“BRONCHOPNEUMONIA”
B. Anatomi fisiologi
Secara anatomi system anatomis pernafasan dibagi mejadi 3 bagian yaitu :
1. Saluran pernafasan bagian atas bagian atas Saluran pernafasan bagian atas
terdiri dari berbagai bagian, diantaranya:
a. Hidung
C. Etiologi
Secara umum individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan
oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi
organisme pathogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glottis
dan batuk, adanya lapisan mucus, gerakan silia yang menggerakan kuman
keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat.
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,
protozoa, mikrobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M. Nettina, 2013)
antara lain :
1. Bakteri : Streptococcus, Staphylococus,H. Influenza, Klebsiella.
2. Virus : Legionella pneumonia
3. Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofariengal atau isi lambung kedalam paru
5. Terjadi karena kongesti paru yang lama.
Sebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjadi pada
pasien yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal yang
terdapat dalam mulut dank arena adanya pneumocystis crania, Mycoplasma.
(Smeltzer & Suzanne C, 2012 dan Sandra M. Nettina, 2013).
E. Pathway
Hipertermi
Gangguan
pertukaran gas
Pola napas
tidak efektif
G. Komplikasi
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah :
1. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps
paru yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk
hilang
2. Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalm
rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
(Whaley & Wong, 2015)
H. Pemeriksaan diagnostic
Untuk dapat menegakkan diagnose keperawatan dapat digunakan cara :
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan darah
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan bronkopneumonia menurut Arief Mansjoer (2012) dan
Ngastiyah (2015) dibagi dua yaitu penataksanaan, medis & keperawatan.
1. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Akan
tetapi, karena hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi secepatnya
maka biasanya diberikan :
a. Penisilin ditambah dengan Cloramfenikol atau diberikan antibiotik
yang mempunyai spektrum luas seperti Ampisilin. Pengobatan ini
diteruskan sampai bebas demam 4 – 5 hari.
b. Pemberian oksigen dan cairan intervensi.
C. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
INTERVENSI KEPERAWATAN
D Tujuan dan Intervensi
i Kriteria Hasil
a
g
n
o
s
a
K
e
p
e
k
a
r
a
k
t
e
r
i
s
t
i
k
S
u
b
j
e
k
t
i
f
Dispnea
O
b
j
e
K
e
p
e
:
Kesulitan
mengunyah
atau menelan
Kurang
pengetahuan
dasar tentang
nutrisi
Hilang nafsu
makan
Mual dan
k
a
r
a
k
t
e
r
i
s
t
i
k
S
u
b
j
e
k
t
i
f
Kram
abdomen
Nyeri
abdomen
Menolak
makan
O
b
j
3. Hipertermi
INTERVENSI KEPERAWATAN
D Tujuan dan Intervensi
i Kriteria Hasil
a
g
n
o
s
a
K
e
p
e
4. Nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN
No D Tujuan dan Intervensi
i Kriteria Hasil
a
g
n
o
s
a
K
e
b
i
o
l
o
g
i
s
,
k
i
f
i
s
i
k
d
a
n
p
s
i
k
o
l
o
g
i
s
B
a
t
a
s
a
n
k
a
r
a
k
t
e
s
e
c
a
r
a
v
e
r
b
a
t
a
u
m
e
l
a
p
o
r
k
a
n
n
y
e
r
i
d
e
n
g
a
n
i
s
y
a
r
a
t
O
K
e
p
e
k
a
r
a
k
t
K Tujuan dan
Intervensi
e Kriteria Hasil
p
e
r
a
w
a
t
a
n
G NOC : 1. Kaji suara napas, frekuensi
a Status pernapasan: kedalaman dan usaha napas,
n pertukaran gas; pertukaran
dan produksi sputum
g O2 dan CO2 di alveoli untuk
g mempertahankan konsentrasi sebagai indicator
k
a
r
a
k
t
e
r
i
s
t
i
k
S
u
b
j
e
k
t
i
f
7. Intoleransi aktifitas
INTERVENSI KEPERAWATAN
D
i
a
g
n
o
s
a
K Tujuan dan
Intervensi
e Kriteria Hasil
p
e
r
a
w
a
t
a
n
I NOC : 1. Kaji tingkat kemampuan
n Toleransi aktivitas; respon pasien untuk berpindah dari
t fisiologis terhadap gerakan
tempat tidur, berdiri,
o yang memakan energy dalam
l aktivitas sehari-hari ambulasi, dan melakukan
e Perawatan diri; ADL; ADL
r kemampuan untuk
2. Kaji respon emosi, sosial
a melakukan tugas fisik yang
n paling dasar dan aktivitas dan spiritual terhadap
s perawatan pribadi secara aktivitas
i mandiri dengan atau tanpa
8. Cemas
INTERVENSI KEPERAWATAN
D
i
a
g
n
o
s
a
K Tujuan dan
Intervensi
e Kriteria Hasil
p
e
r
a
w
a
t
a
n
A NOC : 1. Kaji faktor yang dapat
n Tingkat kecemasan; meningkatkan kerentenan
s keparahan dari tanda-tanda
terhadap infeksi
i ketakutan, ketegangan, atau
e kegelisahan yang berasal dari 2. Pantau hasil laboratorium
t sumber yang tidak dapat 3. Amati penampilan praktek
a diidentifikasi.
hygiene personal untuk
s Tujuan dan
B criteria evaluasi perlindungan terhadap infeksi
a Setelah 4. Jelaskan pada pasien dan
t dilakukan
keluarga mengnai infeksi dan
a tidakan
s keperawatan hal yang dapat meningkatkan
a selama x24 resiko infeksi
n jam : ansietas
:
Ancaman
Kematian
Kebutuhan
yang tidak
dipenuhi
Krisis situasi
Konflik nilai
Perubahan
besar (mis,
status
ekonomi,
lingkungan,
status
kesehatan,
fungsi peran,
status peran)
Stressor
DAFTAR PUSTAKA