-lain
Sclera/konjungtiva : ○ Anemis ○ Ikterus ○ Lain-lain

10
Lain-lain :
Pendengaran/Telinga
Gangguan Pendengaran: ○ Ya √ Tidak jelaskan: pendengaran baik
Lain-lain :
Penciuman (Hidung)
Bentuk : √ Normal ○ Tidak Jelaskan: -
Gangguan Penciuman: ○ Ya √ Tidak Jelaskan: Penciuman Baik
Masalah: Pengindraan tidak ada masalah

PERKEMIHAN
Kebersihan : √ Bersih ○ Kotor
Urine : Jumlah: 700cc/hr warna : kuning jernih Bau : khas urine
Alat bantu (kateter dan lain-lain) : -
Kandung kencing : Membesar ○ Ya √ Tidak
Nyeri tekan ○ Ya √ Tidak
Gangguan : ○ Anuria ○ Oliguria ○ Retensi
○ Nokturia ○ Inkontinensi ○ Lain-lain
Masalah: Perkemihan tidak ada masalah

PENCERNAAN
Nafsu Makan : ○ Baik √ Menurun Frekwensi : 3x/hari
Porsi makan : ○ Habis √ Tidak Ket: Porsi yg diberikan tidak habis.
Diet :-
Minum : 1000cc/hari Jenis : Air Putih.
Mulut dan Tenggorokan
Mulut : ○ Bersih ○ Kotor √Berbau
Mukosa : √Lembab ○ Kering √Stomatitis
Tenggorokan : √Nyeri Telan ○ Kesulitan Menelan
○ Pembesaran Tonsil ○ Lain-lain.
Abdomen : ○ Tegang ○ Kembung ○ Acites ○ nyeri tekan ,lokasi: -
Peristaltik : 8x/mnt
Pembesaran Hepar: ○ Ya ○ Tidak

11
Pembesaran Lien : ○ Ya ○ Tidak
BAB : 1x/hari Teratur: √ Ya ○ Tidak
Konsistensi : Lembek Bau : Khas Feses Warna : Kuning
Masalah: Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

MUSKULOSKELETAL/INTEGUMEN
Kemampuan pergerakan sendi : √ Bebas ○ Terbatas
Kekuatan otot : ┼
Kulit
Warna kulit : ○ Ikterus ○ Sianotik ○ kemerahan √Pucat ○ Hiperpigmentasi
Turgor : √ Baik ○ Sedang ○ Jelek
Oedema : ○ Ada √ Tidak ada Lokasi : -
Luka : ○ Ada ○ Tidak ada
Tanda infeksi luka ○ Ada √ tidak ada
Masalah: Tidak ada masalah

ENDOKRIN
Pembesaran Tyroid : ○ Ya √ Tidak
Hyperglikemia : ○ Ya √ Tidak
Hypoglikemia : ○ Ya √ Tidak
Luka ganggren : ○ Ya √ Tidak
Pus : ○ Ya √Tidak
Masalah : tidak ada masalah

PERSONAL HIGIENE
Mandi : 2x/hari
Sikat Gigi : 2x/hari
Keramas : 2x seminggu
Memotong kuku : 1x seminggu
Ganti pakaian :2xsehari
Masalah : tidak ada masalah

12
PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
Orang yang paling dekat : Anak
Hubungan denganteman dan lingkungan sekitar : Baik
Kegiatan ibadah : solat tdk terganggu
Masalah : tidak ada masalah

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Hb. 11,9 gr/dl
Leukosit 10.600
HT 34
Trombosit 355
Ureum 25,9
Creatinin 1,05
GDS 129
Natrium 139
Kalium 2,9
Kalium 100

Radiologi :
Ro Thorax :
menunjukkan infiltrasi lobaris (Sebagian lobus pada kedua paru)

ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1 DS :Pasien mengatakan susah Bersihan jalan nafas Peradangan
bernapas tidak efektif paru
DO :Pasien tampak susah saat Eksudasi mucus
bernapas, batuk ada, dahak
ada TD:180/90mmHg Bersihan jalan
Nadi: 100x/mnt Suhu:36ºc nafas tidak

13
RR:24 x/mnt efektif
2 DS:Pasien mengatakan Resiko perubahan Eksudasi mukus
kehilangan nafsu makan nutrisi kurang dari
Pasien mengatakan kebutuhan tubuh Stomatitis
mengalami mual dan muntah
DO :Pasien tampak cemas Anoreksia
dan gelisah Pasien tampak
pucat, mulut sariawan Resiko
  BB: 58 Kg ( turun 2Kg dari perubahan
60 Kg menjadi 58Kg). nutrisi kurang
TB:167 dari kebutuhan
tubuh.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan


produksi sputum
2. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien          : Ny. U


Ruang Rawat         : Mawar
Diagnosa Medik    : Pneumonia
Tanggal
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
dan Jam
1 23/11/15 Bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda- tanda 1. Perubahan
napas tidak perawatan 2x24 jam vital tanda vital
efektif jalan nafas kembali 2. Kaji kedalaman merupakan
berhubungan efektif pernapasan dan tanda adanya
dengan  Mengidentifikasi atau gerak dada gangguan.

14
peningkatan menunjukkan perilaku 3. Bantu pasien latihan 2. Takipnea,
produksi sputum mencapai bersihan jalan napas. pernapasan
nafas 4. Tunjukkan/bantu dangkal, dan
 Menunjukkan jalan pasien mempelajari gerak dada tak
napas paten dengan melakukan batuk simetris sering
bunyi napas bersih, tidak 5. Tawarkan minum air terjadi karena
ada dispneasianosis hangat ketidaknyaman
an gerakan
dinding dada
dan/atau cairan
paru
3. Napas dalam
memudahkan
ekspansi
maksimum
paru-paru/
jalan napas
lebih kecil.
4. Merangsang
batuk atau
pembersihan
jalan napas
5. Memudahkan
pengenceran
dan
pembuangan
sekret.
2 23/11/15 Risiko Setelah dilakukan 1. Menjelaskan 1. Nutrisi yang
perubahan perawatan 2 x 24 jam pentingnya nutrisi adekuat
nutrisi kurang diharapkan kebutuhan yang adekuat digunakan
dari kebutuhan nutrisi terpenuhi 2. Mengidentifikasi sebagai
tubuh Kriteria hasil: faktor penyebab cadangan

15
berhubungan o Menunjukkan mual muntah seperti energi untuk
dengan peningkatan nafsu sputum yang beraktivitas.
anoreksia makan banyak, sariawan 2. Pilihan
o Mempertahankan/ 3. Menganjurkan intervensi
meningkatkan berat pasien makan tergantung pada
badan makanan yang penyebab
disajikan selagi masalah.
hangat dan dengan 3. Makanan
porsi kecil tapi hangat dapat
sering. mengurangi
4. Menganjurkan mual
pasien menjaga 4. Menghilangkan
kebersihan mulut rasa bau, mulut
untuk bersih dapat
menghilangkan menurunkan
ketidaknyamanan mual.
yang dapat 5. Pemberian
menyebabkan mual, obat sebelum
muntah, dan makan dapat
mengurangi nafsu mengurangi
makan mual.
5. Jadwalkan
pemberian obat
pernafasan 1 jam
sebelum makan

16
D.CATATAN PERAWATAN
Nama Pasien          : Ny. U
Ruang Rawat         : Mawar
Diagnosa Medik    : Pneumonia
Tgl/Jam No.DK Implementasi Tanda Tangan
23-11-2015 1 1. Mengukur tanda-tanda vital :
Jam 15.30 TD:180/90mmHg Nadi: 100x/mnt
Suhu:36ºc RR:24 x/mnt
2. Mengkaji kedalaman pernafasan dan
Gerak: dangkal dan tidak simetris
3. Membantu pasien latihan nafas:
nafas dalam
4. Membantu pasien melakukan batuk,
misal : menekan dada dan batuk
efektif sementara posisi duduk tinggi
5. Menganjurkan pasien minum air
hangat untuk mengencerkan mukus
Jam 17.00 2 1. Menjelaskan pentingnya nutrisi
yang adekuat
2. Mengidentifikasi faktor penyebab
mual muntah seperti sputum yang
banyak, sariawan
3. Menganjurkan pasien makan
makanan yang disajikan selagi
hangat dan dengan porsi kecil tapi
sering.
4. Menganjurkan pasien menjaga
kebersihan mulut untuk
menghilangkan ketidaknyamanan
yang dapat menyebabkan mual,
muntah, dan mengurangi nafsu
makan

17
5. Menjadwalkan pemberian obat
pernafasan sebelum makan (1 Jam
sebelumnya)
24-11-2015 1 1. Mengukur tanda-tanda vital :
Jam 15.20 TD:150/90mmHg Nadi: 100x/mnt
Suhu:36ºc RR:22 x/mnt
2. Mengkaji kedalaman pernafasan dan
Gerak: dangkal dan tidak simetris
4. Membantu pasien latihan nafas:
nafas dalam
4. Membantu pasien melakukan batuk,
misal : menekan dada dan batuk
efektif sementara posisi duduk tinggi
5. Menganjurkan pasien minum air
hangat untuk mengencerkan mukus
2 1. Menjelaskan pentingnya nutrisi
Jam 17.20
yang adekuat
2. Mengidentifikasi faktor penyebab
mual muntah seperti sputum yang
banyak, sariawan
3. Menganjurkan pasien makan
makanan yang disajikan selagi
hangat dan dengan porsi kecil tapi
sering.
4. Menganjurkan pasien menjaga
kebersihan mulut untuk
menghilangkan ketidaknyamanan
yang dapat menyebabkan mual,
muntah, dan mengurangi nafsu
makan
5. Menjadwalkan pemberian obat
pernafasan sebelum makan (1 Jam
sebelumnya)

18
25-11-2015 1 1. Mengukur tanda-tanda vital :
Jam 15.15 TD:140/90mmHg Nadi: 98x/mnt
Suhu:36ºc RR:24 x/mnt
2. Mengkaji kedalaman pernafasan dan
Gerak: dangkal dan tidak simetris
3. Membantu pasien latihan nafas
4. Membantu pasien melakukan batuk,
misal : menekan dada dan batuk
efektif sementara posisi duduk tinggi
5. Menganjurkan pasien minum air
hangat untuk mengencerkan mukus

E. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : NY.U
Diagnosa Medis : Pneumonia
Ruang Rawat : Mawar
Tgl NO SOAP Tanda
DK Tangan
26-11-2015 2 S: Pasien mengatakan sudah nafsu makan
O: Porsi makanan yang disajikan habis
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

1 S: Pasien mengatakan sesak sudah berkurang jauh


Batuk masih ada
O: Wajah pasien tampak lebih segar
TD:140/90 mmHg N:90x/menit RR:20x/menit
Sh:36oC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Observasi tanda-tanda vital

19
2. Kaji kedalaman pernafasan dan gerak dada
3. Bantu pasien latihan nafas
4. Bantu pasien melakukan batuk efektif
5. Anjurkan pasien minum air hangat

20

Anda mungkin juga menyukai