1. Apa yang Allah katakan dalam Mazmur 67:2-3.5.6.8. Israel atas nama segala bangsa di seluruh dunia meminta kerahiman Allah dan berdoa supaya Allah menunjukkan muka-Nya yaitu tetap hadir di antara umat, memberikan keselamatan (Yhwh = Yang Menyelamatkan) yang semakin meluas ke segala bangsa sampai di ujung bumi. Semua bangsa takut akan Tuhan yaitu hidup dalam ketaatan dan kesalehan di hadapan Allah untuk terus memuji Allah tanpa henti. 2. Apa yang Allah katakan dalam Mazmur dipenuhi dalam Injil Yohanes 12:44-50. Yesus datang sebagai cahaya dan berbicara atas nama Bapa yang mengutus Yesus. Maka Yesus minta untuk mendengarkan Yesus, ber’iman’ kepada Yesus karena dengan itu ber’iman’ pada Bapa yang mengutus Yesus. Orang-orang yang menerima dan ber’iman’ pada Yesus itu tidak akan tinggal dalam kegelapan dan tidak akan dihukum karena Yesus datang untuk menyelamatkan (Yhwh) dan semua yang ber’iman’ itu menerima kehidupan kekal. 3. Apa yang Allah katakan dalam Mazmur dan dipenuhi dalam Injil Yohanes dihidupi dalam Kisah para Rasul 12:24-13:5a. Sesudah Petrus dan rasul-rasul lalu Saulus dan Barnabas menerima Yesus sebagai Penyelamat (Yhwh), bertemu dan bergabung dengan orang lain yang menjadi pemimpin seperti ketujuh diakon memimpin orang hellenis (Yunani). Mereka berdoa dan berpuasa lalu Roh Kudus memilih dan mengutus Saulus dan Barnabas pergi untuk mewartakan Euaggelion di daerah yang semakin jauh tetapi masih kepada orang Yahudi di sinagoga (nama Yunani yang berarti tempat berkumpul untuk berdoa dan membaca Kitab Suci). 4. Allah memberi kita Santapan Sabda dalam kerahiman-Nya dan meminta kita untuk menerima dan ber’iman’ pada Yesus yang Bapa utus. Kita bersama semua rasul dan banyak orang lain sampai Saulus dan Barnabas bisa pergi dan mewartakan Euaggelion kepada siapapun saja, kepada semakin banyak orang. 5. Yesus dalam kerahiman-Nya yang besar menjadi Penyelamat kita, tidak menghukum kita, memberi cahaya bahkan Tubuh-Darah Yesus sendiri supaya dipenuhi oleh Roh Kudus kita bisa menjadi takut akan Tuhan dan menolong saudara-saudari kita menjadi takwa, beribadah dan ber’iman’ sebagai hasil Paskah.