Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

SEHAT JIWA PADA LANSIA

DISUSUN OLEH

YULIANA
891221058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM (YARSI)
PONTIANAK 2022-2023
A. Pengertian
Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut Aging Process penuaan. Lansia merupakan proses alami yang berarti seseorang
telah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu neonatus, toodler, pra sekolah, sekolah,
remaja, dewasa, dan menjadi lansia (Gemini, dkk 2021).
Lansia bukan penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan
stress lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis. Kegagalan ini
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan
secara individual (Muhith, 2016).
Lansia merupakan seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun dan mengalami
perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia pada tubuh sehingga berdampak pada fungsi
dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Lansia dibagi menjadi lima kategori yaitu:
Pralansia (prasenilis) merupakan seseorang yang berusia antara 45-59 tahun, lansia
merupakan seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko tinggi merupakan
seseorang yang berusia ≥70 tahun atau ≥60 tahun dengan masalah kesehatan, lansia
potensial merupakan lansia yang masih mampu melakukan kegiatan yang dapat
menghasilkan barang/jasa sedangkan lansia tidak potensial merupakan lansia yang tidak
berdaya mencari nafkah sehingga bergantung pada bantuan orang lain (Setiyorini, 2018).

B. Karakteristik perilaku
Adapun karakteristik perilaku pada lansia menurut (Murharyati, dkk 2021) yaitu:
1. Mempunyai harga diri tinggi
2. Menilai kehidupannya berarti
3. Menerima nilai dan keunikan orang lain
4. Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
5. Menyiapkan diri menerima datangnya kematian
6. Melaksanakan kegiatan agama secara rutin
7. Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
8. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kelompok masyarakat
9. Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri

C. Tugas perkembangan lansia


Kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan tugas
perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap
sebelumnya. Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan
kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan
orang disekitarnya, maka pada orang usia lanjut, akan tetap melakukan kegiatan yang
biasa dilakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan
hobi bercocok tanam (Festi, 2018).
Tugas perkembangan pada lansia adalah fokus kepada kebutuhan pribadi baik
kebutuhan fisik maupun psikologis. Adapun tugas perkembangan lansia terbagi 6 pokok
yaitu:
1. Menyesuaikan diri dengan seiring menurunnya kekuatan fisik dan status kesehatan.
Respon adaptif pada masa ini sangat diperlukan seiring munculnya beragam penyakit
degenerative seperti: masalah cardiovaskuler, peradangan sendi.
2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan menurunnya penghasilan, dengan
datangnya masa pensiun lansia harus menyiapkan diri dengan mengisi kekosogan
dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Situasi ini mungkin akan sangat
sulit dilewati oleh beberapa lansia yang sebelumnya sangat aktif didunia kerja.
Sehingga kadang lansia merasa tidak dihargai lagi dan terbuang pada masa ini jika
dukungan dari orang-orang terdekat tidak didapatkan.
3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan
Pada masa ini lansia harus menyiapkan diri menyongsong kehidupan yang lebih
mandiri sepeninggal pasangan hidupnya. Misalkan, mulai membiasakan diri tinggal
bersama anak-anak tanpa pasangan, membiasakan diri untuk masak bagi laki-laki
atau berbisnis bagi perempuan.
4. Membentuk hubungan dengan orang-orang seusia
Pada masa ini lansia harus mulai menemukan kelompok sosial yang seusia mereka
sehingga mendapatkan sebuah pengakuan soaial kembali dari kelompok yang
mempunyai kondisi fisik yang sama.
5. Memenuhi kewajiban sosial dan kemasyarakatan.
Bertindak sebagai warga negara yang baik dan mematuhi peraturan yang ada di
lingkungan sosialnya..
6. Membentuk pengaturan fisik yang memuaskan,
Tetap dapat melakukan aktifitas fisik sesuai dengan kemampuannya seperti, belanja
kebutuhan seharu-hari ditoko terdekat yang dapat dijangkau baik segi tenaga
mauupun transportasi. Kesiapan peningkatan perkembangan lansia

D. Diagnosa
Penegakan diagnosa keperawatan didasarkan pada data yang didapat melalui wawancara,
observasi, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut: Kesiapan
peningkatan perkembangan lansia

E. Intervensi keperawatan /tindakan keperawatan


Intervensi Pada Lansia
1. Tujuan
a. Lansia dapat menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal
(merasa disayangi dan dibutuhkan keluarganya dan mampu mengikuti kegiatan
social dan keagamaan di lingkungannya.
b. Lansia dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal
dan merasa hidupnya bermakna.
c. Lansia melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang
normal.
Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan bagi Perkembangan Psikososial Lansia
a. Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan menyimpang (lihat
tabel sebelumnya)
b. Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai integritas
diri yang utuh :
1) Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
2) Melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya, terutama
keberhasilannya)
3) Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
4) Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya
5) Melakukan kegiatan kelompok
c. Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas diri
yang utuh.
d. Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya
Intervensi Pada Keluarga
1. Tujuan
a. Keluarga dapat menjelaskan perilaku lansia yang menggambarkan
perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
b. Keluarga dapat menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia
c. Keluarga melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan lansia
d. Keluarga merencanakan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan
psikososial lansia
2. Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang pada
keluarga
b. Mendiskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal dengan
keluarga
1) Bersama lansia mendiskusikan makna hidupnya selama ini
2) Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
3) Mendorong lansia untuk mengikuti kegiatan sosial (arisan, menengok
yang sakit, dll) di lingkungannya
4) Mendorong lansia untuk melakukan kegiatan
5) Mendorong lansia untuk melakukan life review (menceritakan kembali
masa lalunya terutama keberhasilannya)
c. Melatih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
d. Membuat stimulasi perkembangan psikososial lansia

F. Daftar Pustaka
Festi, Pipit. (2018). Lanjut Usia Perspektif dan Masalah. Surabaya : UMSurabaya
Publishing
Gemini,dkk (2021). Keperawatan Gerontik.Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
Muhith, Abdul. (2016). Pendidikan Keperawtan Gerontik. Yogyakarta: CV ANDI
OFFSET
Setiyorini, Erni. (2018). Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Dengan Penyakit Degearatif).
Malang : Media Nusa Creative
STRATEGI PELAKSANAAN
SEHAT JIWA PADA LANSIA

DISUSUN OLEH

YULIANA
891221058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM (YARSI)
PONTIANAK 2022-2023
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Lansia
2. Diagnosa Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Lanjut
3. Tujuan :
a. Lansia dapat menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal
(merasa disayangi dan dibutuhkan keluarganya dan mampu mengikuti kegiatan
sosail dan keagamaan dilingkuhan
b. Lansia dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal
dan merasa hidupnya bermakna
c. Lansia melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang
normal
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
1) Menyapa klien, menanyakan kondisinya, menanyakan apa yang menjadi
keluhannya
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan pertemuan
4) Memperhatikan klien dan bersikap empati
b. Jelaskan karakteristik perkembangan psikososial lansia yang normal dan
menyimpang
1) Memiliki harga diri yang tinggi
2) Memandang sesuatu secara menyeluruh
3) Menerima nilai dan keunikan orang lain
4) Menerima datangnya kematian
5) Menilai kehidupan yang dijalani memiliki arti dan makna
c. Menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial lansia yang normal
1) Ikut serta dalam aktivitas sosial untuk mengisi waktu luang.
2) Melakukan kegiatan secara berkelompok
3) Menilai kehidupan yang dijalani selama ini bermakna,
4) Merasa bahwa diri lansia berharga, meminta pendapat
5) Mempunyai sitem nilai dan spiritual yang mendukung
6) Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian pasangan/orang berarti
7) Life review: bercerita tentang masa lalu, terutama keberhasilan
d. Lakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial lansia yang normal
e. Mengikuti kegiatan sosial seperti pengajian, arisan, senam, posyandu lansia
5. Tempat : Rumah Klien
6. Kontrak
a. Pertemuan pertama : Melakukan pendekatan, pengkajian, menjelaskan tentang
perkembangan psikososial
b. Pertemuan kedua : Menjelaskan perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang, menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial,
membimbing melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan lansia yang
normal
c. Pertemuan ketiga : Melakukan evaluasi dan melakukan perencanaan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai