OLEH
b) Cara Kerja
1) Hormon yang terdapat pada implant dilepaskan secara perlahan-
lahan dan mengentalkan lender pada mulut Rahim sehingga
menghambar pergerakan sperma. Hal ini membuar kemungkinan
sperma bertemu sel telur lebih kecil dan tidak terjadi pembuahan.
2) Selain itu juga hormon ini mengganggu pembentukan lapisan pad
dinding Rahim atau endometrium. Sehingga sel telur yang sudah
dibuahi sulit menempel pada dinding Rahim dan kehamilan tidak
terjadi.
c) Kelebihan
1) Implan sangat efektif untuk mencegah kehamilan mencapai
99,95%.
2) Implan sangat ekonomi dan praktis
3) Pengembalian tingkat kesuburan sangat cepat setelah pencabutan.
4) Tidak memerlukan pemeriksaan organ reproduksi
5) Tidak menggangu produksi dan kualitas ASI.
6) Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid.
7) Tidak mengganggu hubungan seksual
d) Keterbatasan
1) Mempengarui periode haid ( haid menjadi sedikit atau hanya
bercak), haid tidak teratur atau jarang haid
2) Perubahan berat badan
3) Beberapa pengguna mengalami sakit kepala, pusing, nyeri
payudara, gelisah dan mual.
4) Efek pencegahan kehamilan akan menurun apabila menggunakan
obat-obatan Tuberculosis (TBC) epilepsy.
5) Tidak melindungi terhadap penularan AIDS/IMS
e) Cara penggunaan
Cara Pemasangan
1) Tenaga kesehatan terlatih memberikan bius local untuk
menghindari rasa nyeri
2) Implan diletakan dibawah kulit
3) Proses ini tidak perlu dijahit
4) Waktu pemasangan singkat
5) Dipasang di lengan yang nyaman bagi perempuan
6) Teraba oleh tangan menandakan bahwa pemasangan dilakukan
dengan benar.
Tenaga kesehatan akan memastikan bahwa anda tidak sedang dalam keadaan
hamil, sebelum memasangkan alat kontrasepsi. Biasanya tenaga kesehatan
akan menanyakan kapan menstruasi terakhir atau meminta anda melakukan
tes kehamilan.
Cara Pencabutan
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB,
TB, suhu badan, kesadaran
2) Pemeriksaan khusus.
a) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem,
conjungtiva tidak pucat, sklera tidak icterus.
b) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe, adanya bendungan vena jugularis.
c) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada
payudara.
d) Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba
adanya infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
e) Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan
ekstrimitas atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Nyeri akut
b) Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
(D. 0074).
c) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
(D.0111)
3.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.