Anda di halaman 1dari 8

SAK REMAJA

(Identity Vs Role Diffusion)

A. Pengertian
Adalah tahap perkembangan remaja usia 12-18 thn dimana pada saat ini remaja harus mampu
mencapai identitas diri meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan dan ciri khas diri. Bila hal ini tidak
tercapai maka remaja akan mengalami kebingungan peran yang berdampak pada rapuhnya
kepribadian sehingga akan terjadi gangguan konsep diri.

B. Karakteristik perilaku
Karakteristik Normal
1. Menilai diri secara objektif, kelebihan dan kekurangan diri
2. Bergaul dengan teman
3. Memiliki teman curhat
4. Mengikuti kegiatan rutin (olah raga, seni, pramuka, pengajian, bela diri)
5. Bertanggung jawab dan mampu mengambil keputusan tanpa tergantung pada orang tua
6. Menemukan identitas diri, memiliki tujuan dan cita-cita masa depan
7. Tidak menjadi pelaku tindak antisosial dan tindak asusila
8. Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk memenuhi keinginan yang berlebihan dan negatif
9. Berperilaku santun, menghormati orang tua, guru dan bersikap baik pada teman
10. Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup

Diagnosa keperawatan :
Kesiapan peningkatan perkembangan remaja

Intervensi perkembangan normal


1. Intervensi generalis :
a. Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang positif dan bermanfaat
b. Tidak membatasi atau terlau mengekang remaja melainkan membimbingnya
c. Menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk pengembangan bakat dan kepribadian diri
d. Menyediakan waktu untuk diskusi, mendengarkan keluhan, harapan dan cita-cita remaja
e. Tidak menganggap remaja sebagai junior yang tidak memiliki kemampuan apapun
2. Intervensi spesialis
a. Terapi kelompok terapeutik : remaja
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SEHAT
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA DEWASA AWAL
(USIA 20-30 TAHUN)

A. PENGERTIAN
Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun dan pada usia ini individu
harus mampu berinteraksi akrab dengan oranglain (Erickson, 1963). Pada masa ini penekanan utama
dalam perkembangan identitas diri untuk membuat ikatan dengan oranglain yang menghasilkan
hubungan intim. Orang dewasa mengembangkan pertemanan abadi dan mencari pasangan atau
menikah dan terikat dalam tugas awal sebuah keluarga. Levinson (1978) mengatakan bahwa pada
masa ini seseorang berada pada puncak intelektual dan fisik. Selama periode ini kebutuhan untuk
mencari kepuasan diri tinggi. Selain itu masa dewasa awal seseorang berpindah melalui tahap
dewasa baru, dari asumsi peran yunior pada pekerjaan, memulai perkawinan dan peran orangtua dan
memulai pelayanan pada komunitas ke suatu tempat yang lebih senior dirumah, pekerjaan dan di
komunitas. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan
individu menjauhi pergaulan dan merasa kesepian lalu menyendiri

B. KARAKTERISTIK PRILAKU
1. Karakteristik Prilaku Normal
a. Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan oranglian
b. Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar, sahabat)
c. Membentuk keluarga
d. Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
e. Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja
f. Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan emosional
g. Mempunyai konsep diri yang realistis
h. Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup
i. Berinteraksi baik dengan keluarga
j. Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
k. Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
l. Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupya

2. Karakteristik penyimpangan perkembangan


a. Tidak mempuyai hubungan akrab
a. Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup
b. Konsep diri tidak realistis
c. Tidak menyukai diri sendiri
d. Tidak mengetahui arah hidup
e. Tidak mampu mnegatasi stres
f. Hubungan dengan orangtua tidak harmonis
g. Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggungjawab
h. Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah terpengaruh
i. Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila)

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa


STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT MENTAL
TAHAP DEWASA
(GENERATIVITY Vs SELF-ABSORPTION AND STAGNATION ,
30 – 60 TAHUN)

A. Pengertian
Adalah tahap perkembangan manusia usia 30 – 60 tahun dimana pada tahap ini merupakan tahap
dimana individu mampu terlibat dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu
membimbing anaknya. Individu harus menyadari hal ini, apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi
dapat menyebabkan ketergantungan dalam pekerjaan dan keuangan.

B. Karakteristik perilaku
Karakteristik Normal
a. Menilai pencapaian hidup
b. Merasa nyaman dengan pasangan hidup
c. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
d. Membimbing dan menyiapkan generasi di bawah usianya secara arif dan bijaksana
e. Menyesuaikan diri dengan orang tuanya yang sudah lansia
f. Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatu yang bermanfaat
g. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan orang lain, mengisi waktu
luang dengan hal yang positif dan bermanfaat
h. Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan orang lain.
i. Mengembangkan minat dan hobi.
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa

C. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi Generalis :
a. Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal dan perkembangan yang menyimpang
b. Menerima proses penuaan dan perubahan peran dalam keluarga
c. Berinteraksi dengan baik dengan pasangan dan menikmati kebersamaan dengan keluarga
d. Memperluas dan memperbaharui minat/kesenangan
e. Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan/potensi diri secara positif
2. Intervensi Spesialis : terapi stimulasi perkembangan psikososial usia 30 – 60 tahun.
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL LANSIA

A. PENGERTIAN
Perkembangan psikososial lanjut usia adalah tercapainya integritas diri yang utuh. pemahaman
terhadap makna hidup secara keseluruhan membuat lansia berusaha menuntun generasi berikutnya
(anak dan cucunya) berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang tidak mencapai integritas diri akan
merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena tidak merasakan hidupnya bermakna.

B. KARAKTERISTIK PERILAKU
1. Mempunyai harga diri tinggi
2. Menilai kehidupannya berarti
3. Menerima nilai dan keunikan orang lain
4. Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
5. Menyiapkan diri menerima datangnya kematiasn
6. Melaksanakan kegiatan agama secara rutin
7. Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
8. Berpartisipasi dalam kegiaan sosial dan kelompok masyarakat
9. Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesiapan peningkatan perkembangan Lansia

TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Lansia
a. Tujuan
1) Lansia dapat menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal (merasa
disayangi dan dibutuhkan keluarganya dan mampu mengikuti kegiatan social dan keagamaan
di lingkungannya.
2) Lansia dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal dan merasa
hidupnya bermakna.
3) Lansia melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal.

b. Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan bagi Perkembangan Psikososial Lansia
1) Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan menyimpang (lihat tabel
sebelumnya)
2) Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai integritas diri yang
utuh :
a) Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
b) Melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya, terutama keberhasilannya)
c) Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
d) Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya
e) Melakukan kegiatan kelompok
3) Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas diri yang utuh.
4) Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya
2. Keluarga
a. Tujuan
1) Keluarga dapat menjelaskan perilaku lansia yang menggambarkan perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
2) Keluarga dapat menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia
3) Keluarga melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan lansia
4) Keluarga merencanakan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan psikososial lansia
b. Tindakan Keperawatan
1) Menjelaskan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang pada keluarga
2) Mendiskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal dengan keluarga
a) Bersama lansia mendiskusikan makna hidupnya selama ini
b) Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
c) Mendorong lansia untuk mengikuti kegiatan sosial (arisan, menengok yang sakit, dll)
di lingkungannya
d) Mendorong lansia untuk melakukan kegiatan ....
e) Mendorong lansia untuk melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya
terutama keberhasilannya)
a. Melatih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
b. Membuat stimulasi perkembangan psikososial lansia
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. and Perry, Anee G. (1985). Fundamentals of Nursing concept, process, and
practice. St. Louis : The C.V. Mosby Company
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft Standar Asuhan
Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Progaram Magister Keperawatan Jiwa
FIK UI
Stolte, K. (2004), Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai