Anda di halaman 1dari 17

Makalah Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Bayi

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I

Disusun Oleh Kelompok 2 :

IRVA NURFADILA NIM. AK.118083

RIFKI AFDILAH FAZRI NIM. AK 118145

VERA VIANA NIM. AK 118196

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, yang

telah memberikan Rahmat dan Nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “ Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Bayi ”untuk memenuhi tugas mata kuliah

Keperawatan Jiwa.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada

Dosen yang bersangkutan dan juga kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian

makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran yangsifatnya membangun sangat diharapkan dan semoga makalah ini dapat

menambah pemahaman dan wawasan pembaca tentang Asuhan Keperawatan Jiwa.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................2

C. TUJUAN...................................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................................3

A. PENGERTIAN MASA BAYI...................................................................................................3

B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI...............................................4

C. CIRI- CIRI MASA BAYI..........................................................................................................7

D. TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI.............................................................................7

BAB III ASUHAN KEPERAWATANSEHAT JIWA PADA BAYI ( 0-18 Bulan ).............................8

A. PENGKAJIAN..........................................................................................................................8

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN...............................................................................................9

C. ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................................................9

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................13

A. KESIMPULAN.......................................................................................................................13

B. SARAN...................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa bayi merupakan masa awal kehidupan manusia. Perkembangan masa bayi
sangat mempengaruhi dasar dari perilaku individu di kehidupan selanjutnya. Untuk itu
sangat perlu diperhatikan, sehingga selain penulis menyampaikan tugas yang menjadi
amanah dosen, penulis berkesempatan untuk mengetahui perkembangan sosio-emosional
yang dalam hal ini sangat bermanfaat bagi kita semua.
Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan rasa
senang-nyaman berdekatan dengan orang yang dikenal, usia 4-7 bulan memberikan
respon emosional terhadap kontak sosial, dan usia 9-10 bulan mulai lepas dari
pengasuhnya karena sudah dapat merangkak atau meraih sesuatu. Usia 1 tahun tampak
interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya dan usia 2 tahun mulai mengikuti
perbuatan.
Adanya gangguan psikososial ini kemungkinan dapat memperkirakan apakah anak
akan cendrung menjadi pendiam atau hiperaktif. Adanya gangguan ini perlu mendapatkan
perhatian orang tua, karena biasanya berhubungan dengan gangguan lainnya seperti
hiperaktif dengan terlambat bicara.
Dalam perkembangan psikososial, khususnya pada masa bayi, memiliki hubungan
dengan perihal keterikatan (attachment), perkembangan psikososial, temperamen,
perkembangan rasa percaya, dan emosi.
Menurut Erik Erikson (1968), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan) kehidupan
ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa tidak percaya. Erikson
meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila mereka diasuh dengan cara yang
konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan
yang baik. Gagasannya tersebut banyak persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang
keterikatan yang aman (secure attachment).

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Bayi ?
2. Bagaimana Karakteristik Perkembangan Masa Bayi ?
3. Apa Saja Ciri Ciri Masa Bayi?
4. Bagaimana Tugas Perkembangan Masa Bayi?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi ( 0-18 Bulan ) ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Bayi.
2. Mengetahui Karakteristik Perkembangan Masa Bayi.
3. Mengetahui Ciri Ciri Masa Bayi.
4. MengetahuiTugas Perkembangan Masa Bayi.
5. Mengetahui Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi ( 0-18 Bulan ).

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN MASA BAYI


Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama
setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering
dianggap masa bayi baru lahir, label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya
dengan periode postnatal yang pada masa ini ditandai dengan keadaan sangat tidak
berdaya. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2
tahun pertama ini dengan menyebutnya periode vital,karena kondisi fisik dan psikologi
bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-
angsur agak menurun. Akan tetapi,tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat
menghilang dan bayi menjadi mandiri, tetapi setiap hari,setiap minggu,setiap bulan,bayi
semakin mandiri,sehingga saat masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi
seorang manusia yang berbeda dengan masa bayi. Oleh karena itulah ”bayi” banyak
ditafsirkan sebagia individu tidak berdaya,maka semakin umum orang menamkan masa
bayi selama 2 tahun itu sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah
bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri.
Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama kehidupan
saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan selanjutnya. Beberapa
hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya
dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu yang banyak memberikan waktu
baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat dipercayai. Pada kesempatan
kedua ini, anak mengatasi rasa tidak percaya sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang
meninggalkan masa bayi dengan rasa percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat
memiliki rasa tidak percaya, yang mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian
kedua orang tuanya. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh
tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.(Aziz Alimul Hidayat : 2008).

3
B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

1. Perkembangan refleks
Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut reflek. Reflek
adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkordinasi sebagai
reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri
terhadap lingkungannya.
a. Reflek menghisap dan mencari
Bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan
di mulutnya. Jika bayi menemukan puting susu ibu,maka ia akan menghisap
secara kuat dan berirama tanpa belajar lebih dahulu. Reflek mencari dan
menghisap akan menghilang setelah bayi berusia kira-kira 3 sampai 4 bulan.
Kemudian pada usia 1 tahun reflek menghisap menyatu dan diperluas dengan
aktivitas makan yang di sengaja.
1) Reflek moro
Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru
lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkan.
Reflek moro ini juga merupakan suatu upaya umempertahankan
hidup. Oleh karena itu,reflek tersebut merupakan hal yang normal
bagi semua bayi yang baru lahir. Respon ini akan menghilang ketiaka
bayi mendekati usia 6 bulan.
2) Reflek menggenggam (grassping reflex)
Refleks menggengam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak
tangan bayi dan bayi akan merespon dengan cara menggengam
dengan kuat. Reflek menggengam merupakan langkah awal bayi
untuk lebih memudahkan melakukan aktivitas menggengam
selanjutnya yang lebih disengaja. Reflek menggengam ini akan
berkurang pada bulan ke-3.
b. Kemampuan merangkak
Diartikan sebagai keterampilan bergerak maju dengan tangan dan kaki
sambil mengangkat badan dari dasar tempat menelungkup. Dengan
tercapainya kemampuan merangkak si bayi mulai bereksplorasi menjelajahi
tempat bermain dan rumahnya sambil memperkukuh otot-ototnya.

4
c. Kemampuan duduk
Bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak bagi kepala,tubuh dan
kedua belah tangan. Dengan fasilitas kebebasan ini,bayi bisa memperhatikan
gerakan-gerakan tangan dan jari-jari sambil memanipulasikan kepalanya.
d. Kemampuan diri dan berjalan
Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan keterampilan
khas manusiawi.
e. Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari,walaupun ada beberapa
bayi yang rata-rata tidurnya lebih sedikit,yaitu sekitar 10-11 jam perhari.
f. Pola makan dan minum
Perkembangan fisik bayi bergantung pada makanan yang baik selama 2
tahun pertama. Bayi yang membutukan makanan yang mengandung sejumlah
protein,kalori,vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 6 bulan pertama ASI
merupakan sumber makanan dan sumber energi yang utama,karena ASI adalah
susu yang bersih dan dapat dicerna,serta mengandung zat antibodi bagi bayi.
g. Pola buang air
Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk
keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemapuan untuk
mengendalikan buang air ini sangat bergantung pada kematangan otot dan
motivasi yang dimiliki. Pengendalian buang air kecil dimulai pada usia 15-16
bulan,tetapi sampai akhir masa bayi pengendalian buang air kecil ini belum
sempurna (Hurlock,1994)
h. Perkembangan Inteligensi
Menurut Piaget,dilihat dari perkembangan kognitif,pada usia bayi ini
berada pada periode sensorimotorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada
di lingkungannya melalui sistem pengindraan (pengelihatan dan pendengaran)
dan gerakan motoriknya.
i. Perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara
gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak. Beberapa tahapan perkembangan
emosi pada bayi secara umum adalah :
1) Usia 2 bulan pertama

5
Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran,senang,kejijikan dan
kesukaran. Bayi pada usia ini juga menunjukkan minatnya yang
meningkat terhadap berbagai orang dan benda-benda di sekitarnya.
2) Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan
kesenangannya terhadap orang tua,terutama ibunya.
3) Usia 3 -10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang
sederhana,seperti ‘memberi dan menerima’.
4) Usia tahun ke 2
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar,anak yang normal
seringkali menuntun tangan ibunya ketempat penimpanan makanan
misalnya lemari makanan (kulkas).
j. Perkembangan bahasa
Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami
perkembangan setelah kelahirannya.
k. Perkembangan moral
Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh
dorongan naluriah belaka. Oleh karena itu,tingkah laku anak belum bisa dinilai
sebagai tingkah laku bermoral atau tidak bermoral. Dengan melihat
kecenderungan perilaku anak tersebut, maka untuk menanamkan konsep-
konsep moral pada anak,sebaiknya dilakukan hal-hal sebagi berikut:

1. Berilah pujian,ganjaran atas sesuatu yang menyenagkan anak


(seperti mencium,dipeluk dan diberi kata-kata pujian) apabila dia
melakukan perbuatan baik. 
2. Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perasaan tidak
senang apabila dia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman
tersebut akan menjadi hukuman bagi anak untuk tidak mengulangi
perbuatan yang tidak baik itu.

C. CIRI- CIRI MASA BAYI

6
a. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya.
b. Masa bayi adalah masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
c. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
d. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
e. Masa bayi adalah permulaan sosialisasi.
f. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran sexs.
g. Masa bayi adalah masa yang menarik
h. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas

D. TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI

a. Belajar berjalan. Terjadi pada usia antara 9-15 bulan.  Pada usia ini tualang kaki,otot
dan susunan sarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
b. Belajar memakan makanan padat, Hal ini terjadi pada tahun kedua. Sistem alat-alat
pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal
tersebut.
c. Belajar berbicara, Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya
kepada orang lain dengan perantara suara itu.
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar, Tugas ini dilakukan pada tempat dan
waktu yang sesuai dengan norma masyarakat. Untuk memberikan pendidikan
kebersihan kepada nak usia dibawah 4 tahun,cukup dengan pembiasaan saja,yaitu
setiap kali mau buang air,bawalah anak ke kamar mandi tanpa banyak memberikan
penerangan kepadanya.
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Agar pengenalan terhadap jenis kelamin
berjalan normal,maka orang tua perlu meperlakukan ankanya,baik dalam memberikan
alat mainan,pakaian,maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis kelamin anak
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Dalam proses mencapai kestabilan
jasmaniah ini,orang tua perlu memberikan perawatan yang intensif,baik menyangkut
emberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
g. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua,saudara dan orang lain.

BAB III

7
ASUHAN KEPERAWATAN
SEHAT JIWA PADA BAYI ( 0-18 Bulan )

A. PENGKAJIAN
Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan bayi,
ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diawali dengan
kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan psikososial
berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Bila rasa percaya tidak terpenuhi
maka akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya diri dan setelah besar ia
menjadi orang yang mudah curiga dan tidak menjalin hubungan baru.

Karakteristik Perilaku : 

Target Prilaku bayi


perkembangan
Perkembanngan 1. Tidak langsung menagis saat bertemu dengan orang lain
yang normal : - Menolak saat digendong oleh orang yang tak
berkembangnya rasa dikenalnya
percaya - Menangis saat digendong oleh orang yang tak
dikenalnya
- Menangis saat tidak nyaman (basah, lapar, haus,
sakit, panas)
- Bereaksi senang saat ibunya datang menghampiri
- Menangis saat ditinggalkan ibunya
- Memperhatikan/memandang ayah ibunya/ orang
yang mengajaknya bicara
- Mencari suara ibu/orang lain yang memasnggil
namanya
Penyimpangan - Menangis menjerit-jerit saat ditinggal ibunya
perkembangan : - Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya
berkembangnya rasa - Tidak mudah berhubungan dengan orang lain
tidak percaya - Menangis Berkepanjangan
- Agitasi yang berlebihan

8
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

POTENSIAL (NORMAL) RESIKO (PENYIMPANGAN)


Berkembangnya rasa percaya Resiko berkembangnya rasa tidak
kepercayaan
  
C. ASUHAN KEPERAWATAN

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


O KEPERAWATAN
1. Perkembangan - Menjelaskan - Jelaskan pengertian
yang normal : rasa perilaku yang perkembangan psikososial,
percaya menggambarkan karakteristik perilaku bayi yang
perkembangan yang normal dan menyimpang
normal dan - Jelaskan cara memupuk rasa
menyimpang. percaya bayi pada ibu/keluarga
- Menjelaskan cara - Panggil bayi sesuai
menstimulasi namanya 
perekembangan - Berespon secara konsisten
awalnya. terhadap kebutuhan bayi
- Mendemostrasikan - Susui segera saat bayi
cara menstimulasi menangis 
perkembangan - Ganti popok/ celana bila
anaknya. basah atau kotor
- Merencanakan - Lindungi dari bahaya
tindakan jatuh
menstimulasi - Kurangi stres bayi dengan
perkembangan cara : rawat bayi dengan
anaknya. kasih sayang, memeluk,
menggendong, mengeloni
dengan tulus dan sepenuh
hati.
- Memberikan lingkungan

9
yang aman dan nyaman
bagi bayiMengajak bayi
bermain 
- Mengajak bayi bicara saat
sedang merawat bayi 
- Segera membawa ke
pelayanan kesehatan
terdekat bila terdapat
masalah kesehatan (sakit)
- Demonstrasikan cara memupuk
rasa percaya bayi
- Rencanakan tindakkan untuk
memupuk rasa percaya bayi
2. Penyimpangan - Merasa aman dan - Informasikan penyebab rasa
perekmbangan : nyaman tidak percaya bayi
rasa tidak percaya - Dapat - Ajarkan cara menjalin
mengambang kan hubungan saling percaya
rasa percaya dengan bayi :  
- Memenuhi kebutuhan
dasar : makan, minum,
kebersihan, BAB/BAK,
istirahat/tidur, bermain 
- Memenuhi rasa aman dan
nyaman : melindungi bayi
dari rasa sakit, panas, cedera
(jatuh, tidak membiarkan
sendirian,berikan kasih
sayang)
- Segera membawa ke
pelayanan kesehatan saat
sakit.l
Kj
N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN

10
1. Perkembangan - Menjelaskan pengertian S : Ibu mengatakan
yang normal : rasa perkembangan psikososial, bahwa ibu
percaya karakteristik perilaku bayi yang memahami cara
normal dan menyimpang memupuk rasa
- Menjelaskan cara memupuk rasa percaya bayi.
percaya bayi pada ibu/keluarga O : Ibu tampak
- Memaanggil bayi sesuai antusias saat perawat
namanya  mendemonstrasikan
- Merespon secara konsisten cara memupuk rasa
terhadap kebutuhan bayi percaya bayi.
- Menyusui segera saat bayi A: Dapat
menangis  mempertahankan
- Mengganti popok/ celana bila kondisi
basah atau kotor perkembangan
- menliindungi dari bahaya jatuh normal : Rasa
- Mengurangi stres bayi dengan percaya diri bayi
cara : Merawat bayi dengan P: Lanjut Sp 2
kasih sayang, memeluk,
menggendong dengan tulus
dan sepenuh hati.
- Memberikan lingkungan yang
aman dan nyaman bagi
bayiMengajak bayi bermain 
- Mengajak bayi bicara saat
sedang merawat bayi 
- Membawa ke pelayanan
kesehatan terdekat bila
terdapat masalah kesehatan
(sakit)
- Mendemonstrasikan cara memupuk
rasa percaya bayi
- Merencanakan tindakkan untuk
memupuk rasa percaya bayi
2. Penyimpangan - Menginformasikan penyebab rasa S : Ibu mengatakan

11
perekmbangan : tidak percaya bayi bahwa sebelumnya
rasa tidak percaya - Mengajarkan cara menjalin tidak mengetahui
hubungan saling percaya dengan penyebab rasa tidak
bayi :   percaya pada bayi
- Memenuhi kebutuhan dasar : O : Ibu tampak
makan, minum, kebersihan, memahami apa yang
BAB/BAK, istirahat/tidur, disampaikan oleh
bermain  perawat.
- Memenuhi rasa aman dan A : Penyimpangan
nyaman : melindungi bayi dari Perkembangan : Rasa
rasa sakit, panas, cedera (jatuh, Tidak Percaya
tidak membiarkan Masih Ada
sendirian,berikan kasih sayang) P : Lanjutkan SP 2
- Membawa ke pelayanan
kesehatan saat sakit.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Meskipun masa bayi sering dianggap masa bayi baru lahir,label masa bayi akan
digunakan untuk membedakannya dengan periode postnatal yang pada masa ini ditandai
dengan keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi

12
periode masa bayi dalam 2 tahun pertama ini dengan menyebutnya periode vital,karena
kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk perkembangan dan
pertumbuhan selanjutnya.

B. SARAN
Bagi keluarga Hendaknya keluarga selalu memantau dan mengontrol
perkembangan bayi khususnya perkembangan psikososial karena pola perkembangan
psikososial sangatlah berpengaruh terhadap pola perkembangan bayi selanjutnya dalam
melakukan orientasi dan komunikasi terhadap orang lain dan dunia luar, dan untuk
perawat sebaiknya harus memahami dan mengerti secara teoritis mengenai perkembangan
psikososiak bayi karena ini sangat penting dan berpengaruh terhadap bagaimana cara
perawat dalam melakukan komunikasi kepada bayi pada saat akan melakukan tindakan
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT Refika
Aditama

13
Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Salemba
Medika

Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas


Indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai