OLEH :
NIMAS AULIA PERDANA
20190660047
D.
E.
Infeksi hepatitis viral
F. B/C
tipe
Ansietas difisiensi
HB menurun (anemis ) Kurangnya informasi
pengetahuan
yang didapat
N.
Resiko syok hipovolemik
Plasma darah menurun
D. TANDA DAN GEJALA
Gejala yang ada yaitu :
E. PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring
2. Diet makanan lunak
3. Pemberian tranfusi darah bila terjadi pendarahan yang luas
4. Pemeriksaan HB setiap 6 jam pemberian transfusi darah
5. Infus cairan langsung di pasang untuk mencegah terjadinya dehidrasi
6. Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita bila perlu CVP monitor
7. Pemeriksaan kadar HB dan HT perlu dilakukan untuk mengikuti keadaan pendarahan
8. Transfusi darah di perlukan untuk mengganti darah yang hilang dan mempertahankan kadar HB
50-70% nilai normal.
9. Pemberian obat obatan hemostatik seperti vitamin K, 4x10mg/hari, karbokrom (adona AC),
antasida dan golongan H2 reseptor antagonis berguna untuk menanggulangi pendarahan.
10. Dilakukan klisma dengan air biasa disertai pemberian antibiotika yang tidak diserap oleh usus,
sebagai tindakan sterilisasi usus. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan
produksi amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat menimbulkan ensefalopat
LAPORAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
NIM : 20190660047
Ruangan :-
IDENTITAS
Umur : 30 th
Pekerjaan : swasta
Alamat : surabaya
Px mengatakan muntah darah, BAB berwarna hitam sudah 3 hari, px mengatakan perut nyeri
sambil memegang area abdomen epigastrium mual, lemas
RIWAYAT KESEHATAN :
Genogram :
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Saat sakit : px mengatakan tidak bisa melakukan pekerjaan sehari0hari, px mengatakan belum
mengerti tentang penyakit yang dideritanya dan px ingin cepat sembuh
B : tidak terkaji
C: tidak terkaji
D : px mengatakan makan 3x sehari dengan nasi dan lauk seadanya dengan porsi sedikit dan minum
5 gelas sehari air putih
Saat sakit :
3. Pola Eliminasi
Eliminasi Alvi
Px mengatakan bab terjadi konstipasi, feses berwarna hitam dan lembek
Eliminasi Uri
Px mengatakan bak berwarna kuning pekat sekitar 200cc
Masalah Keperawatan :
Px mengatakan khawatir dengan kondisinya, merasa gelisah, tampak tegang dan sulit tidur
Masalah Keperawatan :
ansietas
Masalah Keperawatan :
Disfungsi seksual
px mengatakan tidak dapat berperan sebagai suami dan tidak bisa bekerja
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : composmentis
TD : 130/80mmHg
RR : 18 x/mnt
Nadi : 68x/mnt
P: Perdarahan dilambung
Q: tertusuk
R: abdomen
S: skala 5
T: hilang timbul
b. Muka
Bentuk wajah bulat, tidak dapat nyeri tekan, kulit wajah sawo matang
c. Mata
Bentuk simetris, terdapat kantung mata, konjungtiva merah muda, pupil isokor, reflek cahaya (+)
d. Telinga
Simetris, tidak ada pembengkakkan, tidak terdapat serumen
e. Hidung
Simteris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada nyeri tekan
g. Leher
Tidak ada pembesaran tiroid, tidak terdapat nyeri tekan
2. Thorak
a. Inpeksi
simetris
b. Palpasi
Getaran paru kanan kiri sama
c. Perkusi
sonor
d. Auskultasi
Vesikuler tidak ada suara tambahan ronchi/wheezing
3. Abdomen
a. Inpeksi
Tidak terdapat lesi
b. Palpasi
Timpany
c. Perkusi
Terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian epigastrium
d. Auskultasi.
Bising usus 12x/mnt
5. Integumen
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
6. Muskuloskeletal neurologis
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
7. Neurologis
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Refleks : Fisilogis
Biceps Triceps
\ \
Knee Achiles
\
Patologis
Babinski Oppenheim
\ \
Dextra Sinistra
Chadok
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Ultrasonografi dan scanning hati Untuk pemeriksaan ultrasonografi dan scanning hati
dapat mendeteksi penyakit hati kronik seperti sirosis hati yang mungkin sebagai penyebab perdarahan
saluran makan bagian atas
Surabaya,
Preceptee
(nimas aulia p)
ANALISA DATA
Surabaya,
Preceptee
(nimas aulia p)
NO DX KEPERAWATAN KRETERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1 Kekurangan volume cairan b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring cairan 1. Mengetahui ada
perdarahan keperawatan 3x24jam elektrolit px kekurangan atau
diharapkan terjadi 2. Monitoring TTV setiap kelebihan cairan
pemulihan keseimbangan jam elektrolit pada tubuh px
cairan dan elektrolit yang 3. Monitoring intake 2. Perubahan TD dan nadi
optimal output cairan px dapat diperkirakan untuk
Kriteria hasil : 4. Pertahankan tirah perkiraan kehilangan
1. Bab px lancar tidak baring untuk daraan nadi dapat
berwarna hitam mencegah muntah diperkiraan
2. Px tidak muntah dan tegang saat 3. Memberikan pedoman
darah defekasi untuk pemberian cairan
3. Mukosa bibir 5. Ajarkan px dan kepada px
lembab keluarga tentang 4. Aktifitas dan tekanan
4. Natrium dalam makanan yang sesuai intra abdominal dapat
batas normal dengan diet px mencetuskan
5. Kalium dalam batas 6. Kolaborasi dengan ahli pendarahan lanjut
normal gizi dalam pemberian 5. Mengetahui makanan
diet px apa saja yang tidak boleh
7. Kolaborasi dengan dimakan saat px
dokter dan tenaga mengalami sakit tertentu
medis dalam 6. Mengethaui kebutuhan
pemberian terapi obat gizi yang diperlukan saat
medis yang sesuai px sakit
(KCL) 7. Mengatasi keadaan
8. Kolaborasi dengan akibat rendahnya
dokter dalam elektrolit
pemberian obat 8. Untuk mempercepat
- Anti mual muntah proses penyembuhan px
- Anti perdarahan
- Elektrolit (KCL)
2 Nyeri akut b/d agen cedera biologis Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri px 1. Pemantauan dilakukan agar
keperawatan 3x24jam nyeri 2. Atur posisi yang mengetahui
dapat berkurang dengan nyaman untuk px perkembangan/pengurangan
kriteria hasil : 3. Ajarkan teknik skalanyeri px
1. Px tampak lebih relaksasi dan nafas 2. Posisi yang nyaman
rileks dalam membuat lebih rileks
2. Skala nyeri dapat 4. Kolaborasi dengan 3. Mengurangi rasa nyeri lebih
berkurang menjadi dokter untuk nyaman dan rileks
3 pemberian anti 4. Anti sekresi mengurangi
sekresi asam lambung peningkatan asam pada
(OMZ) tubuh px
3 Defisit pengetahuan b/d kurangnya Setelah dilakukan tindakan 1. kaji tingkat 1. sebagai tolak ukur
informasi keperawatan 3x24jam pengetahuan px pemberian pendidikan
defisit pengetahuan tentang penyakit kesehatan
berkurang dengan kriteria hematemesis melena 2. px dan keluarga
hasil : 2. lakukan pendidikan mengetahui tentang
1. Px mengetahui kesehatan terhadap pencegahan dan
tentang penyakit px dan keluarga px penyebab
yang diderita tentang penyakit 3. pengetahuan dapat
2. Px tidak tampak hematemesis melena mencegah terulangnya
kebingungan lagi 3. ajarkan px dan kembali suatu penyakit
saat ditanya keluarga untuk 4. mempercepat proses
menjaga makan dan penyembuhan px dengan
kebersihan meminum obat secara
4. libatkan keluarga px teratur dan istirahat
untuk menjaga cukup
kesehatan px dan
supaya mempercepat
kesembuhan px
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Mengkaji keluhan px S : px mengatakan lemas mual muntah, BAB
Ds : px mengatakan muntah darah, bab berwarna coklat pekat
berwarna hitam, nyeri dan lemas O : mukosa bibir kering
Do : mukosa bibir kering, px memegang TTV : td : 130/80 mmHg
nyeri abdomennya N : 68 x/mnt
S : 36.5 C
RR : 18 x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P :lanjutkan intervensi
Monitoring cairan elektrolit
Monitoring ttv
Membertahankan tirah baring
Terapi anti muntah, anti pendarahan, elektrolit
KCL
2 Mengukur ttv px S : px mengatakan lemas berkurang
Ds : px bersedia untuk diukur tanda vitalnya O : mukosa bibir kering
Do : TD : 130/80 mmHg Ttv : td : 125/80 mmHg
N : 68 x/mnt N : 70 x/mnt
S : 36.5 C S : 36.7 C
RR : 18 x/mnt RR : 18 x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
Monitoring cairan elektrolit
Monitoring ttv
Membertahankan tirah baring
Terapi anti muntah, anti pendarahan, elektrolit
KCL
3 Menanyakan skala nyeri px S : px mengatakan masih nyeri pada perut
Ds : px mengatakan nyeri pada abdomen namun sudah berkurang
Do : O : ku : baik, kesadaran : compos mentis
P : pendarahan dilambung A : masalah teratasi sebagian
Q : tertusuk P : lanjutkan intervensi
R : abdomen Melanjutkan teknik relaksasi dan nafas saat
S : skala 4 nyeri
T : hilang timbul Lanjutkan terapi obat OMZ
Surabaya,
Preceptee
(nimas aulia p)
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1432/1/001.KTI%20R.A.SEO.pdf
https://www.academia.edu/9366205/askep