Di susun oleh:
Meilindah Auliyah Annisa
14420212196
CI INSTITUSI CI LAHAN
2. Etiologi
a. Kelainan esofagus : varise, esofagitis, keganasan.
b. Kelainan lambung dan duodenum: tukak lambung dan duodenum, keganasan dan
lain-lain.
c. Penyakit darah: leukemia, DIC (disseminated intravascular coagulation), purpura
trombositopenia dan lain-lain.
d. Penyakit sistemik lainnya: uremik, dan lain-lain.
e. Pemakaian obat-obatan yang ulserogenik: golongan salisilat, kortikosteroid,
alkohol, dan lain-lain.
Penting sekali menentukan penyebab dan tempat asal perdarahan saluran makan
bagian atas, karena terdapat perbedaan usaha penanggulangan setiap macam
perdarahan saluran makan bagian atas. Penyebab perdarahan saluran makan bagian
atas yang terbanyak dijumpai di Indonesia adalah pecahnya varises esofagus dengan
rata-rata 45-50 % seluruh perdarahan saluran makan bagian atas (Hilmy 1971: 58 %)
3. Manifestasi klinis
Gejala terjadi akibat perubahan morfologi dan lebih menggambarkan beratnya
kerusakan yang terjadi dari pada etiologinya. Didapatkan gejala dan tanda sebagai
berikut :
a. Gejala-gejala intestinal yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah dan diare.
b. Demam, berat badan turun, lekas lelah.
c. Ascites, hidratonaks dan edemo.
d. Ikterus, kadang-kadang urin menjadi lebih tua warnanya atau kecoklatan.
e. Hematomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecilkarena fibrosis. Bila secara
klinis didapati adanya demam, ikterus dan asites, dimana demam bukan oleh
sebab-sebab lain, ditambahkan sirosis dalam keadaan aktif. Hati-hati akan
kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum.
f. Kelainan pembuluh darah seperti kolateral-kolateral didinding, koput medusa,
wasir dan varises esofagus.
g. Kelainan endokrin yang merupakan tanda dari hiperestrogenisme yaitu:
1) Impotensi, atrosi testis, ginekomastia, hilangnya rambut axila dan pubis.
2) Amenore, hiperpigmentasi areola mamae
3) Spider nevi dan eritema
4) Hiperpigmentasi
4. Patofisiologi
Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan
peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam
submukosa esopagus dan rektum serta pada dinding abdomen anterior untuk
mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Dengan meningkatnya
teklanan dalam vena ini, maka vena tersebut menjadi mengembang dan membesar
(dilatasi) oleh darah (disebut varises). Varises dapat pecah, mengakibatkan
perdarahan gastrointestinal masif. Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah
tiba-tiba, penurunan arus balik vena ke jantung, dan penurunan curah jantung. Jika
perdarahan menjadi berlebihan, maka akan mengakibatkan penurunan perfusi
jaringan. Dalam berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan
mekanisme kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi. Mekanisme ini
merangsang tanda-tanda dan gejala-gejala utama yang terlihat pada saat pengkajian
awal. Jika volume darah tidak digantikan , penurunan perfusi jaringan mengakibatkan
disfungsi seluler. Sel-sel akan berubah menjadi metabolsime anaerobi, dan terbentuk
asam laktat. Penurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh sistem tubuh,
dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan mengalami kegagalan.
Pathway
Masuk lambung
Hematemesis Melena
6. Penatalaksanaan
a. Istirahat cukup ditempat tidur
b. Diet rendah protein, rendah garam, diit tinggi kalori
c. Antibiotik
d. Memperbaiki keadaan gizi, bila perlu dengan pemberian asam amino esensial
berantai cabang dan glukosa.
e. Robansia vitamin B kompleks
.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas pasien, meliputi :
Nama, Umur (biasanya bisa usia muda maupun tua), Jenis kelamin (bisa laki-laki
maupun perempuan), Suku bangsa, Pekerjaan, Pendidikan, Alamat, Tanggal MRS,
dan Diagnosa medis
b. Keluhan utama
Biasanya keluhan utama kx adalah muntah darah atau berak darah yang datang
secara tiba-tiba.
c. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
keluhan utama kx adalah muntah darah atau berak darah yang datang secara
tiba-tiba .
b) Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya kx mempunyai riwayat penyakit hepatitis kronis, sirosis hepatitis,
hepatoma, ulkus peptikum, kanker saluran pencernaan bagian atas, riwayat
penyakit darah (misal : DM), riwayat penggunaan obatulserorgenik, kebiasaan
/ gaya hidup (alkoholisme, gaya hidup / kebiasaan makan).
c) Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya apabila salah satu anggota keluarganya mempunyai kebiasaan makan
yang dapat memicu terjadinya hematemesis melena, maka dapat
mempengaruhi anggota keluarga yang lain
e. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien Hematomesis melena akan terjadi ketidak seimbangan
nutrisi akibat anoreksia, intoleran terhadap makanan / tidak dapat mencerna,
mual, muntah, kembung.
b. Sistem respirasi
Akan terjadi sesak, takipnea, pernafasan dangkal, bunyi nafas tambahan
hipoksia, ascites.
c. Sistem kardiovaskuler
Riwayat perikarditis, penyakit jantung reumatik, kanker (malfungsi hati
menimbulkan gagal hati), distritnya, bunyi jantung (S3, S4).
d. Sistem gastrointestinal.
Nyeri tekan abdomen / nyeri kuadran kanan atas, pruritus, neuritus perifer.
e. Sistem persyaratan
Penurunan kesadaran, perubahan mental, bingung halusinasi, koma, bicara
lambat tak jelas.
f. Sistem geniturianaria / eliminasi
Terjadi flatus, distensi abdomen (hepatomegali, splenomegali. asites),
penurunan / tak adanya bising usus, feses warna tanah liat, melena, urin gelap
pekat, diare / konstipasi.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas b.d penurunan ekspansi paru
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
untuk memproses (mencerna) makanan
3. Kekurangan volume cairan b.d output cairan yang berlebihan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
5. Resiko syok (hipovolemik) b.d perdarahan dilambung
6. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang perawatan penyakitnya
7. Defisiensi pengetahuan
A. Intervensi Keperawatan
DX. KEP NOC NIC
Kekurangan volume Noc Nic
cairan fluid balance Fluid management
Definisi : penurunan hydration - timbang popok/pembalut jika
cairan intravaskular, nutrional status : food and diperlukan
interstisial, dan/atau fluid - pertahankan catatan intake dan
intraseluler, ini intake output yang akurat
mengacu pada Kriteria hasil : - monitor status hirasi
dehidrasi, kehilangan mempertahankan urine (kelembapan membran mukosa,
cairan saa tanpa output sesuai dengan usia nadi adekuat, tekanan darah
perubahan pada natrium dan BB, BJ urin normal, ortostatik), jika diperlukan
batasan karakteristik HT normal - monitor vital sign
tekanan darah, nadi, suhu - monitor masukan makanan/
perubahan sttus mental
tubuh dalam batas normal cairan dan hitung intake kalori
Penurunan TD
tidak ada tanda dehidrasi harian
Penurunan TN
elastisitas turgor kulit - kolaborasikan pemberian cairan
Penurunan volume
baik, membran mukosa IV
nadi
lembab, tidak ada rasa - monitor status nutrisi
Penurunan turgor haus yang berlebihan
kulit - berikan cairan IV pada suhu
Penuruan turgor ruangan
lidah - dorong masukan oral
Penurunan haluaran - berikan penggantian nesogatrik
urin seuai output
Penurunan - dorong keluarga untuk membantu
pengisian vena pasien makan
Membran mukosa - tawarkan snack (jus buah, buah
kering segar)
Kulit kering - kolaborasi dengan dokter
Peningktan - atur kemungkinan transfusi
hematokrit - persiapan untuk transfusi
Peningktatan suhu Hipovolemik Management
tubuh - monitor status cairan termasuk
Peningkatan intake dan ourput cairan
frekuensi nadi - pelihara IV line
Penigktatan - monitor tingkat Hb dan
konsentrasi urin hematokrit
Penurunan berat - monitor tanda vital
badan - monitor respon pasien terhadap
Haus penambahan cairan
Kelemahan - monitor berat badan
- dorong pasien untuk menambah
intake oral
- pemberian cairan IV monitor
adanya tanda dan gejala
kelebihan volume cairan
- monitor adanya tandagagal ginjal
Defisiensi Noc Nic
pengetahuan Knowledge : disease Teaching : disease Process
Definisi :ketiadaan atau process - Berikan penilaian tentang tingkat
defisiensi informasi Knowledge : health pengetahuan pasien tentang
kognitif yang berkaitan behavior proses penyakit yang spesifik
dengan topik tertentu. Kriteria hasil : - Jelaskan patofisiologi dari
Batasan Pasien dan keluarga penyakit dan bagaimana hal ini
karakteristik : menyatakan pemahaman berhubungan dengan anatomi dan
Perilaku hiperbola tentang penyakit, fisiologi, dengan cara yang tepat
Ketidakaturan kondisi, prognosis, dan - Gambarkan tanda dan gejala yang
mengikuti perintah program pengobatan biasa muncul dari penyakit,
Ketidakakuratan Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
melakukan tes mampu melaksanakan - Gambarkan proses penyakit,
Perilaku tidak tepat prosedur yang dijelaskan dengan cara yang tepat
(mis. histeria, secara benar - Identifikasi kemungkinan
bermusuhan, agitasi, Pasien dan keluarga penyebab, dengan cara yang tepat
apatis) mampu menjelaskan - Sediakan informasi pada pasien
Pengungkapan kembali apa yang tentang kondisi, dengan cara yang
masalah dijelaskan perawat/tim tepat
Faktor yang kesehatan lainnya. - Hindari jaminan yang kosong
berhubungan : - Sediakan bagi keluarga atau SO
Keterbatasan informasi tentang kemajuan
kognitif pasien dengan cara yang tepat
Salah interpretasi - Diskusikan perubahan gaya hidup
informasi yang mungkin diperlukan untuk
Kurang pajanan mencegah komplikasi di masa
Kurang minat dalam yang akan datang dan atau proses
belajar pengontrolan penyakit
Kurang dapat - Diskusikan pilihan terapi atau
mengingat penanganan
Tidak familier - Dukung pasien untuk
dengan sumber mengeksplorasi atau
informasi mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
- Rujuk pasien pada gurp atau
agensi di komunitas lokal, dengan
cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara
yang tepat.
Resiko syok Noc Nic
Definisi : beresiko Syok prevention Syok prevention
terhadap Syok management - Monitor status sirkulasi BP,
ketidakcukupan aliran Kriteri hasil : warna kulit, suhu kulit, denyut
darah kejaringan tubuh Nadi dfalam batas yang jantung, HR dan ritme
yang dapat diharapkan - Monitor tanda inadekuat
mengakibatkan Irama jantung dalam batas oksigenisi jaringan
disfungsi seluler yang yang diharapkab - Monitor suhu dan pernapasan
mengancam jiwa Prekuensi napas dalam - Monitor input dan output
Faktor risiko : batas yang diharapkan - Pantai nilai labor
Hipotensi Natrium serum dbn - HB, HT,AGD dan elektrolit
Hipovolemik Kalium serum dbn - Monitor hemodinamik infasi
Hipoksemia Klorida serum dbn yang sesuai
Hipoksia Kalsium serum dbn - Monitor tanda dn gejala asites
Infeksi Magnesium serum
- Monitor tanda awal syok
Ph darah serum dbn
Sepsis - Tempatkan pasien pada posisi
Hidrasi
Syndrom respon supine, kaki elevasi untuk
Indikator
inflamasi sistemik peningkatan preload dengan tepat
Mata cekung tidak
- Lihat dan pelihara kepatenan
ditemukan
jalan napas
Demam tidak ditemukan
- Berikan cairan IV atau oral yang
Tekanan darah dbn
Hematokrit dbn tepat
- Berikan vasodilator yang tepat
- Ajarkan keluarga dan klien
tentang tanda dan gejala
datangya syok
- Ajarkan keluarga dan pasien
tentang langkah mengatasi syok
Syok management
- Monitor fungsi neurologis
- Monitor tekanan nadi
- Monitor status cairan, input,
output
- Catat gas darah arteri dan
oksigen dijaringan
- monitor EKG, sesuai
- memanfaatkan pemantauan jalur
arteri untuk meningkatkan
akurasi pembacaan tekanan darah
sesuai
menggambar gas darah arteri dan
memonitor jaringan oksigenasi