Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

RUANGAN MURAI (PENYAKIT DALAM)


DYSPEPSIA

Dosen pembimbing
Ns. Fauzan Alfikrie, M. Kep
Clinical Instructor (CI)
H. Edy Ermansyah, S.Kep., Ners

Disusun Oleh:
Normalia (891221035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YARSI PONTIANAK
TAHUN AJARAN
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN DISPEPSIA

A. Pengertian
Dispepsia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman dibagian ulu hati pada abdomen bagian
atas atau bagian bawah .Dispepsia merupakan gejala keganasan saluran cerna bagoian
atas.Pada pasien dewasa muda ,penyebab tersaring dari dyspepsia adalah refluk
gastroesofagus dan gasgritis.Reaksi ini menimbulkan ketidak seimbnagan
motabelisme dan sering kali meyerang individu usia produktif ,yaksi usia 30-50 tahun
( 2018)

B. Penyebab dan faktor predisposisi


Dyspepsia disebsbkan oleh beberapa faktor resiko ,faktor resiko dari dyspepsia
anatara lain adalah:
1. Faktor psiko sosial
Dispepsia berhubungan erat dengan faktor psikis.Besanya peranan stress dalam
memicu bebagai penyakit sering tid-ak disadari oleh penderita bahkan oleh tenaga
medis sendiri.Hal ini mejelaskan mengapa Sebagian penyakit bisa menemukan
progesifitas penyembuhan yang baik istilah faktor steres ini ditinggali
2. Penggunaan obat-obatan
Sejumlah obat dapat mempengaruhi gangguan iepigastrum ,mual,muntah dan
nyeri di ulu hati.
3. Pola makan tidak teratur
Pola makan yang tidak teratur terutama bila jarang sarapan dipagi hari termasuk
yang beresiko dyspepsia .
4. Gaya hidup yang sehat
a. Tidak merokok
b. Minum alkohol

C. Manifestasi klinik ( tanda & gejala )


Adanya gas diperut ,rasa penuh setelah makan ,perut menonjol ,Cepat
kenyang,mual,tidak ada nafsu makan dan perut tersa panas ,rasa penuh ,cepat
kenyang ,kembung setelah makan ,mual muntah sering bersendawa,tidak nafsu makan
nyeri ulu hati dan dada atau reguritas asam lambung ke mulut,Gejala despepsia kronis
dan akut berdasarkan jangka waktu tiga bulan meliputi:rasa sakit dan tidak enak diulu
hati.,perih ,mual ,berlangsung lama dan serung kambuh d-an disertai dengan ansietas
dan depresi (2017).Indikasi endoskopi bila ada gejala atau tanda alaram seperti gejala
dispesia yang baru muncul pada- usia lebih dari 55 tahun.Penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelakan sebabnya,anoreksia, muntah persisten disfagia
progresif ,odonafogia ,perdarahan ,anemia ,icterus,masa abdomen.Gejala dyspepsia
anatara lain sebagai berikut(Suzuki 2018,Rahmayanti ,2017)
1. Efigastric pain merupakan sensasi yang tidak menyenangkan ,beberapa pasien
mearasa terjadi kerusakan jaringan.
2. Poatprandiali fullness merupakan persaan yang tidak nyaman seperti makanan
yang bekepanjangan diperut.
3. Early satiation merupakan perasaan bahwa perut sudah terlalu penuh segera setelah
mulai makan ,tidak sesuai dengan ukuran makanan makanan yang dimakan tidak
dapat diselesaikan sebelum ny cepat kenyang ,diguanakan tapi kekenyanagn adalah
istilah yang benar untuk hilang nya nafsu makan selama proses menelan makan.
4. Efigestrik burning merupakan rasa terbakar adalah perasaan subjektif yang tidak
menyeang kan dari panas.

D. Patofisiologi
Dispepsia tetbagi menjadi dua kelompok yaitu dyspepsia struktural ( organic ) dan
dyspepsia fungsiaonal( nonorganic).Dispepsia oganik terdapat kelainan yang nyata
terhadap organ tubuh misalnya tukak ( ulkuspeptikum),gastristis
tomach,,cancer,gastroesphageal reflukdisease,hyperacitidy.Dispepsia nonorganic
merupakan dyspepsia nonulkus ( DNU )bila tidak jelas penyeabab nya .Faktor
penyeabab dari dispesia anatara lain adalah ,stress poal hidup seperti minum
kopi ,konsumsi alcohol dan merokok d-apat jadi faktor pemicu terjadinya rasa tidak
nyaman pada perut.Diduga terdapat peningkatan sensitive mukosa lambung terhadap
asam yang menimbulakn rasa tidak enak diperut.( Djojoningrat 2018).Peningkatan
sensitivasi mukosa lambung dapat terjadi akibat pola makan malam yang tidak
teratur.Poala makan yang tidak tertur akan membuat lambung akan sulit utuk
beradaptasi dalam penegeluaran sekresi asam lambung.Jika ini berlangsung dalam
waktu yang lama ,prod-uksi asam lambung berlebihan akan sehingga dapat
mengiritasi dinding mukosa pada lambung ( rani et al,2018 ).
E. Patway keperawatan

Dispepsia

Structural (organic) Fungsional( Nonorganik)

Perangsang saraf Respon mukosa lambumg

Nafsu makan menurun


Mual & muntah Vasodilitasi mukosa Pengelupasan
gaster

Nausea
Defist nutrisi Ansietas

Nyeri akut

Perubahan Kesehatan

Defisit Pengetahuan
( Amelia 2018 )
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan non farmakologis Tindakan keperawatan d%alam perawatan pasien
dengan gangguan nyeri abdomen yang mengatur posisi pasien ,hipnotrapi,,terapi
relaksasi ,menejemen nyeri dan terapi prilaku.Farmakologis pengobatan dyspepsia
mengenal beberapa obat yaitu: Antasida pemberian antasida tidak dapat dilakukan
teris menerus ,karena hanya bersifat simtomis untuk mengurangi nyeri.Pemasangan
cairan pariental ,pemasangan Naso gastrik tube. (Amelia,2018)

F. Pemeriksaan penunjang
Peemriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan adanya kelainan adanya
organik ,pemeriksaan dyspepsia terbagi daanya beberapa:
 Pemeriksaan laboraturium ,bias nya meliputi hitungan ny sel darah yang
lengkap pemeriksaan darah dalam tinja danurin.
 Barium enema untuk memeriksa saluran cerna pada orang yang mengalami
kesulitan menelan atau muntah.
 Endoskopi bias digunakan untuk mendapatkan contoh jaringa lapisan lambung
melaui Tindakan biopsi.
 Pemeriksaan penunjang lainnya seperti fhoto polos abdomen srologi
Hyplori ,urea,breath tes,dan lain – lain dilakukan atas dasar indikasi .( ida 2107
).
G. Pengkajian focus
Air way
- Pastikan kepatenan jalan napas
- Siap kan alat bantu untuk menolong jalan napas
- Jika tejadi peburukan jalan nafas segera hubungi ahli anastesi dan bawak ke icu

Breathing

- Kaji respiratory rate


- Kaji saturrasi oksigen
- Berikan oksigen jiak kalau ada hipoksia untuk mempertahan kan saturasi
- Auakultasi dada
- Lakukan pemeriksaan rotgent

Circulation
- Kaji denyut jantung
- Monitor tekanan darah Kaji lama pengisian kapiler
- Pasang infuse,berikan cairan jika psien dehidrasi

Disability

Kaji tingkat kesedran menggunakan AVPU atau GSC

Pemeriksaan GCS

Eye( Respon pembukaan mata)

- (4) Respon menbuka mata


- (3 Membuka mata dengan perintah( suara, sentuhan )
- (2)Membuka mata dengan ransanga nyeri
- (1)Tidak membuka mata dengan rangsangan apa pun

Deraja kesedaran

14-15 Composmenitis

12-13 Apatis

10-11 Somolen

9-7 Delirum

4-6 Stupor

3 coma

a. Riawaya penyakit sekarang


b. Riwaya Kesehatan terdahulu
 Penyakit yang pernah dilami
 Alergi (obat, makan dll)
 Obatan yang digunakan

Penkajian head to toe

Keadaan umum : Kesadaran ,Rasa haus, dan turgor kulit ab domen

Ttv:Td,rr,nadi,suhu,Spo2
H. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Behubungan dengan agen pencendera
fisikologis( inplementasi,mukusa lambung)
2. Defisit Nutrisi berhubungan mual,muntah
3. Ansietas berhubungan denganperubahan kondisi Kesehatan pasien.

I. Perencanaan keperawatan

No Waktu tanggal Tujuan & Kreteria hasil Rencana


dan jam
1. Nyeri Setelah melakukan Menejemen nyeri
Tindakan keperawatan 3x24 Tindakan yang dilakukan
jam diharapkan nyeri akut Observasi
menurun dengan Kreteria a. Indentifikasi
hasil lokal ,karakteristik ,
 Keluhan nyeri durasi,frekuensi,kua
menurun litas,intensitas nyeri
 Gelisah menurun b. Indentifikasi skala
 Teakanan darah nyeri
membaik c. Indentifikasi respon
nyeri non ferbal
d. Indentifikasi faktor
ysang memperberat
dan memperingati
nyeri
e. Indentifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
f. Indentifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri
g. Indentifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
h. Monitor
keberhasilan terapi
komplomenter yang
sudah diberikan.
i. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetic.
Terapeutik
a. Berikan tehknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
mis,TENS,hiponis
akupresur,terapi
musik,biofeedback,t
erapi pijat,aroma
terapi,tehnik
imajinasi
terbimbing,kompres
hangat atau
dingin,terapi
bermain)
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis,suhu
ruangan,pencahayaa
n ,kebisingan)
c. Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi merdekan
nyeri.
Edukasi
a. Jelaskan
penyebab ,perlode
dan pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi
Pereda nyeri
c. Anjurkan monitor
nyeri secara mandiri
d. Anjurkan
menggunakan
analgetic secara
tepat
e. Ajarkan
tekhniknonfarmakol
ogis untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kalaborasi
a. Kalaborasi obat
sesuai indentitas.

Defisi nutrisi Setelah melakukan tindakan Menejemen nutrisi


keperawatan 3x24 jam Tindakan yang dilakuakn
ekspektasi Membaik Observasi
Dengan kreteria hasil: - Indentifikasi status
- Pengetahuan nutrisi nyeri
makanan yang sehat - Indentifikasi alergi
- Pengetahuan dan intoleransi
memilih minuman makanan
sehat - Indentifkasi
- Pengetahuan tetenag makanan yang
nutrisi yang tepat disukuai
D.0032 - Indentifikais
kebutuhan kalori
dan jenis nutrient
- Indentifikasi
perlunya selang
nasogastric
- Monitor asupan
makann
- Monitor berat badan
- Monitor hasil
pemeriksaan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil
pemriksaan
laboraturium
Terputik
- Laukan oral hygine
sebelum makan,jika
perlu
- Fasilitas
menentukan
pedoman diet
(mia,piramida
makan)
- Sajikan makan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Berikan makan
tinggi serat,untuk
mencegah
konstipasi
- Beraikan makan
tinggi kalori dan
protein
- Berikan suplimen
makan jika perlu
- Hentikan pemberian
makanan melalui
selang nasogatrik
jika asupan oral d-
apa ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posis
duduk jika mampu
- Ajarkan die yang
deprogram kan
Kalaborasi
- Kalaborasi
pemberian
medikasi sebelum
makanan
(mis,Pereda
nyeri ,antelametik,ji
ka perlu)
- Kalaborasi dengan
ahli giszi untuk
menetukan jumlah
selang nasogatrik
jika asupan oral
dapat ditoleransi

Setelah melakuka Terapi relaksasi


Tindakan Tindakan yang dilakukan:
keperawatan 3x24 Obsevasi
jam diharapkan a. Indentifikasi penurunan
Ansetas menurun tingkat energi,ketidak
dengan kreteria hasil mampuan
 Prilaku gelisah berkonsentrasi atau
menurun gejala lain yang
 Keluhan menganggu kemampuan
pusing kognitif.
menurun b. Indentifikasi tehnik
 Pola berkemih relaksasi yang pernah
membaik efektif digunakan.

 D.0080 c. Indentifikasi
kesediaan,kemampiuan
dan penggunaan tekhnik
sebelumnya
d. Periksa ketegangan
otot,frekuensi
nadi,tekanan darah,dan
suhu sebelum dan
sesudah Latihan.
e. Monitor tehadap ter-api
relaksasi
Terapetik
a. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan
b. Berikan informasi
tertulis persipan dan
prosedue dan tehnik
relaksasi
c. Gunakan pakaian
longgar
d. Gunakan suara lembut
dengan irama lambat
dan berirama.
e. Gunakan
relaksasisebagai strategi
penunjang dengan
analgetic atau Tindakan
medis lain jika sesuai.
Edukasi
a. Jelaskan tujuan
manfaat,Batasan dan
jenis relaksasi yang
tersedia
( mis,music,mediasi
napas dalam ,relaksasi
otot progresif)
b. Jelaskan secra rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
c. Anjurkan mengambil
posisi Nyman
d. Anjurkan rileks dan
mersakan sensasi
relaksasi
e. Anjurkan sering
mengulangi atau tekhnik
yang dipilih
f. Demonstrasikan dan
latih tekhnik relaksasi
( mis,napas dalam
g. ,peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
D.0080
DAFTAR PUSTAKA

Amelia,K.( 2018).Keperawatan gawat darurat dan bemcana sheely.jakarta : ELSEVER

Carpenito,L.J.2017.Diagnosis keperawata aplikasi pada praktek klinis Edisi .9,jakarta:EGC

Devey,patric.2016.Medincine At A Glance .Alih Bahasa : Rahmalia ,a,dkk. Jakarta erlangga

Ida .2017 ,Asuhan Keperwatan Pada Pasien Dengan gangguan system pencernaan

Anda mungkin juga menyukai