Anda di halaman 1dari 8

PATHWAY CA PARU

Merokok, lingkungan, polusi udara

Terpapar karsinogen

Menyerang percabangan segmen (sub bronkus)

Silia hilang
Masa tumor mendesak bronkus

Pengendapan bahan karsinogenik


Penyempitan ruang bronkus

Ploriferasi sel abnormal


Kompensasi tubuh meningkatkan
jalan nafas
Terbentuknya sel skuamosa

Ketidaktahuan tentang penyakit


Metaplasia, displasia, hiperplasia Hiperventilasi

Ansietas Defisiensi pengetahuan Adanya masa tumor Sesak nafas

CA PARU Ketidakefektifan pola nafas


CA PARU

Iritasi akibat massa tumor Pelebaran vena pada masa Prosedur pembedahan Menyerang saraf Massa tumor Keterlibatan esofagus dan
tumor laringeal mendesak nodus limfe paralisis hemidiafragma
regional
Merangsang reflek batuk
Ulserasi pada massa tumor Suara serak Disfagia
Pre op Post op
Nyeri dada
Batuk

Gangguan
Ansietas Resiko Nyeri akut
Pengeluaran sputum Komunikasi verbal
infeksi Penurunan nafsu Gangguan
makan menelan

Sputum melewati ulserasi massa tumor Ketidakseimbangan


nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Sputum bersemu darah

Dikeluarkan dengan batuk

Bersihan jalan nafas tidak efektif


Rencana Keperawatan

NO Dx NOC NIC
1 Bersihan jalan Status respirasi : Monitor Respirasi
napas tidak efektif kepatenan jalan nafas Aktifitas:
Indikator: - buka jalan nafas dengan
 rata- rata pernafasan meggunakan teknik chin lift atau jaw
 ritme pernafasan thrust, bila perlu

 kedalaman inspirasi - monitor frekuensi, ritme, dan usaha

 kemampuan respirasi

membersihkan sekresi - catat pergerakan dada, lihat


kesimetrisan.

Status respirasi : - monitor pola nafas


ventilasi - monitor kebisingan respirasi

Indikator : - catat letak trakea

 rata-rata pernafasan - palpasi kesamaan ekspansi paru


- monitor sekresi respirasi pasien
 ritme perafasan
- Auskultasi bunyi paru setelah
 kedalaman inspirasi
perawatan dan catat hasilnya
 suara perkusi
- Monitor kemampuan pasien untuk
 volume tidal
batuk secara efektif
 kapasitas vital
- Monitor dyspnea dan hal-hal yang
meingkatkan atau memperburuknya

Airway Management
Aktifitas :
- Buka jalan nafas, gunakan teknik chin
lift atau ut;ter thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
memaksimalkanventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas buatan
- Keluarkan sekret dengan batuk atau
suction
- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
- Berikan bronkodilator bila perlu
- Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
- Monitor respirasi dan position O2

2 Ketidakefektifan  Kepatenan jalan  Manajemen jalan nafas


pola nafas nafas: Aktivitas :
Indikator : - Buka jalan nafas dengan teknik
- Frekuensi nafas mengangkat dagu atau dengan
normal mendorong rahang sesuai
- Irama nafas normal keadaan
- Tidak ada demam - Beri aerosol, pelembab/oksigen,
- Tidak cemas ultrasonic humidifier jika
- Bebas dari suara
diperlukan
nafas tambahan
- Posisikan pasien untuk
mengurangi dispnu
Ventilasi
- Monitor pernafasan dan status
Indikator :
oksigen
- Pengembangan
- Dorong nafas dalam, pelan dan
dada simetris
- Kenyamanan dalam batuk
bernafas - Identifikasi masukan jalan nafas
- Frekuensi nafas baik yang aktual ataupun
normal potensial
- Suara nafas normal - Posisikan pasien untuk
- Tidak ada suara memaksimalkan ventilasi yang
nafas tambahan potensial

Status tanda-tanda vital Monitor pernafasan


Indikator : Aktivitas :
- suhu badan - Monitor frekuensi, rata-rata,
- denyut nadi irama, kedalaman dan usaha
- pernapasan bernafas
- tekanan darah - Catat pergerakkan dada, lihat
diastolic
- tekanan darah kesimetrisan, penggunaan otot
sistolik tambahan, dan supraklavikula
dan retaksi otot intercostal
- Monitor bising pernafasan
seperti ribut atau dengkuran
- Monitor pola nafas seperti
bradipnu, takipnu,
hiperventilasi, pernafasan
kussmaul, Ceyne stokes, apnu,
biot dan pola ataksi

3 Nyeri akut Kontrol Nyeri Manajemen nyeri


Indikator :  Lakukan penilaian nyeri secara
- Menilai factor penyebab komprehensif dimulai dari lokasi,
- Recognize lamanya
karakteristik, durasi, frekuensi,
Nyeri
kualitas, intensitas dan penyebab.
- Penggunaan analgesic
yang tepat  Kaji ketidaknyamanan secara
- Gunakan tanda-tanda vital nonverbal, terutama untuk pasien
memantau perawatan yang tidak bisa
- Menilai gejala dari nyeri mengkomunikasikannya secara
- Gunakan catatan nyeri efektif
- Laporkan bila nyeri  Pastikan pasien mendapatkan
terkontrol perawatan dengan analgesic
 Tentukan dampak nyeri terhadap
Tingkat Nyeri
- Melaporkan Nyeri kehidupan sehari-hari (tidur, nafsu
- Frekuensi nyeri makan, aktivitas, kesadaran, mood,
- Panjangnya episode hubungan sosial, performance
nyeri kerja dan melakukan tanggung
- Ekspresi nyeri lisan jawab sehari-hari)
- Ekspresi wajah saat  Gunakan metoda penilaian yang
nyeri berkembang untuk memonitor
- Melindungi bagian perubahan nyeri serta
tubuh yang nyeri mengidentifikasi faktor aktual dan
- Kegelisahan
potensial dalam mempercepat
- Hilangnya Nafsu makan
penyembuhan
 Tentukan tingkat kebutuhan pasien
yang dapat memberikan
kenyamanan pada pasien dan
rencana keperawatan
 Menyediakan informasi tentang
nyeri, contohnya penyebab nyeri,
bagaimana kejadiannya,
mengantisipasi ketidaknyamanan
terhadap prosedur
 Pilihlah variasi dari ukuran
pengobatan (farmakologis,
nonfarmakologis, dan hubungan
atar pribadi) untuk mengurangi
nyeri
 Pertimbangkan tipe dan sumber
nyeri ketika memilih metoda
mengurangi nyeri
 Mendorong pasien dalam
memonitor nyerinya sendiri

Pemberian Analgesik
 Menentukan lokasi , karakteristik,
mutu, dan intensitas nyeri sebelum
mengobati pasien
 Periksa order/pesanan medis untuk
obat, dosis, dan frekuensi yang
ditentukan analgesik
 Cek riwayat alergi obat
 Tentukan jenis analgesik yang
digunakan berdasarkan tipe dan
tingkat nyeri.
 Tentukan analgesik yang cocok,
rute pemberian dan dosis optimal.
 Utamakan pemberian secara IV
dibanding IM sebagai lokasi
penyuntikan, jika mungkin
 Cek pemberian analgesik selama
24 jam untuk mencegah terjadinya
puncak nyeri tanpa rasa sakit,
terutama dengan nyeri yang
menjengkelkan
 Mengkaji pengetahuan pasien atau
anggota keluarga mengenai
analgesic, terutama sekali
opioids(karena resiko kecanduan
tinggi)
 Dokumentasikan respon pasien
tentang analgesik, catat efek yang
merugikan
-
4 Ketidakseimbangan Status nutrisi Manajemen nutrisi
nutrisi kurang dari  Asupan zat gizi Mengontrol penyerapan
 Asupan makanan dan makanan/cairan dan menghitung
kebutuhan tubuh
cairan intake kalori harian, jika
 Energi diperlukan
 Indeks masa tubuh  Memantau ketepatan urutan
 Berat badan makanan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi harian
Status nutrisi : intake  Menetukan kebutuhan makanan
nutrien saluran nasogastric
 Anjurkan pasien untuk memilih
- Intake kalori
- Intake ptotein makanan ringan, jika kekurangan
- Intake lemak air liur mengganggu proses
- Intake karbohidrat menelan
- Intake zat besi  Memastikan bahwa makanan
- Intake vitamin berupa makanan yang tinggi serat
- Intake mineral untuk mencegah konstipasi
- Intake kalsium  Membantu pasien membentuk
posisi duduk yang benar sebelum
Pengontrolan berat makan
badan  Mengajarkan pasien dan kelurga
 Menggunakan suplemen tentang memilih makanan
nutrisi jika diperlukan
 Mempertahankan pola Monitor Nutrisi
makan yang dianjurkan Aktivitas:
 Mempertahankan  Timbang berat badan klien
keseimbanagan cairan  Monitor kehilangan dan
 Mengontrol berat badan pertambahan berat badan
Mempertahankan intake
 Monitor respon emosi klien
kalorioptimal harian terhadap situasi dan tempat makan
 Monitor adanya mual dan
muntah
 Monitor nilai albumin, total
protein, hemoglobin dan
hematokrit
 Monitor nilai limfosit dan
elektrolit
 Monitor menu makanan dan
pilihannya
 Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
 Monitor tingkat energi, lelah,
lesu, dan lemah
Monitor intake kalori dan nutrisi

Anda mungkin juga menyukai