Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA SEPANJANG RENTANG

KEHIDUPAN PADA USIA SEKOLAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan


Kesehatan Jiwa 1

Dosen: Imam Abidin, S. Kep., Ners

Disusun:

Ananda Ega Meliyanti 191FK03006


Neneng Andini Fujiyanti 191FK03009
Rifania Alfionita 191FK03010

Kelas:

2A Kecil Keperawatan

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan
Sehat Jiwa Sepanjang Rentang Kehidupan Pada Usia Sekolah dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas tepat pada
Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Imam Abidin, S. Kep.,
Ners Kep selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa 1 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 3

2.1 Pengertian Anak Usia Sekolah .......................................................................... 3

2.2 Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah..................................................... 3

2.3 Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) ................................... 4

2.4 Kesehatan Jiwa .................................................................................................. 5

2.5 Tanda dan Gejala............................................................................................... 5

2.6 Pengkajian Pada Usia Anak Sekolah ................................................................ 6

2.7 Tujuan Asuhan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah ................................... 8

2.8 Rencana Tindakan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah ............................. 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 11

3.1 Saran................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fase usia sekolah adalah fase anak mulai membentuk kepribadiannya,
mengembangkan rass individualism serta mulai mengembangkan
kemandiriannya. Anak yang terlalu dilindungi cenderung berperilaku
tergantung terhadap orang lain, hal ini disebabkan oleh adanya perasaan ragu
ragu dan malu yang dialaminya dalam menjalankan aktifitasnya

Clausen mengatakan bahwa orang yang sehat jiwa adalah orang yang
dapat mencegah gangguan mental akibat berbagai stressor, serta dipengaruhi
oleh besar kecilnya stressor, intensitas, makna, budaya, kepercayaan, agama
dan sebgainya.

Kemampuan emosional anak sudah ada sejak lahir, bahkan berlangsung


sejak dalam kandungan. Dengan demikian, sebenarnya setiap individu
memiliki emosi dasar. Namun seiring dengan bertambahnya usia anak,
perkembangan emosinya akan sangat tergantung dari interaksinya dengan
orang lain. Artinya, emosi yang merupakan proses mental ini akan berkembang
tergantung dari proses belajar dengan lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Dari Anak Usia Sekolah?
2. Bagaimana Perkembangan Kognitifnya?
3. Apa Saja Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah?
4. Apa Pengertian Dari Kesehatan Jiwa?
5. Apa Saja Tanda Dan Gejalanya?
6. Bagaimana Pengkajian Pada Usia Sekolah?
7. Apa Tujuan Dari Asuhan Keperawan Pada Anak Usia Sekolah?
8. Apa Saja Rencana Tindakan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Anak Usia Sekolah
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Kognitifnya
3. Untuk Mengetahui Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah
4. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Kesehatan Jiwa
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Tanda Dan Gejalanya
6. Untuk Mengetahui Pengkajian Pada Usia Sekolah
7. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Asuhan Keperawan Pada Anak Usia
Sekolah
8. Untuk Mengetahui Rencana Tindakan Keperawatan Pada Anak Usia
Sekolah

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Anak Usia Sekolah


Anak usia antara 6-12 tahun, periode ini kadang disebut sebagai masa anak-
anak pertengahan atau masa laten, masa untuk mempunyai tantangan baru.
Kekuatan kognitif untuk memikirkan banyak faktor secara simultan
memberikan kemampuan pada anak-anak usia sekolah untuk mengevaluasi diri
sendiri dan merasakan evaluasi teman- temannya.

Menurut Wong (2008), anak usia sekolah akan menjadi pengalaman inti
anak. Periode ini anak-anak mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri
dalam hubungan dengan orangtua mereka, teman sebaya, dan orang lain.

Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia sekolah adalah anak usia 6-


12 tahun. Perkembangan kemampuan psikososial anak usia sekolah adalah
kemampuan menghasilkan karya, berinteraksi dan berprestasi dalam belajar.
Jika anak sekolah tidak mampu mencapai perkembangan maka anak sekolah
akan mengalami rendah diri/minder.

2.2 Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah


Perubahan kognitif pada anak usia sekolah adalah pada kemampuan untuk
berpikir dengan cara logis tentang disini dan saat ini, bukan tentang hal yang
bersifat abstraksi. Pemikiran anak usia sekolah tidak lagi di dominasi oleh
persepsinya dan sekaligus kemampuan untuk memahami dunia secara luas.
Perkembangan kognitif Piaget terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1) Concrete operational (7-11 tahun)


Fase ini, pemikiran meningkat atau bertambah logis dan koheren.
Anak mampu mengklasifikasi benda dan perintah dan menyelesaikan
masalah secara konkret dan sistematis berdasarkan apa yang mereka
terima dari lingkungannya. Kemampuan berfikir anak sudah rasional,

3
imajinatif, dan dapat menggali objek atau situai yang lebih banyak untuk
memechkan masalah. Anak sudah dapat berfikir konsep tentang waktu
dan mengingat kejadian yang lalu serta menyadari kegiatan yang
dilakukan berulang-ulang, tetapi pemahamannya belum mendalam,
selanjutnya akan semakin berkembang di akhir usia sekolah atau awal
remaja
2) Formal operation (11-15 tahun)
Tahapan ini ditunjukkan dengan karakteristik kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan dan kemampuan untuk fleksibel
terhadap lingkungannya. Anak remaja dapat berfikir dengan pola yang
abstrak menggunakan tanda atau simbol dan manggambarka
kesimpulan yang logis. Mereka dapat membuat dugaan dan mengujinya
dengan pemikiran yang abstrak, teoritis, dan filosofis. Pola berfikir logis
membuat mereka mampu berfikir tentang apa yang orang lain juga
memikirkannya dan berfikir untuk memecahkan masalah

2.3 Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah (6-12 tahun)


1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang
umum
2. Membentuk sikap sehat mengenai dirinya sendiri
3. Belajar bergaul dan menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan keterampilan dasar: membaca, menulis, dan berhitung
6. Mengembangkan pengertian atau konsep yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari
7. Mengembangkan hati nurani, nilai moral, tata dan tingkatan nilai sosial
8. Memperoleh kebebasan pribadi
9. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-
lembaga

4
2.4 Kesehatan Jiwa

Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan


fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Makna
kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan
memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam
hubungannya dengan manusia lain

Karl Menninger mendefinisikan orang yang sehat jiwanya adalah orang


yang mempunyai kemampuan untuk meyesuaikan diri pada lingkungan, serta
berintegrasi dan berinteraksi dengan baik, tepat dan bahagia.

Michael Kirk Patrick mendefinisikan orang yang sehat jiwa adalah orang
yang bebas dari gejala gangguan psikis, serta dapat berfungsi optimal sesuai
apa yang ada padanya.

2.5 Tanda dan Gejala


Subjektif:

1. Menyebutkan nama dan jenis kelamin


2. Menjelaskan nama dan fungsi benda
3. Membaca doa
4. Mengungkapkan perasaan marah, senang, takut dan sedih
5. Menyampaikan pendapat dan keinginan, puas dengan keberhasilan
6. Menceritakan kebaikan dan mengungkapkan kesalahan

Objektif:

1. Membaca, menulis, berhitung


2. Mempunyai prestasi akademik
3. Mempunyai teman sebaya

5
2.6 Pengkajian Pada Usia Anak Sekolah
Pengkajian pada usia anak menggunakan pendekatan biopsikososial
termasuk di dalamnya perkembangan biologis, penyakit, karakteristik kognitif
dan kepribadian, budaya serta lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial. Tujuan
dari pengkajian ini adalah untuk menentukan kondisi emosional, kognitif,
social dan perkembangan Bahasa anak serta mengidentifikasi hubungannya di
dalam anggota keluarga, sekolah dan lingkungan sosial.

Bagian dari Pengkajian sehat jiwa yang dapat dilakukan:


1. Wawancara keluarga:
Tentukan masalah, riwayat keluarga dan perkembangan
(genogram), kondisi kesehatan jiwa dan fisik orang tua, serta interaksi
keluarga
2. Wawancara dengan anak:
a) Status kesehatan jiwa:
 Apakah anak memiliki masalah?
 Tanyakan tentang kekhawatiran, ketakutan, suasana hati
(termasuk perasaan sedih dan ide bunuh diri), ekspresi marah,
tidur, selera makan, kebiasaan, obsesi, pelecahan seksual dan
fisik, halusinasi pendengaran dan waham
b) Kaji Perkembangan kesadaran dan nilai, minat, hobi dan bakat
c) Lengkapi wawancara dengan bermain dan menggambar (minta anak
untuk menggambarkan orang/keluarga/mimpi)
d) Lakukan pemeriksaan fisik termasuk pengkajian penggunaan tangan,
koordinasi motoric atau kejanggalan.
e) Pemeriksaan lainnya:
1. Sekolah: Kaji pengalaman sekolah, pertemanan bermain,
menggoda, bullying, dan tingkat kemampuan fungsi akademik

6
2. Tes Psikologis (contoh: IQ profil)
Jika ada masalah dengan proses belajar, perkembangan yang
tertunda atau tidak sesuai, gangguan kognitif atau persepsi.
3. Tes Laboratorium (contoh: Analisa Kromosom)
Jika ada kemungkinan masalah yang berhubungan dengan
biologis seperti fragile X syndrome atau penyakit tiroid.
Neuroimaging da electroencephalogram: Jika berkaitan
dengan gangguan neurologis seperti epilepsi
3. Area Utama Pengkajian Sehat jiwa pada tahapan usia ini:
Mengembangkan hubungan terapuetik dengan anak dimulai saat
proses pengkajian.
a. Riwayat perkembangan
Termasuk di dalamnya informasi demografi, gambaran masalah yang
ada saat ini, identifikasi stressor yang terjadi di dalam keluarga atau
rumah dan riwayat anak saat prenatal, neonatal, tahun pertama
setelah kelahiran termasuk didalamnya sejarah perkembangannya.
Perilaku anak secara umum, perilaku seksual serta ciri
kepribadiannya yang lalu dan saat ini juga harus di kaji. Kemudian
apakah anak terlihat pemalu, penakut, tidak bersahabat, murung
b. Riwayat keluarga
Informasi tentang seluruh anggota keluarga dari anak tersebut. Hal
ini akan memberikan pemahaman tentang permasalahan yang terjadi
pada anak. Data tentang diagnosis kesehatan jiwa dari anggota
keluarganya, fungsi sosial dan psikologis merupakan kunci untuk
menentukan sumber daya anak tersebut.
c. Stress dan riwayat trauma pada anak:
Merupakan data penting untuk melihat kondisinya saat ini ketika
ketiadaan pelaku rawat, pengabaian, atau penelantaraan,
penganiayaan secara fisik, seksual atau emosional, penempatan di
rumah penampungan atau perpisahan atau perceraian orang tua.

7
2.7 Tujuan Asuhan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah
1. Kognitif, anak mampu :
a. Mengembangkan kecerdasan
b. Memahami nilai-nilai normal
c. Mempelajari pelajaran sekolah
d. Menyelesaikan tugas sekolah
e. Beradaptasi
f. Memiliki rasa bersahabat dan bersaing
g. Senang berkelompok
2. Psikomotor, anak mampu:
a. Mempertahankan Kesehatan fisik
b. Melakukan kegiatan fisik sesuai usianya
c. Melakukan hobi
d. Menyelesaikan kegiatan rumah tangga yang sederhana
3. Afektif, anak mampu :
a. Mengekspresikan perasaan
b. Mengungkapkan kesalahan
c. Merasakan Bahagia terhadap kebaikan kebaikan yang pernah
dilakukan
d. Merasakan kepuasan terhadap keberhasilan yang dicapai

2.8 Rencana Tindakan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah


Tindakan keperawatan ners:

1. Bantu anak mengembangkan kecerdasan : mendiskusikan kelebihan


dan kemampuan anak, menjelaskan dan melatih keterampilan, memberi
bacaan dan permainan yang meningkatkan kemampuan, melibatkan
anak dalam pekerjaan rumah tangga sederhana, latih anak sesuai
dengan pelajaran di sekolah dan kembangkan hobi yang dimiliki anak.
2. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral : terapkan nilai agama
dan budaya positif pada anak.

8
3. Latih anak mengembangkan keterampilan social : beri waktu anak
untuk bermain di luar rumah Bersama teman dan kelompoknya,
motivasi anak untuk mengikuti perlombaan untuk belajar bersaing dan
bersahabat, latih anak berinteraksi dengan orang lain.
4. Latih kedisiplinan pada anak, bombing anak saat menonton televisi,
membaca buku cerita, bermain gadjet, dan menilai manfaatnya.
5. Ajarkan keberdihan diri.
6. Beri pujian pada pencapaian anak

Tindakan pada keluarga :

Tindakan keperawatan ners : Tindakan keperawatan ners pada keluarga


diberikan kepada orangtua dan pengasuh (care giver) dari anak sekolah,
kegiatannya yaitu :

1. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai anak sekolah


2. Latih cara memfasilitasi anak sekolah untuk berkarya, produktif,
kompeten, dan berhasil dalam belajar
3. Ajarkan cara mendorong anak berkarya: mendiskusikan keberhasilan,
jalan keluar kegagalan, damping dan beri semangat, serta pujian
4. Ciptakan suasana keluarga yang mendukung anak berkarya dengan
memberi motivasi positif
5. Latih keluarga mendampingi anak sekolah :
a. Belajar, mengerjakan tugas sekolah dengan gembira dan semangat
b. Memberi tugas rumah tangga yang disukai anak sekolah
c. Memfasilitasi bermain dengan kelompok sebaya
6. Menyepakati waktu penggunaan smartphone dan media social
7. Diskusikan tanda penyimpangan dan cara mengatasinya serta
pelayanan Kesehatan

Tindakan Pada Kelompok

1. Tindakan keperawatan ners : edukasi kelompok anak sekolah dan


kelompok orang tua

9
2. Tindakan keperawatam spesialis : terapi kelompok terapeutik anak
sekolah
a. Sesi 1 : Stimulasi Perkembangan Aspek Motoric
b. Sesi 2 : Stimulasi Perkembangan Aspek Kognitif Dan Bahasa
c. Sesi 3 : Stimulasi Perkembangan Aspek Emosional Dan
Kepribadian
d. Sesi 4 : Stimulasi Perkembangan Aspek Moral Dan Spiritual
e. Sesi 5 : Stimulasi Perkembangan Aspekp Psikososial
f. Sesi 6 : Monitoring Dan Evaluasi Pengalaman Dan Manfaat Latihan

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
anak usia sekolah akan menjadi pengalaman inti anak. Periode ini anak-anak
mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan
orangtua mereka, teman sebaya, dan orang lain. . Pemikiran anak usia sekolah
tidak lagi di dominasi oleh persepsinya dan sekaligus kemampuan untuk
memahami dunia secara luas. Perkembangan kognitif Piaget terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu: Concrete operational (7-11 tahun), Formal operation
(11-15 tahun)

Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan


fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.

Tanda subjektif misalnya seperti menyebutkan nama dan jenis kelamin,


menjelaskan nama dan fungsi benda. Tanda objektif misalnya seperti
membaca, menulis, berhitung, mempunyai prestasi akademik

3.2 Saran
Dari makalah yang kami buat mungkin terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, untuk lebih memperdalam pengetahuan maka kami meminta kritik
dan saran dari pembaca

11
DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, S. (2018). Masalah Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) di
Wilayah Binaan Puskesmas Padang Bulan Medan. 39–38.

Keliat, Budi Anna, dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : ECG

Gail W. Stuart. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Edisi Indonesia. Jakarta : Elsevier.

12

Anda mungkin juga menyukai