Oleh:
Nurul Hidayati (1440120039)
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah yang maha esa, berkat rahmat-Nya lah saya
telah berhasil menyusun makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hepatitis”
ini. Namun tentunya saya juga berterimakasih pada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II saya yaitu ibu HASWITA, S.Kp., M.Kes yang telah memperluas wawasan saya
di bidang Keperawatan Medikal Bedah sehingga makalah inipun dapat saya selesaikan.
Saya menyadari bahwasanya makalah ini tidak lepas dari berbagai kesalahan baik itu
kesalahan pengetikan, materi, dan lain sebagainya. Oleh karenanya saya dengan senang hati
menerima kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan kemampuan saya dalam menulis
makalah.
II
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................................1
B. Batasan Masalah................................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
D. Tujuan.................................................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................................3
A. KONSEP PENYAKIT.......................................................................................................................3
b. Etiologi................................................................................................................................................3
c. Tanda dan gejala................................................................................................................................4
d. Patofisiologi.........................................................................................................................................4
e. Klasifikasi...........................................................................................................................................5
f. Komplikasi..........................................................................................................................................6
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN...........................................................................................8
b. Diagnosa keperawatan.....................................................................................................................15
c. Intervensi..........................................................................................................................................17
III
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hepatitis hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup sering
dijumpai di dunia, termasuk indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari riset
kesehatan dasar, studi, dan uji saring darah donor PMI, diindonesia sendiri diperkirakan
dari 100 orang indonesia, 10 diantaranya telah terinfeksi hepatiti B atau C. Sehingga saat
ini diperkirakan sekitar 28 juta penduduk indonesia telah terinfeksi hepatitis B&C. Hal
ini mungkin dipengaruhi oleh beragam faktor seperti karena masyarakat yang belum
terlalu mengenal tentang penyakit ini mulai dari penyebab, gejala hingga betapa
berbahayanya penyakit ini, padahal penyakit ini dapat berpotensi berujung pada
terjadinya kanker hati yang dimana tentunya mengancam jiwa.
Penyebab hepatitis di antaranya adalah virus hepatitis A,B,C,dan D, atau dari virus
lain yaitu sitomegali, epstain, barr, dan rubella. Dapat juga terjadi karena penyakit hati
aotuimun, dari obat-obatan, dan kelainan genetik. Hepatitis telah menjadi masalah global,
dimana dipengaruhi oleh pola makan, kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat,
penggunaan obat-obatan, bahkan tingkat ekonomi dan pendidikan menjadi beberapa
penyebab dari penyakit ini. Hepatitis juga merupakan salah satu penyakit yang
1
mendapatkan perhatianserius di Indonesia, terlebih dengan jumlah penduduk yang besar
serta kompleksitas yang terkait. Selain itu terjadi peningkatan angka kejadian kasus
obesitas, diabetes melitus, dan hiperlipidema, membawa konsekuensi bagi komplikasi
hati, salah satunya hepatitis (Sari, 2008). Akibat dari penyakit hepatitis berdasarkan
virusnya, masing – masing memiliki penyebab yang berbeda – beda. Diantaranya
hepatitis A umumnya ditularkan melalui makan atau air minum yang terkontaminasi
feses dari penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A. Kemudian hepatitis
B, dapat di tularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B seperti
darah,cairan vagina, dan air mani. Hampir sama juga dengan hepatitis B, penyakit ini
ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui jarum suntik yang di pakai bersama
serta hubungan seksual tanpa kondom. Untuk hepatitis D rupanya merupakan penyakit
yang jarang terjadi, namun lebih serius. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang dalam
tubuh tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh
lainnya (Smeltzer, 2013).
Upaya pencegahan hepatitis B dengan imunisasi merupakan salah satu cara yang
efektif. Imunisasi hepatitis B dikenal memiliki 2 macam jenis yaitu imunisasi aktif dan
pasif. Imunisasi aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri karena terpajan
antigen plasma derived atau sequence DNA virus hepatitis B. Sedangkan imunisasi pasif
adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tuubuh dengan cara pemberian HBIg
(Rahmayanti, 2012). Ada beberapa tindakan yang berpotensi untuk tertular penyaki.
Hepatitis yaitu tidak mengetahui penggunaan jarum suntik, tidak mengetahui cara cuci
tangan yang benar, tidak menggunakan sarung tangan saat tindakan, dan tidak
mengetahui cara penanganan darah penderita Hepatitis. Oleh sebab itu dampak dari
penyakit Hepatitis ini sangatlah berbahaya. Hepatitis B apabila tidak diatasi dapat
mengakibatkan kanker hati,sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler primer (hepatoma)
untuk itu perawat harus memberikan health education kepada keluarga tentang
penanganan pasien hepatitis B di rumah seperti memisahkan tempat makan, pakaian dan
mencuci tempat makan dan pakaian harus dengan air panas serta jangan lupa untuk rutin
minum obat (Rahmayanti, 2012).
2
B.
Batasan Masalah
Masalah pada makalah ini dibatasi pada konsep teori dan konsep asuhan
keperawatan pada klien dengan Hepatitis.
C.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah konsep teori dan konsep asuhan keperawatan pada klien dengan hepatitis?
D.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Bersama kita bisa memahami lebih jauh terkait konsep teori maupun konsep
asuhan keperawatan pada klien dengan hepatitis
2. Tujuan Khusus
8) Apa sajakah diagnosa keperawatan yang bisa ditegakkan pada kllien dengan
hepatitis?
9) Apa sajakah intervensi yang bisa diberikan pada klien dengan hepatitis
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PENYAKIT
a. Definisi
Sesuai namanya yang berasal dari kata hepar yang berarti hati dan itis artinya
inflamasi atau peradangan. Jadi secara sederhana hepatitis berarti peradangan pada
hati (Joyce M. Black, Jane Hokanson Hawks, 2014).
b. Etiologi
Manifestasi klinis dari hepatitis secara umum kurang lebih sama. Namun,
manifestasi klinis hepatitis dapat dibedakan dari stadiumnya. Berikut adalah stadium
beserta manifestasi klinisnya:
Stadium Praicterik
Berlangsung 4-7 hari, pada fasee ini biasanya penderita akan merasa sakit
kepala, lemah, anoreksia, muntah, demam, nyeri pada otot, nyer perut kanan
atas, dan urinnya berawarna lebih kecoklatan.
Stadium Icterik
Stadium Pascaicterik
Ikterus mereda, warna urin dan feses kembali normal. (Nuari, 2015)
d. Patofisiologi
5
3. Kerusakan mitokondria terjadi kemudian. Sel Kupffer bertambah banyak dan
bertambah besar, ductus dan vaskuler mengalami perubahan.
e. Klasifikasi
Hepatitis tipe A
Hepatitis A mengacu pada peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan oleh
infeksi oleh virus Hepatitis A (HAV). HAV merupakan salah satu dari beberapa
virus yang dapat menyebabkan hepatitis. Tidak seperti hepatitis B dan hepatitis C.
hepatitis A tidak menyebabkan kondisi hepatitis kronis. Setelah individu
mengalami hepatitis A, maka akan terjadi proses kekebalan seumur hidup dari
penyakit ini.
Hepatitis tipe B
Hepatitis tipe B disebabkan oleh virus kulit ganda yang berisi DNA. Hepatitis B
menyebar paling sering melalui darah (rute perkutan dan permukosal). Heptitis B
juga dapat ditularkan melalui saliva, menyusui, atau aktivitas seksual (darah,
semen, sekresi vagina), Pria homoseksual berisiko tinggi terhadap infeksi ini.
Diseluruh dunia, HBV adalah penyebab utama dari sirosis dan karsinoma
hepatoseluler.
Hepatitis tipe C
Disebut juga hepatitis non-A non-B, biasanya ditularkan melalui transfusi darah
atau produk darah, biasanya dari donor darah yang tanpa gejala. Hepatitis ini
umumnya menyerang pengguna obat-obatan IV, pasien dialisa ginjal, dan tenaga
kesehatan. HCV adalah bentuk yang paling umum dari hepatitis pascatransfusi.
Sekitar 15% dari kasus hepatitis ini berkembang menjadi penyakit hati kronis, dan
sedikitnya 20% berkembang menjadi sirosis.
Hepatitis tipe D
Hepatitis delta disebabkan oleh virus RNA defektif yang membutuhkan kehadiran
hepatitis B yang secara spesifik adalah antigen permukaan hepatitis B (HbsAg)
untuk bereplikasi. Oleh sebab itu, HDV terjadi bersamaan dengan HBV atau
6
dapat menimbulkan superinfeksi pada karier HBV kronis, dan tidak dapat muncul
lebih lama daripada infeksi hepatitis B. Hepatitis ini terutama terjadi pada
pengguna obat-obatan IV atau pasien yang mendapat transfusi ulang di Amerika
Serikat, tetapi angka kejadian tertinggi adalah di Mediterania, Timur Tengah, dan
Amerika Selatan. HDV menyebabkan kira-kira 50% dari kasus-kasus hepatitis
fulminan yang memiliki angka kematian yang sangat tinggi.
Hepatitis Tipe E
Hepatitis tipe E disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal yang tidak
berselubung. Ditularkan melalui rute fekal oral, tetapi sulit untuk dideteksi karena
tidak konsisten berada di dalam feses. Hepatitis ini terutama terjadi di India,
Afrika, Asia dan Amerika Tengah. Tidak banyak yang diketahui tentang HEV.
f. Komplikasi
Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada klen dengan hepatitis
secara umum (Type A,B,C, dst) : Fibrosis hati, Sirosis hati, Kanker hati, Gagal hati,
Glomerulonefritis, Cryoglobulinemia, Ensefalopati hepatik, Hipertensi Portal,
Porfiria
7
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
I. Identitas `
Dari data kemenkes pada tahun 2013, hepatitis biasanya paling sering
ditemukan pada laki-laki usia produktif 40-50 tahun. Kemudian dari segi profesi,
tenaga kesehatan dan petugas PMI juga sering terkena hepatitis. Mereka yang
menerapkan pola hidup tidak sehat baik dari segi personal hygiene, aktivitas
seksual, serta kecanduan akan NAPZA, dsb juga beresiko tinggi. (Kemenkes,
2013)
1) Keluhan Utama
Biasanya Klien Datang dengan keluhan demam, sakit kepala , nyeri pada perut
kanan atas, mual, muntah, letih, lesu, ikterik, anoreksia.
2) Riwayat penyakit sekarang
Biasanya keluhan yang pertama kali dirasakan adalah sakit kepala, lemah,
anoreksia, mual-muntah, demam, nyeri perut kanan atas.
8
sebelumnya seperti hepatitis itu sendiri, sirosis, kanker hati dsb.
3) Riwayat pengobatan
Kaji apakah klien pernah mendapatkan terapi pengobatan tertentu dalam jangka
waktu tertentu mengingat hepatitis juga bisa terjadi akibat imbas dari
penggunaan obat-obatan tertentu, dalam jangka waktu dan dosis tertentu
4) Riwayat pengobatan
Kaji apakah klien pernah mendapatkan terapi pengobatan tertentu dalam jangka
waktu tertentu mengingat hepatitis juga bisa terjadi akibat imbas dari
penggunaan obat-obatan tertentu, dalam jangka waktu dan dosis tertentu
1) Keadaan umum
a) Kesadaran
b) Tanda-tanda vital
Tekanan darah mungkin menurun pada klien yang mual muntah, nadi
teraba lemah, suhu menurun.
2) Body System
a) Sistem pernafasan
tidak ada.
Auskultasi : bronkovesikuler
9
b) Sistem kardiovaskuler
menurun.
Perkusi : pekak
c) Sistem persarafan
kuduk (-), brudinzky (-), nyeri kepala (-), pusing (-), kelainan nervous
cranialis (-).
d) Sistem perkemihan
Inspeksi : urine berwarna gelap atau kuning pekat seperti teh karena
e) Sistem pencernaan
f) Sistem integument
10
Inspeksi : akral hangat,
g) Sistem muskuloskeletal
h) Sistem endokrin
tidak ada
i) Sistem penginderaan
penciuman normal
11
V. Pemeriksaan penunjang
Enzim – enzim serum AST (SGOT), ALT (SPGT), LDH : meningkat pada
kerusakan sel hati dan pada keadaan lain terutama infark miokardium.
hati.
VI. Penatalaksanaan
1. Istirahat pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat.
2. Diet
jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-muntah, sebaiknya diberikan
infus. Jika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori (30-35
12
kalori/kgbb) dengan protein cukup (1 g/kgbb). Pemberian lemak sebenarnya
tidak perlu dibatasi. Dulu ada kecenderungan untuk membatasi lemak, karena
disamakan dengan penyakit kandung empedu. Dapat diberikan diet hati II– III.
3. Medikamentosa
Jangan berikan anti enetik. Jika perlu sekali dapat diberikan golongan
fenotiazin.
b. Diagnosa keperawatan
Berikut adalah beberapa diagnosa yang bisa diangkat pada klien dengan hepatitis
berdasar SDKI (2017)
I. Defisit nutrisi berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual, muntah
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.
Penyebab :
1) Ketidakmampuan menelan makanan
2) Ketidakmampuan mencerna makanan
3) Ketidakmampuan mengabsorbsi makanan
4) Peningkatan kebutuhan metabolisme
5) Faktor ekonomi (misalnya : finansial tidak mencukupi)
6) Faktor psikologis (misalnya : stress, keengganan untuk makan) Gejala
13
dan Tanda Mayor
1) Subjektif : tidak tersedia
2) Objektif : Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang
normal
Gejala dan Tanda Minor
1) Subjektif :
a) Kram/nyeri abdomen
b) Nafsu makan menurun
II. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi hepar
Definisi : suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh.
Penyebab :
1) Terpapar lingkungan panas
2) Dehidrasi
3) Proses penyakit (misalnya infeksi, kanker)
4) Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
5) Peningkatan laju metabolisme
6) Respon trauma
7) Aktivitas berlebihan
8) Penggunaan inkubator
Gejala dan Tanda Mayor :
1) Gejala subjektif : (tidak tersedia)
2) Objektif : suhu tubuh diatas nilai normal
Gejala dan Tanda Minor :
1) Gejala subjektif : (tidak tersedia)
2) Objektif :
a) Kejang
b) Kulit merah
c) Takikardi
d) Takipnea
e) Kulit terasa hangat
14
III. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi
hati
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Penyebab :
1) Agen cedera kimiawi ( misalnya : terbakar, bahan kimia iritan)
2) Agen cedera fisiologis (misalnya : inflamasi, iskemia, neoplasma)
3) Agen cedera fisik (misalnya : abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat
benda berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan).
Gejala dan Tanda Mayor
1) Subjektif : Mengeluh nyeri
2) Objektif :
a) Tampak meringis
b) Bersikap protektif (misalnya waspada, posisi menghindari nyeri)
c) Gelisah
d) Frekuensi nadi meningkat
e) Sulit tidur Gejala dan tanda minor
1) Subjektif : (tidak tersedia)
2) Objektif :
a) Tekanan darah meningkat
b) Pola napas berubah
c) Nafsu makan berubah
d) Proses berpikir terganggu
e) Menarik diri
f) Berfokus pada diri sendiri
g) Diaforesis
15
c. Intervensi
16
II. Hipertermia berhubungan dengan inflamasi hepar
2) Intervensi
Manajemen Hipertermia
Observasi
Terapeutik
Edukasi
17
1. Kolaborasi pemberian cairan intravena, bila perlu.
III. Nyeri akut berhubungan dengan pembekakan hepar yang mengalami inflamasi
hati
1) Kriteria Hasil
2) Intervensi
Manajemen nyeri
Observasi
Terapeutik
Edukasi
18
1. Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
Kolaborasi
19
DAFTAR PUSTAKA
Jane, Joyce. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis Untuk Hasil Klinis Yang
Diharapkan. Jakarta: Salemba Medika.
Batticacca, Fransisca. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Metabolisme.
Jakarta: Nuha Medika.
Nian, Niari. (2015). Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: EGC.
Wim de jong, Sjamsuhidayat.R. (2011). Buku ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Anna Lansia. (2011). Jangan Sepelekan Hepatitis. Jakarta : Penebar Plus
Dony & Mulyanti Sri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Jakarta. Prenada
Media Grub
Afrian Nian Nuari. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Sistem Gangguan Gastrointestinal.
Jakarta Timur. CV TRANS INFO MEDIA
20