Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA DEWASA AWAL


(USIA 20-30 TAHUN)

1. PENGERTIAN
Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun dan
pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan oranglain
(Erickson, 1963). Pada masa ini penekanan utama dalam perkembangan
identitas diri untuk membuat ikatan dengan oranglain yang menghasilkan
hubungan intim. Orang dewasa mengembangkan pertemanan abadi dan
mencari pasangan atau menikah dan terikat dalam tugas awal sebuah keluarga.
Levinson (1978) mengatakan bahwa pada masa ini seseorang berada pada
puncak intelektual dan fisik. Selama periode ini kebutuhan untuk mencari
kepuasan diri tinggi. Selain itu masa dewasa awal seseorang berpindah
melalui tahap dewasa baru, dari asumsi peran yunior pada pekerjaan, memulai
perkawinan dan peran orangtua dan memulai pelayanan pada komunitas ke
suatu tempat yang lebih senior dirumah, pekerjaan dan di komunitas.
Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh pekerjaan dapat
menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa kesepian lalu
menyendiri

2. KARAKTERISTIK PERILAKU
a. Karakteristik Prilaku Normal
1. Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan oranglian
2. Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar, sahabat)
3. Membentuk keluarga
4. Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
5. Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja
6. Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan emosional
7. Mempunyai konsep diri yang realistis
8. Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup
9. Berinteraksi baik dengan keluarga
10. Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
11. Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
12. Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupya
b. Karakteristik penyimpangan perkembangan
1. Tidak mempuyai hubungan akrab
2. Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup
3. Konsep diri tidak realistis
4. Tidak menyukai diri sendiri
5. Tidak mengetahui arah hidup
6. Tidak mampu mnegatasi stres
7. Hubungan dengan orangtua tidak harmonis
8. Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggungjawab
9. Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah terpengaruh
10. Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila)

3. FAKTOR PREDISPOSISI
Biologis
a. Riwayat imunisasi lengkap
b. Tidak ada riwayat sakit fisik kronis/ cacat
c. Tidak ada riwayat trauma kepala
d. Tidak pernah merokok, narkoba, dll
e. Tidak ada riwayat genetik gangguan jiwa dalam keluarga
Psikologis
a. Terbiasa menceritakan masalahnya pada orang terdekat
b. Riwayat kegagalan sekolah/ putus sekolah
c. Tidak ada riwayat kekerasan dalam keluarga
d. Semangat menjalankan usahanya
e. Optimis dalam melakukan sesuatu
f. Senang beraktifitas atau mengikuti kegiatan
g. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain
h. Punya tujuan hidup yang jelas
i. Menyukai dirinya
Sosial
a. Memiliki kemampuan bergaul di rumah/ luar rumah yang baik
b. Memiliki kegiatan yang menyenangkan
c. Tidak sulit dalam membina hubungan dengan teman
d. Patuh terhadap norma/ aturan yang berlaku di lingkungan sekitar dan tempat
kerja
e. Pola komunikasi dengan anggota keluarga
f. Menjalankan tugas & tanggung jawab dalam pekerjaan dan keluarga
g. Tidak ada labeling negatif dari lingkungan keluarga/ masyarakat
h. Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

4. FAKTOR PRESIPITASI
Nature
Biologis
a. Memiliki tubuh ideal
b. Tidak ada sakit fisik
c. Tidak merokok, narkoba, dll
d. Menyenangi kegiatan olahraga
e. Melakukan perawatan tubuh
f. Tidak mengalami gangguan tidur dan istirahat
Psikologis
a. Menerima masukan dari orang terdekat akan rencana masa depan :
tentang keluarga/ pekerjaan
b. Menyukai pekerjaannya
c. Diberikan kepercayaan menerima tugas & tanggung jawab
d. Dapat mengambil keputusan sendiri
e. Dapat memberikan pendapat pribadi
f. Menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya
g. Percaya diri dalam bekerja dan bergaul
h. Dapat menerima perubahan diri
i. Senang menerima tanggung jawab secara ekonomi, sosial
Sosial
a. Diberi kesempatan mengembangkan skill dan kemampuannya
b. Diberikan semangat & dukungan mengembangkan karier dalam bekerja
Origin
 Internal
Dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
 Eksternal
Keluarga mendukung, masyarakat menerima dan mendukung
keberadaannya
Timing
 Waktu terjadinya stressor : di rentang usia 21-25 tahun
 Lamanya stressor terjadi : optimal
Number
 Jumlah dan kualitas stressor : semua stressor yang ada selama usia
dewasa muda

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN SEHAT


Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa
6. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR
Kognitif
 Menerima kritikan dari orang lain
 Mampu menyelesaikan maslah sendiri
 Menerima perbedaan pendapat
 Memberikan pendapat pribadi yang sejalan/ bertentangan dengan pendapat
orang lain
 Menceritakan tentang kelebihan dirinya
 Dapat berpikir rasional
 Dapat memikirkan ide-ide kreatif dalam menyelesaikan masalahnya
Afektif
 Menanggapi pertanyaan
 Yakin dalam menjawab
 Tidak takut dalam ekspresikan perasaan dan pendapat
 Berani menceritakan pengalaman pribadi
 Berani menceritakan kelebihan dirinya
 Bangga terhadap diri sendiri
 Dapat mengontrol emosi
 Tidak mudah putus asa
Fisiologis
 BB ideal dengan TB
 Tidak mengalami kesulitan tidur
 Nafsu makan baik
 Tekanan darah normal
Behaviour
 Mempertahankan kontak mata
 Menjaga perasaan & privasi orang lain
 Mengikuti topik lawan bicara
 Membanggakan diirinya dihadapan orang lain
Respon Sosial
 Mau bergaul dengan siapa saja
 Tidak memilih-milih teman pergaulan
 Mampu memilih sendiri teman dekat (pacar, sahabat)
 Ikut ambil bagian dalam kegiatan di lingkungan sekitar rumah/ tempat
bekerja

7. SUMBER KOPING
Personal Ability
Individu dewasa muda tahu tentang :
 Karakteristik perkembangan psikososial yang normal
 Tahu perilaku menyimpang
 Tahu cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :
berinteraksi dengan banyak orang, mempunyai pekerjaan
 Memotivasi diri melakukan tindakan untuk perkembangan dirinya
 Tahu sumber informasi
 Dapat identifikasi masalah sendiri
 Menemukan cara tepat untuk menyelesaikan masalah
 Mengetahui kemampuan diri
Sosial support
 Keluarga tahu tumbuh kembang dewasa muda
 Keluarga tahu penyimpangan pada masa dewasa muda
 Keluarga tahu cara menstimulasi tukem dewasa muda
 Keluarga memotivasi dewasa muda untuk mandiri dan bekerja
 Keluarga memberi dorongan dan pujian yang realistis
 Keluarga & lingkungan memberi rasa nyaman
Material Assets
 Asuransi kesehatan : Jamkesmas/ Da/ SKTM
 Memiliki pekerjaan
 Memiliki tabungan
 Memiliki aset pribadi
 Pelayanan kesehatan dekat dengan rumah
Positive Believe
 Percaya dengan pelayanan kesehatan
 Persepsi yang baik terhadap tenaga kesehatan
 Selalu menggunakan pelayanan kesehatan
 Keyakinan agama yang b/d kesehatan
 Keyakinan budaya klien & keluarga yang b/d kesehatan

8. MEKANISME KOPING
Konstruktif
 Menjalin interaksi yang hangat dengan orang lain
 Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertentu
 Membentuk keluarga
 Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja & berinteraksi
 Merasa mampu mandiri untuk kehidpan (sudah bekerja)
 Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial & emosional
 Mempunyai konsep diri yang jelas
 Menyukai dirinya & mengetahui tujuan hidupnya
 Berinteraksi baik dengan keluarga
 Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
 Menganggap kehidpan sosialnya bermakna
 Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidpnya
Destruktif
 Ketakutan/ tidak siap menerima akibat perbuatannya
 Sulit untuk memulai suatu hubungan
 Tidak mempunyai teman dekat
 Menghindari komitmen dalam interaksi
 Mudah beralih dalam bekerja/ berkarier
 Mudah terpengaruh
 Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman hidup
 Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang lain
 Tidak mampu mengatasi stres

9. INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut Keliat et.al (2011) tindakan keperawatan untuk perkembangan
psikososial dewasa muda bertujuan :
a. Tujuan
1) Individu dewasa muda mampu memahami karakteristik perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
2) Individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan
psikososial yang normal :
 Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
 Mempunyai pekerjaan
3) Individu dewasa muda mampu melakukan tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal
b. Intervensi
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda:
a) Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
b) Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :
 Menetapkan tujuan hidup
 Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
 Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
 Memilih calon pasangan hidup
 Menetapkan karier/pekerjaan
 Mempunyai pekerjaan
c) motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan
yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya.
2. Keluarga
a. Tujuan
1. Keluarga mampu memahami perilaku
yang menggambarkan perkembangan dewasa muda yang normal dan
menyimpang
2. Keluarga mampu memahami cara
menstimulasi perkembangan dewasa muda
3. Keluarga mampu mendemonstrasikan
tindakan untuk menstimulasi perkembangan dewasa muda
4. Keluarga mampu merencanakan cara
menstimulasi perkembangan dewasa muda
b. Intervensi
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan dewasa muda yang
normal dan menyimpang
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan
psikososial dewasa muda yang normal
3. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa
muda yang normal. (Keliat et. al, 2014)
Terapi Generalis :
a. Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal dan perkembangan
yang menyimpang
b. Menerima proses perubahan peran dalam keluarga
c. Mempersiapkan pernikahan
d. Memeperluas dan memperbaharui minat/kesenangan
e. Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan potensi diri secara positif
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. (1985). Fundamentals of Nursing concepts, process and practice. St.
Louis: Mosby

Spesialis Jiwa FIK & Tim pengajar Spesialis Jiwa (2011). Draft Standar Asuhan
Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta: Program Megister Keperawatan
Jiwa FIK UI

Spesialis Jiwa FIK & Tim pengajar Spesialis Jiwa (2011). Draft Scanning Program
Spesialis Jiwa. Jakarta: Program Megister Keperawatan Jiwa FIK UI

Stolte, K. (2004), Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jakarta: EGC


STRATEGI PELAKSANAAN

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Nn Y. usia 24 tahun, saat ini sedang bekerja sambil kuliah pada salah satu
Perguruan Tinggi di Jakarta. Nn.Y sehari-hari selalu sibuk dengan kerja dan
kuliahnya. Saat ini belum punya teman dekat (pacar). Memiliki riwayat
pernah ditinggal pacar.
2. DiagnosaKeperawatan :
Kesiapan peningkatan perkembangan usia dewasa muda
3. Tujuan:
Tujuan Umum: Klien mampu menjalani perkembangan psikososial yang
normal
Tujuan Khusus:
a) Mengetahui perkembangan psikososia klien
b) Mengetahui perkembangan psikososia yang normal
c) Mengetahui (jika ada) tanda penyimpangan perkembangan
4. Tindakan Keperawatan:
Identifikasi perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang usia
dewasa muda

B. Strategi Pelaksanaan tindakan perawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik:
P: “Selamat sore ibu, saya ners Marice Olla, saya senang dipanggil Ners
Ice. Saya mahasiswa keperawatan UI yang sedang praktik di RT 02 sini.
Kalau boleh saya tahu nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi keluhan utama/ data
P: “Bagaimana perasaan Mbak Y hari ini?”
c. Validasi
P: “Apakah selama ini ada kendala dalam menjalani peran Mbak Y sebagai
seorang wanita yang sudah memasuki usia dewasa muda?”
d. Kontrak
P: “Baiklah Mbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar
tentang tahap perkembangan pada usia dewasa muda?”
P: “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang disini saja sekitar 30 – 40
menit menit? Apakah Mbak Y setuju?

2. Fase Kerja :
Faktor predisposisi
Biologi :
P: “Mbak masih ingat, Mbak lahir dimana? Bagaimana kondisi saat lahir?
Apakah Mbak lahir secara normal?
P: “Apakah Mbak mendapat imunisasi lengkap?
P: Apakah dari kecil sampai sekarang Mbak Y pernah cidera/jatuh?
P: Apakah Mbak Y memiliki sakit fisik?
P: Apakah Mbak Y pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau minum
minuman beralkohol?
P: Apakah di dalam keluarga Mbak Y ada yang pernah mengalami penyakit
berat ataupun gangguan jiwa? (sambil membuat genogram, ttv dan ukur
TB dan BB)
P:”Dari apa yang Mbak Y sampaikan, saya dapat menarik kesimpulan bahwa:
Mbak Y lahir di RS secara normal, mendapat imunisasi lengkap, sejak
kecil tidak ada riwayat jatuh atau trauma, tidak ada riwayat menggunakan
alkohol ataupun ketergantungan terhadap obat-obatan, dan di dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat ataupun gangguan jiwa.
Sosial :
P: “Apa kegiatan/ aktivitas Mbak Y sehari-hari?”
P: “Kuliah sambil kerja ya. Apakah Mbak Y bisa membagi waktu antara
kuliah dan pekerjaan Mbak dengan baik?” “Kadang keteteran masalah
beban kerja dan kuliah ya. Adakah kegiatan lain selain kuliah dan kerja?
P: “Apakah Mbak Y mempunyai banyak teman atau sahabat? “Punya banyak
teman dan 2 orang sahabat. Bagaimana hubungan Mbak Y dengan mereka
selama ini?”
P: “Bagaimana dengan teman dekat/pacar, apakah saat ini Mbak sudah
memiliki teman dekat?” “Saat ini Mbak belum punya pacar, Mbak takut
gagal lagi seperti yang sebelumnya”
P: “Apakah dalam keluarga ada aturan-aturan yang mengatur atau membatasi
dengan siapa Mbak bergaul?”
P: “ Bagaimana dengan pola komunikasi di dalam keluarga Mbak Y”
P: “Apakah ada semacam labeling atau diskriminasi dari lingkungan sekitar
terkait dengan status Mbak Y yang sampai saat ini belum menikah seperti
wanita seusia Mbak Y pada umumnya?
P: “Apakah Mbak Y aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan di
lingkungan tempat tinggal Mbak?
P: “Baiklah Mbak Y, jadi kegiatan sehari-hari Mbak Y adalah kerja sambil
kuliah, terkadang Mbak sulit membagi waktu kerja dan kuliah, Mbak
memiliki 2 orang sahabat dan saat ini belum punya pacar, pernah gagal
mempertahankan hubungan dengan pacar, dalam keluarga tidak ada
batasan atau larangan untuk bergaul dengan siapa saja, pola komunikasi
dalam keluarga baik, tidak ada labeling atau diskriminasi dari lingkungan
sekitar terkait dengan status Mbak Y yang sampai saat ini belum menikah
dan Mbak tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat.
Psikologis :
P: “Apakah Mbak Y memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan? coba
Mbak ceritakan kepada saya?”
P: “Mbak pernah gagal dalam membina hubungan dengan pacar. Kapan
kajadian itu terjadi? Menurut Mbak Y apa penyebabnya?” “Kira-kira 3
bulan yang lalu. Mbak sulit membagi waktu dan kurang memberi
perhatian pada pacar Mbak”. Apakah terasa sulit bagi Mbak untuk
melupakan kejadian tersebut?”
P: “Bila punya masalah, apakah Mbak Y terbiasa menceritakan masalah
tersebut kepada orang lain yang Mbak percaya?”
P: “Apakah pendapat Mbak terkait hidup mandiri?” “Perlukah Mbak Y
mengantungkan hidup Mbak pada orang lain”
P: “Apa tujuan hidup Mbak Y sebenarnya?”
P: “Apakah Mbak Y puas atau menyukai diri Mbak apa adanya?”
P: “Jadi dari apa yang Mbak Y sampaikan, saya dapat simpulkan bahwa saat
ini Mbak Y belum punya pacar dan selalu di hantui oleh kegagalan
sebelumnya. Bila punya masalah Mbak tidak pernah menceritakan kepada
orang lain, Mbak sudah bisa hidup mandiri tetapi tetap merasa
membutuhkan orang lain, Mbak ingin membantu kelurga dan orang-orang
di sekitar Mbak dan Mbak menyukai diri Mbak apa adanya”.

Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang didapatkan adalah (sudah ditanyakan ketika mengkaji
faktor predisposisi):
 Sulit membagi waktu antara kuliah dan bekerja
 3 bulan yang lalu ditinggal oleh pacarnya.
Penilaian terhadap Stressor
P: “Menurut Mbak Y saat ini Mbak takut untuk mempunyai pacar lagi karena
takut gagal seperti pengalaman Mbak sebelumnya, apa yang Mbak pikirkan
terkait dengan hal tersebut?
P: “Bagaimana perasaan Mbak bila mengingat hal tersebut?
P: “Apakah hal tersebut mempengaruhi kondisi fisik ibu? Tidurnya
bagaimana? Adakah perubahan nafsu makan ibu? Merasa pusing? Leher
tegang?
P: “Apa yang Mbak Y lakukan dengan kondisi tersebut?
P: “Apakah masalah ini mempengaruhi pergaulan, kegiatan kuliah atau
pekerjaan Mbak Y?
P: “Mbak jadi kurang bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
sering tidak konsentrasi dalam kuliah maupun dalam pekerjaan.”
P: “Untuk usia dewasa muda seperti Mbak Y saat ini, ada beberapa tugas
perkembangan yang seharusnya sudah Mbak Y lakukan yaitu antara lain:
menetapkan tujuan hidup, berinteraksi dengan banyak orang termasuk
lawan jenis, berperan serta/melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat,
memilih calon pasangan hidup, dan mempunyai pekerjaan. Jadi yang Mbak
Y alami saat ini yaitu takut untuk membangun suatu hubungan yang intim
dengan lawan jenis karena trauma kegagalan di masa lalu.

Sumber Koping
Personal Ability
P : “Baik, Mbak Y saya ingin tanya dulu, dari masalah-masalah yang tadi kita
sebutkan, apa yang Mbak Y sudah lakukan untuk mengatasinya?”
Social Support
P : “Siapa orang yang paling dekat dengan Mbak Y?”
P : “Baik, ibunya dan 2 sahabat Mbak Y ya? Apa yang ibu atau sahabat-
sahabat Mbak sudah lakukan terkait dengan masalah Mbak sekarang?”
P : “Baik, belum pernah ya, kalau begitu nanti saya juga akan bertemu dan
ngobrol-ngobrol sama keluarga ya.
P : “Kalau kader kesehatan? Apakah di tempat tinggal Mbak ini ada kader
kesehatan yang biasanya memberikan penyuluhan kesehatan atau
kegiatan lainnya dari puskesmas?”
(Observasi pula data-data objektif yang muncul saat wawancara).

Material Asset
P : “Apakah ada puskesmas di sekitar tempat tinggal Mbak Y?”
P: “Apakah Mbak Y punya asuransi kesehatan?”
P : Oo, ada puskesmas yang dekat dengan rumah dan ibu pernah berobat
kesana bila sakit.

Positive Belief
P : Apakah Mbak percaya pada diri Mbak bahwa Mbak bisa mengatasi
masalah yang Mbak alami sekarang?
P : Apakah Mbak Y percaya kalau Ners ... bisa membantu Mbak Y untuk
mengatasi masalah Mbak Y saat ini?
KERJA
“Saya membawa leaflet tentang perkembangan dewasa muda. Kita bahas
sama – sama tentang ciri perkembangan yang normal dan menyimpang.
baiklah, saya akan jelaskan cirinya.
Perkembangan dewasa muda yang normal adalah menjalin interaksi yang
akrab, mempunyai pacar atau sahabat, sudah bekerja, mempunyai
komitmen untuk bekerja dan berinteraksi, konsep diri yang jelas dan
realistis. ciri lainnya adalah mengetahui tujuan hidup dan menganggap
kehidupannya sosialnya bermakna.
Mari kita diskusikan.menurut Y apakah kemampuan Y sudah sesuai dengan
yang tertulis di leflet.sudah, sebagian ya?yang belum apa? oh, mempunyai
teman dekat?menurut saya sudah bagus lho. sudah bisa menghasilkan
uang sendiri. Apa yang membuat Y belum mempunyai sahabat atau teman
dekat?malas? Apa yang membuat F takut berinteraksi? menurut Y, apa
yang menarik dari Y? apa kelebihan/aspek positif yang dimiliki? menurut
Y apa kekurangan yang dimiliki? ya, betul. Setiap orang punya
kekurangan dan kelebihan. Jadi tidak ada yang sempurna dan tidak setiap
orang mempunyai perilaku seperti teman Y yang dulu itu. Ya kan supaya
mudah, bergaul saja dengan teman sekitar dulu, di rumah, di tempat kerja.
Setelah itu, baru bergaul dengan orang banyak lainnya. Apakah Y mau
mencoba?baiklah kalau begitu. Y coba dulu ya.”

TERMINASI
1. Evaluasi Respon
P: “Bagaimana perasaan Mbak Y setelah kita berbincang-bincang?’
2. Rencana Tindak Lanjut
P: “Baiklah nanti setelah ini, Mbak Y tolong ingat-ingat lagi mungkin
masih ada masalah lain lagi yang belum sempat Mbak Y cerikan
kepada saya.
3. Kontrak yang Akan Datang
P: “Bagaimana jika kita berbincang-bincang lagi besok tentang masalah
yang Mbak Y alami dan bagaimana cara untuk mengatasinya?
P: “Kira-kira jam berapa kita bisa ketemu? Di sini saja ya?
P: “Baik….sampai di sini dulu pertemuan kita saat ini, sampai ketemu
besok ya Mbak, Selamat sore…..”

Tindakan Spesialis
(Lihat SP terapi spesialis).

Anda mungkin juga menyukai