Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN MASALAH HEPATITIS b/d DEFISIT NUTRISI

OLEH :
NIMAS AULIA PERDANA
20190660047

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, memiliki hubungan yang sangat erat
dengan gangguan fungsi hati, dapat juga digunakan sebagai tes screening peradangan pada hati
(liver), berlanjut pada sirosis hati dan rusaknya fungsi hati. Penularan hepatitis dapat melalui
kotak darah atau mukosa penderita, berhubungan seksual, bergantian memakai jarum suntik atau
makanan minuman yang terkontaminasi virus hepatitis.
B. ETIOLOGI
- Hepatitis dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis . Cairan tubuh
yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis adalah darah, cairan vagina, dan air mani.
Karena itu, berbagi pakai jarum suntik serta berhubungan seksual tanpa kondom dengan
penderita hepatitis dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit ini. Ibu yang menderita
hepatitis B dan C juga dapat menularkan kepada bayinya melalui jalan lahir.
- Kerusakan pada hati oleh senyawa kimia, terutama alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan
akan merusak sel-sel hati secara permanen dan dapat berkembang menjadi gagal hati atau
sirosis.
- Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan racun juga dapat menyebabkan
hepatitis.
- Pada Hepatitis, sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh
sendiri, dalam hal ini adalah sel-sel hati, sehingga menyebabkan peradangan. Peradangan
yang terjadi dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Hepatitis autoimun lebih
sering terjadi pada wanita dibanding pria.
C. PATOFISIOLOGI
Infeksi hepatitis berlangsung dalam dua fase. Selama fase proliferatif, DNA hepatitis terdapat
dalam bentuk episomal, dengan pembentukan virion lengkap dan semua antigen terkait. Ekspresi
gen HBsAg dan HBcAg di permukaan sel disertai dengan molekul MHC kelas I menyebabkan
pengaktifan limfosit T CD8+ sitotoksik. Selama fase integratif, DNA virus meyatu kedalam
genom pejamu. Seiring dengan berhentinya replikasi virus dan munculnya antibodi virus,
infektivitas berhenti dan kerusakan hati mereda. Namun risiko terjadinya karsinoma hepatoselular
menetap. Hal ini sebagian disebabkan oleh disregulasi pertumbuhan yang diperantarai protein X
VHB. Kerusakan hepatosit terjadi akibat kerusakan sel yang terinfeksi virus oleh sel sitotoksik
CD8+. Sel hati manusia merupakan target organ bagi virus Hepatitis . Virus Hepatitis mula-mula
melekat pada reseptor spesifik di membran sel hepar kemudian mengalami penetrasi ke dalam
sitoplasma sel hepar. Virus melepaskan mantelnya di sitoplasma, sehingga melepaskan
nukleokapsid. Selanjutnya nukleokapsid akan menembus sel dinding hati. Asam nukleat VHB
akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada DNA hospes dan berintegrasi pada DNA
tersebut. Proses selanjutnya adalah 17 DNA VHB memerintahkan sel hati untuk membentuk
protein bagi virus baru. Virus Hepatitis B dilepaskan ke peredaran darah, terjadi mekanisme
kerusakan hati yang kronis disebabkan karena respon imunologik penderita terhadap infeksi.
D. TANDA DAN GEJALA
Pada tahap awal, penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala apa pun, sampai akhirnya penyakit
ini menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi hati. Pada hepatitis yang disebabkan oleh infeksi
virus, gejala hepatitis akan muncul setelah penderita melewati masa inkubasi. Masa inkubasi tiap jenis
virus hepatitis berbeda-beda, yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis:
 Mual
 Muntah
 Demam
 Kelelahan
 Feses berwarna pucat
 Urine berwarna gelap
 Nyeri perut
 Nyeri sendi
 Penurunan berat badan
 Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit kuning

E. KONSEP DASAR DEFISIT NUTRISI PADA PX HEPATITIS


- Definisi
Merupakan kompenen kesehatan dasar dan sangat penting bagi tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang normal mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, metabolisme sel
dan fungsi organ.
Nutrisi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh
tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi dibutukan oleh tubuh untuk memperoleh energi
bagi aktivitas tubuh, membentuk sel dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di
dalam tubuh.
- Penyebab
ketidakmampuan menelan makanan, ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien, peningkatan kebutuhan metabolisme, adanya faktor ekonomi misalnya
finansial yang tidak mencukupi, dan adanya faktor psikologis seperti stres dan keengganan
untuk makan
- Tanda dan Gejala defisit nutrisi pada px hepatitis
perasaan tidak nyaman, gangguan absorbs dan metabolism pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolic karena anoreksia, mual, muntah
F. PENATALAKSANAAN
- Waktu pemulihan mungkin akan memanjang dan pasien dapat kembali pulih dalam 3 sampai
4 bulan ; anjurkan aktivitas bertahap setelah ikterik benar-benar hilang
- Identifikasikan isu dan kekhawatiran psikologis, terutama efek perpisahan darikeluarga dan
teman jika pasien mengalami perawtan di RS, jika tidak dirawat, pasien tidak akan mampu
berja dan harus menghidari kontak seksual.
- Libatkan keluarga dalam membuat perencanaan untuk membatu menguragi ketakutan dan
kecemasan mereka mengenai penyebaran penyakit.
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai perawatan dirumah dan pemulihan.
- Intrusikan pasien dan keluarga untuk meluangkan cukup waktu untuk beristirahat dan
mendapatkan intruksi yang adekuat.
- Informasikan keluarga dan teman dekat mengenai resiko hepatitis B.
- Atur agar keluarga dan teman intim untuk mendapatkan vaksin hepatitis B atau
imonoglobulin hepatitis B sesui program.
- Ingatkan pada pasien untuk menghindari minum alkohol dan makan kerang mentah
- Informasikan kepada keluarga kunjungan rumah lanjut oleh perawat home care di indikasikan
untuk mengkaji kemajuan dan pemahaman, memperjelas penyuluhan yang diberikan, dan
mejawab pertanyaan.
- Dorong pasien untuk mengunakan strategi guna mencegah pertukaran cairan tubuh, seperti
menghindari hubugan seksual atau mengunakan kondom.
- Tekankan pentingnya memenuhi jadwal kunjungan tindak lanjut dan berpartisipasi dalam
beraktivitas promosi kesehatan lain serta melakukan skrining kesehatan yang
direkomendasikan

G. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HEPATITIS DENGAN DEFISIT NUTRISI


1.1 Pengkajian
Pengumpulan data Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam
menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita, mengidentifikasikan, kekuatan dan
kebutuhan penderita yang dapat diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan
laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.

1.2 Diagnosa keperawatan


- Defisit Nutrisi
1.3 Intervensi
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh d/d anoreksia,mual,muntah
Tujuan : Memperlihatkan status nutrisi yang dibuktiksn oleh indikator gangguan ekstrem,
berat, sedang, ringan, atau tidak ada penyimpangan dari rentang normal: asupan gizi, asupan
makanan, asupan cairan, energi.
1.4 Implementasi
Setelah melakukan intervensi keperawatan, tahap selanjutnya adalah mencatat intervensi
yang telah dilakukan dan evaluasi respons klien. Hal ini dilakukan karena pencatatan akan
lebih akurat bila dilakukan saat intervensi masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang
diobservasi dan apa yang dilakukan. Implementasi yang merupakan kategori dari proses
keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan
diselesaikan.
1.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun, evaluasi dapat dilakukan pada
setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi mengacu pada penilaian, tahapan dan perbaikan.
Pada tahap ini, perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat
berhasil atau gagal. Pada tahap evaluasi, perawat dapat menemukan reaksi klien terhadap
intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apakah sasaran dari rencana
keperawatan dasar mendukung proses evaluasi. Selain itu juga dapat menetapkan kembali
informasi baru yang ditunjukkan oleh klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa
keperawatan, tujuan atau intervensi keperawatan
1.6 pemeriksaan fisik
B1(Breathing)
Inspeksi : bentuk dada simetris, susunan ruas tulang belakang normal, irama nafas teratur,
retraksi otot bantu nafas (-), nyeri dada (-), batuk(-) ,sputum(-).
Palpasi : vocal premitus sama antara kanan dan kiri.
Perkusi: terdengar suara sonor. Auskultasi : terdengar suara ronkhi.
B2(Blood)
Inspeksi : nyeri dada (-), sianosis (-), clubbing finger (-), JVP (-).
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, CRT < 3 detik, nyeri tekan (-).
Perkusi : terdengar suara redup/ pekak , letak jantung masih dalam batas normal di ICS II
sternalis dextra sinistra sampai dengan ICS V midclavikula sinistra.
Auskultasi : suara jantung S1 S2 tunggal.
B3(Brain)
Inspeksi : Kesadaran composmentis, orientasi baik, kejang(-), kaku kuduk(-), brudzinsky(-),
nyeri kepala(-), pusing(-), kelainan nervous cranialis (-).
B4(bladder)
Inspeksi : Urine gelap
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada alat kelamin.
B5(Bowel) Inspeksi: nafsu makan menurun, muntah,bentuk abdomen buncit jika terdapat
asites, kulit tipis dan licin, warna feses kuning/pucat.
Palpasi: ada hepatomegali, abdomen teraba keras
Perkusi: pekak pada kuadran kanan atas, redup pada kuadran kana bawah
Auskultasi: peristaltik usus 6 kali permenit, tidak terdengar bising usus.
B6(Bone)
Inspeksi : kulit kering, oedema (+), kemampuan pergerakan terbatas, warna kulit kemerahan.
Palpasi : CRT< 3 detik, turgor kulit < 3 detik, akral panas, kekuatan otot 5,5,4,4.
B7 (Penginderaan)
Inspeksi : konjungtiva : pink, sklera : putih, palpebra: normal, strabismus : tidak ada,
ketajaman penglihatan : baik, alat bantu yang digunakan: tidak ada.
Hidung: normal, mukosa hidung: lembab, sekret: tidak ada sekret, ketajaman penciuman :
normal, kelainan lain : tidak ada kelainan.
Telinga : bentuk simetris kanan dan kiri, keluhan : tidak ada keluhan, ketajaman
pendengaran: normal, tidak ada alat bantu.
Perasa : normal tidak ada masalah
Peraba : baik tidak ada masalah.
B8 (Endokrin) Inspeksi : gangrene (-),pus (-), bau(-).
Palpasi: pembesaran kelenjar tyroid (-), pembesaran kelenjar parotis (-).
1.7 pemeriksaan penunjang
1. Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH Meningkat pada kerusakan sel
hati dan pada kedaan lain terutama infark miokardium
2. Bilirubin direk Meningkat pada gangguan eksresi bilirubin terkonyugasi
3. Bilirubin indirek Meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom gilbert
4. Bilirubin serum total Meningkat pada penyakit hepatoseluler
5. Protein serum total Kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati
6. Masa protombin Meningkat pada penurunan sintetis prothrombin akibat kerusakan sel
hati
7. Kolesterol serum Menurun pada kerusakan sel hati, meningkat pada obstruksi duktusi
ductus biliaris
DAFTAR PUSTAKA

https://core.ac.uk/download/pdf/236674029.pdf
http://eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/123/1/KTI%20YANI%20.pdf
https://samoke2012.wordpress.com/2019/06/17/asuhan-keperawatan-klien-yang-mengalami-
penyakit-hepatitis-b-dengan-defisit-nutrisi-di-rpd-1-rsud-genteng-banyuwangi-dian-ristina-
hidayah-14-401-16-013/
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HEPATITIS d/d DEFISIT NUTRISI
Tanggal MRS : Tn. A Jam masuk RS : 08.30

No. Reg. : P35764 Diagnosa medis : Hepatitis

Tanggal pengkajian : 12/12/2020

Jam : 11.00

I. IDENTITAS
Nama Pasien : Tn. A Penanggung jawab biaya : pribadi
Umur : 58 th Nama : Ny. Y
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Surabaya

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Keluhan Utama : Demam, sakit kepala,nyeri pada bagian perut kanan atas, mual, muntah,
ikterik,lemah,letih, dan anoreksia.
2. Riwayat penyakit sekarang : px datang ke RS mengatakan mual, muntah, tidak nafsu
makan, lelah, anoreksia
III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Riwayat penyakit kronik dan menular ( Ya/ Tidak )
Jenis : -
2. Riwayat penyakit alergi ( Ya / Tidak )
Jenis : -

IV. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


( Ya / Tidak )
Jenis :

Genogram :

V. PENGKAJIAN POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola Persepsi – Pemeliharaan Kesehatan : px mengatakan kesehatan yang sangat
penting untuk di jaga, px mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok dan
minum-minuman beralkohol
2. Pola Aktivitas – Latihan : sebelum sakit px tidak pernah melakukan olahraga rutin
3. Pola Nutrisi dan Metabolic : sebelum sakit px menghabiskan porsi makanan yang
disediakan frekuensi makan dan nafsu makan semuanya di atur dengan baik, setelah
sakit px hanya dapat menghabiskan setengah porsi makanan saja ini diakibatkan
karena efek mual muntah dan penurunan nafsu makan
4. Pola Eliminasi : sebelum sakit bak dan bab tidak mempunyai masalah frekuensi bak
5x sehari 500-700cc warna kuning teh dan bab 2x sehari dengan konsistensi lembek,
saat sakit bab hanya 1x sehari dengan konsistensi keras warna coklat
5. Pola Tidur – Istirahat : px mengatakan pola tidur terganggu akibat nyeri di perut yang
muncul dengan kebutuhan tidur 4jam, sebelum sakit biasanya 8jam istirahat
6. Pola Kognitif – Perceptual : px mengatakan tidak nafsu makan karena lidah pahit dan
nyeri pada abdomen kuadran kanan atas
7. Pola Toleransi – Koping Stress : px mengatakan cemas karena kesakitan yang
dirasakan dan lebih memilih diam tidak mengatakan ke keluarganya
8. Persepsi Diri /Konsep Diri : Px mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya dan
cara penanganannya. Pasien mengalami perubahan warna kulit dan sclera menjadi kuning
9. Pola Seksual – Reproduktif : penyakit hepatitis dapat menular melalui cairan
reproduksi maka px semenjak sakit tidak pernah melakukan
10. Pola Hubungan dan Peran : px mengatakan bahwa sakit yang di derita sekarang
adalah karena tertular dari keluarga yang telah meninggal
11. Pola Nilai dan Keyakinan : px mengatakan sakit merupakan ujian dari Tuhan
VI. PENGKAJIAN REVIEW OF SYSTEM
1. Tanda – Tanda Vital
Suhu : 36 C Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 85x/mnt Respiratory Rate : 20x/mnt
Kesadaran : ( Komposmentis / Atis / Somlenpor / Koma )
GCS : 456
2. Sistem Pernafasan
a. Keluhan : ( Sesak / Batuk / Nyeri waktu nafas )
b. Irama nafas : ( Teratur / Tidak teratur )
c. Suara nafas : ( Vesikuler / Bronko vesikuler / Ronki / Whezzing )
d. Terapasang O2: ( Ya / Tidak )
Lain-lain :
3. Sistem Kardiovaskuler
a. Keluhan nyeri dada : ( Ya/ Tidak )
b. Suara jantung : ( Normal / Tidak Normal )
c. CRT : ( <3 detik / >3 detik )
d. Konjunctiva pucat : ( Ya / Tidak )
e. JVP : ( Normal / Meningkat / Menurun )
Lain-lain :
4. Sistem Persyarafan
a. Keluhan pusing : ( Ya / Tidak )
b. Pupil : ( Normal / Tidak normal )
c. Kaku kuiduk : ( Ya / Tidak )
d. Kelumpuhan : ( Ya / Tidak )
e. Gangguan Persepsi sensorik : ( Ya / Tidak )
Lain-lain :
5. System Perkemihan
a. Keluhan : ( Kencing menetes / Inkontinensia / Retensi /
Gross hematuri / Poliuria / Oliguria / Anuria )
b. Produksi Urin : 300-400ml/hari / Warna : pekat / Bau :khas urine
c. Intake Cairan : ( Oral : cc/hari / Parental : cc/hari )
Lain-lain :
6. System Pencernaan
a. Mulut : ( Nyeri telan / Luka rongga mulut )
b. Abdomen : ( Nyeri tekan / Luka Operasi / Kolostomi )
c. BAB : 1 x/hari ( Konsistensi keras / Lunak / Cair / Lendir / Darah )
d. Diet Padat : ( Frekuensi : …. x/hari / Jumlah : …. )
Jenis :

Lain-lain :
7. System Muskuloskeletal dan Integumen
a. Pergerakan Sendi : ( Bebas / Terbatas )
b. Kelainan Ekstermitas : ( Ya / Tidak )
c. Kelainan Tulang Belakang : ( Ya / Tidak )
d. Fraktur : ( Ya / Tidak )
e. Traksi / Spalk / Gips : ( Ya / Tidak )
f. Kompartemen Syndrome : ( Ya / Tidak )
g. Kulit : ( Sianosis / Kemerahan /
Hiperpigmentasi )

Lainnya : turgor kulit menurun

h. Akral : tampak berwarna kuning


i. Turgor : menurun
j. Luka : kehitaman
Lain-lain :
8. System Endokrin
a. Pembesaran Kelenjar Tyroid : ( Ya / Tidak )
b. Pembesaran Kelenjar Getah Bening : ( Ya / Tidak )
Lain-lain :
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
NO JENIS PEMERIKSAAN HASIL
1 Hb 10.4 g/dl
2 Eritrosit 2.97
3 Hematocrit 29.1
4 Trombosit 129
5 Klorida darah 92 mmol/L
6 Calcium ion 1100
7 Pt waktu protombi 16.9 H
8 APTT 48.3 detik
9 SGPT 3.0 mg/L
10 SGOT 1360 mg/L
11 HbsAg 1461 u/L

VIII. THERAPI

Terapi yang di dapatkan : aminofusin hepar 500 cc/24jam/IV, heplan 1x1 tab/PO, laktuone
1x1 tab/PO, OMZ 1x40 mg/IV curcuma 3x2 tab/PO, sucrafat 3x1 cc/PO, Nac 3x1 tab/PO,
channa 1x1 tab/PO, vit k 3x1 tab/PO

Perawat

Nimas aulia

…………………..
Daftar Analisis Data dan Diagnosa Keperawatan

Data Masalah Kemungkinan Penyebab


DS : Px mengatakan tidak ada Defisit nutrisi  Ketidakmampuan
menelan makanan
nafsu makan mual dan muntah  Ketidakmampuan
setiap kali makan mencerna makanan
 Ketidakmampuan
Nyeri abdomen mengabsorbsi nutrien
 Peningkatan
TTV : 120/80 mmHg kebutuhan metabolisme
S : 36,2 C
N : 89x/mnt
RR : 22x/mnt
DO :
 Bising usus hiperaktif
 Otot pengunyah lemah
 Otot menelan lemah
 Membran mukosa pucat
 Sariawan
 Serum albumin turun
 Rambut rontok
berlebihan
 Diare
Diagnosa Keperawatan :

1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Rencana Tindakan

Diagnose Tujuan Rencana Tindakan Rasional


Keperawatan
1. Ketidakseimban Setelah 1. Pantau pemenuhan 1. Mengetahui
gan Nutrisi Kurang
dilakukan kebutuhan nutrisi px kekurangan nutrisi
dari Kebutuhan
Tubuh tindakan 2. Pantau penurunan klien.
keperawatan nafsu makan klien 2. Agar dapat dilakukan
3x24jam 3. Jelaskan pentingnya intervensi dalam
diharapkan makanan bagi proses pemberian makanan
kebutuhan penyembuhan. pada klien.
nutrisi klien 4. Pantau penurunan 3. Dengan pengetahuan
terpenuhi berat badan klien. yang baik tentang
secara 5. Anjurkan untuk nutrisi akan motivasi
adekuat. memberikan makanan untuk meningkatkan
Kriteria hasil: selagi hangat. pemenuhan nutrisi.
Mempert 6. Kolaborasi dengan 4. Membantu dalam
ahankan berat ahli gizi terkait asupan identifikasi malnutrisi
badan dalam protein – kalori,
batas normal. khususnya bila berat
Klien mampu badan kurang dari
menghabi normal.
skan 1 porsi 5. Untuk meningkatkan
makanan yang nafsu makan, untuk
disediakan memudahkan proses
makan.
6. Agar nutrisi pasien
sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya

Pelaksanaan

Diagnose Catatan Perawatan Tanda Tangan


Perawat
12/12/2020, selasa - mengkaji pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien. : pasien Nimas aulia
Jam 09.00 mengatakan kalau di buat makan dia akan merasa mual dan
Ketidakseimbanga muntah. - mengkaji penurunan nafsu makan klien: pasien
n nutrisi kurang mampu melaporkan penurunan nafsu makannya
dari kebutuhan - menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
tubuh pentingnya makanan bagi kesembuhan : pasien dan keluarga
pasien mampu dan memahami apa yang telah dijelaskan
- memantau penurunan berat badan klien : pasien melaporkan
bahwa dia mengalami penurunan berat badan.
- menganjurkan memberi makan pasien selagi hangat. pasien
mampu melakukan apa yang di perintahkan.
- mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan terhadap
keterbatasan. klien mampu mengungkapkan perasaannya.
- mengkaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan. klien
mengungkapkan penyebab kelelahan yaitu jarang bisa tidur.
- memonitor pola tidur dan lamanya istirahat klien masih susah
tidur

Evaluasi

Hari/Tanggal Evaluasi/Catatan Perkembangan Tanda Tangan


Perawat
12/12/2020 S : pasien mengatakan sudah mulai enak makan dan tidak merasa Nimas aulia
Selasa mual lagi, badannya sudah enakan dan matanya tidak berkunang
– kunang lagi.
O: keadaan umum cukup composmentis GCS 456 Makan
setengah porsi habis TTV : TD : 110/70 mmHg N : 83 x/menit S:
36 ◦C RR: 22x/menit
A: masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan 5,8

Anda mungkin juga menyukai