DISUSUN OLEH :
DWI RETNO PUSPANDANI
NIM : 16020006
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Melena di
Ruang Bogenvil Rumah Sakit Abdoer Rahem Situbondo, diperiksa dan di setujui :
Hari
Tanggal :
Pembimbing Akademik,
Pembimbing Klinis,
(....................................)
NIP.
(........................................)
NIP.
1.1 Pengertian
Melena adalah pengeluaran feses atau tinja berwarna hitam atau
gelap yang dikarenakan kotoran bercampur asam lambung, biasanya
mengindikasikan perdarahan saluran cerna bagian atas, atau perdarahan
daripada usus-usus ataupun colon bagian kanan dapat juga menjadi
sumber lainnya (Porter, R.S.,et al., 2008).
Disertai gejala anemia, yaitu pusing, syncope, angina, atau
dyspnea.
1.2 Etiologi
1. Adanya luka atau perdarahan di lambung atau usus;
2. Tukak lambung;
3. Wasir;
4. Disentri;
5. Minuman beralkohol;
1.3 Manifestasi Klinis
1. Syok (denyut jantung, suhu tubuh);
2. Penyakit hati kronis (sirosis hepatis);
3. Demam ringan 38-390C;
4. Nyeri di perut;
5. Hiperperistaltik;
6. Penurunan Hb dan Hematokrit yang terlihat setelah beberapa jam;
7. Peningkatan kadar urea darah setelah 24-48 jam karena pemecahan
protein darah oleh bakteri usus.
1.4 Patofisiologi
Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar
mengakibatkan peningkatan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk
saluran kolateral dalam sumukosa esopagus dan rektum serta pada
dinding abdomen anterior untuk mengalihkan darah dari sirkulasi
splenik menjahui hepar. Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini,
maka vena tersebut menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh
darah (disebut varises). Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan
masif. Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba
yang disebut melena. Penurunan arus balik vena ke jantung, penurunan
curah jantung. Jika perdarahan menjadi berlebihan, maka akan
mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. Dalam berespon terhadap
penurunan curah jantung, tubu melakukan mekanisme kompensasi
Diagnosa Keperawatan
Menurut Marilynn E, Doenges diagnosa keperawatanya antara
lain:
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah
akut;
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat;
1.1.3
Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan
Defisit volume cairan
Tujuan Dan
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan
jam, diharapkan
keseimbangan cairan dapat
terpenuhi.
Kriteria hasil:
a. Turgor kulit elastik
b. Intake dan output
balance
c. BAB Normal
Intervensi
a. Monitor dan
observasi tandatanda perdarahan
b. Awasi masukan
dan haluaran
c. Pertahankan tirah
baring, jadwalkan
aktivitas untuk
memberikan
istirahat tanpa
gangguan
d. Catat tingkat
kesadaran
e. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
cairan dan anti
perdarahan
f. Anjurkan pasien
minum 2-3
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
tubuh berhubungan
tidak ada
b. Nafsu makan
liter/hari
a. Timbang BB setiap
hari
b. Berikan makanan
dalam porsi kecil
tapi sering
c. Awasi pemasukan
diet
d. Kolaborasi dengan
meningkat berat
badan meningkat
mengenai obat
antimetic
DAFTAR PUSTAKA
Dungoes. 2000. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Lynda Juall Carpenito. 1999. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Porter, R.S., et al. 2008. The Merck Manual of Patient Symtoms. USA: Merck
Research Laboratoric.