OLEH:
CRISTIANA BR SEMBIRING
NPM: 17.16.003
yang sangat kaya akan pembuluh darah, bersambung dengan lapisan faring
dan selaput lendir semua pernafasan dilapisi epitelium silinder dan sel
lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh
mengisi rongga dada. Terletak di sebelah kanan dan kiri dan di tengah
berbentuk kerucut dengan apeks di atas dan muncul sedikit lebih tinggi
kanan Setiap lobus tersusun atas lobula. Pleura, setiap paru-paru dilapisi
mebran serosa rangkap dua, yaitu pleura. Pleura viseralis erat melapisi
satu dari yang lain. Membran ini kemudian dilipat kembali di sebelah
B. Fisiologi Pernapasan
bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkilal ke alveoli, dan
dan dpungut oleh hemoglobin sel darah. Oksigen menembus membran ini
dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari
paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg. Dan pada tingkat ini
pernapasan eksterna :
3. Distribusi arus udara dan arus darah sede,ikian sehingga dalam jumlah tepat
4. Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2
banyak CO2 dan terlampaui sedikit O2 jumlah CO2 itu tidak dapat
dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam otak untuk memperbesar
C. Pengertian Bronkhitis
yang utama dan dominan. Ini berarti bahwa bronchitis bukan penyakit
melainkan bagian dari penyakit lain tetapi bronchitis ikut memegang peran
D. Etiologi
infeksi dari populasi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan
a. Rokok
Menurut buku Report of the WHO expert Comite on smoking control, roko adalah
b. Infeksi
Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang
c. Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila
ditambah meroko resiko akan lebih tinggi. Zat-zat mengoksida seperti N2O,
d. Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak, kecuali
pada penderita defisiensi alfa -1- antritripsin yang merupakan suatu problem,
ekonomi rendah, mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih
jelek.
E. Patofisiologi
infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan gejala khas yaitu batuk
adalah meroko dan polusi udara lain yang biasa terdapat pada daerah
industri.
2. Sering menderita infeksi saluran pernafasan (seperti pilek atau flu) dengan
G. Manisfestasi klinis
Batuk mulai dengan batuk batuk pagi hari , dan makin lama batuk
makin berat, timbul siang hari maupun malam hari, penderita terganggu
tidurnya. Dahak, spurtum putih/mukoid. Bila ada infeksi, spurtum menjadi
purulen atau mukopurulen atau kental. Sesak bila timbul infeksi, sesak
H. Pemeriksaan diagnostik.
a. Pemeriksaan radiologis
Tubular shadow atau traun lines terlihat bayangan garis yang pararel, keluar
dari hilus menuju apeks paru. Bayangan tersebut adalah bayangan bronchus yang
menebal.
4) Eritropoesis bertambah
1) TLC : meningkat
patogen.
I. Penatalaksanaan
a. Tindakan suportif
1. Menghindari meroko
2. Antimikroba : amoxillin
4. Terapi pernafasan
5. Terapi aerosol : bricasma inhaler
6. Terapi oksigen
7. Latihan relaksasi
8. Meditasi
9. Rehabillitas
J. Komplikasi
A. Pengkajian
b. Keluhan utama
Klien pada umumnya mengeluh dadanya terasa sesak dan tersa sulit untuk
Adanya penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu yang mungkin ada
hipertensi.
f. Riwayat psikososial-spiritual
2. Social: bagaimana hubungan klien dengan orang lain maupun orang terdekat
sakit?
a. Aktivitas/istirahat.
Gejala :
5. Keletihan
6. Gelisah, insomnia.
b. Sirkulasi
Tanda : peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi jantung atau takiardia
berat.
Gejala :
2. Edema dependent
c. Integritas Ego
Gejala:
d. Makanan/cairan
Gejala:
1. mual/muntah.
Tanda:
d. Hygiene
e. Pernafasan
Gejala: batuk menetap dengan produksi sekutum setiap hari selama minimum 3
bulan berturut -turut tiap tahun sedikitnya 2 tahun episode batuk hilang timbul.
Tanda:
6. Warna pucat dengan cyanosis bibir dan dasar kuku, abu-abu keseluruhan.
f. Keamanan
Gejala:
2. Adanya/berulangnya infeksi.
g. Seksualitas
h. Intraksi social
Gejala:
1. Hubungan ketergantungan.
B. Diagnosa Keperawatan
secret.
b. Ganguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh
penyakit kronis.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Kriteria hasil :
1. Ronchi (-).
2. Secret keluar.
jebakan udara
pengeluaran
bronchodilator
efektif,khususnya pada
sekresi,spasme bronkus.
dengan GDA dalam rentang normal dan bebas gejala distres pernafasan.
Kriteria hasil:
1. pH : 7,35-7,45
3. Dyspnea.
Rencana tindakan Rasional
konsolidasi.
jantung.
penyakit.
c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi mucul.
efktif.
berlebihan.
Kriteria hasil :
1. Berat badan normal.
3. Berikan perawatan oral Rasa tidak enak, bau adalah pencegahan utama
maksimal.
makan.
penyakit kronis.
dehidrasi.
terhadap infeksi.
oksigenisasi
dengan menggunakan
Rencana tindakan :
sedang, berat).
ketakutan/masalah.
kesembuhannya .
pengobatan
pengobatam .
aktivitas .
D. Implementasi
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat
E. Evaluasi.
Pada tahap akhir proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien terhadap
perawtan yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil yang diharapkan telah
dicapai. Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinyu, karena setiap
evaluasi mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu : jalan nafas efektif,
pola nafas efektif, peratukaran gas adekuat,masukan nutrisi adekuat, infeksi tidak