Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN ANAK DI RUANG CATTLEYA 2


RSUD RAA. SOEWONDO PATI

Disusun oleh :

Nurfaiz Najunda Sari


Silvia Fitri Wulandari
Halimatus Sa’diah
Iis Aisyah Amini
Cahyo Sulaksono
Dino Mahardika I P

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jl. Ganesha 1 Purwosari Kudus Telp.0291-437218
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TERAPI BERMAIN ANAK

Pokok Bahasan : Terapi Bermain pada Anak Sakit di Rumah Sakit


Hari/tanggal : Rabu , 10 November 2021 Pukul : 13.00 – 13.30 WIB
Sasaran : Pasien dengan usia 1-3 tahun
Tempat : Ruang Cattleya 2 RSUD RAA. Soewondo Pati

A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak
sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi
permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Dengan
bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan
pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan
ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang
mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang
cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih
mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa
kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
Dan juga dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang
dialami akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat
dialihkan (distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, Yang diharapkan
anak bisa merasa senang serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang
normal atau sehat, mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman
bermain dan beradaptasi efektif terhadap stres karena penyakit dan dirawat.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan anak mampu:
a. Anak bisa merasa senang
b. Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah
c. Kognitifnya berkembang dengan mengetahui cara bermain mobimobilan
dengan teknik yang benar, membedakan warna dengan baik, menyebutkan
nama hewan dan mampu menggambar sesuai imajinasi anak.
d. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat
diruang yang sama
e. Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.
f. Melatih sosial emosi anak.
g. Mengurangi kejenuhan selama di rawat di rumah sakit.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Terapi Bermain pada Anak Sakit di Rumah Sakit
2. Sasaran dan Target
Sasaran : Pasien dengan usia 1-3 tahun dan keluarganya di Ruang Cattleya 2
RSUD RAA. Soewondo Pati
Target : Anak yang dirawat di Ruang Cattleya 2 RSUD RAA. Soewondo
Pati
3. Metode
a. Menanyakan warna
b. Menanyakan bentuk
4. Media dan Alat
a. Leaflet
b. Laptop
c. Infocus (monitor)
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 10 November 2021
Waktu : 13.00 WIB – 13.30 WIB
Tempat : Ruang Cattleya 2 RSUD RAA. Soewondo Pati
6. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Dyah Minartiningsih, A.Md. Kep
b. Moderator : Nurfaiz Najunda Sari
c. Pemateri : Silvia Fitri Wulandari
d. Observer : Halimatus Sa’diah, Iis Aisyah Amini
e. Fasilitator : Cahyo Sulaksono, Dino Mahardika I P
7. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
3) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu
5) Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
6) Mengarahkan alur diskusi
7) Memimpin jalannya penyuluhan
8) Meyimpulkan penyuluhan
9) Menutup acara
c. Fasilitator
1) Memotivasi peserta agar berperan aktif
2) Membuat absensi penyuluhan
3) Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
d. Observer
1) Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
2) Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
8. Setting Tempat

Ket :
: Presenter : Pembimbing

: audiens : Moderator

: Observer : Fasilitator
D. KEGIATAN PENYULUHAN
No Terapis Waktu Subjek terapi
1. Persiapan (Pra interaksi) 5 menit  Ruangan
a. Menyiapkan ruangan
 alat
b. Menyiapkan alat-alat
 anak
c. Menyiapkan anak dan keluarga
 keluarga
2. Pembukaan (Orientasi) 5 menit  Anak dan keluarga
a. Mengucapkan salam menjawab salam,
b. Memperkenalkan diri  anak saling berkenalan,
c. Saling berkenalan  anak dan keluarga
d. Menjelaskan kepada anak dan memperhatikan terapis
keluarga maksud dan tujuan terapi  Anak dan keluarga
bermain memperhatikan
penjelasan terapis,
 anak melakukan
kegiatan yang diberikan
oleh terapis,
 anak dan keluarga
memberikan respon
yang baik
1. Kegiatan (Kerja) 15 menit anak terlihat bahagia
a. Menjelaskan kepada anak dan senang dan menerima
keluarga tujuan, manfaat bermain, kedatangan kami
dan cara permainan yang akan
dilakukan
b. Mengajak anak untuk mengikuti
kegiatan bermain
c. Menanyakan warna kepada anak dan
mengarahkan ntuk membentuk
sesuatu
 anak dapat menyebutkan warna
yang ditunjuk
 anak dapat menyebutkan bentuk
yang ditunjukan
 anak dapat menyusun bentuk ke
dalam lubang sesuai ukuran
2. Penutup Menyimpulkan 5 menit  Anak dan keluarga
 mengucapkan salam tampak senang
 Menjawab salam
E. EVALUASI
a) Evaluasi Struktur :
- Alat dan media sesuai dengan rencana
- Peran dan fungsi masing – masing sesuai dengan yang direncanakan
b) Evaluasi proses :
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
- Anak mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
- Anak berperan aktif dalam jalanya terapi bermain
c) Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan terapi bermain diharapkan 85% Anak mampu:
- An.N dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
- An. N dapat menyebutkan warna warna
- An. N dapat menyebutkan bentuk yang ditunjukan
Lampiran Materi Penyuluhan

TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN

1. Definisi
Terapi Bermain Bermain merupakan kegiatan untuk kesenangan yang di
timbulkannya tanpa mempertimbangkan akhir hasilnya (Adriana, D. 2011).
Kegiatan yang di lakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari
dalan dirinya yang tidak di sadari dengan kenginan untuk memperoleh kesenangan.

2. Tujuan ,
 Meminimalisir tindakan keperawatan yang traumatik
 Mengurangi kecemasan
 Membantu mempercepat persembuhan
 Sebagai fasilitas komunikasi
 Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
 Sarana untuk mengekspresikan perasaan

3. Keuntungan-Keuntungan Yang Didapat Dari Bermain

 Membuang ekstra energi.


 Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
 Anak belajar mengontrol diri.
 Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
 Meningkatnya daya kreativitas.
 Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
 Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
 Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
 Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
 Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya

4. Jenis Bermain
 Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa
yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
 Bermain konstruksi (Construction Play)
 Pada anak umur 1 tahun dapat membedakan warna-warna dan menentukan
arah (kanan, kiri, depan, belakang).
 Bermain drama (Dramatic Play)
 Misal bermain warna dan main mobil-mobilan dengan teman-temannya.
 Bermain fisik
 Misalnya bermain mobil, bermain warna dan lain-lain.
 Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan bermain
mobil. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; bermain warna, dan bermain mobil dsb. Dalam kegiatan bermain
kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat
hal-hal seperti dibawah ini :
 Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
 Tidak ada variasi dari alat permainan.
 Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
 Tidak mempunyai teman bermain.
5. Alat Permainan Edukasi (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
 Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar
dan halus.
- Motorik kasar : mobil-mobilan, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll
- Motorik halus : menyamakan warna yang sama, dll.
 Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara dan
warna, dll. Contoh alat permainan : kertas lipat berwarna, mobil-mobilan, dll.
 Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya
dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal
mobil-mobilan, kertas lipat berwarna, dll.

6. Hal Yang Harus Di Perhatikan Saat Bermain


a) Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
b) Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
c) Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
d) Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
e) Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
CONTOH WARNA :

1 2 3
4 5 6
CONTOH BENTUK:
CONTOH BENTUK DAN WARNA:
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta.
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai