LAPORAN PENDAHULUAN
HEPATITIS
DIRUANG ICU (INTERNAL CARE UNIT)
Oleh :
NIM : 202104193
BANYUWANGI
2022
KOSEP PENYAKIT
1. Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver.Hepatitis bisa
disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau
penyakit lain, seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-
obatan tertentu, atau penyakit autoimun.Jika disebabkan oleh infeksi virus,
hepatitis bisa menular.
Hepatitis ditandai dengan munculnya gejala berupa demam, nyeri
sendi, nyeri perut, dan penyakit kuning.Hepatitis dapat bersifat akut (cepat
dan tiba-tiba) maupun kronis (perlahan dan bertahap).Jika tidak ditangani
dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati,
sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).
Hepatitisini mengakibatkan infeksi sistemik oleh virus disertai
nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan
perubahan klinis, bikomia serta seluler yang khas. Sampai saat ini sudaj
teridentifikasi lima tipe hepatitis virus yang pasti yaitu: hepatitis A, B, C, D
dan E (Wardhani, 2013)
2. Etiologi
Faktor penyebab terjadinya Hepatitis berdasarkan jenisnya adalah
sebagai berikut (Soerjono. 2011) :
a. Hepatitis A Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang
merupakan virus RNA dari family enterovirus. Virus hepatitis A
terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya
tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah
yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
b. Hepatitis B Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang
merupakan virus DNA yang berkulit ganda. Virus hepatitis B ditularkan
melalui darah atau produk darah. Penularannya tidak semudah virus
hepatitis A. Penularan biasa terjadi diantara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik secara bersamaan, atau diantara mitra seksual
(baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Selain itu pula bisa
terjadi pada ibu hami yang terinfeksi hepatitis B bisa menularkan virus
kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh
orang sehat yang membawa virus hepatitis B.
c. Hepatitis C Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C yang
merupakan virus Rna kecil terbungkus lemak. Menyebabkan minimal
80% kasus hepatitis akibat tranfusi darah. Virus hepatitis C ini sering
5. Pathway
HEPATITIS
Nyeri Akut
D.0077
Gangguan metabolism Kerusakan konjugasi
GI Track
ikterus
Gangguan Integeritas
Kulit/Jaringan
D.0129
6. Komplikasi
Komplikasi dapat meliputi (Kowalak, 2016):
a. Hepatitis persisten kronis yang memperpanjang masa pemulihan sampai
8 bulan
b. Hepatitis aktif yang kronis
c. Sirosis hepatis
d. Gagal hati dan kematian
e. Karsinoma hepatoseluler primer
Komplikasi menurut FKUI (2006) adalah:
a. Enselfalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan
oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut
ensefalopati hepatik.
b. Kerusakan jaringan parenkim hati yang meluas aka menyebabkan sirosis
hepatitis,penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.
c. Kompilkasi yang sering adalah serosis, pada serosis kerusakan sel akan
diganti oleh jaringan parut (sikatrik) semakin parah kerusakan,semakin
besar jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel
hati yang sehat.
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui
penyakit hepatitis antara lain (Kowalak, 2016):
a. Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH Meningkat pada
kerusakan sel hati dan pada kedaan lain terutama infark miokardium
b. Bilirubin direk Meningkat pada gangguan eksresi bilirubin terkonyugasi
c. Bilirubin indirek Meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom
gilbert
d. Bilirubin serum total Meningkat pada penyakit hepatoseluler
e. Protein serum total Kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati
f. Masa protombin Meningkat pada penurunan sintetis prothrombin akibat
kerusakan sel hati
b. Kolesterol serum Menurun pada kerusakan sel hati, meningkat pada
obstruksi duktusi ductus biliaris
1. Pengkajian
a. Keluhan utama Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba
tidak nafsu makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa
pegal linu dan sakit kepala pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk
perokok (Brunner & Suddarth, 2015).
b. Pengkajian TRIAGE
1) AIRWAY : pemeriksaan kepatenan jalan nafas, tidak ada obstruksi
jalan nafas, suara nafas vesikuler.
2) BREATHING : gerakan dada simetris, irama nafas normal, pola
nafas teratur, kemungkinan nafas sesak/tidak sesak.
3) CIRCULATION : terjadi peningkatan nadi, CRT<2 detik/> 2 detik,
akral basah/dingin/hangat
4) DISABILITY : kesadaran composmentis
c. Dasar data pengkajian pasien Data tergantung pada penyabab dan
beratnya kerusakan atau gangguan hati.
1) Aktivitas / istirahat Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise umum
2) Sirkulasi Tanda : Bradikardia Gejala : Ikterus pada sklera, kulit dan
dan membran mukosa.
3) Elimnasi Gejala : Urine gelap, diare / konstipasi, feses berwarna
hitam, adanya / berulangnya hemodialisis.
4) Makanan dan cairan Gejala : Hilang napsu makan (anoreksia),
penurunan berat badan atau meningkat odem, mual/muntah. Tanda :
asites
5) Neurosensori Tanda : Peka rangsang, cenderung tidur, alergi, dan
asteriksis.
6) Nyeri / Kenyamanan Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan pada
bagian kuadran kanan atas,mialgia, atralgia, dan sakit kepala.
Tanda : otot tegang, gelisah.
7) Pernapasan Gejala : Tidak minat / enggan merokok .
8) Keamanan Gejala : Adanya tranfusi darah/produk darah Tanda :
demam, urtikuria, lesi makutopapular, eritema tak beraturan,
eksaserbasi jerawat, angioma jaring-jaring.
9) Seksualitas Gejala : Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
(contoh : homo seksual aktif / biseksual pada wanita).
DAFTAR PUSTAKA