Disusun Oleh :
Rizky Trio Prasdika (2030020)
Disusun Oleh :
Rizky Trio Prasdika (2030020)
I. IDENTITAS
Inisial : Tn. T
Umur : 25 tahun
Alamat : Kedawung, Ngajum, Malang
Pendidikan : S1 Keperawatan
Agama : Islam
Status Perkawinan: Belum Kawin
Pekerjaan :-
Jenis Kelamin : Laki – Laki
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien sesuai dengan usianya , klien berpakaian rapi, bersih dan sopan.
Diagnosa keperawatan : -
2. Kesadaran
Klien tidak mengalami penurunan kesadaran atau compos mentis dengan GCS 4,5,6.
3. Disorientasi (waktu, tempat, orang)
Waktu : Baik, dibuktikan dengan saat ditanya. Mas, sekarang pagi atau malam? klien
menjawab “siang” , pada kenyataannya memang siang.
Orang : Baik, dibuktikan dengan saat ditanya. Mas, kita-kita ini siapa ? Klien menjawab
“ perawat”.
Tempat : Baik, dibuktikan dengan saat ditanya sekarang ini mas berada dimana? Dan
klien menjawab “di Rumah”.
Diagosa keperawatan : -
4. Aktivitas motorik
Klien beraktivitas sewajarnya sesuai kebutuhan.
Diagnosa keperawatan : -
5. Mood dan afek
Mood : Klien mangatakan dirinya merasa bahagian tanpa memiliki masalah hidup.
Afek : pasien menjawab dengan mimik wajah yang semangat dengan pandangan wajah ke
perawat
Diagnosa keperawatan : -
6. Persepsi sensorik
a.halusinasi
Pasien mengatakan tidak mengalami persepsi sensorik.
Diagnosa keperawatan : -
7. Proses pikir
Klien mengatakan mudah dan suka bergaul karena menurut klien, orang-orang sekitarnya
nantinya secara tidak langsung akan memberikan pembelajaran secara tidak langsung.
a. Arus piker : koheren
Klien berbicara dengan kalimat tersusun sempurna, mudah dimengerti.
b. Isi piker : ide yang terkait
Saat dilakukan pengkajian pasien memberi masukan masukan yang menurutnya benar
c. Bentuk pikir : realistik
Pasien berbicara sesuai dengan keadaan yang dialaminya.
Diagnosa keperawatan : -
8. Memori
- Memori jangka panjang : baik, dibuktikan dengan klien mengatakan pertama
masuk SMA pada tahun 2010
- Memori jangka pendek : baik, dibuktikan dengan klien mengatakan pertama
masuk kuliah pada tahun 2016
- Memori saat ini : baik, dibuktikan dengan klien mengatakan tadi pagi sarapan
menggunakan lauk telur dan sayur bening
Diagnosa Keperawatan : -
9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
a. Konsentrasi
Selama wawacaran berlangsung pasien mampu berkonsetrasi.
b. Berhitung
Pasien dapat berhitung dengan benar dan mampu menjawab pertanyaan 1 + 1 = 2, 2+2 =
4, 4+4=8
Diagnosa Keperawatan : -
10. Kemampuan Penilaian
Pasien mengatakan bahwa melukai orang lain adalah hal buruk dan tidak boleh
dilakukan.
Diagnosa Keperawatan : -
11. Daya Tilik Diri
Pasien tidak mengingkari penyakit yang di deritanya dan mau menerima dengan kondisi
yang di alami saat ini.
Diagonosa Keperawatan : -
12. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif selama wawancara, duduk dengan sopan dan tidak meninggalkan
tempat
Diagnosa keperawatan : -
Diagnosa Keperawatan: -
5. Pemeriksaan Fisik
Pasien tidak mengalami masalah saat dilakukan pemeriksaan fisik, anggota gerak normal,
pendengaran, penglihatan, dsb juga tidak memiliki masalah.
Diagnosa Keperawatan: -
Keterangan :
= Laki Laki
= Perempuan
= Pasien
= Cerai
= Serumah
Penjelasan :
Klien adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Klien tinggal serumah dengan adik dan
orangtuanya. Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa. Hubungan
klien dengan keluarga baik, komunikasi juga baik.
Diagnosa Keperawatan : -
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
Klien mengatakan saat dirumah orang terdekatnya adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Saat di rumah klien mengatakan sering bergaul dengan anak muda di desa. Klien juga
mau melakukan tugas menyapu dan mengepel rumah.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
Diagnosa keperawatan : -
2. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengaku beragama Islam, saat pasien disapa dengan salam “Assalamualaikum”
pasien menjawab “Waalaikumsalam”. Saat pasien ditanya siapa Tuhannya, pasien
mengatakan “Allah”
b. Kegiatan beribadah
Klien mengatakan setiap harinya melakukan sholat lima waktu.
Diagnosa keperawatan : -
Merasa Malu
Riwayat Penolakan
3. Fase Kerja
“Apakah keluhan dan harapan mas untuk saat ini?”
“Tiap orang memiliki harapan yang ingin dicapai, dan setiap orang pasti
memahami apa yang dapat menghambat diri”
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan mas setelah kita ngobrol dan sharing? mas
merasa senang tidak dengan sharing tadi?.”
b. Evaluasi objektif
“Coba ulangi cara untuk meningkatkan konsep diri yang tadi sudah kita
bicarakan mas!.”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau mas mengalami kesulitan atau kelupakan terkait sharing ini bisa
dicatat poin poinnya ya mas. Bagaimana kalau kita belajar cara yang
lain untuk meningkatkan konsep diri?.”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Mas, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya
merespon kondisi yang ada dan mengenali pikiran dan perasaa diri
sendiri mas?.”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau hari minggu tgl 22
November jam 10.00 WIB, bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya?
Sampai jumpa besok. Wassalamualaikum,……………
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS : Klien mengatakan ingin mengetahui cara yang baik dalam merespon
kondisi yang ada..
DO : Klien tampak tenang
2. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan konsep diri d.d mengekspresikan keinginannya
untuk meningkatkan konsep diri, serta menerima kelebihan dan
keterbatasan.
3. Tujuan
TUK 2 : Klien dapat memahami cara meningkatkan konsep diri
4. Intervensi Keperawatan
- Observasi keadaan emosional klien saat ini dan respon yang ditunjukan
diberbagai situasi.
- mendiskusikan terkait pikiran, perilaku, atau respon terhadap kondisi
serta memotivasi klien dalam meningkatkan kemampuaan belajar.
- Menganjurkan untuk mengenali pikiran dan perasaan tentang diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN.
a. Fase Orientasi :
Salam terapeutik : ” Selamat pagi, mas? Bagaimana kabarnya hari ini?
mas masih ingat dong dengan saya? mas sudah
mandi belum? Apakah mas sudah makan?.”
Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan mas hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang konsep diri, apakah mas bisa
menjelaskan kepada saya tentang konsep diri?”
Kontrak :
Topik : ”Sesuai dengan kontrak kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol
tentang cara merespon kondisi yang ada dan
mengenali tentang pikiran dan perasaan yang ada
pada diri.
Waktu : ”Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10
menit saja, bagaimana mas setuju?”
Tempat : ”Dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita ngobrol?
Bagaimana kalau disini saja? mas setuju?”
b. Fase kerja
”Kalau mas mengalami masalah atau kondisi baik itu hal yang positif
maupun negatif mas harus tetap tenang. fikirkan dampak yang akan
muncul saat mas merespon kondisi yang ada. Alangkah baiknya jika mas
mengelist kemungkinan yang akan terjadi jika mengambil keputusan A
dan kemungkinan yang akan terjadi jika mengambil keputusan B.”
”Cara yang kedua adalah mas mengenali pikiran dan perasaan tentang diri
mas sendiri. menuruti kata hati yang sekiranya memang yang terbaik buat
diri mas.”
c. Fase terminasi
Evaluasi subyektif : ”Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama.
Saya senang sekali mas bisa dan mau berbincang-
bincang denagan saya. Bagaimana perasaan mas
setelah kita berbincang-bincang?.”
Evaluasi obyektif : ”Jadi seperti yang mas katakan tadi, cara yang mas
pilih untuk menetukan konsep diri yaitu merespo
kondisi yang ada dengan baik serta memahami isi
hati dan pikiran mas.
Tindak lanjut : ”Nanti kalau mas mengalami kebingungan , mas
terus praktekkan cara yang telah saya ajarkan agar
mas dapat meningkatkan konsep diri”
Kontrak yang akan datang :
Topik : ”Bagaimana kalau rabu tanggal 25 november kita berbincang-
bincang lagi tentang cara meningkatkan konsep diri
dengan cara yang ketiga yaitu dengan cara
menyadari bahwa manusia itu unik dan melatih
kemampuan positif yang mas miliki.”
Waktu : ”Jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mas
setuju?”
Tempat :”rabu kita berbincang-bincang di sini atau ditempat lain?
Termakasih mas sudah berbincang-bincang dengan
saya. Sampai ketemu rabu pagi.”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS : Klien mengatakan ingin meningkatkan konsep diri
DO : Klien tenang
2. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan konsep diri d.d mengekspresikan keinginannya
untuk meningkatkan konsep diri, serta menerima kelebihan dan
keterbatasan.
3. Tujuan:
TUK 3 : Klien dapat mencoba meningkatkan konsep diri.
4. Intervensi Keperawatan
1. Mendiskusikan terkait pikiran, perilaku, atau respon terhadap kondisi.
2. Memotivasi klien dalam meningkatkan kemampuan belajar
3. Menganjurkan klien untuk mengenali pikiran, dan perasaan tentang
diri.
4. Menganjurkan klien untuk menyadari bahwa setiap manusia itu unik.
5. Melatih kemampuan positif diri yang klien miliki.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi :
Salam terapeutik : ” Selamat pagi, mas? Bagaimana kabar hari ini? Masih
ingat saya ? mas sudah mandi ? Apkah sudah makan ?
Evaluasi validasi : ”Mas tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya
hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat
dengan kesepakatan kita kemarin? apakah Mas
mempraktikkan cara meningkatkan konsep diri yang
pertama, dan kedua yang kemarin kita praktekkan
bersama?
Kontrak
Topik : ”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-
bincang menyadari bahwa manusia itu unik dan
melatih kemampuan positif yang mas miliki.”
Tempat : ”Dimana tempat yang menurut Mas cocok untuk kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalu di ruang ini
saja? Mas setuju?”
Waktu : ”Kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana
Mas setuju?”
2. Fase Kerja
”Setiap orang memiliki keunikan sendiri mas,, dia bisa ini, kita bisanya ini
dsb. Dan kita harus menyadari itu semua, bisa menerima hal itu semua
agar kita bisa mensyukuri yang ada mas. Kemudian disisi lain pasti setiap
orang memiliki kemampuan positif sendiri sendiri. Mas pun juga gtu, pasti
memiliki kemampuan positif yang bisa diasah dan dikembangkan.”
3. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif : ”Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama,
saya senag sekali Mas mau berbincang-bincang
dengan saya. Bagaimana perasaan mas setelah
berbincang-bincang?”
Evaluasi obyektif : ”Coba mas jelaskan lagi hal apa yang dapat membantu
meningkatkan konsep diri tadi?
Tindak lanjut : ”Tolong nanti mas terapkan dikehidupan sehari hari ya
mas.”
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA