Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN MASALAH HEMATEMESIS MELENA

OLEH :
NIMAS AULIA PERDANA
20190660047

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2021/2022
A. DEFINISI
Hematemesis melena merupakan suatu perdarahan yang terjadi pada saluran cerna bagian atas
(SCBA) dan merupakan keadaan gawat darurat yang sering dijumpai di tiap rumah sakit di
seluruh dunia termasuk Indonesia.Pendarahan dapat terjadi karena pecahnya varises esofagus,
gastritis erosif atau ulkus peptikum. 86 % dari angka kematian akibat pendarahan SCBA di
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia(FKUI)/ Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo (RSCM) berasal dari pecahnya varises esofagus akibat penyakit sirosis
hati dan hepatoma.
Hematemesis melena adalah suatu kondisi di mana pasien mengalami muntah darah yang disertai
dengan buang air besar (BAB) berdarah dan berwarna hitam
B. ETIOLOGI
1. Kelainan esophagus
- Varises esophagus Penderita hematemesis yng disbabkanoleh pecahnya varises esophagus, tidak
mengeluh rasa nyeri atau pedih di epigastrum. Pada umumnya sifat 19 perdarahan timbul spontan
dan massif. Darah yang dimuntahkan berwarna kehitamhitaman dan tidak embeku karena sudah
bercampur dengan asam lambung.
- Karsinoma eshopagus sering memberiikan keluhan melena drpda hematemesis. Disamping
mengeluh disfagia, badan mengurus dan anemis, hanya sesekali penderita muntah darah dan itu
pun tidak massif
- Sindroma Mallory – Weiss Suatu kondisi yang ditandai dengan robekan pada selaput lendir, yang
terletak dibawah kerongkongn. Robekan tersebut biasnya linear dan muncul dipersimpangan yang
menghubungkan esofagus dan lambung, robekan tersebut rentan thdp pendarahan. Biasanya
disebabkan karena terlalu sering muntahmuntah hebat dan terus menerus.
- Esofagitis dan tukak esophagus Esophagus bila sampai menimbulkan perdarahan lebih sering
intermitten atau kronis dan biasanya ringan, sehingga lebih sering timbul melena daripada
hematemesis Tukak di esophagus jarang sekali mengakibatkan perdarahan jika disbandingkan
dengan tukak lambung dan duodenum.
- Esofagogastritris korosiva Pernah ditemukan enderita wanita dan pria yang muntah darah setelah
tidak sengaja meminum air keras untuk patri. Air keras tersebut mengandung asam sitrat dan
asam HCl yang bersifat korosif untuk mukosa mulut, esofhagus dan lambung. Penderita juga
mengeluh nyeri dan panas seperti terbakar di mulut, dada, dan epigastrum.
2. Kelainan di lambung
- Gastritiserisovahemoragiika Hematemesi tdk massif dan timbul setelah penderita minum
obatobatan yang menyebabkan iritasi lambung. Sebelum muntah penderita mengeluh nyeri ulu
hati.
- Tukak lambung Penderita mengalami dyspepsia berupa mual, muntah, nyeri ulu hati dan sebelum
hematemesis didahului rasa nyeri atau pedih di epigastrum yang berhubungan dgn makanan. Sifat
hematemesis tidak begitu massif dan melena lebih dominan dari hematemesis
- Karsinoma lambung Insidensinya jarang, pasien umumnya berobat dalam fase lanjut dengan
keluhan rasaapedih dan nyeri di ulu hati, rasa cepat kenyang, badan lemah. Jarang mengalami
hematemesis, tetapi sering melena.
3. Penyakit darah : leukemia, DIC (disseminated intravascular coagulation) purpura
trombositopenia dan lain lain).
4. Penyakit sistemik lainnya : uremik dan lain lain
5. Pemakaian obat obatan yang ulserogenik : golongan salisilat, koertikosteroid, alcohol dll
Penting sekali menentukan penyebab dan tempat asal pendarahan saluran makan
bagian atas, karena dapat perbedaan usaha penanggulangan setiap macam pendarahan
saluran makan bagian atas.
C. PATOFISIOLOGI

D.
E.
Infeksi hepatitis viral
F. B/C
tipe

Sel hati kolaps secara ekstensi Meluasnya jaringan fibrosis

Distrosi pembuluh2 hati Hipertensi portal

Obstruksi vena portal


Terbentuknya varieses esotogus,
Sirosis hepatis lambung, pembesaran limfe, dan
asites
G.
H.Ketidakseimbangan Pembuluh rupture Sesak
I. nutrisi kurang dari Pendarahan lambung
J. kebutuhan tubuh Penurunan ekspansi paru
K.intoleransi aktifitas
Muntah darah dan berak darah Ketidakefektifan pola
L.Mual, muntah dan
nafas
M. makan menurun
nafsu

Ansietas difisiensi
HB menurun (anemis ) Kurangnya informasi
pengetahuan
yang didapat
N.
Resiko syok hipovolemik
Plasma darah menurun
D. TANDA DAN GEJALA
 Gejala yang ada yaitu : 

Muntah darah (hematemesis) 


Mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)
Mengeluarkan darah dari rectum (hematoskezia)
Denyut nadi yang cepat, TD rendah
Akral teraba dingin dan basah
 Nyeri perut
 Nafsu makan menurun
Jika terjadi perdarahan yang berkepanjangan dapat menyebabkanterjadinya anemia, seperti mudah lelah,
pucat, nyeri dada dan pusing.

E. PENATALAKSANAAN

1. Tirah baring
2. Diet makanan lunak
3. Pemberian tranfusi darah bila terjadi pendarahan yang luas
4. Pemeriksaan HB setiap 6 jam pemberian transfusi darah
5. Infus cairan langsung di pasang untuk mencegah terjadinya dehidrasi
6. Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita bila perlu CVP monitor
7. Pemeriksaan kadar HB dan HT perlu dilakukan untuk mengikuti keadaan pendarahan
8. Transfusi darah di perlukan untuk mengganti darah yang hilang dan mempertahankan kadar HB
50-70% nilai normal.
9. Pemberian obat obatan hemostatik seperti vitamin K, 4x10mg/hari, karbokrom (adona AC),
antasida dan golongan H2 reseptor antagonis berguna untuk menanggulangi pendarahan.
10. Dilakukan klisma dengan air biasa disertai pemberian antibiotika yang tidak diserap oleh usus,
sebagai tindakan sterilisasi usus. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan
produksi amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat menimbulkan ensefalopat
LAPORAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Preceptee : Nimas Aulia Perdana

NIM : 20190660047

Ruangan :-

Tanggal Pengkajian : 22 januari 2021 Jam : 07.26

IDENTITAS

Nama Pasien : tn. Iw

Umur : 30 th

Jenis Kelamin : laki-laki

Suku Bangsa : banjar

Pekerjaan : swasta

Pendidikan : d3 teknik mesin

Alamat : surabaya

Tanggal MRS : 21 januari 2021

Diagnosa Medis : hematemesis melena

KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN :

Px mengatakan muntah darah, BAB berwarna hitam sudah 3 hari, px mengatakan perut nyeri
sambil memegang area abdomen epigastrium mual, lemas

RIWAYAT KESEHATAN :

1. Riwayat Kesehatan/Penyakit sekarang :


Px mengalami muntah darah selama 3hari lalu dan pada tanggal 21 januari 2021 pukul 05.30 px
muntah darah lagi dan BAB hitam sehingga keluarga membawa ke RS sekitar pukul 07.26 dan
diperiksa oleh dokter jaga. Px dipasang infus Nacl 20 tpm

2. Riwayat Kesehatan/Penyakit dahulu :


Px mengatakan pernah mengalami maag dan jika maag itu kambuh px mengatakan segera periksa
ke dokter

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit keluarga :


Px mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga

Genogram :

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

POLA FUNGSI KESEHATAN :

1. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat


Sebelum sakit : px mengatakan bahwa sehat itu jika bisa melakukan aktifitas bekerja sehari-hari

Saat sakit : px mengatakan tidak bisa melakukan pekerjaan sehari0hari, px mengatakan belum
mengerti tentang penyakit yang dideritanya dan px ingin cepat sembuh

Masalah Keperawatan : defisit kesehatan komunitas

2. Pola Nutrisi– Metabolik


Sebelum sakit :

A : TB ; 170cm BB; 41kg IMT; 20,9 kg/m2 (normal)

B : tidak terkaji

C: tidak terkaji

D : px mengatakan makan 3x sehari dengan nasi dan lauk seadanya dengan porsi sedikit dan minum
5 gelas sehari air putih

Saat sakit :

A : TB; 170cm BB; 41kg IMT; 20,9 kg/m2


B: HB : 16,6 g/dL K: 1,94 mmol/L

C: konjungtiva merah muda, mukosa bibir kering, kulit kering

D: px hanya minum air tajin dari RS 200cc x 6 gelas/hari selalu habis

Masalah Keperawatan : defisit nutrisi

3. Pola Eliminasi
Eliminasi Alvi
Px mengatakan bab terjadi konstipasi, feses berwarna hitam dan lembek

Eliminasi Uri
Px mengatakan bak berwarna kuning pekat sekitar 200cc

Masalah Keperawatan : gangguan eliminasi urine

4. Pola Istirahat dan tidur


Px mengatakan sulit tidur/tidur tidak nyenyak karena lingkungan RS sedikit ramai dan tidur hanya
beberapa jam saja dan sering terbangun

Masalah Keperawatan : gangguan pola tidur

5. Pola Aktifitas - Latihan


Px mengatakan sedikit lemas namun px tidak merasakan sesak nafas saat beraktifitas

Masalah Keperawatan : resiko intoleransi aktivitas

6. Pola kognitif – perseptual – keadekuatan alat sensori


Penglihatan px tidak terganggu, pengecap dan pendengaran baik

Masalah Keperawatan :

7. Pola persepsi dan konsep diri

Pola persepsi dan konsep diri

Px mengatakan khawatir dengan kondisinya, merasa gelisah, tampak tegang dan sulit tidur

Masalah Keperawatan :
ansietas

8. Pola Reproduksi Seksual


Terjadi perubahan karena ketidakseimbangan hormon, penurunan libido dan impoten

Masalah Keperawatan :

Disfungsi seksual

9. Pola hubungan peran

Persepsi klien tantang pola hubungan :

px mengatakan tidak dapat berperan sebagai suami dan tidak bisa bekerja

Masalah Keperawatan :

manajemen kesehatan tidak efektif

10. Mekanisme Koping

Kemampuan mengendalian stress

Px mengatakan keluhan penyakitnya pada keluarga dan perawat

Masalah Keperawatan :

11. Pola tata nilai dan kepercayaan


Px tetap sholat meskipun hanya terbaring di RS

Masalah Keperawatan :

PEMERIKSAAN FISIK

Status kesehatan umum

Kesadaran : composmentis

TTV : Suhu : 36,5 C

TD : 130/80mmHg

RR : 18 x/mnt
Nadi : 68x/mnt

P: Perdarahan dilambung

Q: tertusuk

R: abdomen

S: skala 5

T: hilang timbul

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

1. Kepala dan Leher


a. Kepala
Bentuk mesoshepal, rambut hitam, lurus

b. Muka
Bentuk wajah bulat, tidak dapat nyeri tekan, kulit wajah sawo matang

c. Mata
Bentuk simetris, terdapat kantung mata, konjungtiva merah muda, pupil isokor, reflek cahaya (+)

d. Telinga
Simetris, tidak ada pembengkakkan, tidak terdapat serumen

e. Hidung
Simteris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada nyeri tekan

f. Mulut dan faring


Mulut bibir kering, gigi tidak lengkap, tidak ada stomatis, px mengatakan belum sikat gigi sejak
masuk RS

g. Leher
Tidak ada pembesaran tiroid, tidak terdapat nyeri tekan

2. Thorak
a. Inpeksi
simetris

b. Palpasi
Getaran paru kanan kiri sama

c. Perkusi
sonor

d. Auskultasi
Vesikuler tidak ada suara tambahan ronchi/wheezing

3. Abdomen
a. Inpeksi
Tidak terdapat lesi

b. Palpasi
Timpany

c. Perkusi
Terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian epigastrium

d. Auskultasi.
Bising usus 12x/mnt

4. Inguinal, genital dan Anus


Tidak terpasan kateter, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan

5. Integumen
................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

6. Muskuloskeletal neurologis
................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

7. Neurologis
................................................................................................................................................

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Refleks : Fisilogis

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Biceps Triceps
\ \

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Knee Achiles
\

Patologis

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Babinski Oppenheim
\ \

Dextra Sinistra
Chadok

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan yaitu pemeriksaan darah


rutin berupa hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit, pemeriksaan hemostasis lengkap untuk
mengetahui adanya kelainan hemostasis, pemeriksaan fungsi hati untuk menunjang adanya sirosis
hati, pemeriksaan fungsi ginjal untuk menyingkirkan adanya penyakit gagal ginjal kronis,
pemeriksaan adanya infeksi Helicobacter pylori.

2. Pemeriksaan Radiologi : Pemeriksaan radiologik dilakukan dengan pemeriksaan esofagogram untuk


daerah esofagus dan diteruskan dengan pemeriksaan double contrast pada lambung dan duodenum.
Pemeriksaan tersebut dilakukan pada berbagai posisi terutama pada daerah 1/3 distal esofagus, kardia
dan fundus lambung untuk mencari ada/tidaknya varises.

3. Pemeriksaan Lain – lain : Pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi Merupakan pemeriksaan


penunjang yang paling penting karena dapat memastikan diagnosis pecahnya varises esofagus atau
penyebab perdarahan lainnya dari esofagus, lambung dan duodenum

Pemeriksaan Ultrasonografi dan scanning hati Untuk pemeriksaan ultrasonografi dan scanning hati
dapat mendeteksi penyakit hati kronik seperti sirosis hati yang mungkin sebagai penyebab perdarahan
saluran makan bagian atas

4. Terapi dan Diet.


DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. .Kekurangan volume ciran dan elektrolit b/d kehilangan cairan aktif


2. Nyeri akut b/d agen cedera biologis
3. Defisit pengetahuan b/d kurang infromasi

Surabaya,

Preceptee

(nimas aulia p)

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI/PENYEBAB MASALAH


1 DS : Kehilangan cairan aktif Defisit volume cairan
Px mengatakan muntah darah, BAB b/d perdarahan
berwarna hitam sudah 3hr
DO :
Px tampak lemah
Mukosa bibir kering
Kulit kering
TTV : 130/80 mmHg
S : 36.3 C
RR : 18x/mnt
N : 68x/mnt
Natrium : 128 mmol/L
Kalium : 1,94 mmol/L
Hematokrit : 50%
2 DS : Agen cedera biologis Nyeri akut
Px mengatakan nyeri perut sambil
memegang abdomen epigastrum
DO :
Terdapat nyeri tekan pada abdomen
bagian epigastrium saat dipalpasi
Nyeri
P: perdarahan dilambung
Q: tertusuk
R: abdomen
S: skala nyeri 4
T: hilang timbul
3 DS : Kurangnya informasi Defisiensi pengetahuan
Px mengatakan belum mengerti tentang
penyakit yang diderita
DO :
Px tampak bingun saat ditanya tentang
penyakitnya

Surabaya,

Preceptee

(nimas aulia p)
NO DX KEPERAWATAN KRETERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1 Kekurangan volume cairan b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring cairan 1. Mengetahui ada
perdarahan keperawatan 3x24jam elektrolit px kekurangan atau
diharapkan terjadi 2. Monitoring TTV setiap kelebihan cairan
pemulihan keseimbangan jam elektrolit pada tubuh px
cairan dan elektrolit yang 3. Monitoring intake 2. Perubahan TD dan nadi
optimal output cairan px dapat diperkirakan untuk
Kriteria hasil : 4. Pertahankan tirah perkiraan kehilangan
1. Bab px lancar tidak baring untuk daraan nadi dapat
berwarna hitam mencegah muntah diperkiraan
2. Px tidak muntah dan tegang saat 3. Memberikan pedoman
darah defekasi untuk pemberian cairan
3. Mukosa bibir 5. Ajarkan px dan kepada px
lembab keluarga tentang 4. Aktifitas dan tekanan
4. Natrium dalam makanan yang sesuai intra abdominal dapat
batas normal dengan diet px mencetuskan
5. Kalium dalam batas 6. Kolaborasi dengan ahli pendarahan lanjut
normal gizi dalam pemberian 5. Mengetahui makanan
diet px apa saja yang tidak boleh
7. Kolaborasi dengan dimakan saat px
dokter dan tenaga mengalami sakit tertentu
medis dalam 6. Mengethaui kebutuhan
pemberian terapi obat gizi yang diperlukan saat
medis yang sesuai px sakit
(KCL) 7. Mengatasi keadaan
8. Kolaborasi dengan akibat rendahnya
dokter dalam elektrolit
pemberian obat 8. Untuk mempercepat
- Anti mual muntah proses penyembuhan px
- Anti perdarahan
- Elektrolit (KCL)

2 Nyeri akut b/d agen cedera biologis Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri px 1. Pemantauan dilakukan agar
keperawatan 3x24jam nyeri 2. Atur posisi yang mengetahui
dapat berkurang dengan nyaman untuk px perkembangan/pengurangan
kriteria hasil : 3. Ajarkan teknik skalanyeri px
1. Px tampak lebih relaksasi dan nafas 2. Posisi yang nyaman
rileks dalam membuat lebih rileks
2. Skala nyeri dapat 4. Kolaborasi dengan 3. Mengurangi rasa nyeri lebih
berkurang menjadi dokter untuk nyaman dan rileks
3 pemberian anti 4. Anti sekresi mengurangi
sekresi asam lambung peningkatan asam pada
(OMZ) tubuh px

3 Defisit pengetahuan b/d kurangnya Setelah dilakukan tindakan 1. kaji tingkat 1. sebagai tolak ukur
informasi keperawatan 3x24jam pengetahuan px pemberian pendidikan
defisit pengetahuan tentang penyakit kesehatan
berkurang dengan kriteria hematemesis melena 2. px dan keluarga
hasil : 2. lakukan pendidikan mengetahui tentang
1. Px mengetahui kesehatan terhadap pencegahan dan
tentang penyakit px dan keluarga px penyebab
yang diderita tentang penyakit 3. pengetahuan dapat
2. Px tidak tampak hematemesis melena mencegah terulangnya
kebingungan lagi 3. ajarkan px dan kembali suatu penyakit
saat ditanya keluarga untuk 4. mempercepat proses
menjaga makan dan penyembuhan px dengan
kebersihan meminum obat secara
4. libatkan keluarga px teratur dan istirahat
untuk menjaga cukup
kesehatan px dan
supaya mempercepat
kesembuhan px
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Mengkaji keluhan px S : px mengatakan lemas mual muntah, BAB
Ds : px mengatakan muntah darah, bab berwarna coklat pekat
berwarna hitam, nyeri dan lemas O : mukosa bibir kering
Do : mukosa bibir kering, px memegang TTV : td : 130/80 mmHg
nyeri abdomennya N : 68 x/mnt
S : 36.5 C
RR : 18 x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P :lanjutkan intervensi
Monitoring cairan elektrolit
Monitoring ttv
Membertahankan tirah baring
Terapi anti muntah, anti pendarahan, elektrolit
KCL
2 Mengukur ttv px S : px mengatakan lemas berkurang
Ds : px bersedia untuk diukur tanda vitalnya O : mukosa bibir kering
Do : TD : 130/80 mmHg Ttv : td : 125/80 mmHg
N : 68 x/mnt N : 70 x/mnt
S : 36.5 C S : 36.7 C
RR : 18 x/mnt RR : 18 x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
Monitoring cairan elektrolit
Monitoring ttv
Membertahankan tirah baring
Terapi anti muntah, anti pendarahan, elektrolit
KCL
3 Menanyakan skala nyeri px S : px mengatakan masih nyeri pada perut
Ds : px mengatakan nyeri pada abdomen namun sudah berkurang
Do : O : ku : baik, kesadaran : compos mentis
P : pendarahan dilambung A : masalah teratasi sebagian
Q : tertusuk P : lanjutkan intervensi
R : abdomen Melanjutkan teknik relaksasi dan nafas saat
S : skala 4 nyeri
T : hilang timbul Lanjutkan terapi obat OMZ

4 Monitoring intake output cairan S : px mengatakan lemas berkurang, mual


Ds : px mengatakan mual dan muntah muntah sudah tidak lagi tetapi perut masih
Do : air tajin habis 200cc nyeri
O : mukosa bibir lembab
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Surabaya,

Preceptee

(nimas aulia p)
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekeskupang.ac.id/1432/1/001.KTI%20R.A.SEO.pdf
https://www.academia.edu/9366205/askep

Anda mungkin juga menyukai