Anda di halaman 1dari 39

Prodi Keperawatan

MK Patofisiologi Keperawatan

Gangguan Sistem Pernafasan


Nining Fitrianingsih, S.Kep., Ns., M.Kes
Anatomi Sistem Pernafasan
PROSEDUR DIAGNOSTIK
1. X-Ray dada melihat adanya udara/cairan/fraktur thorak
Prosedur 2.
3.
AGD Evaluasi oksigenasi adekuat/tidak
ECG Efektifitas elektrik jantung
Diagnostik 4. Hb/HCT Mengetahui kebutuhan darah/transfusi
5. Sel Darah Putih Indikator dasar infeksi
1. Oksigenasi
2. Intubasi/ventilasi mekanik
Manajemen 3. Transfusi
Gg. Pernafasan 4. Pemasangan WSD
5. Pemberian analgesic/manajemen nyeri
6. Thoracentesis/thoracotomy
TANDA DAN GEJALA
1. Dispnea
Tanda dan Gejala 2. Batuk
Penyakit 3. 4.
Sputum >>>
Hemoptisis
Pernafasan 5. Mengi/wheezing
6. Nyeri dada
= kesulitan bernapas
Gejala : penyakit kardiovaskuler , emboli pulmonal, penyakit paru

1 obstrukstif, ansietas.
Penyebab:
1. Oksigenasi jaringan menurun.
2. Kebutuhan oksigen meningkat.
Dispnea 3. Kerja pernapasan meningkat.
4. Rangsangan pada sistem saraf pusat.
5. Penyakit neuromuskuler.
= reflek protektif iritasi pada percabangan trakheobronkhial.

2
Tipe batuk:
Batuk kering, iritatif menandakan infeksi saluran napas atas
dengan asal virus Laringo trakeitis
Batuk malam hari dapat menunjukkan awitan gagal jantung

Batuk sebelah kiri atas, asma bronchial.


Batuk pada pagi hari dengan pembentukan sputum merupakan
indikatif bronchitis.
PATOFISIOLOGI BATUK
Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan cepat

fase kompresi (glotis akan tertutup selama 0,2 detik)

tekanan di paru dan abdomen meningkat

glotis membuka , fase ekspirasi, udara terdorong keluar

Batuk

Catatan:
Batuk dapat ditemukan pada penyakit paru obstruktif (asma,
bronkiektasis, dsb), penyakit paru infeksi, tumor, dan lain-lain.
Sputum secara konstans dikeluarkan ke atas menuju faring oleh

3
silia paru.
Isi sputum : lendir, mikroorganisme, darah, pus dan benda asing
akan dikeluarkan dari paru-paru)
Gejala:
Produksi Sputum purulen (kental dan kuning atau hijau)  infeksi bakteri
Sputum Sputum rusty (kecoklatan)  pneumonia bakterialis.
Sputum mukoid (encer)bronchitis virus.
= membatukkan darah, atau sputum bercampur darah.

4
Sumber perdarahan berasal dari jalan napas atas atau bawah atau
dari parenkim paru.
Penyebab : infeksi pulmonal, karsinoma paru, abnormalitas
pembuluh/ jantung, abnormalitas arteri atau vena, dan infark
Hemoptisis pumonal.
5
= udara mengalir melalu jalan napas yang sebagian tersumbat
atau menyempit pada saat inspirasi dan ekspirasi.
Penyebab:
Odem mukosa, sekresi dalam jalan napas, dan benda asing atau
Wheezing tumor yang sebagian menyumbat aliran udara.
6
Berkaitan dengan masalah pulmonal dan jantung (pnemonia,
Hipersens embolisme pulmonal dengan infark paru, pleuritis dan gejala lanjut
karsinoma broncogenik)
itivitas Pengkajian yang diperlukan:
Nyeri
tipe 1 Dada Informasi tentang lokasi, durasi dan intensitas nyeri dada
PENYAKIT GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN
1
=Inflamasi pada bronkus yang menyebabkan peningkatan
produksi mukus dan batuk kronik
Bronkhitis Penyebab: Peningkatan ukuran submukosa pada
Kronis bronkusproduksi mukus >>>  pengentalan mukus 
Gg. Fs cilliary menurunkan pembersihan mukus Gg.
Pertahanan paruinfeksi sekunder
= Perubahan anatomis parenkim paru-paru (pembesaran dan
destruksi dinding alveolus)
Jenis:
Emfisema 1. Centrilobuler emfisema (kerusakan bronkiolus
respiratoriusdinding berlubangmembesarperokok)
2. Panlobuler emfisemaalveolus distal dari bronkiolus
terminalis mengalami pembesaran dan kerusakan merata
Peradangan jalan nafas, dapat terjadi sebagai reaksi
hipersensitivitas
Tanda:
Asthma batuk-batuk,
sesak napas / mengi
dada sesak, nyeri, atau tertekan
1. Bebaskan obstruksi jalan nafas
2. Cegah dan obati infeksi saluran pernafasan
Penatalaksanaan 3. Cegah allergen/iritasi jalan nafas
4. Kurangi ansietas dan depresi
5. Pemeriksaan fisik dan penunjang (AGD, X-ray, darah)
2 Kanker Paru
3 TBC

Penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh


Pengertian mycobacterium tubercolosis

TBC
Penyebab:
Mycobacterium tubercolosis (aerob, basil, mudah mati dalam air
mendidih dan utraviolet, tahan berbulan-bulan dalam suhu kamar
dan udara lembab)
TBC Primer
Pathofisiologi Setelah seseorang menghirup mycobacterium tubercolosis

TBC
masuk melalui mukosiiar saluran pernafasanbasil TBC sampai
ke alveoli (paru)kuman mengalami multiplikasi di paru (focus
Ghon)melalui kelenjar limfe kuman mencapai kelenjar limfe
hilus
Pathofisiologi TBC Post Primer

TBC
Terjadi setelah periode beberapa bulan atau tahun setelah infeksi
primerdaya tahan tubuh menurun/lemahreaktivasi
kumanmultiplikasi kuman
Manajemen
Medik

Tes Diagnostik:
Bakteriologis dengan spesimen dahak, cairan pleura, cairan cerebrospinal.
Dahak untuk BTA SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu), dinyatakan positip jika 2 dari 3
pemeriksaan tersebut positip
Rontgen thorax
Pengobatan:
Obat bakterisidal, obat dengan kemampuan sterilisasi, obat dengan kemampuan
mencegah resistensi (rifampisin, INH)
Daftar

PUSTAKA

1. Guyton, A. C., J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi


Kedokteran. Edisi 11. Terjemahan Irawati, et.al.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Maitra, A., V. Kumar. 2007. Paru dan Saluran Napas
Atas. Dalam: Kumar, V., R. S. Cortran, dan S. L.
Robbins. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Volume 2.
Terjemahan B. U. Pendit. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. pp: 509-70.
3. Mukty, A.,et.al. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit
Paru. Surabaya: Airlangga University Press.
4. Price, S. A., L. M. Wilson. 2007. PATOFISIOLOGI
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Volume
2. Terjemahan B. U. Pendit, et.al. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. pp: 796-814.
5. Potter and Perry. 2006. Fundamental Keperawatan
Vol.1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
6. Priharjo, Robert. 1996. Pengkajian Fisik
Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Anda mungkin juga menyukai