Disusun oleh:
Hazlina dewi
NPM : 202391084
Dosen Pembimbing :
Dwi Kartika,M.Kep
A. Pengertian
Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak Infiltrat (Whalley and Wong, 1996).
Bronchopneumonia adalah frekwensi komplikasi pulmonary, batuk produktif yang
lama, tanda dan gejalanya biasanya suhu meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat
(Suzanne G. Bare, 1993).
Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia Anderson, 1994).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-
paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus,
jamur dan benda asing.
Anatomi dan Fisiologi
Sistem pernafasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, sampai dengan
alveoli dan paru-paru. Hidung merupakan saluran pernafasan yang pertama, mempunyai dua
lubang. Didalam terdapat bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang
masuk dalam lubang hidung, hidung dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
(Syaifuddin, 1997) dalam (Gandi, 2011).
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan makanan,
faring terdapat dibawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan
ruas tulang leher. faring dibagi atas tiga bagian yaitu sebelah atas yang sejajar dengan koana
yaitu nasofaring, bagian tengah dengan istimus fausium disebut orofaring, dan dibagian
bawah sekali dinamakan laringofaring.
Trakea merupakan cincin tulang rawan yang tidak lengkap (16-20cincin), panjang 9-
11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos dan lapisan
mukosa. Trakea dipisahkan oleh karina menjadi dua bronkus yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Bronkus merupakan lanjutan dari trakea yang membentuk bronkus utama kanan
dan kiri , bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada bronkus kiri cabang bronkus
yang lebih kecil disebut bronkiolus yang pada ujung – ujung nya terdapat gelembung paru
atau gelembung alveoli.
Paru- paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung –
gelembung .paru-paru terbagi menjadi dua yaitu paru-paru kanan tiga lobus dan paru-paru kiri
dua lobus . Paru-paru terletak pada rongga dada yang diantaranya menghadap ke tengah
rongga dada / kavum mediastinum. Paru-paru mendapatkan darah dari arteri bronkialis yang
kaya akan darah dibandingkan dengan darah arteri pulmonalis yang berasal dari atrium
kiri.besar daya muat udara oleh paru-paru ialah 4500 ml sampai 5000 ml udara. Hanya
sebagian kecil udara ini, kira-kira 1/10 nya atau 500 ml adalah udara pasang surut . sedangkan
kapasitas paru-paru adalah volume udara yang dapat di capai masuk dan keluar paru-paru
yang dalam keadaan normal kedua paru-paru dapat menampung sebanyak kurang lebih 5 liter,
(Evelyn, 2006).
Pernafasan ( respirasi ) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen ke dalam tubuh ( inspirasi) serta mengeluarkan udara yang mengandung
karbondioksida sisa oksidasi keluar tubuh ( ekspirasi ) yang terjadi karena adanya perbedaan
tekanan antara rongga pleura dan paru-paru. Proses pernafasan tersebut terdiri dari 3 bagian
yaitu:
1. Ventilasi pulmoner.
Ventilasi merupakan proses inspirasi dan ekspirasi yang merupakan proses aktif dan pasif
yang mana otot-otot interkosta interna berkontraksi dan mendorong dinding dada sedikit ke
arah luar, akibatnya diafragma turun dan otot diafragma berkontraksi. Pada ekspirasi
diafragma dan otot-otot interkosta eksterna relaksasi dengan demikian rongga dada menjadi
kecil kembali, maka udara terdorong keluar.
2. Difusi Gas.
Difusi Gas adalah bergeraknya gas CO2 dan CO3 atau partikel lain dari area yang bertekanan
tinggi kearah yang bertekanann rendah. Difusi gas melalui membran pernafasan yang
dipengaruhi oleh factor ketebalan membran, luas permukaan membran, komposisi membran,
koefisien difusi O2 dan CO2 serta perbedaan tekanan gas O2 dan CO2. Dalam Difusi gas ini
pernfasan yang berperan penting yaitu alveoli dan darah.
3. Transportasi gas
Transportasi gas adalah perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke
paru dengan bantuan darah ( aliran darah ). Masuknya O2 kedalam sel darah yang bergabung
dengan hemoglobin yang kemudian membentuk oksihemoglobin sebanyak 97% dan sisa 3 %
yang ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel.
B. Prevalensi
Di dunia bronchopneumonia merupakan masalah kesehatan yang cukup tinggi
karena angka kematian yang relatif tinggi. Penyakit pernapasan atau peradangan pada paru –
paru ( bronchopneumonia ) ini paling sering terjadi. Di Amerika Serikat teredapat dua juta
sampai tiga juta kasus bronchopneumonia pertahun dengan jumlah kematian rata – rata 45.00
orang. Di Indonesia sendiri bronchopneumonia merupakan penyabab kematian ke tiga setelah
penyakit kardiovaskuler dan tuberculosis.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto thoraks: untuk melihat adanya infeksi di paru dan ststus pulmoner.
2. AGD: mengevaluasi status kardiopulmoner berhubungan dengan oksigenasi.
3. Hitung darah lengkap dan jenis: adanya anemia, infeksi, proses inflamasi.
4. Pewarnaan gram (darah): seleksi awal antimikroba.
5. Tes kulit untuk tuberkulin: mengesampingkan kemungkinan TB jika anak tidakberespon
terhadap pengobatan.
6. Jumlah leukosit: leukositosis pada pneumonia bakterial.
7. Tes fungsi paru: mengevaluasi fungsi paru, luas beratnya penyakit,mendiagnosis keadaan.
8. Spirometri statik: mengkaji jumlah udara yang diinspirasi.
9. Kultur darah: menetapkan agen penyebab.
10. Kulturcairan pleura: menetapkan agen penyebab.
11. Bronkoskopi: melihat dan memanipulasi cabang-cabang utama pohon trakheobronkhial.
I. Pengkajian Fokus
A. Aktivitas / istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia Tanda : Letargi,
penurunan toleransi terhadap aktivitas
B. Sirkulasi Gejala : riwayat gagal jantung kronis Tanda : takikardi, penampilan
keperanan atau pucat
C. Integritas Ego Gejala : banyak stressor, masalah finansial
D. Makanan / Cairan Gejala : kehilangan nafsu makan, mual / muntah, riwayat DM
Tanda : distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan malnutrusi
E. Neurosensori Gejala : sakit kepala dengan frontal Tanda : perubahan mental
F. Nyeri / Kenyamanan 6 Gejala : sakit kepala nyeri dada meningkat dan batuk myalgia,
atralgia
G. Pernafasan Gejala : riwayat PPOM, takipnea, dispnea, pernafasan dangkal,
penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal Tanda : sputum ; merah muda, berkarat atau
purulen Perkusi ; pekak diatas area yang konsolidasi, gesekan friksi pleural Bunyi
nafas : menurun atau tak ada di atas area yang terlibat atau nafas Bronkial Framitus :
taktil dan vokal meningkat dengan konsolidasi Warna : pucat atau sianosis bibir / kuku
H. Keamanan Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam Tanda : berkeringat,
menggigil berulang, gemetar, kemerahan, mungkin pada kasus rubela / varisela
I. Penyuluhan Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis
J. Diagnosa Keperawatan
Gandi. (2011). Asuhan Keperawatan TB Paru. Diakses pada hari tanggal 18 Maret 2011
dari http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/05/askep-tb-paru.html
Mansjoer Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran, ed-3. Jakarta: Media Auskulapius FK UI
McCloskey, et al. (1996). Nursing Intervention Classsification (NIC). Mosby: St. Louise.
NANDA. (2001). Nursing Diagnosis: Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia : North
American Nursing Diagnosis Association
Price Sylvia A. (1995). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC