Kasus :
1. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : An.Y (perempuan)
Umur : 14 Tahun
Pendidikan : SMP
Alamat :-
agama : islam
No. CM :-
Tanggal MRS : 23 sepetember 2019
Tanggal pengkajian : 24 september 2019
Alamat :-
Penanggun jawab : orang tua
E. Psikososial
1. Genogram : -
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : perubahan tonus sfingter
b. Ideal diri :-
c. Peran diri : -
d. Identitas diri : -
e. Harga diri : klien mengatakan malu,takut,merasa bersalah dan tidak berharga
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti : orang tua
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien mengalami penurunan
prestasi akademik di sekolahnya
c. Hubungan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak mau bergaul dan berinteraksi dengan teman – temannya,takut bertemu
dengan orang tidak dikenalnya
4. Spiritual : -
Spiritual :
F. Status mental
1. Penampilan :
masalah klien :
2. Pembicaraan :
3. Aktavitas motoric : -
4. Alam perasaan :
sedih
5. Afek :
6. Intoleransi selama wawancara :
7. Persepsi : -
8. Proses pikir :
a. Isi pikir
Rendah diri : klien mengatakan malu,takut dan tidak berharga
b. Arus pikir
Tidak terkaji
9. Memori :
10. Tingkat kosentrasi dan berhitung : -
11. Daya titik di : -
ANALISA DATA
1. DS : Sindrom trauma
klien mengatakan takut,terutama orang perkosaan
yang tidak dikenalnya dan malu
DO :
.Pemeriksaan fisik terdapat perubahan
tonus sfingter,riwayat kekerasan
seksual
.
DO :
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Sindrom trauma perkosaan
2. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
3. Gangguan pola tidur
4. Koping keluarga tidak efektif
3.INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut Videbeck (2008), Townsend (1998), dan Doenges et.al (2007), intervensi
keperawatan yang dapat dirumuskan untuk mengatasi diagnosa keperawatan diatas antara
lain :
Tujuan :
a. Tujuan jangka pendek : Luka fisik anak akan sembuh tanpa komplikasi
b. Tujuan jangka panjang : anak akan mengalami resolusi berduka yang sehat,
memulai proses penyembuhan psikologis.
Intervensi:
Rasional : Wanita tau anak yang telah diperkosa secara seksual takut terhadap
kehidupannya dan harus diyakinkan kembali keamanannya. Ia mungkin juga sangat
ragu-ragu dengan dirinya dan menyalahkan diri sendiri dan pernyataan-pernyataan ini
membangkitkan rasa percaya secara bertahap dan menumbuhkan kembali harga diri
anak
b. Jelaskan setiap prosedur pengkajian yang akan dilakukan dan mengapa dilakukan.
Pastikan bahwa pengumpulan data dilakukan dalam perawatan, cara tidak menghakimi
Rasional : Untuk menurunkan ketakutan atau ansietas dan untuk meningkatkan rasa
percaya
c. Pastikan bahwa anak memiliki privasi yang adekuat untuk semua intervensi-
intervensi segera pasca krisis. Cobaan sedikit mungkin orang yang memberikan
perawatan segera atau mengumpulkan bukti segera.
Rasional : Anak pasca trauma sangat rentan. Penambahan orang dalam lingkungannya
meningkatkan perasaan rentan ini dan bertindak meningkatkan ansietas
e. Diskusikan dengan anak siapa yang dapat dihubung untuk memberikan dukungan
atau bantuan. Berikan informasi tentang rujukan setelah perawatan
Rasional : Karena ansietas berat dan rasa takut, anak mungkin membutuhkan bantuan
dari orang lain selama periode segera pasca-krisis. Berikan informasi rujukan tertulis
untuk referensi selanjutnya (misalnya psikoterapi, klinik kesehatan jiwa, kelompok
pembela masyarakat)
Tujuan :
Intervensi :
a. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada anak. Buat catatan yang teliti
dari luka memarnya (dalam berbagai tahap penyembuhan), laserasi, dan keluhan anak
tentang area nyeri pada derah yang spesifik, misalnya kemaluan. Jangan mengabaikan
atau melalaikan kemungkinan penganiayaan seksual. Kaji tanda nonverbal
penganiayaan, perilaku agresif, rasa takut yang berlebihan, hiperaktivitas hebat, apatis,
menarik diri, perilaku yang tidaks esuai dengan usianya
Rasional : Suatu pemeriksaan fisik yang akurat dan seksama dibutuhkan agar perawatan
yang tepat dapat diberikan untuk pasien
b. Adakan wawancara yang dalam dengan orang tua atau orang dekat yang menyertai
anak. Pertimbangkan jika cidera dilaporkan sebagai suatu kecelakaan, apakah
penjelasan ini beralasan? Apakah cedera tersebut konsisten dengan penjelasan yang
diberikan? Apakah cedera tersebut konsisten dengan kemampuan perkembangan anak ?
c. Gunakan pertandingan atau terapi bermain untuk memperoleh rasa percaya anak.
Gunakan teknik-teknik ini untuk membantu dalam menjelaskan sisi lain dari cerita anak
tersebut
Rasional : Menetapkan hubungan saling percaya dengans eorang anak yang teraniaya
sangatlah sukar. Mereka mungkin tidak ingin untuk disentuh. Jenis-jenis aktivitas
bermain ini dapat memberikan suatu lingkungan yang tidak mengancam yang dapat
meningkatkan usaha anak untuk mendiskusikan masalah-masalah yang menyakitkan ini
d. Tentukan apakah cedera yang dialami dibenarkan untuk dilaporkan kepada yang
berwenang. Undang-Undang negara yang spesifik harus masuk ke dalam keputusan
apakah ya atau tidak untuk melaporkan dugaan penganiayaan seksual anak.
Rasional : Suatu laporan (umumhya dibuat) jika ada alasan untuk mencurigai bahwa
seseorang anak telah dicederai sebagai suatu akibat penganiayaan seksual. Alasan untuk
mencirugai ditetapkan saat ada tanda-tanda ketidaksesuaian atau ketidakkonsistenan
dalam menjelaskan cedera pada anak. Kebanayakan negara membutuhkan individu-
individu berikut melaporkan kasus dari anak yang dicurigai dianiaya seksual : semua
pekerja kesehatan, semau terapis kesehatan jiwa, guru-guru, pengasuh-pengasuh anak,
pemadam kebakaran, anggota medis gawat darurat dan anggota penyelenggara hukum.
Laporan dibuat oleh Departemen Pelayanan Sosial dan rehabiulitasi atau Badan
penyelenggara Hukum.
Tujuan :
i.Anak mampu untuk mencapai tidur tidak terganggu selama 6 sampai 7 jam setiap
malam dengan kriteria hasil:
iv.Anak mampu untuk mulai tidur dalam 30 menit dan tidur selama 6 sampai 7 jam tanpa
terbangun
Intervensi :
Rasional : Ansietas yang dirasakan oleh anak dapat mengganggu pola tidur anak
sehingga perlu diidentifikasi penyebabnya
d. Pastikan bahwa makanan dan minuman yang mengandung kafein dihilangkan dari
diet anak
f. Buat jam-jam tidur yang rutin, hindari terjadinya penyimpangan dari jadwal ini
Rasional : Tubuh memberikan reaksi menyesuaikan kepada suatu siklus rutin dari
istirahat dan aktivitas
g. Beri jaminan ketersediaan kepada anak jika dia terbangun pada malam hari dan
dalam keadaan ketakutan
Tujuan :
i.Orang tua mendemonstrasikan metode intervensi yang lebih konsisten dan efektif dalam
berespons perilaku anak dengan kriteria hasil :
Intervensi :
a. Berikan informasi dan material yang berhubungan dengan gangguan anak dan
teknik menjadi orang tua yang efektif
c. Beri umpan balik positif dan dorong metode menjadi orang tua yang efektif
Rasional : Penguatan positif dapat meningkatkan harga diri dan mendorong kontinuitas
upaya
Rasional : Masalah keluarga mempengaruhi semua anggota keluarga dan tindakan lebih
efektif bila setiap orang terlibat dalam terapi tersebut
e. Libatkan dalam konseling keluarga
f. Rujuk pada sumber komunitas esuai indikasi, termasuk kelompok pendukung orang
tua, kelas menjadi orang tua