2. Etiologi
Hematemesis melena terjadi bila ada perdarahan di daerah proksimal
jejenum dan melena dapat terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan
hematemesis. Paling sedikit terjadi perdarahan sebanyak 50-100 ml, baru
dijumpai keadaan melena. Banyaknya darah yang keluar selama hematemesis
atau melena sulit dipakai sebagai patokan untuk menduga besar kecilnya
perdarahan saluran makan bagian atas. Hematemesis melena merupakan suatu
keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan segera dirumah sakit.
(Sjaifoellah Noor Dkk, 2013). Etiologi yang biasa terjadi pada hematemesis
melena adalah:
a. Kelainan Esofagus: Varises, Esofagitis
b. Kelainan lambung: Tukak lambung
c. Penyakit darah: Leukimia, dll
d. Penyakit sistemik lainnya: Uremik, dll
e. Pemakaian obat-obatan, alkohol, dll
Penting sekali menentukan penyebab dan tempat asal perdarahan saluran makan
bagian atas karena terdapat perbedaan usaha penanggulangan setiap macam
perdarahan saluran makan bagian atas. Penyebab saluran makan bagian atas
yang terbanyak dijumpai di Indonesia adalah pecahnya varises esophagus
dengan rata-rata 45-50% seluruh perdarahan saluran makan bagian atas (Hilmy,
2010).
3. Manifestasi klinis
Tanda gejala terjadi akibat perubahan morfologi dan lebih
menggambarkan beratnya kerusakan yang terjadi daripada etiologinya.
Didapatkan tanda dan gejala sebagai berikut:
a. Anoreksia, mual, muntah, diare
b. Demam, berat badan turun, lekas lelah
c. Edema
d. Ikterus, kadang-kadang urine menjadi lebih tua warnanya atau kecoklatan
e. Hematomegali, bila terjadi lebih lanjut hati bisa mengecil karena fibrosis.
f. Kelainan pembuluh darah seperti kolateral-kolateral didinding. Koput
medusa, wasir, dan varises esophagus.
g. Kelainan endokrin
4. Patofisiologi
5. Pathway
Terbentuknya varises
esophagus, lambung,
pembesaran limfe dan asites
Resiko syok.
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
b. Pemeriksaan persistem
c. Sistem persepsi dan sensori
(pemeriksaan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap, perasa)
d. Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)
e. Sistem pernafasan
(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas).
f. Sistem kardiovaskuler
(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi).
g. Sistem Gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan
eliminasi).
h. Sistem Integumen
(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien).
i. Sistem Reproduksi
(Untuk pasien wanita).
j. Sistem Perkemihan
(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume).
7. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium : Cek darah, SGOT, SGPT, Albumin,Pemeriksaan
CHE,Pemeriksaan kadar elektrolit, dan Pemeriksaan Kadar gula darah
b. Radiologik
c. USG
9. Pengkajian focus
a. Data fokus yang perlu dikaji:
1) Riwayat kesehatan
2) Riwayat Penyakit: Keluhan Utama (keluhan yang dirasakan pasien
saat dilakukan pengkajian)
3) Riwayat penyakit sekarang
4) Riwayat Penyakit Sebelumnya
b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum Pasien
2) Tanda Vital Pasien
3) Kesadaran (Kualitatif, Kuantitatif)
4) Sistem Pernafasan
5) Sistem Kardiovaskuler
Jelaskan apakah ada nyeri dada, nafas pendek, orthopnea, sesak nafas,
berkeringat, palpitasi toleran terhadap aktifitas, dan pemeriksaan fisik
6) Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran, fungsi, koordinasi, reflek, postur. Kemampuan
bergerak, kelumpuhan, nyeri kepala, muntah, pemeriksaan syaraf
kranial.
7) Sistem Pencernaan
Jelaskan nyeri, mual dan muntah, kembung, pemeriksaan fisik
10. Analisa Data
Intervensi
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil keperawatan (Nursing
keperawatan (Nursing outcome) intervention
classication)
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Airway management
efektif b.d keperawatan selama 3 x 24 1. Buka jalan nafas,
Penurunan ekspansi jam, diharapkan pola nafas gunakan teknik chin
paru efektif. lift atau jaw thrust bila
Kriteria hasil perlu
Respiratory Status: Airway 2. Posisikan pasien
Patency untuk
Indicator IR ER memaksimalkan
1. Frekuensi
ventilasi
pernafasan
3. Lakukan
sesuai yang
fisioterapi dada
diharapkan
4. Keluarkan secret
2. Irama nafas
dengan batuk atau
sesuai yang
suction
diharapkan
3. Kedalaman 5. Auskultasi suara
inspirasi nafas, catat adanya
4. Ekspansi
suara nafas tambahan
dada
6. Berikan
simetris
bronkodilator jika
5. Bernafas
perlu
mudah
6. Pengeluaran 7. Monitor respirasi
sputum dan status O2
pada jalan
nafas
7. Bersuara
secara
adekuat
8. Ekspulsi
udara
9. Tidak
menggunak
an otot
bantu
pernafasan
10. Tidak
didapatkan
suara nafas
tambahan
abnormal
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
4.Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Activity therapy
aktifitas b.d keperawatan selama 3 x 24 1. Bantu klien untuk
Kelemahan jam, diharapkan aktifitas pasien mengidentifikasi
meningkat aktivitas yang mampu
Kriteria hasil: dilakukan
Activity tolerance 2. Bantu untuk
Indicator IR ER mengidentifikasikan
1. Tanda-tanda
dan mendapatkan
vital dalam
sumber yang sesuai
batas normal
dengan kemampuan
2. EKG dalam
fisik, psikolog dan
batas normal
3. Langkah social
berjalan 3. Sediakan
4. Jarak berjalan
penguatan positif bagi
5. Kuat
6. Laporan ADLs yang aktif beraktivitas
7. Kemampuan
4. Bantu pasien
bicara saat
untuk
latihan
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Keterangan:
5. Monitor respon
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat fisik,emosi, sosial dan
3. Keluhan sedang spiritual
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
5. Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan Anxiety reduction
kurangnya keperawatan selama 3 x 24 1. Gunakan
pengetahuan tentang jam, diharapkan kecemasan pendekatan yang
perawatan pasien berkurang menenangkan
penyakitnya Kriteria hasil: 2. Dengarkan dengan
Anxiety Control penu perhatian
Indicator IR ER 3. Identifikasi
1. Monitor
tingkat kecemasan
intensitas
4. Bantu pasien
kecemasan
mengenal situasi yang
2. Menyingkirkan
menimbulkan
tanda
kecemasan
kecemasan
3. Menurunkan 5. Dorong pasien
stimulus untuk
lingkungan mengungkapkan
ketika cemas perasaan, ketakutan,
4. Mencari
persepsi
informasi
6. Berikan obat
untuk
untuk mengurangi
menurunkan
kecemasan
kecemasan
5. Melaporkan
tidak adanya
gangguan
persepsi
sensori
Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Selalu menunjukkan
5. Sering menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA