Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PEDAHULUAN

KELEUARGA BERENCANA IMPLAN

OLEH

NAMA : MARIA GORETY BADU

NIM : 744 02822

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHTAN MATANATHA


KUPANG
2023
A. KONSEP DASAR TEORI
1. Konsep Keluarga Berencana
a) Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah adalah merupakan salah satu usaha untuk
mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,
pengobatan kemandulandan penjarangan kelahiran (Ratumatahari, 2018). KB
merupakan tindakan membantu individua tau pasangan suami istriuntuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, Mengatur interval diantar kelahiran.
Tujuan Keluarga Berencana adalah membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Kemenkes, 2021).
b) Sasaran Program KB
1. Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran
dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.

2. Sasaran Tidak Langsung


Pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat kelahiran
melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.(Ratuhatahari, 2018).

c) Ruang Lingkup Program KB


Menurut RatuMatahari 2018, ruang lingkup program KB,meliputi:

1. Komunikasi informasi dan edukasi


2. Konseling
3. Pelayanan interfilitas
4. Pendidikan seks
5. Konsultasi praperkawinan dan konsultasi perkawinan
6. Konsultasi genetic
d) Metode-metode alat kontrasepsi
1. Metode sederhana
a) Metode tanpa alat
1) KBA (keluarga berencana alamiah)
2) Metode kalender
3) Metode pantang berkala
4) Metode suhu basal
5) Metode lendir seviks
b) Metode modern
1) Kondom pria dan wanita
2) Pil kombinasi
3) Implant
4) KB suntik
5) Alat dalam rahim (IUD,COPPER-T,SPIRAL)
6) Sterilisasi
2. Konsep KB Implan
a) Definisi
Implan adalah alat kontrasepsi yang mengandungyang diletakan
dibawah kulit lengan atas dan terdiri dari satu atau dua batang plastic kecil
yang elastis dan aman (BKKBN, 2018).

b) Cara Kerja
1) Hormon yang terdapat pada implant dilepaskan secara perlahan-
lahan dan mengentalkan lender pada mulut Rahim sehingga
menghambar pergerakan sperma. Hal ini membuar kemungkinan
sperma bertemu sel telur lebih kecil dan tidak terjadi pembuahan.
2) Selain itu juga hormon ini mengganggu pembentukan lapisan pad
dinding Rahim atau endometrium. Sehingga sel telur yang sudah
dibuahi sulit menempel pada dinding Rahim dan kehamilan tidak
terjadi.
c) Kelebihan
1) Implan sangat efektif untuk mencegah kehamilan mencapai
99,95%.
2) Implan sangat ekonomi dan praktis
3) Pengembalian tingkat kesuburan sangat cepat setelah pencabutan.
4) Tidak memerlukan pemeriksaan organ reproduksi
5) Tidak menggangu produksi dan kualitas ASI.
6) Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid.
7) Tidak mengganggu hubungan seksual
d) Keterbatasan
1) Mempengarui periode haid ( haid menjadi sedikit atau hanya
bercak), haid tidak teratur atau jarang haid
2) Perubahan berat badan
3) Beberapa pengguna mengalami sakit kepala, pusing, nyeri
payudara, gelisah dan mual.
4) Efek pencegahan kehamilan akan menurun apabila menggunakan
obat-obatan Tuberculosis (TBC) epilepsy.
5) Tidak melindungi terhadap penularan AIDS/IMS
e) Cara penggunaan
Cara Pemasangan
1) Tenaga kesehatan terlatih memberikan bius local untuk
menghindari rasa nyeri
2) Implan diletakan dibawah kulit
3) Proses ini tidak perlu dijahit
4) Waktu pemasangan singkat
5) Dipasang di lengan yang nyaman bagi perempuan
6) Teraba oleh tangan menandakan bahwa pemasangan dilakukan
dengan benar.
Tenaga kesehatan akan memastikan bahwa anda tidak sedang dalam keadaan
hamil, sebelum memasangkan alat kontrasepsi. Biasanya tenaga kesehatan
akan menanyakan kapan menstruasi terakhir atau meminta anda melakukan
tes kehamilan.

Cara Pencabutan

1) Tenaga kesehatan terlatih memberikan bius local untuk


menghindari rasa nyeri dan mengeluarkan implant dari lengan atas
2) Tenaga kesehatan mencabut implant menggunakan alat.
3) Bekasnya cukup dibalut tidak perlu dijahit.
Waktu Pemasangan

1) Implan dapat dapat dipasang setiap saat selama tidak hamil


2) Implan dapat dipasang segera setelah bersalin/keguguran
f) Kontraindikasi
1) Hamil atau didiagnosa hamil.
2) Sedang menderita kanker payudara dan sedang mengalami
sumbatan pembuluh darah.
3) Mengalami pendarahan melalui vagina yang tidak diketahui
penyebabnya.
4) Sedang minum obat untuk tuberkolosis infesi jamur dan epilepsy.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, no. telp
2) Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB antara
lain amenorea/perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak, keputihan,
nyeri saat berhubungan
3) Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum
menggunakan KB suntik dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB
tersebut.
4) Riwayat Menstruasi
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat
darah haid, dysmenorhea atau tidak.
5) Riwayat kehamilan
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
6) Riwayat Kesehatan Klien
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker
payudara, DM, dan TBC
7) Riwayat Kesehatan Keluargga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM,
TBC, hipertensi dan kanker payudara
8) Pola kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas,
pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.

b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB,
TB, suhu badan, kesadaran
2) Pemeriksaan khusus.
a) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem,
conjungtiva tidak pucat, sklera tidak icterus.
b) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe, adanya bendungan vena jugularis.
c) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada
payudara.
d) Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba
adanya infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
e) Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan
ekstrimitas atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Nyeri akut
b) Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
(D. 0074).
c) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
(D.0111)

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)


Keperawatan Hasil (SLKI)
(SDKI)
1 Nyeri Akut Tingkat Nyeri L.08066 Edukasi Teknik Napas (I.12451)
berhubungan Setelah di lakukan Observasi
dengan agen tindakan keperawatan a) Identifiksi kesiapan dan
pencedera fisik selama 1x30 maka kemampuan menerima
(D. 0077) Tingkat nyeri menurun informasi
dengan kritiria hasil: b) Sediakan materi dan
a) Keluhan nyeri media pendidikan
menurun. kesehatan
b) Meringis menurun c) Jadwalakan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakan
d) Berikan kesempatan untuk
bertanya
e) Jelaskan tujuan dan manfaat
Teknik napas
f) Jelaskan prosedur Teknik
napas
g) Anjurkan memposisikan
tubuh senyuaman mungkin
h) Anjrkan menutup mata dan
berkonsentrasi penuh
i) Ajarkan melakukan inspirasi
dengan menghirup udara
melalui hidung secara
perlahan
j) Ajarkan melakukan ekspirasi
dengan menghembuskan
udara melalui melut dengan
mencucu secara perlahan.
k) Demostrasikan menarik
napas selama 4 detik,
menham selama 2 detik dan
menghembuskan napas
selama 8 detik.
2. Gangguan Rasa Status Kenyamanan Edukasi Perawatan Kehamilan
Nyaman (L.08064) (I.12425)
berhubungan Setelah dilakukan Observasi
dengan gangguan intervensi keperawatan a) Identifikasi kesiapan dan
adaptasi selama 1x60 menit maka kemampuan menerima
kehamilan (D. status kenyamanan informasi
0074). meningkat dengan kriteria b) Identifikasi pengetahuan
hasil tentang perawatn masa
a) Keluhan tidak nyaman kehamilan
menurun c) Sediakan materi dan media
b) Gelisah menurun pendidikan kesehatan
c) Mual menurun d) Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
e) Berikan kesempatan utnuk
bertanya
f) Jelasakan perubahan fisik
dan psikologi masa
kehamilan
g) Jelaskan perkembangan janin
h) Jelaskan ketidaknyaman
selama kehamilan
i) Jelaskan kebutuhan nutris
kehamilan
j) Anjurkan ibu rutin
memeriksakan kehamilan.
2. Defisit Tingkat Pengetahuan Dukungan Pengambilan
Pengetahuan (L.12111) Keputusan (I.09265)
(D.0111) Setelah dilakukan Observasi
intervensi keperawatan a) Identifikasi persepsi
15 / 30 menit diharapkan mengenai masalah dan
tingkat pengetahuan informasi yang muncul
meningkat konflik
Terapeutik
Kriteria Hasil:
b) Fasilitasi mengklarifikasi
a) Perilaku sesuai nilai dan harapan yang
anjuran membantu pilihan
meningkat c) Diskusikan kekurangan dan
b) Verbalisasi minat kelebihan dari setiap solusi
dalam belajar d) Fasilitasi melihat situasi
meningkat (5) secara realistic
c) Kemampuan e) Motivasi mengungkapkan
menjelaskan tujuan keperawatan yang
pengetahuan tentang diharapkan
suatu topik meningkat f) Fasilitasi pengambilan
(5) keputusan secara
d) Kemampuan kolaboratif
menggambarkan g) Hormati hak pasien untuk
pengalaman menerima atau menolak
sebelumnya yang informasi
sesuai dengan topik h) Fasilitasi menjelaskan
meningkat (5) keputusan kepada orang
e) Perilaku sesuai dengan lain, jika perlu
pengetahuan (5) i) Fasilitasi hubungan antara
f) Pertanyaan tentang pasien, keluarga, dan
masalah yang dihadapi tenaga kesehatan lainnya
menurun (5) Edukasi
g) Persepsi yang keliru j) Informasikan alternative
terhadap masalah solusi secara jelas
menurun (5) k) Berikan informasi yang
h) Perilaku membaik (5) diminta pasien
Kolaborasi
l) Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain dalam
menfasilitasi pengambilan
keputusan

3.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republic Indonesia.2021. Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia nomor 21 Tahun2021 Tentnag Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah
Persalinan, Pelayanan kontrasepsi, dan pelayanan Kesehatan Seksual.

BKKBN, 2018. PILIHAN METODE KONTRASEPSI BAGI MASYARAKAT UMUM.

Ratnawati, E. 2018. Asuhan keperawatan maternitas Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai